Segenggam Harapan

Pram akhirnya beristirahat. Saat menutup mata, terlintas seorang wanita ya melihat dan tersenyum padanya.

"Kenapa wanita itu muncul?" tanya Pram dalam hati.

Pram menatap jendele kamar nya , sambil bertanya tanya. Kenapa wanita itu muncul dalam bayangannya, kenapa harus dia ?

Setelah menatap jendela kurang lebuh 10 menit. Akhirnya Pram memejamkan matanya untuk beristirahat.

Keesokan harinya ...

"Nekk, aku berangkat bekerja dulu ya. Setelah selesai kerja aku langsung berangkat ke kampus nek." Pamit Rina.

"Iya nak, hati hati di jalan." Jawab nenek.

Hari ini Rina berangkat dengan hati yang sangat gembira, entah kenapa Rina juga tidak tau.

"Selamat pagi." Sapa Rina terhadap karyawan yang lain.

Setelah menyapa karyawan lain di cafe, Rina langsung bergegas untuk bekerja.

Di kantor ..

"Pram, 30 menit lagi papa ada janji client. Papa harap kamu bisa ikut mendampingi Papa. Karena kamu adalah pewaris tunggal perusahaan ini." Ujar Papa Pram.

"Baik pa, Pram akan ikut dengan papa." Jawab Pram.

Pram dan sang papa pergi dengan di sopiri oleh Bayu asisten sang Papa menemui client nya di sebuah cafe dimana cafe tersebut adalah tempat kerja Rina.

"Selamat pagi Pak Andre. Oh ya, kenalkan ini anak saya Pram. Dia nanti yang akan mengantikan saya sebagai presdir setelah saya pensiun." Kata Papa Pram.

"Selamat Pagi Pak Andre " Ujar Pram dengan menjabat tangan client papanya tersebut.

"Pagi nak, senang bertemu denganmu. Bagaimana keadaanmu ?." Tanya Andre.

"Sehat pak. Terima kasih" Jawab Pram.

Mereka berbincang bincang mengenai bisnis yang akan mereka kembangkan. Dan seorang pelayan memberikan semua minuman dan makanan yang telah mereka pesan sebelumnya.

Pram melihat pelayan itu dengan seksama. Jantung Pram berdegup secara kencang. Pram juga tidak tau kenapa dia seperti itu.

"Wanita itu kan yang aku dulu pernah aku lihat di dekat danau. Tapi kenapa malah aku seperti ini? Siapa wanita itu?" Tanya Pram dalam hati.

Ya, pelayan itu adalah Rina. Rina menyajikan sebuah minuman dan makanan yang telah di pesan oleh Papa Pram.

"Silahkan, selamat menikmati" Rina mengatakan itu dan tersenyum melihat 3 orang dengan 1 orang yang berbeda usia tersebut.

Saat Rina tersenyum terhadap Pram, Rina merasa aneh.

"Kenapa laki-laki ini melihatku seperti orang yang bingung?" Tanya Rina dalam hati.

Tidak mau ambil pusing akhirnya Rina kembali ke tempat bekerja dan mengantar kembali pesanan para customer yang lainnya.

Pram berpikir, kenapa dia jadi bingung, sedih, dan merasa ingin memeluk wanita itu. Tapi dia sendiri juga tau dia sama sekali tidak mengenal wanita itu. Pram terus melihat Rina yang mengantarkan pesanan kepada customer yang lain. Tanpa Pram tau, sang Papa pun melihat gelagat Pram yang terus melihat wanita yang telah mengantarkan pesanan di mejanya tadi.

Tanpa sadar, Pram tersenyum melihat wanita itu yang sedang tersenyum pada seorang gadis kecil. Dan itu tidak lepas dari pandangan sang Papa.

"Akhirnya kamu bisa tersenyum lagi nak. Papa harap kamu bisa tersenyum seperti ini seterusnya. Aku harus mencari tau siapa wanita itu, yang sudah membuat Pram tidak berhenti menatapnya." Kata papa pram dalam hati.

"Bayu, saya minta kamu untuk mencari tau wanita yang fotonya sudah saya kirim ke kamu. Saya mau hasilnya malam ini juga." Papa pram mengirim pesan kepada bayu sang asisten.

"Semoga wanita itu, wanita yang baik" Ujar Papa Pram dalam hati.