NovelToon NovelToon
LIMERENSI CINTA

LIMERENSI CINTA

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / One Night Stand / Single Mom / Anak Kembar / Crazy Rich/Konglomerat / Identitas Tersembunyi
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Bam25

Anming Fu merupakan pewaris sekaligus tuan muda keluarga Fu yang dikenal sebagai "Penguasa Kota Shanghai", memiliki sifat tegas, dingin serta cuek dan tidak memiliki perasaan pada wanita manapun termasuk pada tunangan sekaligus sahabat masa kecilnya. Di usianya 34 tahun belum pernah memiliki hubungan dengan wanita manapun, terlibat OSN dengan seorang gadis yang baru saja ditemuinya namun berhasil memikat hatinya. Mencari keberadaan gadis itu selama dua tahun dengan kekuasaan yang dimiliknya tetapi tidak berhasil ditemukan. Hingga pada akhirnya, dirinya tak sengaja bertemu serta berpapasan dengan seorang gadis kecil yang memiliki bola mata yang khas dengan miliknya.

Siapa gadis kecil itu? Apakah identitas gadis kecil itu berhasil membawanya ke gadis yang melakukan OSN dengannya? Mengapa dia tak berhasil menemukan gadis tersebut selama dua tahun? Simak dan ikuti ceritaku ya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bam25, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

05

“T—tunggu… Shījiě, izinkan aku ikut. Aku kangen sekali dengan anak-anak.” Yongrui mengejar gadis tersebut untuk ikut. Suaranya membuat gadis tersebut menoleh dan berhenti berjalan.

“Ada apa, Yongrui? Mengapa kau mengejarku?”

”Aku ikut, Shījiě. Aku ingin menemui anak-anak Shījiě. Sudah berapa lama aku tak berjumpa dengan mereka. Aku kangen jadinya.”

”Begitu ya, baiklah kau bisa ikut aku saja.”

Gadis tersebut berjalan bersama dengan seorang pemuda yang ceria dan cukup tampan. Mereka berbincang seperti membahas hal yang cukup penting, sehingga gadis tersebut tidak peka jika ada yang mengawasi keberadaannya.

“Shījiě, biar Shījiě masuk dulu.” Yongrui dengan sopan membukakan mobil mewah milik gadis itu begitu dirinya dan gadis tersebut sampai ke parkiran bawah tanah atau basement.

“Yǒng ruì xiānshēng, Anda tidak perlu repot-repot membukakan pintu.” Sanggah sopir pribadi gadis tersebut begitu mengetahui jika pemuda tersebut membukakan pintu untuk majikannya.

“Méiguānxì. Aku hanya membukakan untuk Shījiě. Masuklah, Shījiě.” Yongrui tetap ingin melayani gadis yang diam-diam mengisi hatinya.

Gadis tersebut tidak ingin mempermasalahkannya. Sehingga langsung masuk begitu saja ketika Yongrui membukakan pintu untuknya. “Yongrui, lain kali kamu tak usah demikian. Biar bapak sopir yang membukakan.” Gadis itu berbicara sembari melihat Yongrui hendak menutup pintu mobil miliknya.

“Méiguānxì, Shījiě. Aku tidak keberatan.”

Melihat adik kelasnya sekaligus muridnya yang keras kepala, membuatnya menghela napas karena tak menduga seperti itu. “Hǎo de, lakukan semaumu.”

“Fū rén, apakah langsung kembali ke kediaman?” Sopir bertanya setelah pintu penumpang ditutup oleh Yongrui.

“Ya, kedua anak itu sudah pasti menunggu kedatangan maminya.” Gadis itu menganggukkan kepalanya karena sudah tak sabar ingin menemui kedua anaknya.

Sopir langsung menyalakan mesin mobil mewah milik majikannya dan melesat pergi meninggalkan rumah sakit yang ternama Sementara itu, Yongrui menyusulnya dengan menggunakan mobil pribadinya yang cukup mewah meski tidak semewah dan semahal milik kakak seniornya.

Butuh waktu beberapa menit hingga mobil merek Ferrari yang memiliki harga cukup fantasi tiba di perumahan yang mewah dan berhenti di salah satu kediaman mewah. Yongrui lantas menghentikan mobil yang dikendarainya dan turun lalu keluar. Dia kembali membukakan pintu mobil mewah milik gadis tersebut untuk gadis itu dan membiarkan gadis itu turun turun dari mobil mewahnya.

Gadis itu turun sembari mengomel padanya karena Yongrui masih tetap membukakan pintu baginya. “Yongrui, bukannya aku sudah bilang padamu jika aku bisa sendiri?”

“Shījiě, santai saja. Aku tidak merasa kerepotan. Ayo masuk.” Yongrui menyuruh gadis tersebut masuk membuat gadis tersebut mau tidak mau masuk ke dalam tetapi sebelum dirinya melangkah masuk ke gerbang dan tatapannya tanpa sengaja menatap mobil yang familiar.

Eh, mengapa mobil milik Li Hua berada di sini? Apa Li Hua kemari ya? Gadis itu berlari masuk ke dalam ketika mengetahui siapa pemilik mobil mewah Limousin dengan type yang hanya ada 3 buah di Cina.

Sementara gadis itu berlari, Yongrui mengejar gadis tersebut karena takut jika gadis itu kenapa-kenapa.

”Tunggu, Shījiě. ” Pemuda itu mengejar gadis tersebut masuk ke dalam kediaman mewah itu.

Di dalam kediaman tersebut, gadis tersebut sedikit bingung karena kediamannya cukup sepi serta penjagaannya yang terbilang sedikit longgar. Mengapa Li Hua tidak mengabariku jika datang ? Aneh, mengapa sepi sekali? Apakah papa berhasil menemukan tempat persembunyian ku? Tidak Yuwen dan Juan juan pasti akan dibawa oleh papa, itu tidak boleh terjadi.

Gadis tersebut sedikit ketakutan dikarenakan terasa sepi kediamannya dan menyangka jika ada yang berhasil menemukan tempat persembunyian dirinya beserta kedua anaknya. Sehingga dirinya bergegas masuk ke dalam untuk mencari keberadaan kedua anaknya dengan harapan tidak terjadi apa-apa. Yongrui yang melihat langsung bertanya apa yang dipikirkan oleh gadis tersebut.

“Shījiě, apa yang kau pikirkan?”

“Ah! Shíme dū méiyǒu. Aku hanya heran saja karena biasanya paman pelayan selalu menyambutku tetapi ini tidak.” Gadis tersebut seperti menjawab seadanya meski pikirannya sedang kalut.

“Suǒyǐ shì de. Zhè shì zhēn de. Biasanya kepala pelayan pasti akan menyambutmu, Kakak senior, pasti ada masalah.” Yongrui cukup tanggap ketika merasa ada yang aneh di kediaman keluarga kakak seniornya.

Mereka berdua melangkah menuju ke ruangan keluarga. Gadis itu langsung terkejut jika kedua anaknya serta sahabat keduanya berada di ruangan keluarga.

“Li Hua? Yuwen? Juan juan? Astaga, kalian membuatku cemas.” Gadis itu dengan sikap menggemaskannya serta menghela napas karena cukup lega jika yang datang benar-benar sahabat keduanya.

Li Hua yang mendengar sahabatnya memanggilnya langsung menoleh dan mendapati gadis yang memiliki bola mata berwarna kuning tua itu sedang memanggilnya.

”Louise, aku kangen kamu tahu.” Gadis bertubuh ramping yang memiliki tinggi lebih jika dibandingkan dengan gadis yang dia sayangi itu langsung berhamburan memeluk sahabat yang dianggap satu-satunya.

“Uh… Li Hua. Sesak tahu. Kau memeluk cukup erat tahu.” Gadis imut serta menggemaskan itu merasa sesak karena dipeluk oleh sahabatnya sendiri dengan cukup erat. Li Hua yang mendengarkan langsung saja merasa bersalah dan melepaskan Louise dari pelukannya meski saat ini dirinya belum puas memeluk Louise.

“Kau ini, lagi-lagi memakai lensa kontak yang berbeda. Untung aku mengenal kalau itu kamu.” Li Hua langsung mencubit pipi tembam milik gadis yang dia panggil Louise.

“Hu… akit… au.. eu..[Hu… sakit… tahu.. hentikan].” Louise segera menyuruh Li Hua segera menghentikan acara mencubit pipinya karena pipinya sudah memerah kesakitan.

Dua gadis yang berusia 26 tahun itu akhirnya menghentikan acara konyol mereka karena gadis yang bertubuh ramping dan tinggi itu melihat tamu lainnya. ” Louise, apakah ini pacarmu?” Li Hua menggoda Louise sahabatnya.

Sementara gadis yang bertubuh mungil itu hanya bisa mengelak dari godaan sahabatnya karena dirinya tidak memiliki perasaan apa-apa terhadap pemuda yang merupakan adik kelas sekaligus muridnya. ”Apa-apaan kau, Li Hua? Mending kau saja, umur 26 tahun adalah umur yang cukup untuk menikah dan memiliki anak.” Sindir Louise kepada sahabatnya.

”Enak saja, kau menyuruhku kawin dan yang seharusnya menikah terlebih dahulu adalah kau. Kau itu ibu tunggal dua anak jadi cari saja ayah baru untuk mereka.” Li Hua membalas sindirian Louise membuat Louise langsung cemberut sehingga Li Hua dan Yongrui menatap gemas ibu tunggal dua anak itu.

”Tidak. Aku tidak akan kawin. Lagipula siapa yang menerima diriku, seorang wanita yang sudah memiliki dua anak.” Louise sedikit sedih membuat Li Hua langsung memeluk gadis bertubuh mungil itu dengan lembut untuk menghibur gadis tersebut.

”Mami, akhirnya Mami pulang. Juan juan kangen sama Mami.” Gadis kecil itu langsung berhamburan menuju ke arah gadis tersebut dan memeluknya, karena gadis tersebut adalah maminya. Dia melihat jika maminya bersedih.

“Juan juan, Mami juga kangen sama Juan juan. “Gadis itu langsung membalas pelukan anaknya yang menggemaskan itu.

“Juan juan, Mama. Padahal kalian berpisah tidak sampai dua jam. Mengapa sampai pakai rindu segala seperti berpisah bertau-taun?” Yuwen muncul dan merusak drama rindu antara dik kembarnya dengan maminya.

“Yuwen, jangan seperti itu. Mama kamu tidak ingin berpisah dengan kalian.” Yongrui mengelus pelan rambut menawan Yuwen membuat Yuwen menatap galak ke arah pemuda itu.

“Yǒng ruì Shū shu, jangan pegang-pegang kepala aku. Nanti aku tidak bisa tumbuh tinggi.” Yuwen menolak pemuda tampan itu mengelus kepalanya karena dirinya tidak ingin tubuhnya kecil saat besar.

“Yuwen, jangan terlalu galak pada paman Yongrui. Dia adalah murid Mami.” Gadis itu langsung menasehati putranya dengan lembut agar tidak galak terhadap orang yang sudah dikenal oleh dirinya maupun dengan kedua anaknya.

“Baik, Mama.” Dengan patuh Yuwen menjawabnya lalu mendengarkan perkataan mamanya itu. Yuwen sangat menyayangi mamanya itu. Karena itu bocah dua tahun selalu saja mendengarkan perkataan mamanya dengan patuh meski sebenarnya hati kecilnya kurang setuju dengan perkataan mamanya.

“Louise, ada yang ingin aku bicarakan secara pribadi denganmu. Biarkan Juan juan dan Yuwen disini. Dia ditemani oleh Yongrui dan beberapa pengawal serta pelayan.” Li Hua ingin membicarakan secara empat mata kepada gadis yang merupakan sahabat satu-satunya.

Louise langsung mengangguk dan menyetujui sahabat keduanya mengatakan serta membahas dengan dirinya. Dirinya dengan lembut mengelus rambut indah panjang milik putrinya. “Juan juan, kamu bermain dulu dengan Yuwen dan Yǒng ruì Shū shu serta yōng rén jiěmèi dan bǎobiāo shū shu. Mami ada yang mau dibahas dengan Bibi Li Hua.”

“Mami, Juan juan dan Gē ge akan patuh.” Gadis kecil yang berusia 2 tahun itu setuju dan mengangguk dengan patuh membuat gadis itu merasa senang jika kedua anaknya sangat patuh padanya. “Baiklah kalau begitu.”

Gadis itu berdiri dan menepuk pelan bahu Yongrui, “Yongrui titip anak-anak padamu, ya.”

“Hǎo de, Shījiě. Aku pasti akan menjaga Yuwen dan Juan juan.”

“Kalian semua titip Yuwen dan Juan juan. Biarkan mereka bermain di ruangan keluarga.” Gadis itu dengan nada lembut saat memberi perintah pada pekerja-pekerja yang bekerja di kediamannya.

“Hǎo de, Fū rén. Kami akan menjaga tuan dan nona muda.” Mereka serentak menjawab.

Gadis itu mengangguk lalu langsung mengandeng tangan Li Hua dan mengajak sahabatnya yang tinggi badannya lebih tinggi darinya itu meninggalkan ruang keluarga.

...----------------...

Novel baru telah terbit. Author butuh dukungan dari kalian. Jangan lupa tinggalkan jejak kalian guna mendukung kemajuan Author. Pay pay dan Xie xie.

Kosakata:

Shījiě \= kakak perempuan senior

Yǒng ruì xiānshēng \= tuan Yongrui

Méiguānxì \= tidak apa-apa

Hǎo de \= baiklah

Fū rén \= nyonya

Shíme dū méiyǒu \= tidak ada

Suǒyǐ shì de \= begitu ya

Zhè shì zhēn de \= benar juga

Yǒng ruìshū shu \= paman Yongrui

Yōng rén jiěmèi \= kakak pelayan

Bǎobiāo shūshu \= paman pengawal

Gē ge \= kakak laki-laki

1
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓
Hai ka,
gabung yu di Gc Bcm..
caranya Follow akun ak dl ya
untuk bisa aku undang
terima kasih.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!