Seorang jendral bernama Calsida tewas terbunuh karena sahabat baiknya yang bersekongkol dengan tunangannya. Tapi saat dia terbangun karena cahaya yang datang menghampirinya dia sudah ada di kamar yang tampak berbeda. Calsida yang bertanya kepada dirinya. Saat dia sedang mencari jawaban itu datang pelayan yang memanggil dia dengan sebutan Nyonya Eliza. Pada saat itu juga dia tersadar kalau dirinya berpindah tempat ke tempat lain."Apa ini tubuh milik Eliza,"ucap Calsida.
Tapi apa yang akan terjadi setelah ini. Lalu akankah Celsida menemukan hal yang dia tidak ketahui nantinya tentang Eliza.
jika ingin tahu silakan baca ya kak!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Herwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
E.S 6
“Apa maksud kamu Eliza?,”kata Charlie dengan naga sedikit keras. Calsida yang dengan santai duduk dengan secangkir teh yang dia pegang.
“Suamiku kamu jangan terlalu terkejut seperti itu. Kamu juga tahu apa yang sudah terjadi dengan diriku bukan. Aku juga melakukan ini ada alasannya setelah aku tahu siapa aku dan kondisiku sekarang. Jika kamu menceraikan aku apa yang akan dikatakan orang-orang nanti,”kata Calsida dengan santai meletakan secangkir teh di meja di depannya.
“Aku tahu kalau kamu itu sedang amnesia dan tidak ingat siapa kamu. Tapi aku tidak bisa terus bersama dengan kamu. Aku tidak menyukai kamu,”kata Charlie dengan jujur.
“Kamu tidak suka denganku. Kalau begitu kenapa kamu menikah denganku saat it,”kata Calsida memiringkan kepalanya karena masih bingung.
“Apa benar kamu tidak ingat apa-apa tentang hubungan kamu dengan sahabat kecil kamu itu, Eliza,”kata Charlie dengan hati-hati. Calsida mengangguk dengan percaya diri.
“Kalau begitu bagaimana kita membuat surat perjanjian pernikahan saja. Kalau kamu merasa tidak ingin bersama denganku,”kata Calsida memberikan usulan.
“Surat perjanjian?,”kata Charlie.
“Itu benar kita bisa bersama selama 2 tahun. Aku tidak akan mengekang kamu bersama dengan siapa kamu pergi. Tapi juga sebaliknya, suamiku tidak bisa ikut campur dengan apa yang aku lakukan. Mungkin dulu aku selalu acuh tak acuh saat bersama kamu. Termasuk aku yang berselingkuh. Tapi diriku yang sekarang ini aku tidak akan berselingkuh. Aku juga tidak ingin membebani kamu,”kata Calsida.
“Jadi kamu ingin melakukan pernikahan ini selama 2 tahun,”kata Charlie sambil berpikir.
“Itu benar itu hanya ideku saja. Tapi kita tetap harus membuat suart perjanjian apa yang harus kita lakukan dan tidak boleh kita lakukan bukan, agar tidak ada orang yang mencurigai hubungan kita,”kata Calsida.
“Baiklah kalau begitu kita buat surat perjanjian itu sekarang. Lebih cepat lebih baik,”kata Charlie meminta sekertarisnya Ben untuk menyiapkan kertas dan tinta untuk membuat perjanjian tertulis. Itu di saksikan oleh Ben sebagai sekertarisnya.
Calsida tersenyum hingga Ben melihat sikap tenang dari Eliza merasa kalau ada yang aneh dengan Nyonyanya itu. Calsida merasa ada tatapan ke arah dia menoleh.”Ada apa?,”kata Calsida dengan ramah.
Ben menggelengkan kepalanya dan meletakan kertas dan tinta di atas meja. Setelah itu Ben segera berdiri di belakang Charlie. Calsida dan Charlie yang segera menuliskan hal yang boleh dilakukan dan tidak boleh di lakukan serta apa yang mereka inginkan.
Calsida menulis beberapa hal di kertas perjanjian untuk mendapatkan informasi, mengendalikan dan mengubah nama baiknya dimata orang lain. Sedangkan Charlie yang juga menulis beberapa hal seprti apa yang dilarang oleh Eliza pergi dan izinkan untuk bersama dengan dirinya.
Surat perjanjian Eliza
1.Dia di izinkan untuk mengurus urusan rumah tangga seperti mendekor, membeli, memejat, buku besar di kediaman duke.
2. Dia di izinkan keluar dan masuk ke kediaman duke.
3. Tidak ada hubungan suami istri. Tapi mereka juga harus saling bertemu satu sama lain dari acara pesta dan kunjungan lain yang berkaitan dengan nyonya duke.
4. Tidak di izinkan melihat privasi dirinya.
Setelah selesai menulis surat perjanjian Calsida memberikan cap di kertas itu. Sambil menuggu Charlie menulis hal yang dia inginkan.”Apa kamu belum selesai?,”ucap Calsida meletakan surat perjanjian didepannya.
“Aku sudah selesai. Kamu bisa membacanya,”kata Charlie memberikan lembaran kertas yang di tulis oleh Charlie.
“Kamu juga bisa membaca miliku. Jika ada hal yang kamu tidak sukai kamu bisa tambahkan,”kata Calsida dengan senyuman polosnya tanpa perasaan.
Keduanya saling membaca satu sama lain. Calsida yang membaca milik Charlie sedang memahami satu persatu. Pertama dia tidak di izinkan masuk ke ruang kerja Charlie, jika tidak ada urusan penting. Dia hanya di izinkan masuk jika di panggil.
Kedua, Eliza tidak boleh ikut campur uruasn percintaan dia bersama dengan kekasihnya termasuk kegiatan dilakukan oleh dirinya.
Ketiga, Jika selama kurun 2 tahun tidak ada perubahan dari Eliza. Dia akan menceraikannya tanpa menuggu 2 tahun termasuk kalau Eliza menyakiti kekasihnya.
Keempat,Apapun yang dilakuakan oleh Eliza harus meminta izin. Jika itu adalah urusan berkaitan dengan kediaman duke.
“Baiklah tapi aku tidak mengerti dengan syarat ketiga. Perubahan apa yang kamu maksudkan itu?,”kata Calsida menatap ke arah Charlie.
“Perubahan kamu dimasa lalu,”ucap Charlie yang sudah setuju dengan syarat dari Calsida dengan dingin.
“Baiklah,”kata Calisida yang segera memberikan cap di kertas yang diberikan oleh Charlie. Setelah kedua pihak setuju kertas di berikan kepada Ben untuk disahkan.
“Baik, saya akan menyimpan ini untuk kebaikan keduanya,”kata Ben.
“Tunggu dulu apa aku tidak mendapatkan salinanya. Untuk berjaga-jaga saja karena aku kadang melupakan sesuatu,”ucap Calsida.
“Nyonya tidak usah khawatir saya akan membuatkan salinan itu. Nanti saya akan antarkan ke ruangan anda,”ucap Ben dengan ramah.
“Kalau begitu mulai sekarang buku besar keuangan termasuk pegawai di kediaman duke ini apa bisa diberikan ke kemarku. Aku akan memulai dari sana dulu karena aku nyonya di kediaman duke ini,”kata Calsida dengan percaya diri.
“Apa kamu yakin bisa menjalankan semua ini dengan baik. Dulu saja kamu tidak mau mengurus semua ini,”kata Charlie dengan wajah dingin.
“Suamiku jangan khawatir karena aku akan melakukan dengan baik. Jika kamu tidak percaya dengan kerjaanku. Kamu bisa memberikan pendamping agar kamu bisa percaya dengan apa yang aku lakukan. Tapi aku tidak ingin kekasih kamu yang mendampingku dalam menyelesaikan masalah. Kamu tidak inginkan kalau aku melakukan hal buruk kepada dia bukan,”ucap Calsida yang tersenyum.
“Nyonya tidak usah khawatir nanti saya akan menyuruh bawahan saya untuk membantu anda menyelesaikan urusan rumah dari kediaman duke,”kata Ben menengahi keduanya. Calsida hanya tersenyum dan segera meninggalkan ruang kerja Charlie.
Eliza yang sudah pergi dari ruangan Ben berkata kepada Charlie,”Tuan muda apa anda benar dengan semua ini?.”
“Kenapa apa kamu tidak suka dengan apa yang aku lakukan ini,”kata Charlie dengan wajah datar tanpa perasaan.
Ben melihat ke arah Charlie hanya bisa menghela nafas.”Saya tidak ingin mengganggu apa yang ada rencanakan, hanya saja. Bagaimana jika suatu hari nanti anda menyukai nyonya Eliza. Apa yang akan anda lakukan tuan muda?,”kata Ben yang terus terang.
Charlie menatap ke arah Ben dengan wajah tidak senang.”Aku tidak akan menyukai wanita licik itu. Aku menyukai Fayza, bukan dia. Seharusnya dari awal aku tidak menikah dengan dia. Bodohnya aku menikah dengan dia yang suka menghampurkan uang dan sikap arogan dia,”kata kasar Charlie.
“Anda jangan menyesal ya tuan muda nanti,”ucap Ben yang segera membuat salinan surat perjanjian keduanya.
Di perjalanan ke kemar Calsida masih mendapatkan tatapan tidak senang dari para pelayan yang melawat di dekatnya. Calsida mendapatkan tatapan itu hanya bisa menghela nafas hingga dia sampai di kamarnya. Tampak kamar yang bersih dan tidak ada yang aneh. Calsida segera membaringkan tubuhnya di kasur. Tapi apa yang akan terjadi setelah kehidupan kedua ini apa berjalan lancar?.