NovelToon NovelToon
Jodoh Si Gadis Pipi Merah

Jodoh Si Gadis Pipi Merah

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Konflik etika / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Identitas Tersembunyi / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Amaryllis zee

Kamala Jayanti, gadis malang yang terlahir dengan tanda lahir merah menyala di kulit pipinya dan bekas luka di bawah mata, selalu menyembunyikan wajahnya di balik syal putih. Syal itu menjadi tembok penghalang antara dirinya dan dunia luar, membentengi dirinya dari tatapan penuh rasa iba dan cibiran.

Namun, takdir menghantarkan Kamala pada perjuangan yang lebih berat. Ia menjadi taruhan dalam permainan kartu yang brutal, dipertaruhkan oleh geng The Fornax, kelompok pria kaya raya yang haus akan kekuasaan dan kesenangan. Kalingga, anggota geng yang penuh teka-teki, menyatakan bahwa siapa yang kalah dalam permainan itu, dialah yang harus menikahi Kamala.

Nasib sial menimpa Ganesha, sang ketua geng yang bersikap dingin dan tak berperasaan. Ganesha yang kalah dalam permainan itu, terpaksa menikahi Kamala. Ia terpaksa menghadapi kenyataan bahwa ia harus menikahi gadis yang tak pernah ia kenal.

Titkok : Amaryllis zee
IG : Amaryllis zee

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amaryllis zee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kamu Yang Pertama

Rambut yang masih basah, air yang bertetesan dari kepalanya yang mengalir melewati wajah tampannya, dada bidang yang memperlihatkan roti sobeknya membuatnya terlihat sangat gagah dan tampan. Handuk yang hanya menutupi sampai perutnya saja membuat ia terlihat seksi. Ketika ia baru keluar dari kamar mandi, tiba-tiba ia melotot terkejut melihat ada Kamala membuka pintu dan nyelonong masuk ke kamarnya.

"Aaaaaa!" Untuk pertama kalinya dalam hidup Kamala melihat dada bidang pria, dan ia tidak sengaja melihat dada bidangnya. Ia masuk ke kamar Ganesha karena atas dasar dorongan dari Nenek Gamita, memintanya untuk tetap menjadi istri yang baik, melakukan kewajiban istri yang harus memperhatikan Suami dan niatnya masuk ke kamar Ganesha, karena ingin mengajaknya sarapan.

"Ngapain kamu kesini?" tanya Ganesha menatap tajam ke arah Kamala, suaranya terdengar sedikit marah.

"Saya ingin mengajak Tuan untuk sarapan," jawab Kamala dengan menundukan wajahnya, ia tidak berani menatap Ganesha yang hanya mengenakan handuk.

"Iya, nanti saya akan kesana," jawab Ganesha. Lalu ia menambahkannya lagi, "Saya minta, kamu keluar dari kamar saya!" Ia merasa risih ketika ada Kamala ada di kamarnya.

Sesuai permintaan Ganesha, Kamala berbalik badan dan melangkahkan kaki keluar dari kamar dengan perasaannya yang berdebar. Setiap kali berhadapan dengan Ganesha, ia merasa seperti sedang uji nyali.

Kamala menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri. Ia berharap Ganesha tidak marah padanya. Ia hanya ingin melakukan tugasnya sebagai istri dengan baik.

Namun, dia takut jika Ganesha menolaknya. Dia takut jika Ganesha menganggapnya tidak layak menjadi istrinya.

"Aku harus kuat," bisik Kamala dalam hati. "Aku harus bisa melalui ini semua."

Kamala melangkah perlahan menuju ke meja makan, sambil mencoba menenangkan diri. Ia berharap segalanya akan baik-baik saja.

Kamala duduk di kursi meja makan, ia menarik napas panjang sambil memejamkan matanya, pikirannya masih terganggu dengan pemandangan yang baru saja ia lihat. Dalam pikirannya, ia ingin sekali menyentuh dada bidangnya yang seksi, tapi... tiba-tiba, "Sadar Kamala!" ia berusaha sadar diri, jangan larut dalam bayangan yang akan mengganggu pikiran dan ketenangannya.

Kamala mengulurkan tangan mengambil apel, namun baru juga akan menyentuh apel, tiba-tiba apel tersebut dalam bayangannya berubah menjadi dada bidang Ganesha. Karena merasa terkejut dengan bayangannya yang tak waras, ia tidak sengaja melemparkan apel tersebut. Dan tiba-tiba ….

Dug ....

Kamala melotot membulat melihat apel mengenai kepala Ganesha. "Maaf!" ucapnya memohon maaf, menatap Ganesha yang menatap tajam padanya.

"Kau!" Ganesha memegang kepalanya yang terkena lemparan apel, perasaannya mendadak marah, melihat Kamala melakukan sesuatu yang merugikannya.

"Kau membuat selera makan saya hilang!" cetus Ganesha, terlalu dipenuhi emosi membuatnya malas untuk makan. Ia berbalik badan dan berniat untuk kembali ke kamar.

Melihat Ganesha seperti akan kembali ke kamarnya, Kamala dengan cepat beranjak dari duduknya dan melangkah mendekati Ganesha. Ia refleks memegang tangan Ganesha.

"Saya minta maaf, saya benar-benar tidak sengaja!" ucap Kamala meminta maaf dengan tulus, lalu ia berkata lagi, "Saya mohon, Tuan untuk segera makan dan saya janji tidak akan melakukan kesalahan lagi."

Kamala tersentak kaget, ia baru sadar jika tangannya memegang tangan Ganesha, lalu ia cepat-cepat melepaskan tangannya.

Ganesha menghela napas, ia memang merasakan lapar dan ia pun dengan terpaksa berbalik badan lagi dan melangkah menuju ke meja makan.

"Baiklah," gumam Ganesha, "Tapi lain kali, jangan lakukan itu lagi!"

Kamala Mengangguk, "Iya, Tuan. Saya janji."

Kamala kembali duduk di kursinya, menunggu Ganesha untuk memulai makan. Ia berharap segalanya akan baik-baik saja. Ia ingin menjadi istri yang baik untuk Ganesha. Ia ingin membahagiakan Ganesha.

Aroma harum nasi hangat dan gurihnya lauk pauk memenuhi ruangan. Kamala dan Ganesha menikmati sarapan bersama. Hanya mereka berdua yang duduk di meja makan yang besar dan mewah itu.

Kemana Nenek Gamita?

Nenek Gamita sudah lebih dulu sarapan. Ia sengaja membiarkan Kamala dan Ganesha sarapan bersama, memberikan ruang agar mereka memiliki waktu berdua.

Selama ini, Kamala selalu makan bersama pria saat bersama Ayah Sugandi. Selain itu, ia tidak pernah makan bersama pria manapun. Dan sekarang, untuk pertama kalinya ia sarapan bersama pria, dan ia tidak menyangka pria tersebut adalah suaminya. Ada rasa gugup menyelimuti hatinya, bagaimanapun juga ini pengalaman pertama baginya.

Gelas teh di tangannya terasa dingin, seolah-olah mencerminkan rasa dingin yang menyergap hatinya. Ia menatap Ganesha yang sedang menikmati sarapannya dengan tenang. Ganesha tampak santai, tidak menunjukkan tanda-tanda ketidaknyamanan berada bersama Kamala.

"Kamu baik-baik saja?" Tanya Ganesha, suaranya lembut.

Kamala mengangguk, "Saya baik-baik saja, Tuan."

"Tidak perlu menunduk ketika berbicara dengan saya," ujar Ganesha, suaranya masih lembut.

Kamala mengangkat pandangannya, menatap wajah Ganesha dengan tatapan yang takut. "Saya akan mencoba," bisik Kamala, suaranya terdengar lemah.

Ganesha mengangguk, "Kita akan bisa menjadi teman yang baik," ujarnya, suaranya masih lembut. Nada bicaranya terdengar tulus, seolah-olah ia benar-benar ingin membangun hubungan yang baik dengan Kamala.

"Saya ingin kita memulai dari pertemanan, jangan menganggap jika saya ini suamimu, saya merasa belum siap untuk menjadi seorang suami!" ucap Ganesha. Ini sudah keputusannya, gimanapun juga ia tidak bisa menghindari Kamala dan langkah yang baik, menganggap Kamala sebagai temannya.

Kamala mengangguk, "Baik, Tuan." Ia mengerti, mungkin dengan cara memulai dari pertemanan, perlahan Ganesha bisa menerimanya kehadirannya.

Walaupun hatinya sedikit kecewa, Kamala berusaha untuk menerima kenyataan. Ia berharap, dengan memulai dari pertemanan, ia bisa mencairkan hati Ganesha dan membuat dirinya diterima sebagai istri. Ia ingin memperlihatkan pada Ganesha bahwa ia bisa menjadi teman yang baik, dan perlahan-lahan, ia berharap Ganesha bisa menerima dirinya sebagai istri.

*****

Renata dan Davina, putri semata wayangnya, menikmati sarapan dengan tenang tanpa ada gangguan dari Kamala. Mereka merasa bahagia karena berhasil menguasai kekayaan yang ditinggalkan oleh Ayahnya, Kamala.

"Ma, aku senang sekali akhirnya, si buruk rupa hengkang dari rumah ini!" ucap Davina tersenyum sinis sambil membayangkan gimana nasib Kamala yang hidupnya menderita dengan tinggal bersama suami miskinnya.

Renata sama seperti Davina, bahagia atas kepergian Kamala. Ia lagi repot-repot menjaga anak si buruk rupa.

"Sama, mama juga bahagia, dan kamu satu-satunya pemilik perusahaan Atmaja Realty," balas Renata dengan bangganya karena Davina menjadi CEO di perusahaan tersebut.

"Aku akan membuat perusahaan ini lebih maju lagi, Ma," ujar Davina dengan penuh semangat. Ia bertekad untuk membuktikan bahwa ia mampu memimpin perusahaan tersebut dengan baik dan mewariskan kekayaan tersebut kepada anak-anaknya kelak.

Renata mengangguk, "Aku yakin kamu bisa, Nak. Kamu cerdas dan pekerja keras. Kamu pasti bisa mewariskan perusahaan ini kepada anak-anakmu kelak."

"Tentu saja, Ma. Aku akan membuat perusahaan ini menjadi perusahaan properti ternama di Indonesia," ujar Davina penuh percaya diri. Ia ingin menunjukkan pada semua orang, terutama Kamala, bahwa ia mampu menjalankan perusahaan tersebut dengan baik.

"Baguslah kalau begitu," ujar Renata, "Sekarang, kamu fokus pada pekerjaanmu."

Davina tersenyum lebar. Ia merasa bahagia dengan dukungan ibunya. Ia yakin bahwa ia akan berhasil menjalankan perusahaan tersebut dengan baik. Ia akan membuktikan pada semua orang bahwa ia adalah pemimpin yang tangguh.

*****

Kamala baru tiba dalam kelasnya. Ia yang berusia 23 tahun, mengambil studi S2, karena ia juga memiliki impian yang ingin dicapainya. Ia tidak ingin menjadi gadis yang hanya bersembunyi di balik syal, ia ingin membuktikan jika kondisinya yang tidak sempurna tidak menjadi penghalang untuk dirinya meraih impian dan menjadi orang yang sukses, seperti Ayah kandungnya dulu sukses sampai memiliki perusahaan sendiri. Keinginannya itu, ia ingin mengambil kembali perusahaan ayahnya yang sekarang diambil oleh Davina.

Ketika Kamala baru duduk di kursinya, tiba-tiba ada seseorang yang menghampirinya. Dia adalah Camelia, teman satu kelasnya. Dia adalah perempuan yang cantik, seksi dan menjadi primadona kampus. Bagaimana tidak menjadi primadona kampus, dia terkenal dengan kecantikan yang di atas rata-rata, namun dia terlalu sombong, sombong dengan kecantikan yang dimilikinya.

“Hai, Kamala …!” sapa Camelia sambil menaruh berupa undangan ulang tahun di atas meja Kamala. “Nanti malam lo harus datang ke pesta ulang tahun gue, ya!”

Kamala mendongak menatap Camelia sambil tersenyum tipis, “Iya, nanti saya usahakan datang,” jawabnya dengan ramah. Ia tidak begitu akrab dengan Camelia karena ia sadar diri, tidak pantas menjadi temannya Camelia dan ia cukup mengenal saja dan tidak lebih dari itu.

“Baguslah, dandan yang cantik, ya. Jangan pakai syal terus!” seru Camelia, lalu ia balik badan meninggalkan Kamala yang kembali fokus membaca buku.

Kamala menghela napas. Ia tahu bahwa Camelia tidak benar-benar peduli dengan dirinya. Camelia hanya ingin memamerkan dirinya di depan teman-temannya, dan Kamala hanyalah salah satu objek yang bisa digunakan untuk itu.

Namun, Kamala tidak ambil pusing. Ia punya tujuan yang lebih besar daripada sekedar menjadi objek pamer. Ia ingin meraih impiannya, dan ia tidak akan membiarkan siapapun menghalanginya.

Kamala kembali fokus membaca buku, tekadnya bulat untuk meraih kesuksesan. Ia ingin membuktikan pada semua orang, terutama Davina, bahwa ia mampu mencapai apa yang ia inginkan.

1
Amaryllis zee
Gimana, dengan wajah baru Kamala? Apa memuaskan?
Maza
Double up terus thor
Amaryllis zee
Ikut semangat
Amaryllis zee
Aku aja yang buatnya sedih
Amaryllis zee
Namanya, Gamita. Masa Gamati 🙂
Ita Xiaomi
Maaf kk nama neneknya Gamita apa Gamati?
Ita Xiaomi
Sedih😢
Ita Xiaomi
Ayo Ganesha cintai Kamala dgn setulus hati jgn disakiti apalg dikhianati. Bahagiakan Kamala. Semangat.
Maza
Bagus
Baby sakinem
semangat thorr,aku suka sama karyamu.
jangan lama lama up nya dan banyakin up nya pls😭
Amaryllis zee: Ya siap . Jika di semangatin, akunya jadi makin cemangat
total 1 replies
Baby sakinem
seru thor ceritanya sampe bikin penasaran sama asal usul ganesha😭
Amaryllis zee: Kalau penasaran, baca terus ya ...
total 1 replies
Amaryllis zee
Jangan lupa komentarnya teman - teman
Amaryllis zee
Kasih ulasannya. Ya teman-teman
Thảo nguyên đỏ
Ceritanya terlalu seru sampai-sampai aku kehilangan akal. Lanjut terus thor!
Amaryllis zee: siap, pasti akan dilanjutkan.

terima kasih, sudah mau kasih komentar
total 1 replies
Amaryllis zee
Salam kenal semuanya .....

ini cerita pertama saya, dan semoga kalian suka.

Terima kasih.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!