Xuan Ji Season Tiga

Setiap wanita penghibur menyimpan berbagai macam arak di cincin dimensi masing-masing, sehingga mereka tidak perlu bolak-balik ke gudang penyimpanan mengambil arak untuk pelanggan. Namun, mereka hanya menyimpan satu kendi arak seribu bunga.

Konon kabarnya arak itu diimpor dari Dinasti Xuan dan metode pembuatannya dirahasiakan agar harganya selalu mahal serta menjadi minuman keras mewah.

Gao‘er akhirnya menyadari kesalahannya, ia terlalu terburu-buru saking semangatnya mendapatkan seorang pelanggan. Apalagi pelanggannya sangat tampan walaupun sebagian rambutnya sudah memutih.

“Tu-tuan, apakah Anda berasal dari Sekte Beladiri?” tanya Gao‘er memaksakan diri untuk tersenyum. Dia berkata pada dirinya sendiri bahwa pelanggan di depannya pasti dari Klan besar walaupun ia belum pernah melihat lambang di pakaian Xuan Ji.

“Aaah, nikmatnya!” Xuan Ji sangat puas setelah menenggak seteguk arak seribu bunga itu. “Aku berasal dari Sekte Pedang Abadi.”

Lalu ia meletakkan Kristal monster setara Ranah Kaisar Surgawi diatas meja.

Semua orang menatap Kristal monster itu dengan mulut menganga lebar, sebab Kristal monster itu memancarkan energi spiritual Petir yang langka.

Biasanya monster memiliki energi spiritual alami, sesekali ditemukan yang memiliki energi spiritual Api, Angin, Air dan Es.

“Wah, rumah bordil ini mendapatkan harta Karun. Jika dilelang, maka Sekte-Sekte Beladiri dan Klan besar pasti menawar harga tinggi,” bisik seorang Pendekar bertubuh gemuk yang dilayani oleh Dua wanita cantik di pangkuannya.

Gao‘er sangat senang dengan bayaran yang diberikan oleh Xuan Ji. “Apakah Tetua mendapatkan ini dari Labirin makam raja siluman Naga?”

Xuan Ji menganggukkan kepala, siapapun pasti menebak dari sana asalnya karena labirin makam Raja Siluman Naga cukup dekat dari kota ini.

Dia menjentikkan jarinya, tiba-tiba perisai tak kasat mata mengurung keduanya.

“Aku akan memberikan Pil kelas atas yang bisa menyembuhkan kerusakan pada Dantianmu dan juga satu Kristal monster agar basis Kultivasimu kembali ke seperti semula dengan cepat asalkan kamu menjawab pertanyaanku,” bisik Xuan Ji.

Raut wajah Gao‘er terlihat gelisah, ia bingung membuat keputusan. Informasi sensitif biasanya harus dibeli oleh pelanggan melalui Nyonya besar pemilik rumah bordil ini. Namun, hadiah yang ditawarkan oleh Xuan Ji sangat menggiurkan sekali. Jika Dantiannya sembuh, maka ia tidak perlu lagi melakukan pekerjaan menjijikkan di rumah bordil ini. Dia sudah muak melayani para pria hidung belang yang kadang-kadang badannya mengeluarkan bau tak sedap serta berwajah jelek.

“Nyonya besar adalah Pendekar Ranah Keabadian, aku takut ia masih mendengar perbincangan kita walaupun telah dilindungi oleh perisai ini,” sahut Gao‘er menghela nafas panjang dan raut wajahnya langsung lesu.

Xuan Ji tersenyum lebar dan kembali menenggak arak seribu bunga.

“Bukankah sudah kukatakan aku berasal dari Sekte Pedang Abadi. Apakah kamu berpikir wanita tua itu memiliki seni beladiri lebih hebat dariku?” Xuan Ji mengejek nyonya besar pemilik rumah bordil adalah wanita tua.

Gao‘er merasa apa yang dikatakan oleh Xuan Ji memang benar. Mana mungkin seorang Tetua Sekte, Kultivator lemah. Mereka diangkat menjadi Tetua karena menjadi Pendekar kuat.

“Informasi apa yang ingin Tetua ketahui? Kalau informasi tingkat tinggi mungkin Tetua harus membelinya melalui Nyonya besar,” kata Gao‘er dengan antusias dan berharap Xuan Ji memberikan hadiah yang ia sebutkan tadi untuknya.

“Pertama, kenapa Kota ini lengang sekali?” selidik Xuan Ji penasaran.

Gao‘er tercengang mendengar pertanyaan Xuan Ji itu.

Xuan Ji langsung mengangguk pelan, ia merasa pertanyaannya terlalu sensitif dan Gao‘er takut jika ia membocorkan informasi maka tuan kota akan memburunya.

“Tak perlu khawatir, katakan saja. Tidak ada yang akan mendengar perbincangan kita walaupun mereka berusaha membaca gerak bibir kita,” katanya lagi.

Gao‘er tiba-tiba tersenyum masam dan berkata, “Apa tetua ingin menguji apakah aku berbohong atau tidak? Kalau iya pertanyaan itu terlalu mudah. Bukankah sudah setahun lebih Kultus Iblis memulai kekacauan di benua Tianwu, makanya para Pendekar tidak berani berkeliaran sendiri atau berkelana jauh dari Sekte maupun Klan-nya.”

Arak yang baru ditenggak oleh Xuan Ji langsung menyembur ke wajah Gao‘er. Wanita penghibur lain dan para pelanggan tertawa terkekeh-kekeh melihat kejadian itu. Mereka menduga Gao‘er mengatakan sesuatu yang memalukan, makanya Xuan Ji terkejut.

“Kultus Iblis juga ada di sini?” Baru sekarang Xuan Ji menyadari di benua Tianwu juga ada Kultus Iblis yang ingin menculik muridnya.

Kalau begitu, maka Xue Yao tidak aman di benua Tianwu ini. Jika ia berjumpa dengan pengikut Kultus Iblis, maka mereka akan langsung menyadari Fisik Naga Surgawi Legendaris miliknya.

“Apakah kamu mengenal Klan Long, apakah mereka memiliki Fisik Naga Surgawi Legendaris?” selidik Xuan Ji. Kalau Klan Long di benua ini memiliki Fisik Naga Surgawi Legendaris, maka Kultus Iblis di sini tidak akan terlalu peduli pada Xue Yao sebab ada Kultivator yang jauh lebih kuat darinya di Klan Long.

Gao‘er berpikir sejenak dan berkata, “Semua anggota Klan Long sepertinya memiliki Fisik Naga Putih. Itu juga sebabnya mereka tinggal di puncak gunung tertinggi di dunia, karena ada Es abadi di puncak gunung itu yang mengandung energi spiritual Es yang sangat padat dan murni.”

Xuan Ji menggertakkan gigi, berarti muridnya akan diburu oleh Kultus Iblis seperti di benua Tianlong. Sebab Klan Long di benua Tianwu dan di benua Tianlong mengolah seni beladiri berbeda.

Dia menduga Klan-Klan di benua Tianlong dulunya adalah Klan cabang yang diutus mengawasi Kaisar Iblis. Kalau begitu Klan Xuan di sini juga akan mengolah seni beladiri yang berbeda juga.

“Bagaimana dengan Klan Xuan?” selidik Xuan Ji lagi.

“Oh, Pendekar dari Dinasti Xuan mengolah seni beladiri yang beragam. Tapi dari keluarga utama Dinasti Xuan biasanya Avatar Asura yang diselimuti Api Neraka. Itu terlihat menakutkan sekali, aku pernah melihatnya sekali saat seorang tuan muda Klan besar melakukan latih tanding dengan Pendekar dari keluarga utama Dinasti Xuan,” sahut Gao‘er merasa semua pertanyaan Xuan Ji sangat umum dan hampir semua orang pasti mengetahuinya.

“Hah? Dia tidak mati setelah menggunakan Avatar Asura?” Xuan Ji terkejut mendengarnya. Dia harus menggunakan artefak kuno milik Klan-nya agar tidak mati saat pertama kali menggunakan Avatar Asura.

Gao‘er merasa Xuan Ji seperti tidak mengetahui apa-apa atau mungkin hilang ingatan, karena informasi umum saja ia tak tahu. “Kondisi seperti itu hanya untuk Klan cabang saja, tetapi saat mereka mencapai Ranah Keabadian. Mereka juga bisa bebas menggunakan Avatar Asura, tetapi Avatar Asuranya tidak diselimuti oleh Api Neraka.”

“Setiap cabang Klan Xuan memanifestasikan Asura berbeda-beda.”

“Contohnya keluarga Jenderal penjaga wilayah barat, Avatar Asuranya berwarna Hitam pekat. Keluarga Jenderal penjaga wilayah timur, Avatarnya berwarna Putih dan ada matahari diatas kepalanya.”

Xuan Ji merasa Klan cabang dari Jenderal penjaga wilayah timur itu sangat keren, karena ada matahari diatas kepala Asuranya.

“Klan cabang yang menjadi pelayan kelurga Kaisar memiliki Avatar berwarna Perak dan ada bintang muncul diatas kepalanya,” sahut Gao‘er.

Xuan Ji menganggukkan kepala tanda mengerti. Dia tidak menyangka ada berbagai macam Avatar Asura, bahkan manifestasinya sangat keren. Dia juga penasaran apa itu dinasti atau jenderal penjaga, tetapi bila ia bertanya lagi maka ia terlihat seperti orang yang tidak berpengetahuan—padahal ia adalah seorang Tetua Sekte yang seharusnya memiliki ilmu pengetahuan yang luas.

Dia kemudian menyerahkan kantong kulit berisi hadiah yang ia janjikan pada Gao‘er.

Gao‘er terkejut Xuan Ji tidak bertanya lagi, padahal informasi yang ia berikan tidak ada yang sensitif. Bahkan anak-anak kecil juga mengetahui informasi itu.