NovelToon NovelToon
Love Story

Love Story

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Duda / Romansa
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Cindy Heni Windasari

"Astaga Keira!!" suara melengking itu membuat kedua insan yang terlelap dengan balutan selimut tebal pun terbangun. Pria itu terkejut bukan main saat melihat banyak orang dikamar itu. Keira juga terkejut akan hal itu, ia memegangi selimut untuk menutupi tubuhnya. Ia sangat terkejut lagi saat melihat pria yang duduk disebelahnya dengan tanda tanya. Ia menatap sang suami yang berdiri tegak dengan tatapan yang terkejut bukan main.

"Apa-apaan ini Keira... Salah apa anak saya sama kamu sampai hati kamu berselingkuh." ucap Sinta histeris. Keira masih mencerna ucapan Sinta dan kenapa dirinya di ruangan ini bersama dengan pria asing.

"Aku tidak menyangka kamu berkhianat seperti ini keira. Kamu jahat... Jahat sekali... Berbuat Zina seperti ini."

"Mas... Aku nggak tau kenapa ini bisa terjadi, dengerin aku dulu mas..." ucap Keira panik. setelah beberapa saat paham kenapa situasinya seperti ini Keira berubah menjadi panik.

"Keira Evangelista binti Rozali mulai detik ini saya talak kamu"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cindy Heni Windasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

06

Daniel memijat pelipisnya yang terasa berdenyut. Ia sudah berada di kantor dan menatap berkas yang ada di hadapannya. Pekerjaan nya menumpuk, pintu terbuka dan terlihatlah pria dengan stelan abu-abu itu duduk di kursi hadapannya.

"Gimana Niel?" tanya Pria dihadapannya itu.

"Gimana apanya?"

" soal Lo pagi-pagi telfon gue?"

"Yaa gue tanggung jawab."

"What!! Lo serius? Otak Lo sehat kan Daniel." tanya pria itu lagi.

"Apaan sih Bar?Lo kalau mau ganggu gue mending cabut deh, kerjaan gue numpuk." cibirnya dengan kesal. Bara adalah sahabat nya.

"Lo Nikah ni jadinya?" tanya Bara ragu. Daniel tak menjawab dirinya hanya mengangguk saja.

"Dari tadi gue mikir ada yang janggal dengan kasus ini. Kasian Keira jadi korban kebejatan suaminya." ucap Daniel lagi.

"Suami? Jadi beneran dia istri orang Daniel. Terus Lo nikah?"

"Ya Lo banyangin aja, Gue kaget ngelihat banyak orang. Ada emak-emak rempong nangis histeris nggak jelas. Suami langsung Talak Keira dan para saksi lain bilang kalau gue harus tanggung jawab sama tu perempuan. Bahkan kami ijab didepan suaminya." Bara yang mendengar hal itu kepalanya ikut berdenyut nyeri mendengar nya.

"Lo udah cek CCTV? Lagian itukan Hotel Lo bego."

"Oh iya ya." Daniel segera mengirim pesan pada Mike sang tangan kanannya. Tak perlu waktu lama Rekaman CCTV sudah dikirimkan lewat Email.

"Lo lihat ini." ucap Daniel. Kini mereka berdua melihat rekaman CCTV di koridor hotel. Di sana mereka melihat Keira dengan Juan keluar dari Lift. Mereka masuk kedalam kamar Hotel yang memang itu kamar milik keduanya. Namun Juan pergi begitu saja tanpa menutup pintu itu rapat, terlihat jelas Juan tak menutup pintu kamar rapat-rapat. Saat Juan masuk kedalam Lift terlihat Daniel jalan dengan sempoyongan. Sampanye nya dicampur oleh obat perangsang dan dirinya tak tahu siapa yang melakukannya. Daniel masuk kedalam ruangan yang salah dengan posisi pintu terkunci rapat dari luar.

Daniel juga tak berfikir untuk menggesekkan kartunya. Ia langsung masuk saja tanpa bak bik buk. Selang beberapa lama setelah Daniel masuk ada seorang pria yang mencoba masuk. Pria itu bahkan mengawasi sekitar takut ada yang curiga. Cukup lama pria itu berada didepan pintu kapan dan kemudian pergi dari sana saat mendapatkan panggilan telfon.

"Nah kan... Janggal." ucap Daniel.

"Ini seperti disengaja untuk menjebak Keira. Kalau asumsi gue, Suaminya memang ingin menceraikan Keira tanpa ada harta gono-gini yang keluar. Jika kasus seperti ini Suami akan membuat gugatan dengan alasan perselingkuhan."

"Gila sih. Dan Lo bisa-bisa nya Juan seperti ini. Lo tahukan Juan siapa?" tanya Bara pada Daniel.

"Gue lupa. Mike lagi cari tahu soal informasi Juan dan Tentang minuman yang dicampur sama obat perangsang sialan itu." Daniel bersandar di kursi kebesaran nya. Ini sudah jam makan siang, dan Bara sudah memesan makanan dari luar untuk mereka.

"Kayak nya Keira masih muda banget Bro." ucap Bara seraya melahap makanannya. Daniel mengangguk pelan.

"Baru 19 tahun, itu setahu gue." Hampir saja Bara akan menyemburkan makanannya.

"Nikah muda? Serius?"

"Iyalah, Pernikahan mereka baru berjalan belum genap satu tahun."

"Lo serius. Masih keyes-keyes dong, Otaknya sama kayak Lo Nikah Muda " ucap Bara. Mendengar perkataan Bara membuat Daniel mengingat kejadian semalam, bagaimana Daniel bermain dengan Keira. Pria itu segera menggelengkan kepalanya.

"Dia nggak pernah lakuin itu sama Juan." Bara diam membisu ditempat nya. Mencerna perkataan Daniel dengan cermat.

"Maksud Lo."

"Dia masih Virgin, Dan orang pertamanya Gue. Selama mereka menikah Juan nggak pernah Sentuh dia dalam artian melakukan hal layaknya suami istri." jelas Daniel lagi.

"Shit. Lo serius Niel. Beruntung banget hidup Lo ya, Bisa dapet cewe keyes gitu. Umur Lo aja udah kepala tiga sekarang." Bara sedang memujinya atau mengejeknya? Daniel melahap makanannya dengan segera. Dirinya jarang bisa makan siang seperti ini bersama Bara. Karena keduanya memang sibuk. Sebenarnya hari sudah sore hanya saja mereka baru makan siang.

Ditempat lain...

Keira mendengar suara teriakan anak kecil yang membuatnya segera menoleh. Ia segera keluar dari kamar, ia menyusuri suara tangis anak kecil itu. Kakinya menuruni tangga dengan hati-hati, dan kini pandangannya menatap anak kecil yang baru saja pulang sekolah. Karena tas nya masih di gendong nya.

"Den ayo makan dulu."

"No!" jawabnya seraya menangis.

"Aku mau bertemu dengan Papa." ucapnya dengan merengek.

" hari ini Papa di rumah, Sus tadi sudah di telfon bahwa sore nanti Papa akan pulang." jelas nya.

"Nyonya... Sudah selesai?" tanya Tika yang membuat anak kecil beserta Sus-nya menoleh. Keira menatap anak kecil itu dengan lembut, Ia duduk di sofa ruang tamu itu.

"Kenapa menangis sayang?" tanya Keira pelan. Rasanya tubuhnya begitu lemas sekali, Bocah itu terus menatap Keira dengan Bingung.

"Kenapa Sus?" tanya Keira pelan. Ia yakin wanita disebelahnya adalah Suster yang menjaganya.

"Maaf Den Leon belum makan siang Nyonya."

"Makan dulu ya sayang, Sudah menangisnya." ucap Keira seraya mengusap pipi Leon. Keira meminta Nia pengasuh Leon mengambilkan makanannya. Keira menyuapi Leon diruang tamu, seperti nya usia Leon baru tujuh tahun. Leon memakai seragam sekolah dasar.

"Lo siapa? Kenapa ada di rumah gue?" suara itu membuatnya menoleh. Keira terkejut melihat anak yang menginjak remaja. Memakai seragam SMA yang kini sudah acak-acakan.

"Tika... Dia siapa? Kenapa ada di rumah ini?" teriaknya membuat Tika menunduk.

"Den Liam. Dia Nyonya Keira."

"Nyonya? Apa maksud Lo!" Keira melap sudut bibir Leon dengan tisu.

"Apa maksud Lo, gue tanya sekali lagi. Lo siapa dan kenapa ada di rumah Gue?" tatapannya tajam sekali, sama seperti Daniel.

"Papa tidak pernah mengajari kamu tidak sopan Liam." Keira menatap Daniel yang baru saja pulang dari kantor. Namanya adalah Liam Alexander, Baru memasuki sekolah menengah Atas. Dan kini mereka saling menatap dengan tatapan permusuhan.

" Dia Ibu kalian, Istri Papa." Liam kini menatap Keira penuh dengan kebencian. Leon menatap Keira dengan tatapan penuh harap.

"Apa-apaan ini! Gue nggak pernah mau punya ibu baru!"

"Jaga mulut Kamu. Papa nggak pernah ngajarin kamu bicara kasar kaya gitu Liam."

"Mas Daniel, Cukup mas." Suara Daniel meninggi membuat Leon memegang lengan Keira. Daniel menoleh melihat tatapan Keira pada Leon. Daniel menghela nafasnya dan menatap Liam.

"Geu nggak Sudi punya ibu kaya dia!." Kini Keira mengerti siapa sebenarnya dua anak ini. Mereka adalah anak Daniel, dan entahlah sepertinya tantangan baru dalam hidupnya akan dimulai. Melihat betapa keras kepalanya sikap Liam yang tak mau menerimanya. Dan Leon yang sorot matanya penuh dengan ketakutan.

Dipeluknya bocah yang ada di depannya. Ia melihat Liam naik kelantai dua, suara pintu terbanting membuat jantung Keira shak Shik shok.

"Sus bawa Leon ke kamarnya ya. Bantu Leon mandi."

"Leon nggak mau Mama..." ucapnya dengan lemah. Kini Keira menatap Leon, ia mengelus puncak kepalanya.

"Boleh Panggilannya diganti jadi Bunda?" tanya Keira. Leon mengangguk mengerti apa yang Keira inginkan.

"Sekarang bunda harus bicara sama Papa, Leon mandi sama Sus ya. Habis mandi kesini lagi." Leon menurut dan mengikuti Nia kelantai atas. Daniel duduk di sofa, Pria itu menghembuskan nafas panjang. Keira merasa canggung.

1
snow Dzero
Thor saran aj ya secara Kiera dan Daniel kan baru kenal harus y ad rasa canggung apalagi Liam kan beda 2 tahunan doang sama kei ,terlalu 2 the poin Thor buat ngakuin sbgai ank
Cindy Heni: terimakasih sarannya/Smile/ Author pastikan kedepannya kalau buat novel lebih baik hehehe... untuk Novel ini udah selesai, jadi hanya tinggal update /Grimace/ kalau di ubah harus ubah lagi semuanya/Cry/
total 1 replies
snow Dzero
Luar biasa
Cindy Heni
tengkiyuuuuu❤️❤️
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
aelah cerita bagus kayak gini gak ada yg baca apa ya... ayo semangat othor...
Cindy Heni
terimakasih sudah berkunjung
Los Dol TV
aku kunjung...
Los Dol TV
kunjungan 2 bab terlihat hmmm gitu, thor. kunjung balik ke karyaku ya..
Dewi Sartika
up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!