NovelToon NovelToon
Menjadi Ibu Tiri

Menjadi Ibu Tiri

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Keluarga / Suami Tak Berguna / Ibu Tiri / Menjadi Pengusaha
Popularitas:18.4k
Nilai: 5
Nama Author: Carrot_Line

Bangun-bangun sudah menjadi Ibu sambung 4 anak, Li Hua tidak habis pikir dengan itu. Memiliki suami yang suka berfoya-foya dan jarang pulang kerumah.

Menanggung kehidupan keempat tauge kecil membuat Li Hua harus berpikir tentang uang!
Uang,uang dan uang. Dia terus memikirkan itu demi kelangsungan hidup.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Carrot_Line, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pergi ke pasar

Suasana pasar di pagi hari terlihat jauh lebih ramai, semua orang berburu barang yang mereka butuhkan. Baik pangan ataupun hal lain, Li Hua turun dari dalam gerbong. Siniang mencoba turun dengan hati-hati, mendadak tubuhnya diangkat oleh Li Hua. Turun keatas tanah dengan selamat, matanya bersinar saat sebersit pikiran melintas dibenaknya.

'Hua Niang sangat kuat, Lao Lao saja tidak sanggup mengangkat tubuh ku,'batin Siniang.

Tangannya meraih tangan besar dan lembut, menggenggam erat takut hilang di tengah keramaian. Ujung bibir Li Hua terangkat, dia menyukai tangan kecil itu menggenggam erat tangan kirinya.

Beberapa orang hampir membuat mereka terpisah, pada akhirnya Li Hua menggendong Siniang. Gadis kecil itu terasa ringan, dia menyukai nya.

"Apa Saudara ku marah pada ku, Hua Niang?"mata jernih Siniang menatap lekat-lekat Li Hua.

"Tidak, mereka tidak bisa marah. Karena kita tidak menghabiskan waktu banyak disini."

Li Hua tidak yakin sebab wajah Erlang dan Sanlang terlihat menggelap, saat Siniang terpilih untuk ikut ke pasar Kabupaten. Meskipun begitu sebenarnya, kedua anak itu ikut hanya saja secara diam-diam tanpa sepengetahuan Siniang.

Mereka berjalan jauh di belakang, dan sebelum nya naik di kereta yang berbeda. Mereka tidak ingin menghancurkan kesenangan adik kecil mereka. Saat Li Hua melirik ke stand penjual makanan pokok, Harga beras jagung senilai 7 sen untuk satu pon. Menengguk ludahnya kasar, sangat mahal dia tidak berani untuk membelinya.

Pada akhirnya mengunjungi penjual rempah-rempah, membeli bawang, cabai, dan beberapa rempah lainnya. Pergi mengunjungi pedagang lain, membeli minyak canola dan garam. Dia tidak bisa untuk merebus makanan setiap saat.

"Hua Niang, apa aku boleh meminta itu?"Siniang menarik ujung baju Li Hua.

Menunjuk penjual manisan Tanghulu, mau tidak mau Ibu Tirinya mengangguk. Gadis itu berlari menghampiri penjual manisan.

"Bibi, kami mau."Erlang sedikit menaikkan suara agar Li Hua mendengar.

Wajah Li Hua terlihat masam, dia akan kehabisan uang kalau membelikan mereka semua. Pada akhirnya dia harus mengeluarkan beberapa sen untuk membeli manisan. Setelah itu membawa ketiga anak untuk pulang, Siniang merasa terkejut saat mengetahui keberadaan kedua Kakak nya.

"Mengapa aku tidak melihat kalian ikut?"

"Itu karena kami berada di kereta lain."Sanlang tertawa puas, dia menggigit Tanghulu.

Lapisan gula yang digigit pecah dalam mulutnya, berhati-hati saat mengunyahnya agar pecahan gula tidak menusuk gusi. Rasa asam manis yang di sukai Sanlang, sangat enak dia tidak bisa berhenti makan sama sekali.

'Uang nya habis, semua!'pekik Li Hua dalam hati.

Uang terakhir digunakan untuk membayar kusir, rempah yang di beli masing-masing mendapatkan segenggam. Itu karena Li Hua berhemat, siapa sangka ketiga anak kecil itu menghabiskan semua uangnya.

'Tidak bisa begini, lain kali mereka tidak boleh ikut.'Li Hua menggigit kuku nya gelisah.

Ada rasa sesak saat kantung kain serut miliknya sangat ringan. Tidak ada sepeser pun koin tembaga lagi saat turun dan membayar kusir. Kepingan-kepingan tembaga terakhirnya hilang begitu saja.

Langkah kakinya terasa berat, dia ingin memarahi ketiga anak itu. Tapi melihat kegembiraan mereka, membuat nya menelan semua kata-kata yang hendak keluar.

"Apa Hua Niang mau?"Siniang menjulurkan manisannya pada Li Hua.

Ibu Tirinya menggigit kecil, dia jadi tergoda untuk memakannya.

"Cepat habiskan, tidak baik kalau terlihat oleh Da Lang. Karena aku tidak membelikan nya."

Erlang dan Sanlang mengangguk, mereka menghabiskan manisan sambil berjalan masuk kedalam desa. Di rumah Da Lang tengah menyapu halaman, menunggu adik-adik nya pulang.

Dia juga mencuci baju adik-adik kecilnya, merasa tidak ada yang di kerjakan. Akhirnya duduk di depan rumah, menatap halaman yang sepi. Bibi Zhao Guo melewati halaman rumah nya, terlihat bingung saat melihat Da Lang menatap halaman dengan pandangan kosong.

Bibi Zhao Guo ingin bertanya, tapi melihat kedatangan Li Hua mengurungkan niat dan berjalan pergi. Dia menyapa ringan untuk berbasa-basi. Kedatangan mereka berempat membuat Da Lang merasa senang.

"Bibi kamu sangat lama, aku jadi bosan menunggu."Da Lang meraih keranjang belanjaan Li Hua

Dia membuka dan tersenyum melihat bumbu yang di beli, mungkin makan malam nanti akan ada rasa yang lebih enak lagi.

"Disana sangat ramai kami berdesakkan."Li Hua tersenyum tipis.

Faktanya dia lama karena ketiga anak dibelakang nya sibuk menghabiskan manisan sepanjang jalan. Mereka berjanji untuk tidak bercerita, Da Lang akan marah karena tidak di belikan. Uang Ibu Tiri mereka tidak cukup untuk membelikan empat tusuk manisan.

"Pantas saja kalian sangat lama, aku akan pergi memetik sayuran liar."Da Lang menaruh keranjang di dalam rumah.

Dia bergegas mengambil keranjang anyam dan peralatan lain yang di butuhkan. Li Hua mengangguk kecil, membiarkan Da Lang pergi. Erlang merebahkan tubuhnya di ruang berkumpul, dia merasa lelah. Kedua adiknya ikut tidur disampingnya, tingkah laku mereka membuat Li Hua menggelengkan kepala.

"Bibi, nanti malam kami ingin makan ubi bakar."Erlang bangkit dan duduk menatap Li Hua penuh semangat,"aku bosan ubi rebus, kalau di bakar jauh lebih enak."

"Eumm..."Siniang mengangguk-angguk.

"Iya, tapi akan lebih baik kalian tidak bermalas-malasan. Selesai makan harus mencuci peralatan makan kalian secara bergilir,"Li Hua berpikir akan baik melatih mereka mengerjakan pekerjaan rumah. Sedikit demi sedikit, tidak baik kalau mereka tidak tau cara bersih-bersih.

"Akan kami lakukan."

Suara pintu terketuk, Li Hua bangkit dan membuka pintu. Sosok jangkung berpakaian kain katun berdiri dihadapan Li Hua. Sekelebat ingatan pemilik tubuh diputar dalam benaknya. Lelaki bersurai panjang dengan ikatan rapih. Pakaian katun mahal yang tak sesuai dengan keadaan hidup nya, sepatu kain bagus dan kulit putih bersih terawat.

Huang Ji, lelaki itu telah pulang ke rumah. Li Hua merasa gugup, dia tidak tau apa yang harus dilakukannya sekarang. Sorot mata lelaki itu terlihat dingin, bibirnya terkatup rapat dan memiliki garis lurus. Tidak ada senyum terukir disana, Li Hua buru-buru mempersilahkan nya masuk kedalam.

"Masuk, anak-anak menunggu mu."

Lelaki itu terlihat mengacuhkan nya, berjalan tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Siniang berlari dan memeluk kaki Ayahnya, dia merindukan lelaki itu.

"Fu Qin, gendong aku!"

"Tidak, Fu Qin sedang lelah,"tolak Huang Ji.

Erlang enggan untuk berbicara memilih berpura-pura tidur, Sanlang tau Erlang tidak peduli pada Ayah mereka sama sekali. Dia ikut berpura-pura tertidur juga, tak mau menyapa Ayahnya.

"Aku sangat merindukanmu, Fu Qin harus menggendong ku sekarang,"gadis itu merengek.

Wajah Huang Ji menggelap, dia ingin marah tapi hanya bisa menghela nafas berat. Melepaskan diri dari Siniang, buru-buru masuk ke dalam kamar Li Hua.

"Huaaa....Fu Qin tidak menyayangi ku lagi."

Tangisan Siniang membuat Li Hua tersentak, dai sedari tadi diam melamun. Pikiran rumit itu menghilang seketika, dia mencoba menenangkan Siniang. Menggendong gadis kecil itu, mengusap lembut punggung nya.

"Sudah, jangan menangis. Sekarang Fu Qin sedang kelelahan. Nanti kamu pasti akan di gendong olehnya saat selesai beristirahat."ucap Li Hua lembut.

Erlang menggeleng, Fu Qin tidak akan membiarkan Siniang berada di gendongan nya. Dia tidak akan mau berurusan dengan anak kecil sama sekali.

1
Lismawati
trimakasih update nya thor ,selalu di tunggu lanjuuuuutanya seeeemaangaaaaaaaaaat ...💪💪💪💪💪🌹🌹
end
Mc lemah jadix q malas baca beda cerita lain
Sarifah Sarifah
thorn yg hanya upnya
Yurniati
double update thorr
Yurniati
terus lanjut update nya thorr
RJ 💜🐑
ceritanya sangat bagus, semoga Li Hua dan anak anak sambung nya dapat uang yang banyak
Lala Kusumah
rejeki tak kan kemana... semangat Lin Hua.....
trie
mungkin terasa aneh dgn buah buahan yg banyak mangfaat ny
trie
dagangan laris manis
Ita Xiaomi
Moga rejeki mereka lancar dan bs hidup berkecukupan dan bahagia.
Ita Xiaomi
Da lang sibuk nyari lapak kosong sedangkan jualan udah laku semua😁.
Enah Siti
Gak jdi di gantung di pohon tomat🤭🤭🤭🤭🤭😘😘😘😘🙏🙏🙏🙏🙏mksih thor
Enah Siti
thor gak up lgi 🙏🙏🙏🙏🙏
Enah Siti: oke ku tunggu awas klau gak ada ku gantung di pohon tomat thor 💪🏿💪🏿💪🏿💪🏿🤭🤭🤭🤭🤭🤣🤣🤣🤣🤣😘😘😘😘🙏🙏🙏🙏🙏🙏👍👍👍👍👍mksih
Carrot: Hari ini up kak, baru dikirim untuk di review. Tunggu ya kak paling satu jam lagi baru tayang/Pray/
total 2 replies
RJ 💜🐑
semangat buat karya nya thor, ceritanya bagus 🤗🤗👍🏻❤
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuuuutttt
Erha Print
semangat berkarya
Erha Print
lanjutt
Erha Print
crazy up dunk
Yurniati
terus lanjut update nya thorr
Yurniati
tetap semangat terus thorr
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!