NovelToon NovelToon
Gadis Desa Milik CEO

Gadis Desa Milik CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / CEO
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: Dewi Meitania

Agnes Nugraha gadis remaja yang ceria dari keluarga sederhana memiliki paras yang cantik pertemuannya yang tanpa di sengaja dengan seorang pemuda kota yang ternyata seorang CEO suatu perusahaan besar di kota membuat hidupnya berubah.
Seperti apa? ikuti ya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Meitania, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10

Saru minggu ini keceriaan terus terpancar dari Agnes karena kehadiran Bunda nya. Radit pun belum kembali menemuinya hasa beberapa kali berkomunikasi melalui chat atau sekedar sleep call. Entah hubungan seperti apa yang mereka jalani yang pasti Radit sudah merasa jika Agnes adalah miliknya begitu juga dengan Agnes.

Tak ada pernyataan cinta dari keduanya namun satu sama lain mengerti jika mereka saling menyayangi. Terakhir Radit mengatakan jika dirinya akan sibuk beberapa hari kedepan membuat Agnes enggan menghubungi Radit lebih dulu. Walaupun ada rasa rindu terselip di hatinya.

Sama hal nya dengan Radit, Ikbal pun di sibukkan dengan pekerjaannya. Beberapa hari ini Ikbal pulang larut membuat Manda sedikit cemas. Namun, kehadiran Bunda Nining membuat perasaannya sedikit terlaihkan. Mereka bertiga pun terkadang tidur bertiga dengan Bunda di tengah-tengah Agnes dan Manda.

"Sayang," Panggil Ikbal saat Manda berada di dapur bersama Bunda dan adiknya.

"Kenapa Mas?" Manda.

"Tolong Mas sebentar sayang." Pinta Ikbal.

Manda pun mengikuti Ikbal ke dalam kamarnya. Ikbal meminta Manda memasangkan dasi seperti biasanya. Hari ini Ikbal pergi seperti bias tidak terlalu pagi seperti hari-hari sebelumnya.

"Kamu kok tambah cantik sih Yang." Ikbal.

"Gombal deh masih pagi juga." Manda.

"Nanti siang kita cek baby ya sayang. Mas udah ijin sama Bos karena hari ini sedikit longgar jadi kita bisa pergi ke dokter Mas sudah reservasi untuk siang ini." Ikbal.

"Beneran Mas? Ajak Bunda ya." Manda.

"Boleh." Ikbal.

Saat mereka berdua di dalam kamar terdengar suara orang berbincang di luar. Dan bukan hanya ada suara Agnes dan Bunda melainkan ada orang lain lagi dan itu suara laki-laki. Ikbal mengernyitkan dahinya penuh tanya siapa laki-laki yang datang di pagi hari ke rumahnya.

"Siapa sayang?" Ikbal.

"Paling cowoknya Agnes kali Yang." Jawab Manda santai.

"Loh, Agnes punya cowok?" Ikbal.

"Yang kemarin aku ceritain itu loh Mas yang jemput Bunda ke sini." Manda.

"Ya sudah ayo kita keluar Mas juga mau berkenalan dengan adik ipar." Ajak Ikbal.

Mereka berdua pun keluar dengan saling bergandengan. Namun, Ikbal begitu terkejut ketika melihat siapa yang ada di meja makannya. Begitu pun dengan tamu nya yang sama-sama terkejut melihat Ikbal.

"Pak Radit."

"Ikbal."

"Mas kenal?" Tanya Manda.

"Astaga Bapak sedang apa di rumah saya pagi-pagi?" Ikbal.

"Rumah kamu? Jadi Bunda Nining, Agnes?" Tanya Radit.

"Mereka Bunda dan Adik saya Pak. Dan ini istri saya." Jelas Ikbal.

"Astaga!"

Radit memejamkan matanya sejenak menetralisir keterkejutannya. Selama ini dirinya mencari-cari Agnes nyatanya sekretaris nya sendiri adalah Kakak dari Agnes. Andai Radit tau lebih awal dirinya tak perlu bersusah payah mencarinya.

"Dek, bukannya kamu mau jewer bos Kakak karena dia udah seenaknya ngasih Kakak kerjaan kemarin. Nah, nyatanya bos kakak kamu pacar kami sendiri." Ucap Manda dengan muka serius nya.

"Hah!."

"Yang."

Uhuk... uhuk... uhuk....

Agnes terbatuk mendengar ucapan Manda yang nyatanya masih mengingat ucapannya tempo hari. Bunda Nining memberikan segelas air mineral pada Agnes dan Agnes meminumnya hingga tandas.

"Kamu mau menjewer aku sayang?" Tanya Radit dengan santainya.

Plak...

"Agnes. Kenapa kamu pukul Radit." Tegur Bunda.

"Ish... Ga tau ah." Jawab Agnes berlari menuju taman belakang.

Agnes merasa kesal dengan dirinya sendiri. Mengapa rasa yang seharusnya tidak ada itu timbul begitu saja untuk Radit dan sayangnya Radit adalah bos dari kakaknya sendiri.

"Kenapa?" Tanya Radit lembut menyusul Agnes ke belakang.

Agnes menoleh kemudian menarik nafas dalam dan menghembuskannya.

"Kenapa anda tiba-tiba datang di kehidupan saya. Kenapa anda harus jadi bos kakak saya? Kenapa aaaah.." Teriak Agnes.

"Karena saya mencintai gadis desa yang dengan tanpa sengaja melintas di pandangan saya dan masuk tanpa permisi ke dalam hati saya berputar-putar di kepala saya."

"Tapi kenapa harus saya?"

"Karena cinta tak perlu alasan untuk apa dan bagaimana." Radit.

"Kak,"

"Kita nikah yuk besok." Ajak Radit dengan santainya membuat Agnes semakin geram.

"Kakak... Iiih... Aku lagu serius." Agnes.

"Aku jauh lebih serius Nes." Radit.

Meninggalkan Radit dan Agnes yang masih berselisih tegang. Bunda Nining, Ikbal dan Manda berbincang di meja makan setelah menyelesaikan sarapan mereka.

"Mas, bagaimana? Apa Pak Radit baik untuk Agnes?" Tanya Manda khawatir.

"Mas tau jika Pak Radit tidak pernah main-main dengan ucapannya. Dan sebelum Pak Radit memilih Agnes Mas yakin Pak Radit telah mempertimbangkannya matang-matang. Apalagi Pak Radit tau Agnes sejak kalian masih memakai seragam putih abu. Mas yakin jika Pak Radit benar-benar menyayangi Agnes." Ikbal.

"Kakak yakin jika Nak Radit tidak akan membuat Agnes kita terluka?" Bunda Nining.

"Ikbal yakin Bunda. Selama Ikbal bekerja dengan Pak Radit belum pernah sekalipun Pak Radit menanggapi setiap wanita yang datang menggodanya. Baik secara halus maupun terang-terangan. Pak Radit akan dengan tegas menolak segala bentuk upaya apapun untuk siapapun yang berusaha jodohkannya." Jelas Ikbal.

"Lantas, apa Mas restui mereka?" Manda.

"Jika Agnes nyaman dan mau bersama Pak Radit tentu mas akan restui sayang."

"Apa Bunda merestuinya juga?" Tanya Ikbal pada Bunda Nining.

"Bunda tak pernah memilih. Siapapun yang kalian pilih Bunda akan selalu mendukung dan merestuinya. Asalkan kalian bahagia dan tidak saling menyakiti." Bunda Nining.

"Mas sudah menikah, dan tidak menutup kemungkinan jika dalam waktu dekat Agnes akan di pinang Pak Radit. Apa Bunda bersedia pindah ke kota ini karena kita semua berada di sini." Manda.

"Tidak sayang. Bunda akan tetap tinggal di desa seperti pesan Ayah dulu. Agar Bunda tetap tinggal di rumah itu. Rumah yang Ayah beli dengan hasil jeri payahnya." Bunda.

"Bunda, kami menyayangi Bunda." Ikbal.

"Begitu pun Bunda sayang. Bunda tak akan bosan mengingatkan Kakak untuk menyayangi istri Kakak. Apalagi dalam waktu dekat akan hadir buah cinta kalian yang akan semakin mempererat hubungan kalian." Bunda Nining.

"Iya Bunda. Terima kasih selalu mengingatkan Kakak. Kakak berjanji akan selalu menjaga keluarga Kakak." Ikbal.

Saat mereka semua berpelukan Agnes datang bersama Radit.

"Kalian melupakan Agnes."

"Eh, udah selesai pacarannya." Goda Manda.

"Kakak ipar. Jahat!"

"Maaf Ikbal saya tak menyangka jika wanita yang saya sukai adalah adikmu." Radit.

"Santai Pak. Saya tidak keberatan asal bapak bisa membahagiakan adik saya." Ikbal.

"Saya tidka akan berjanji tapi saya akan berusaha terus membahagiakan adik kamu." Radit.

"Terima kasih Pak telah memilih adik saya." Ikbal.

"Saya yang harusnya berterima kasih karena kamu telah mengijinkan saya untuk bersama dengan Agnes." Radit.

"Astaga Agnes. Orang lagi serius lu malah makan." Manda.

"Laper."

🌼🌼🌼

1
disney
radit jatuh cinta pandangan pertama dgn agnes, butuh gerakan satset sebelum di dahului yg lain
disney
karya baru semoga sukses thor..pak bagas naksir agnes ya hehehe
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!