NovelToon NovelToon
JALAN SESAT

JALAN SESAT

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat / Spiritual / Iblis / Mata Batin / Kutukan / Hantu
Popularitas:23k
Nilai: 5
Nama Author: Siti H

kisah seorang wanita yang ingin hidup kaya secara instan. suaminya yang pemalas membuatnya harus menempuh jalan sesat dengan melakukan persekutan bersama iblis yang menjanjikannya kekayaan.

Ia membuka sebuah warung nasi. namun dalam sekejap saja dapat menarik pembeli dan menjadikannya kaya raya. tetapi semua itu tak.mudah, karena akan ada konsekwensi yang harus ia terima. ikuti kisah selanjutnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode-13

Silvi melangkah tergesa-gesa menuju kamar Nadira sang majikannya. Ia merasakan sesuatu yang sangat buruk.

Tok... tok... tok...

Gadis itu mengetuk pintu kamar  sang majikannya dengan keras, seolah ingin membangunkan seluruh penghuni rumah..

"Siapa?"

"Silvii, Bu," sahut sang gadis dengan gugup.

"Mau apa! Jangan ganggu saya!" ucapnya dengan nada ketus. Entah mengapa sang majikan seolah tak menyukai dirinya, ia hanya dapat bersabar, sebab ia membutuhkan pekerjaan untuk membantu perekonomian keluarganya.

Akan tetapi, hilangnya Ranti yang secara misterius, membuat ia merasa ada sesuatu yang disembunyikan oleh sang majikan.

"A-nuu, anu, Bu,"

"Anu, anu, kalau ngomong yang jelas!" Sahut Nadira. namun pintu kamar tak juga ia buka.

"Orangtua Ranti datang menanyakan anaknya," Silvi menjelaskan apa yang terjadi.

Nadira terdiam, tak ada sahutan.

Wuuuuusss....

Sekelebat bayangan hitam melintas dari arah belakang. Silvi merasakan bulu kuduknya meremang, ia menyapu tengkuknya dan merasakan punggungnya menebal seketika.

"Katakan, tunggu sebentar," tiba-tiba Nadira menyahut dari dalam kamar.

"Iya, Bu." Silvi bergegas menuju warung untuk menyampaikan titah dari sang majikan.

Nafasnya terengah-engah. Saat ini dibenaknya terlintas hal buruk akan Ranti rekan kerjanya yang menghilang tanpa jejak.

"Pak, kata ibu tunggu sebentar," gadis itu menyampaikan pesan dari sang majikan, lalu bergabung bersama Rindu yang kini menatapnya dengan rasa takut yang masih ia sembunyikan.

"Menurutmu, Ranti kemana?" tanya Rindu dengan berbisik. Ia tak ingin ada yang mendengar percakapan mereka.

Silvi menggeleng. "Entahlah, menurutmu?" gadis itu balik bertanya.

"Apa mungkin lari dengan pria yang dikenalnya dimedsos?" Rindu berasumsi.

Silvi menoleh ke arah rekannya. "Tetapi ponselnya mengapa ditinggal? Dan Bu Nadira memaksa untuk mengambilnya dari kamar," gadi itu mulai merasakan kejanggalan yang ada.

Rindu menggedikkan pundaknya. Ia juga tak ingin terlalu jauh menduga-duga.

Dari ambang pintu penghubung, terlihat sang majikan berjalan mendekati mereka. "Hah," Silvi tersentak kaget melihat wajah sang majikan.

"Huuus," Rindu mencolek pundak Silvi. "Liat apaan?" tanya gadis itu kepo.

Silvi menggelengkan kepalanya, kemudian memalingkan wajahnya dari sang majikan yang mana kini semakin mendekat ke meja kasir yang tak jauh dari mereka.

Ia melihat wajah Nadira seperti sesosok iblis dengan wajah mirip nenek renta dengan rambut panjang menjuntai ke lantai, dan kulitnya yang keriput.

Ia tak ingin menceritakan apa yang dilihatnya barusan kepada Rindu, ia takut gadis itu bocor mulutnya dan menyampaikan hal tersebut kepada sang majikan, dan bisa saja ia akan dipecat ataupun dituntut ke polisi.

Silvi kembali melayani pembeli, meskipun hatinya penuh dengan debaran dan rasa gugup juga takut menjadi satu.

"Eh, Bapak dan Ibu, ada apa, ya?" tanya Nadira dengan berlagak tenang. Seolah ia tak memiliki masalah apapun ia begitu profesional memainkan peran sandiwaranya.

"Saya mau menjemput anak perempuan saya," jawab wanita berhijab hitam yang saat ini terlihat sangat gelisah bahkan panik dan juga marah.

"Saya tidak tahu. Sebab beberapa minggu yang lalu ia berpamitan dan ijin pulang dengan alasan ibunya sakit," jawab Nadira santai.

"Bohong! Saya tidak percaya, anak saya tidak pernah kembali!" wanita itu menyela.

Nadira melipatkan kedua lengannya dibawah dadanya, kemudian menatap tajam pada sang wanita yang merupakan ibunda Ranti. "Anak ibu sudah pulang, dan masalah ia sampai tidaknya ke rumah, itu bukan urusan saya, sebab bisa saja ia kabur dengan pria yang mungkin saja pacarnya," Nadira beralibi. Ia tak ingin meladeni terlalu lama persoalan ini, sebab akan membuatnya keceplosan.

Wanita itu histeris. Ia meraung memikirkan nasib puterinya. Hal buruk terbayang dibenaknya, sebab anak gadisnya dikatakan dua minggu yang lalu sudah kembali.

Pria bertubuh jangkung dan juga tegap yang merupakan suaminya berusaha menenangkan sang istri yang terlihat panik.

"Tidak, dia bohong, Ranti pasti ada disini," ucapnya dengan yakin.

"Ranti tidak ada disini, lagian buat apa saya ngumpetin dia, emangnya barang berharga untuk saya simpan!" omel Nadira yang sudah tidak lagi dapat menahan amarahnya.

Para pengunjung yang masih makan sate dan rendang didalam warung mulai tak nyaman dengan pertikaian tersebut.

Mereka memilih cepat untuk beranjak dari tempatnya dan meninggalkan warung tersebut.

"Saya akan melaporkan hal ini ke polisi, lihat saja," ancam wanita berhijab tersebut.

"Coba saja! Jika tuduhan itu semua tidak terbukti, maka saya yang akan balik menuntut anda, dan tahu apa yang akan saya lakukan terhadap kamu?" ancam Nadira dengan wajah penuh congkak, "Aku akan membuatmu membusuk didalam jeruji besi, dan ini akan saya lakukan, sebab saya akan membayar mahal untuk itu semua!" wanita angkuh itu menyeringai dengan menjijikkan.

Mendengar ancaman Nadira, wanita berhijab itu terdiam, dan ia menjadi serba salah, lalu memutuskan untuk mengajak pulang suaminya dan akan mencari sang anak dengan cara melaporkan kehilangan anaknya, meskipun sebenarnya ia sangat gelisah dan khawatir saat ini.

Melihat kedua orangtua Ranti pergi dari warungnya, ia merasa tersenyum puas dan tentunya sandiwara yang ia perankan cukup berhasil membungkam dua orang tersebut.

Setelah melihat mereka pergi, Nadira kembali menuju kamarnya. Tetapi saat ia berada didepan pintu kamarnya, ia mendengar suara rintihan dari dalam kamar mandi. Ia merasa curiga, lalu mendekatinya.

Setibanya didepan pintu kamar mandi. Ia mendengar suara rintihan yang sangat memilukan. Nadira mencoba mendorong pintu kamar mandi, dan sialnya terkunci dari arah dalam.

Ia mendobraknya dan berhasil terbuka, meskipun dengan merusak pintu.

"Hah," ia dikejutkan saat melihat sosok Ranti yang tergeletak dilantai kamar mandi dengan tubuh penuh lumuran da-rah.

Nadira tersentak kaget. Ia tahu jika gadis itu sudah menghilang dari dunia, maka tidak mungkin dapat hidup kembali.

"Buuu.... Tolong saya..., hiks...hiks...hiks...," sosok itu beranjak bangkit dengan rupa yang mengerikan dan menghampirinya.

Nadira tercengang. Ia merasakan tubuhnya membeku. Matanya tertuju pada sosok Ranti yang saat ini berdiri dengan bagian tubuhnya yang berserakan dilantai. Bahkan organ penting tubuhnya tampak kosong, hanya bagian us- usnya yang terburai dan terlihat begitu mengenskan.

Dari sudut matanya mengalir cairan pekat berbau amis dengan begitu deras. Perlahan lantai kamar mandi digenangi oleh da-rah yang terus bertambah dan mengotori dinding serta langit-langit ruangan tersebut.

"Bu...., mengapa kau begitu kejam!" ucapnya dengan tangisan yang begitu menyayat hati.

"Hiks...hiks...hiks...," ia kembali merintih perih. Lalu menjulurkan kedua tangannya dan seolah memanjang untuk mencapai lehernya.

Nadira bergerak mundur. Ia mencoba menghindari sosok tersebut, tetapi langkahnya seolah tertahan. Jemari itu sudah berada satu centi dari lehernya, tetapi belum sempat tangan itu menyentuh Nadira, satu kelebatan asap berwarna hitam menghantamnya dan membuatnya terpekik kesakitan lalu menghilang dengan meninggalkan suara jeritan yang memilukan.

1
Ajeng Sripungga
Luar biasa
V3
Like + Hadiah Bunga + Vote sdh meluncur di akhir Bab 😘😘
V3
laach ... dh HBS ja cerita nya ,,,, akhirnya Nadira mati jg di tangan peliharaan nya sndri.
mati dalam keadaan Kusnul Khotimah.
semoga kita semua nya di jauhi dr perbuatan syirik , keji dan mungkar 🤲 Aamiin Yaa Rabbal Allamiin 🤲
❤Lembayung Jingga❤: aamiin...
total 1 replies
V3
duuuh .... aku ikut deg degan nih ,,, berharap Silvi dkk dpt selamat dr Iblis Nadira 😱😱😱
naas bgt nasib nya Rama , akhirnya mati di tangan bini nya dh keji bersama selingkuhan nya 🤦
mayat orang di bilang barang , jd barang dagangan 🤣🤣🤣
Leona Night
ih ngeri
Leona Night
kayak kena penyakit kelamin
Leona Night
Mau aja sama rama yang mata keranjang
Leona Night
ngeri
Leona Night
kasihan Ratu
Leona Night
mereka apes kerja di sana
Leona Night
daging siapa lagi itu
Leona Night
semoga selamat gak jadi tumbal
Leona Night
jadi rendang
Leona Night
semoga silvi selamat
Leona Night
kasihan lia
Leona Night
kasihan ayah ibu ranti
Leona Night
bau anyir pelaku tumbal...ih ngeri
Leona Night
tumbal tersamar seperti serangan macan
Leona Night
Semoga kekepoan Silvi tidak menjebaknya jadi korban berikutnya
Leona Night
nadira jadi lupa daratan.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!