NovelToon NovelToon
Seumur Hidup Yang Ku Nanti

Seumur Hidup Yang Ku Nanti

Status: sedang berlangsung
Genre:Duniahiburan / Mafia / Teen Angst / Mengubah Takdir / Keluarga / Romansa
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Miphz

Aku takkan pernah mengantarmu
pamit pada bait-bait puisi terakhirku ~

Hanya saja bila di batas kejenuhan
ini datang kembali,....
Tolong carikan aku secarik lirik
yang bisa membuatku bertahan
dengan keresahanmu ....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miphz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#21 Pertemuan

"Maaf ya sayang,mungkin aku kesini seminggu sekali,sebab kerjaan aku sangat banyak."

Ucap Vino sambil mengelus kepala Rani yang tertutup jilbab itu.

"Gak papa Mas,lalu bagaimana kamu dengan ibu,masih marah?"

Tanya Rani penasaran.

"Saat ini memang aku masih ada rasa kecewa,dan Ibu juga sering marah marah kepadaku,takut jika aku akan membenci anak yang dikandung ibu."

Jelas Vino dengan tatapan nanar.

"Mas,menurutku Mas tidak boleh seperti ini,Mas harus menerima apa yang ditakdirkan Allah,jangan marah lagi sama Ibu ya Mas."

Tutur Rani mencoba memberi nasehat.

"Biarlah seperti ini dulu Sayang,aku saat ini mau fokus untuk kamu dan pekerjaan."

Jawab Vino lalu mengecup kening Rani dan kberanjak dari kamar Rani.

"Massss..!!!!"

Panggil Rani seperti enggan tak mau ditinggal.

Vino menghentikan lngkahnya dan kembali membalikkan badan.

"Hati-hati,maaf aku sebagai istri tidak bisa melayanimu dengan baik."

Ungkao Rani dengan penuh rasa bimbang.

Vino yang kembali mendudukkan badannya ditepi ranjang kembali memeluk Rani dan menciumnya tanpa kata lagi.

"Mas,sekali lagi maaf Mas,bukannya apa tapi aku tak enak hati dengan ibu,bapak,terutama kak Rini jika aku tak memegang uang sepeserpun."

Ucap Rani dengan sangat hati hati,dan sebenarnya enggan mau mengungkapkan,tapi bagaimana mungkin,ini dilakukan semata mata untuk menutupi Vino agar tetap terlihat harga dirinya didepan keluarga Rani.

"Ini pegang dulu,kalau habis bisa kabarin Mas." Ucap Vino sambil memberikan beberapa lembar duit kepada Rani.

Rani merasa lega dengan jawaban Vino yang tak menunjukkan rasa marah atau pun rasa kesal.

Vino yang melangkah kini mendekati Ibu Mona dan Pak Slamet.

"Pak...Buk..,maafkan saya yang belum bisa menjaga Rani,saya titipkan Rani diaini untuk sementara."

Ucap Vino sungkan.

"Tidak papa nak Vino,ibu malah senang bisa mengurus Rani,apalagi ada cucu ibu didalam perut Rani."

Jawab Bu Mona dengan ikhlas.

"Sekali lagi maaf Pak Bu,ibu saya saat ini juga mengandung,dan saya bingung harus bagaimana?"

Ungkap Vino dengan nada lemah dan menunduk.

Bu Mona dan Pak Slamet sangat terkejut dengan apa yang didengar.

Bahkan Bu Mona juga bingung menjawab pertanyaan Vino.

"Sebenarnya apapun yang terjadi itu takdir Allah nak,mungkin sudah rejeki Bu Anis."

Ucap Bu Mona menenangkan Vino,sedang Pak Slamet diam dan masih merasa shok.

"Tapi aku malu Bu,sedang iatriku juga mengandung,apa kata tetangga jika mereka tau,mertua dan menantu seakan bersaing."

Ucap Vino yang kali ini dengan suara paraunya.

"Nak,kamu fokus untuk kerja dan Rani saja ya,masalah ibumu kamu cuma harus menerima dan jangan marah kepada ibumu,insyaallah semua berjalan dengan semestinya."

Tutur Bu Mona yang selalu lembut,hingga Vino lebih suka bercerita kepada ibu mertuanya itu daripada Ibunya sendiri.

"Baik bu..pak,terima kasih banyak."

jawab Vino sambil membuka tas yang berisikan obat obatnya Rani.

"Disini ada sudah ada jadwal Rani minum obat ya Bu,maaf merepotkan."

Tutur Vino malu.

Belum menjawab pernyataan Vino,Bu Mona difokuskan oandangannya kepada Rini yang berbeda seperti biasanya.

"Mau kemana Rin.?"

Tanya Bu Mona yang membuat pandangan Vino dan Pak Slamet tertuju pada sosok Rani.

"Mau mengantar Mas Samsul ke bandara Bu,mau menjemput Dafa." Jawabnya

"Dafaaaaa?"

Vino mengulangi kata Rini.

Sedangkan Bu Mona masih fokus dengan tatapannya terhadap Rini.

"Dafa mau pulang indonesia kak?" Serobot Vino yang bertanya kepada Rini.

"Iya..tapi hanya untuk bertemu kepadaku,setelahnya mungkin akan kembali ke Singapure lagi,katanya kerjaan kantor banyak." Jelasnya kepada Vino.

"Kalau begitu aku boleh ikut,sekedar ingin bertemu sebentar dengan Dafa,lama tak jumoa dengannya."

Mohon Vino.

"Kenapa gak tanyakan saja kepada Om kamu ini Vino,tapi kalau memang mau ikut ayo sekalian,sebentar lagi Mas Samsul sampai sini."

Jawab Rini sambil melenggang pergi namun dihentikan Bu Mona.

"Rin...!!!"

Rini terhenti langkanya dan membalikkan badan.

Bu Mona yang sudah dibelakang Rani.

"Ibu tau kamu sedang jatuh cinta,tapi jangan lupa selalu lebarkan jilbabmu ya nak,jangan dililit dileher diseperti ini."

Tutur Bu Mona sambil membenarkan jilbab Rini.

Rini yang malu kepada Vino cepat cepat melebarkan jilbabnya menutupi dada.

"Tiiinnnnn..!!!!!"

"Tiiiin ...tiin..!!"

Suara klakson mobil Pak Samsul terdengar ditelinga mereka.

Rini yang bergegas meminta maaf kepada Ibunya itu belum semoat menemui Rani dikamar karena buru buru.

"Assalamualaikum"

Suara Samsul yang sudah berdiri didepan pintu,mengagetkan Rini yang hendak keluar pintu.

"Buru buru amat Kak Rini,Om samsul saja belum masuk udah mau pergi aja."

Ucap Vino yang sambil cengengesan yang seakan menggoda kakak iparnya itu.

Rini hanya diam malu dan menatap tajam kearah Vino yang dibales dengan cengengesan.

"Permisi Pak..Bu,saya pamit mengajak Rini untuk bertemu Dafa,anak saya."

Ucap Samsul dengan sopan.

"Baiklah nak Samsul,hati hati dijalan." Jawabnya Pak Slamet dan Bu Mona.

Kini mereka melangkah dan diikuti Vino.

"Lhooh mau kemana kamu Vin?"

Tanya Om Samsul heran.

"Mau ikut Om lah,aku kn rindu Dafa juga."

Jawab Vino yang nyelonong masuk mobil Om Samsul,dan hanya dibalas gelengan kepala kepada Om nya itu.

Diperjalanan namapak Samsul tak ada perbincangan kepada Rini sebab ada mahkluk lain dibelakang jog mobilnya.

"Om...kok kak Rini dianggurin sih?"

Tanya Vino memulai aksinya.

"Anggurin bagaimana maksud kamu?,gak mungkin kan aku perkosa disini."

Jawab konyol Samsul yang membuat Vino tertawa terbahak bahak,sedangkan Rani menahan malu sambil mencubit lengan Samsul.

"Aawwwww...sakit sayang."

Ucap Samsul manja kepada Rini.

Rini tak berani mengeluarkan kata kata,sebab dia tau persis adik iparnya itu bar bar kalau dalam mengoda orang yang sedang kasmaran.

"Kak Rini..gak takut menikah sama duda lama,bringas lhoo."

Ucapnya lagi mengoda Rini.

"Vinoooo....plissss deh berhenti."

Ucap Rini yang saat ini benar benar memerah mukanya sebab menahan malu.

Sedangkan Om Samsul senyum senyum mendengar pernyataan Vino.

"Kamu itu ikut cuma bikin kepala saya pening Vino.!"

Tutur Rini yang sudah kesal dengan tingkahnya.

Vino hanya membalas dengan tawanya yang memenuhi kabin mobil.

Kini mereka sampi dibandara sambil menunggu Dafa,mereka mampir dicafe tidak jauh dengan bandara yang akan jadi transit terakhir pesawat yang ditumpangi Dafa.

Kini mereka memikmati minuman yang mereka pesan.

Beberapa menit kemudian,Andre yang luntang lantung dijalan melihat Rini yang sedang berbincang bersama Calon suami dan adik iparnya.

Andre yang merasa Rini kini semakin cantik sempat memandangnya tanpa berkedip.

Andre berencana untuk mendekatinya hanya ingin sekedar mengucapkan maaf,tapi dia juga tak percaya diri dengan penampilannya yang jauh berbeda seperti dulu.

Namun dipikir lagi dia tak akan ada kesempatan lagi jika harus menundanya.

"Permisi."

Ucap Andre yang sudah berada dipinggir meja tempat mereka sedang menikmati suasana mengobrolnya.

Mereka kini berbarengan menengok ke sumber suara.

Vino dan Rini tercengang ketika didapati seseorang yang pernah menjadi sebagian keluarganya itu.

"Mas Andre!"

"Kak Andre!"

Suara Rini yang kini bertabrakan dengan suara Vino.

Om Samsul yang kini diam mulai berpikir

"Apakah ini yang namanya Andre mantan suami Rini?"

Rini yang sudah tak mampu menahan rasa kesalnya kini melenggang pergi meninggalkan Samsul dan Vino.

Namun disusul Andre yang sambil berteriak memanggil namanya.

"Lepass Vino,sekarang ini yang mencoba menganggu Rini,itu adalah urusanku."

Bentak Samsul ketika Vino mencoba menghalangi Om Samsul mengejar Rini.

Kini Vino kembali duduk dikursi sembari merasa bingung dengan situasi yang keos ini.

"Sialan.!!!"

Suara Vino tak luput jadi tatapan orang orang disekitar.

"Rin.....aku tak akan menganggumu,sebelum ini aku sudah tau kalau kamu akan segera menikah Rin,saya cuma ingin meminta maaf Rin!!"

Teriak Andre yang masih mengejar Rini.

Samsul yang mendengar pernyataan Andre,kini mulai melambatkan langkahnya.

Dia pikir untuk hal ini dia tidak akan ikut campur,karna Andre datang dengan niat baik.

Perlahan dia mulai menghentikan langkahnya sambil merogoh handphone disakunya.

"Sayang...aku percaya kamu seutuhnya,untuk kali ini aku tak akan ikut campur urusanmu dengan Andre,tolong selesaikan dengan baik,dan jika Andre berani melukaimu tolong segera kabari aku,aku tunggu dimeja kita tadi."

Pesan Samsul kepada Rini.

Rini yang menyadari handphonenya berbunyi,mencoba membukanya lalu menghentikan langkahnya.

Disusul Andre yang berhenti juga dibelakang Rini.

"Rin,maafkan saya,saya sangat menyesal Rin...kini aku hanya tinggal dikontrakan yang mungkin beberapa bulan mendatang aku pun tak kan sanggup membayarnya Rin.!!"

Ucap Andre dengan penuh penyesalan.

Rini yang membalikkan badan sempat kaget dan tak mengerti maksud Andre.

"Maksudnya?"

Tanya Rini.

"Novi menipuku Rin,bahkan dia mengelapkan uang milyaran diperusahaan Orangtuaku,namun atas nama saya Rin."

Jelas Andre sambil perlahan meyudutkan badannya ditembok.

Rani yang masih terdiam kini iba melihat Andre yang sudah ingin meneteskan air matanya.

"Aku bahkan diusir dengan orangtuaku dan semua fasilitas yang kupunya ditarik Rin,bahkan kini aku belum juga mendapat pekerjaan." Ceritanya kembali dengan air mata yang mulai berjatuhan.

"Selama ini yang kupikirkan hanya ingin meminta maaf kepadamu Rin,aku menyesal dengan apa yang telah kuperbuat,bahkan jika kamu tak mau memaafkan aku,biarkan aku tetap hidup dengan penuh rasa sesal ini Rin."

Ucapnya sembari memukul dadanya.

Kini Rini mulai mendekati Andre dan hanyut dalam kesedihan,air matanya tumpah ketika melihat lelaki yang pernah hidup dengannya menyesali apa yang diperbuat.

"Aku sudah memaafkanmu,tapi tolong jangan muncul dihadapanku seperti ini lagi Mas.!!"

Teriaknya dengan suara parau.

"Aku tak mau hanyut dalam tatapan dan kesedihanmu yang seperti ini,kembalilah seperti Mas Andre yang dulu.!"

Kini suara Rini makin terdengar disetiap sudut ruangan itu.

"Aku tak akan mencoba kembali dikehidupanmu Rin,kamu tak perlu takut,berbahagialah dengan pilihanmu yang sekarang,terima kasih sudah mau mendengarkan dan memaafkanku."

Rini yang menangis dalam posisi jongkok pun ingin sekali Andre mengusap air matanya,namun disisi lain Andre sudah tidak berhak melakukan itu,kini Andre perlahan bangkit dan melangkah meninggalkan Rini.

Kini Rani menangis pilu.

Sadar Rini belum kembali,Samsul mencoba menyusul Rini.

Kini Samsul dikagetkan dengan Rini yang masih jongkok disudut ruangan dengan menutupi wajahnya dengan kedua tangannya.

"Sayang,bangun.!"

Ucap Samsul sambil menuntun Rini berdiri.

"Kamu kenapa,lelaki itu tak melukai kan,mana yang sakit?"

Ucap Samsul sembari mata menelusuri setiap inci badan Rini.

"Tak apa Mas,aku gak papa,ayo kembali."

Ucap Rini yang kini melangkah meninggalkan Samsul.

Samsul yang menyusul Rini kini mengandeng tangan Rini dan sesekali mencium punggung tangan Rini.

Sesampainya ditempat tadi Vino sudah mengobrol bersama Dafa beserta bodyguard nya yang berjejer berdiri disamping meja mereka.

"Bro...gimana kabarnya,lama tak jumpa,sekarang aku berasa berjumoa dengan seorang mafia."

Ucap Vino dibarengi tawanya,sedangkan Dafa hanya tersenyum kepada Vino.

"Begitulah kenapa aku larang kalian untuk diam dan tidak memberi tau apapun soal Alma kepada Dafa,sebab Dafa memang seorang mafia."

Batin Samsul dengan muka penuh khawatir.

"Mas.!!!"

Panggil Rini yang membuat Samsul tersadar.

"Ayo kesana Sayang.!"

Ajak Samsul.

"Haloo brother"

Sapa Samsul kepada anaknya,mereka seperti bukan seorang Ayah dan anak melainkan teman.

Pertemuan mereka diawali dengan adu jotos,tapi bukan berantem ya,melainkan dengan kepalan tangan mereka yang saling bertemu.

Pemandangan ini membuat Vino takjub,sedangkan Rini hanya tersenyum melihat keunikan anak dan ayahnya ini.

"Gila,ini mah 2 saudara kakak beradik,kompak bener."

Sahut Vino.

"Eluuu kan punya saudara juga."

Sahut Dafa mencairkan suasana.,supaya tidak terlihat muka muka seorang mafia.

"Oh ya Dafa,perkenalkan ini Rini calon mama tirimu,papa harap kamu jangan menakut nakutinya,sebab papa akan boyong mamamu dirumah kita."

Sahut Pak Samsul sebelum Vino menjawab pertnyataan Dafa.

Dafa yang melihat Rini mengulurkan tangan untuk bersalaman.

Dafaa mencium punggung tangan Rini,sambil mengucapkan sepatah kata,

"Terima kasih sudah meluluhkan hati papa,ma....mama.!!"

Ucapnya yang masih terbata membiasakan memanggil mama untuk Rini.

Rini yang mulai memerah tersenyum kaku.

Namun,bukan Rini jika tidak bisa mencairkan suasana.

"Sebenarnya papamu yang meluluhkan hati mama,mulai sekarang jika kamu nakal,mama bakal hukum kamu.!"

Sontak mereka malah tertawa mendengar ucapan Rini,Rini yang melihat mereka tertawa kini ikut tertawa bersamanya.

"Dafa tunggu kedatangan mama dirumah,tentunya setelah menikah,saya tidak bisa ikut hadir dipernikahan mama dan papa,karena pekerjaan saya tidak bisa ditinggal."

Tutur Dafa kepada Rini.

Yang disusul dengan anggukan Rini,sedang Pak Samsul tau maksud dari perkataannya,seorang mafia tak mungkin menyia nyiakan waktu hanya sekedar menghadiri pernikahan sekalipun itu papanya,namun Pak Samsul tak keberatan sebab memang Dafa tak mau berurusan lebih dalam soal keluarganya,takut musuh bebuyutannya mengincar salah satu keluarganya.

Bahkan musuh Dafa tak pernah tau jika Pak Samsul adalah Ayahnya,sebab Dafa terlalu pintar menyembunyikan identitasnya.

Dia tidak mau melibatkan orang orang yang disayanginya,apalagi Ayahnya.

Disisi Lain Vino fokus dengan bodyguard Dafa yang berdiri diujung pintu kafe.

"Lu kenapa Vin?"

Tanya Dafa menyadari gelagat Vino yang aneh.

"Bodyguard lu sepertinya saya kenal."

Jawabnya masih dengan mata memandang bodyguardnya Dafa.

"Dia Andi."

Jawab singkat Dafa.

"Serius kamu???" Tanyanya tak percaya.

"Lu kira gue suka berbohong haaah?" Jawab Dafa dengan nada khas seorang mafia.

Sedangkan Samsul dan Rini hanya diam menyimak obrolan Dafa dan Vino yang serius.

"Prok..."

"Prook.."

Suara tepukan tangan Dafa membangunkan empat bodyguard dan melangkah mengarah ke Dafa.

"Ya kamu kesini."

Dafa menunjuk Andi dan yang lainnya kembali keposisi semula.

"Andiiii.!!!!"

Teriak Vino dengan terkejutnya itu.

Namun Andi tak berani menyapa intens Vino,dia hanya menundukkan setengah badan menyapa Vino.

Vino yang terheran heran dengan sikapnya membuat dia berdiri mendekati Andi.

Selama ini setelah pernikhanku dan Rani kamu menghilang,dan bagaimana bisa kamu jadi bodyguard saudara saya,Dafa.

Andi yang tak berani menjawab,kini pandangannya tertuju pada Dafa,sedangkan Dafa mengangguk memberi kode kepada Andi tanda untuk mengijinkan menjawab.

Rini yang melihat sikap Dafa pun menaruh rasa penasaran yang mendalam dihatinya.

"Gelagat gelagat mafia,benar yang dikatakan Vino,tapiii.....aaaccchhhh....stop Rini jangan mikir macam macam."

Batinnya yang bergelut dengn diri sendiri.

"Setelah pernikahanmu dan Rani,memang saya sengaja meninggalkn indonesia,tepatnya diSingapura,sesampainya disana aku memang sepeti gelandangan yang tak tau harus memulai hidup darimana,dan bertemu dengan Bos Dafa,eh maksudnya Mas Dafa."

Jelas Andi yang sempat dipelototi Dafa ketika dia menyebutnya dengan sebutan Bos.

Vino yang mengangguk paham dibuat kagum dengan Andi dan Dafa.

Mereka yang ternyata tak sadar sudah menghabiskan waktu hampir 2 jam.

Kini Andi yang mendekati Dafa dan membisikkan sesuatu ditelinga Dafa,membut Dafa melotot dan bergegas berdiri.

"Maaf bro,aku pamit,ada urusan mendadak." Pamit Dafa kepada Vino yang smabil melayangkan kepalan tangannya di bahu Vino.

Vino yang geleng geleng dibuatnya.

"Bray and mamii.,see you next time."

Pamit Dafa kepada papa dan Rini.

Sengaja Dafa tak menyalami papanya ataupun memanggil dengan sebutan papa,sebab katanya Alex musuh bebuyutannya Dafa sedang memantaunya saat ini.

dan ini juga disadari oleh Samsul,jadi dia sudah tidak merasa aneh ketika sikap Dafa yang selalu tiba tiba berubah.

Kini Dafa beserta empat bodyguardnya melangkah meninggalkan mereka.

"Gilaaa bener bener seperti berurusan dengan mafia gue."

Gumam Vino yang masih didengar Samsul dan Rini.

Kini setelah pertemuannya dengan Dafa,Pak Samsul dibuat tak tenang,sebab Vino begitu paham akan bau bau mafia yang melekat pada diri Dafa.

Kini disepanjang kepulangannya mereka masih enggan mengobrol.,

Mereka seperti sedang bergelut dengan pikirannya masing masing.

"Vin,Om lupa memberimu hadiah."

Suara Samsul mencairkan suasana alih alih untuk mengalihkan oikiran Vino tentang Dafa.

"Kaya anak kecil sedang ulang tahun saja Om."

Jawab Vino.

"Saya pastikan besok kamu kerja dengan mengendarai mobil."

Ucap Samsul yang berencana ingin membelikan Vino mobil.

"Maksud Om?" Tanyanya kembali memastikan tentang perkiraan batinnya Vino.

"Vin....vin.. gitu aja gak mudeng."

Sahut Rini.

"Kakak apain sih,ntar aku aduin ke Om Samsul ya."

Goda Vino.

"Kamu yang apa apaan kaya bayi aja kamu main ngadu."

Jawab Rini yang mulai kesal.

"Sudah...!!!!!,kenapa malah bertengkar,ingat Rani sedang tergeletak lemah mempertahankan janinnya,kalian malah bikin perkara.!"

Ucap Samsul melerai Vino dan Rini.

Kini Rini kembali memposisikan duduknya dan terdim sepanjang jalanan.

"Oh iya Om,aku turun disini saja ,aku bisa pesan ojeg biar lebih cepat sampai dirumah."

Mohon Vino karna tahu didepan sudah terlihat macet.

"Baiklah,hati hati Vin."

Ucap Samsul dan dibalas lambaian tangan Vino.

"Sayang...kamu marah?"

Tanyanya Samsul sebab Rini yang tadi berceloteh kini hanya diam.

"Tidak,saya kepikiran Rani Mas."

Jawabnya dengan penuh khawatir.

"Aku tau Rani itu adik kesayanganmu,tapi dirumah kan ada Ibu,Bapak,dan sebentar lagi Vino juga pasti smapai dirumah."

Jawab Samsul berusaha menenangkan Rini.

"Iya,tapi aku sama sekali belum menyapanya semenjak datang tadi,Oh iya Mas..aku berubah pikiran."

Pernyataan Rini membuat Samsul menghentikan mobilnya ditepi.

"Maksud kmu apa Sayang,kamu mau membatalkan pernikahan kita? Hanya karna khawatir dengan Rani? Khawatir jika kamu tinggal ke Singapure tak bisa bertemu dengan Rani lagi?"

Cecar Samsul.

"Astagfirullah Mas...memangnya aku berubah pikiran apa?" Jawab Rani santai.

"Lha memangnya apaan sayang?"

Tanya kembali Samsul kli ini dengn menatap Rini berharap Rini tidak membatalkan pernikahan.

"Aku berubah pikiran untuk tidak mengadakan resepsi,kita akad saja ya?"

Ucap Rini yang kali ini membalas intens tatapan Samsul.

Samsul yang tak menjawab pertanyaan Rini kini fokus memandang wajah ayu Rini.

Kini Rini yang terbuai dengan pandangan Samsul seakan salah tingkah lalu memalingkan muka,namun tertahan dengan tangan Samsul yang kini memegang pipi kirinya.

Mereka begitu hanyut dalam pandangan yang begitu cukup lama.

Membuat hati mereka semakin meronta ingin melayangkan bibir mereka.

Namun sayangnya mereka tersadar setelah mereka menikmati ciuman yang begitu membara.

1
yugo Dwis
mampir
Iind: Terima kasih kak
total 1 replies
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓
ini juga ka
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓: Smaa" kak...
ak pn jg sama revisi selalu dr awal" sampe 5x ka dlu
susah dpt kontrak.
Iind: Iya kak,terima kasih ya,.nanti saya revisi lagi,.terima kasih banyak banyak 🙏🙏🙏
total 2 replies
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓
Huruf besar di awal dialog.
Iind: Gas revisi kak 🫡🫡🫡
total 1 replies
Ayliz_Mavka97
Semangat 💪💪
Ayliz_Mavka97: Saling dukung, boleh?
Iind: 🫡🫡🫡🫡🙏🙏🙏🙏🙏
total 2 replies
El Van
😩😩 kasian Rani
Ayliz_Mavka97
/Good//Good//Good//Good/
Iind: Dikomen sm yg levelnya tinggi bikin deg deg an,mohon kereksinya suhu,🙏🙏🙏
total 1 replies
El Van
menarik,ayo up lagi
El Van
🫶🫶🤩🫶🤩🤩🤩🤩🤩🤩
Anna🌻
Samapi disini dulu malam ini, besok lanjutnya..semangat luthor🎉
Iind: Terima kasiiiih best 🥰🥰🫶🫶🫶
total 1 replies
Yulianti Aziz
Semangat nulisnya yah kak.
Pena dua jempol
aku mampir .... semangat up kak 🌹 buat kamu
Iind: Terima kasih banyak kak,.. 🥰🙏🙏🙏
total 1 replies
larasatiayu
kamu enggak penasaran ama karya saya jg sholehah tanpa jilbab
Iind: semua yang mampir dikarya saya insyaallah say juga balik mampir tp bertahap,tidak bisa langsung,karna saya juga harus belajar dr karya lain juga buat motivasi kak,.tp say juga sudah baca bab satu kok dikakak,besok lanjut lagi
total 1 replies
larasatiayu
kalau dari openingnya sih menarik buat penasaran sampai tamat di bcnya
Iind: semoga penasarannya bertambah ya kak 😬😂🙏🙏
total 1 replies
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓
lHai ka,
gabung yu di Gc Bcm..
caranya Follow akun ak dl ya
untuk bisa aku undang
terima kasih.
Iind: Terima kasih kak,tapi ada syarat dan ketentuan khususnya gak ya kak,saya termasuk iseng saja membuat karya,jadi kalo untuk kelas kelas seperti yang kakak sarankan takut tidak bisa membagi waktu apalagi jika wajib
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓: belajar dan event ka..
total 3 replies
🅷🆈🅰🅽🅳🅰🐿️
dua iklan kak😊
bau-bau sad ya dinklimaks nanti🤧
Iind: 😍😍😍😍
terima kasih banyak kak,.sad tapi ttp happy ending nanti kak..😩🥰🥰
total 1 replies
🅷🆈🅰🅽🅳🅰🐿️
satu iklan kak, 😊
ya Allah tapi baru awal cerita sudah harus kuret🤧🤧
Iind: Terima kasih banyak kak,..
baru prolog kak,.cerita awalnya masih manis🫣
total 1 replies
ndaagstinaa_
semangat thorrr😘😘🫶🏻
Iind: hay kakak 😍😍😍😍🫶
total 1 replies
EMBER/FIGHT
Semangat juga buat kakak./Smile/
Iind: terima kasih 🙏🙏🙏☺️
total 1 replies
and_waeyo
Selamat? Selama?🥰 typoo kayaknya ya
Iind: weeeeh iya kak,.terima kasih revisinya 🥰🥰
total 1 replies
and_waeyo
Penggambarannya cukup detail, ya. Btw semangat nulissnya Kak, jgn sampai kendorr❤️‍🔥
Iind: dari saran dan kritik mereka aku bisa memperbaiki semua tulisan saya kak,.makasih ya sudah mampir
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!