NovelToon NovelToon
RATU MAFIA Ketemu USTADZ KALEM

RATU MAFIA Ketemu USTADZ KALEM

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Mafia
Popularitas:160.2k
Nilai: 5
Nama Author: chibichibi@

Sekuel dari TOBATNYA SANG KETUA MAFIA.
Note: JANGAN NUMPUK BAB YA🚫
NOVEL INI MENGGUNAKAN HITUNGAN RETENSI❗
Velicia yang dikenal sebagai ratu mafia berusaha kabur dari perjodohan yang dilakukan oleh sang ayah, Dave Allen. Ia benci saat memikirkan akan menghabiskan sisa hidupnya dengan Darren si penjahat kelamin.

Velicia terpaksa bersembunyi di dalam masjid dan mengenakan sesuatu yang begitu asing baginya. Hingga akhirnya ia dipertemukan dengan seorang laki-laki yang ia ketahui merupakan seorang ustadz.

"Astagfirullah! Kamu ... setan atau bidadari!" kaget seorang pria tampan dengan wajah bersinar. Saat itulah, pertama kalinya Velicia merasakan jantungnya berdegup tak biasa.

Ia akan membuat laki-laki itu jatuh cinta padanya kemudian memanfaatkannya demi memenangkan lahan milik warga yang menjadi incarannya sekaligus membuktikan eksistensinya sebagai ratu mafia.

Namun, akankah niat Velicia itu berhasil?

Atau ... senjatanya justru akan makan tuan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chibichibi@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ratu 6

Zayn pamit pergi. Pemuda itu memilih berdiam di masjid karena tak tau harus bersikap apa jika gadis yang dicelakai olehnya itu bangun nanti.

"Sebenarnya apa yang terjadi? Siapa gadis cantik itu?" Arumi hanya bisa bertanya dalam hati saja. Percuma jika ia cecar putranya sekarang.

Selang beberapa jam kemudian, Velicia membuka matanya. Gadis itu mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan yang sederhana itu.

"Uh!" Velicia yang mencoba bangun lantas memegangi kepalanya. Rasa nyeri itu cukup menusuk. Membuat gadis itu meringis cukup kencang.

"Aku dimana? Ini seperti kamar laki-laki. Aroma maskulinnya tercium dengan jelas. Apa, pemuda itu membawaku kerumahnya?" batin Velicia. Ia bahkan tak mampu mengeluarkan suara. Tenggorokannya sangat kering.

Tiba-tiba ada yang memutar kenop pintu. Arumi muncul dengan senyum dan segelas air di tangannya. Wanita berpakaian syar'i itu tadi sempat mendengar suara meringis di dalam kamar sang putra.

"Alhamdulillah. Kamu sudah sadar. Minum dulu ya." Arumi melangkah mendekat kemudian membantu Velicia minum. "Pelan-pelan. Kamu tak sadarkan diri sejak fajar tadi. Sekarang, hari sudah hampir siang. Kamu pasti lapar. Sebentar ya." Arumi mengelus punggung Velicia pelan kemudian keluar lagi dari kamar itu. Velicia hanya bisa mematung kaku.

"Itu tadi, bidadari kah? Kalau iya, apakah itu artinya aku ini sudah ... mati?" Kini giliran Velicia yang salah paham. Ketika melihat sosok cantik nan anggun tersenyum lembut padanya bahkan usapan di punggungnya terasa menyejukkan batinnya.

"Kalau iya aku sudah mati, gila juga itu laki-laki. Dia mendorongku sampai nyawa ini keluar dari badan. Awas saja, aku harus bikin perhitungan! Aku kan masih muda. Masa sih mati tanpa pernah jatuh cinta aja. Malang sekali nasibku. Kabur dari perjodohan lalu mati setelah di kira setan!" Velicia asik menggerutu dalam hatinya hingga tau-tau, Arumi kembali ke kamar itu dengan semangkuk bubur kacang hijau.

"Makan yang lembut saja dulu ya. Ini manis dan gurih. Hangat juga di badan. Nanti setelah adzan juhur baru kita makan nasi," kata Arumi lagi, seraya duduk di sisi tempat tidur itu.

Velicia hanya bisa menatapnya tanpa kedip. Arumi berkali-kali tersenyum ramah. Kini tangan rampingnya terulur menyentuh luka di kening Velicia yang sudah di balut plester.

"Apakah masih sakit? Nanti kita ke klinik ya. Maaf, Zayn pasti tidak sengaja. Ummi, akan memastikan dia bertanggung jawab padamu dengan semestinya. Kamu, makan dulu ya," kata Arumi yang tak lepas tersenyum pada hadis cantik di hadapannya ini. Entah kenapa Arumi merasa ia tak asing dengan paras di depannya. Namun, Arumi tidak mau banyak bertanya sebelum kondisi Velicia pulih.

"Iya, sakit. Perih," jawab Velicia pelan.

"Ummi hanya obati luka kamu sekadarnya. Nanti kita periksa ke klinik ya. Ayo, sini buka mulutnya. Isi perutmu yang sejak tadi bunyi itu," kata Arumi lagi, seraya menyodorkan sendok ke depan mulut Velicia.

"Apakah anda bidadari?"

Arumi menarik tangannya kembali. Kedua matanya menatap Velicia dengan heran.

"Apa saya sekarang sedang berada di surga?" tanya Velicia lagi.

"Astaghfirullahal adzim," ucap Arumi dalam hati. Mendadak ia khawatir bahwa perbuatan anaknya telah membuat gadis itu gegar otak.

"Siapa namamu, Nak?" tanya Arumi tetap mencoba tersenyum dan tenang.

"Saya, Vel ... Felina," jawabnya berbohong. Ia tak mungkin mengatakan nama yang sebenarnya di tengah rencana kaburnya ini.

"Nama yang cantik seperti orangnya," puji Arumi yang sebenarnya lega karena sang gadis ingat dengan dirinya. Itu artinya dia tidak amnesia.

"Sekarang, anda yang jawab pertanyaan saya. Apakah, saya sebenarnya sudah mati lalu sekarang berada di surga?" cecar Velicia penasaran.

Arumi terkekeh pelan. "Alhamdulillah, kamu masih di dunia, Nak. Saya dan kamu sama-sama manusia," jawab Arumi dengan sisa tawanya.

Seketika Velicia merasa lega, karena ternyata dirinya masih hidup. Hampir saja ia berniat akan gentayangan untuk mengejar pemuda tadi yang menuduhnya sebagai setan.

"Lalu, saya ini ada dimana sekarang?" tanya Velicia lagi.

"Kamu di rumah kami. Zayn tadi yang membawamu kesini dalam keadaan tak sadarkan diri. Ayo, makanlah dulu nanti baru ceritakan pada Ummi, apa yang sebenarnya telah terjadi," tutur Arumi sambil menyodorkan kembali sendok berisi bubur hijau hangat itu. Mau tak mau, Velicia membuka mulutnya.

"Jadi, itu pemuda kurang ajar membawaku kerumahnya. Dan, wanita secantik bidadari ini adalah Ummi? Apa itu Ummi? Apakah wanita ini kakak dari si tampan sialan itu?" batin Velicia penuh tanya.

*

*

Di masjid Zayn gelisah.

Bahkan obrolannya dengan para warga mengenai sebidang tanah luas yang sedang menjadi buah bibir masyarakat desa itu pun, tidak masuk secara sempurna ke dalam otaknya.

Tak lama, ponselnya bergetar di dalam saku gamisnya. Zayn langsung melihatnya. Di saat itulah, kedua matanya membulat sempurna. "Di–dia sudah sadar," gumam Zayn.

"Siapa yang dasar, Pak ustadz?" tanya pemuka desa yang saat ini masih berada di depan Zayn. Membuat pemuda itu tergagap lantaran gugup.

"Ah, itu ... teman saya, Pak De. Dia sudah sadar dari kekeliruannya dan kembali ke jalan yang benar," terang Zayn mengarang bebas.

"Oalah, gitu toh. Alhamdulillah ya, Pak ustadz ini. Sudah banyak menolong orang supaya kembali ke jalan Allah," timpal sang pemuka desa. Pria paruh baya yang cukup berpengaruh di sekitar masyarakat.

"Kalau begitu, saya ijin pamit pulang. Lain kali kita akan bahas lagi dengan kumpulan formasi warga yang lebih komplit lagi. Karena ini urusan hampir seluruh ahli waris dari pemilik sah tanah tersebut. Kita akan melakukan polling terbanyak. Meskipun saya sangat berharap penuh bahwa seluruh warga desa memiliki pemikiran yang sama akan pentingnya landasan agama bagi anak-anak muda penerus bangsa," kata Zayn dengan maklumatnya.

"Pak ustadz betul. Pak Yai juga mengatakan hal yang sama. Kalau bisa kita provokasi warga ke jalan yang benar," sahut pemuka desa.

"Bukan provokasi Pak De. Tetapi, ajakan dalam kebaikan, serta memberikan pilihan yang lurus dan di ridhoi Allah ta'ala," jelas Zayn lagi. Setelah mendapat anggukan, Zayn buru-buru pergi. Bahkan, sampai mengabaikan panggilan dari Gareng.

*

*

Dave telah mengumpulkan anggota dari organisasinya. Melakukan rapat mendadak dan tertutup. Tak lama ia memutuskan untuk mengirim pasukan untuk menemukan keberadaan Velicia. Putri semata wayangnya.

Di sini Dave mengerahkan anak buahnya agar bergerak cepat dan hati-hati. Jangan sampai bentrok dengan komplotan dari suruhannya Darren. Dave juga memerintahkan anak buahnya untuk menyelidiki Darren. Dave ingin bukti yang membuat putrinya benci setengah mati terhadap anak pejabat tinggi itu.

"Menyelinaplah dalam kubu Darren dengan hati-hati. Laporkan semua hal tentang pria itu padaku!" titah Dave pada anak buah yang menjalankan misi rahasia darinya itu.

*

*

Zayn hanya menunduk ketika di paksa berhadapan dengan gadis yang ia tuduh sebagai setan.

"Bisa-bisanya, Zayn. Astaghfirullahal adzim!" seru Arumi, antara mau marah dan tertawa geli. Mendengar cerita dari putranya yang polos itu.

Sementara, Velicia tak menggeser tatapan tajamnya dari paras tampan yang tampak malu setengah mati itu padanya.

"Ustadz, sialan! Kau harus menerima balasan dari luka yang kau torehkan di keningku ini! Kau tidak akan kulepaskan!" geram Velicia dalam hati dengan senyum sinis yang tidak di sadari oleh siapapun.

1
De'yus Mbot
lanjut
yunita
lnjuttt lg yg buk thorrr
Katarina Istinganah
Anak yg dulu dilecehkan sama daren
Katarina Istinganah
Kenapa cepat sekali tamatnya
Katarina Istinganah
Ya masih sempit orang vergin
Katarina Istinganah
wah malam pertama dong
Katarina Istinganah
Orang yg mau bunuh diri orang yg tdk punya iman,Dave masih blm punya Tuhan dan agama
Katarina Istinganah
Katanya ketua mafia kok putus asa mafia abal2 ya
Katarina Istinganah
Syukur ..syukur Anee meninggal dlm keadaan sholat
Katarina Istinganah
Sabar saja Zayn perbuatan jahat daren tdk akan selamnya menang
🥀⃞Weny🅠🅛
mungkin itu Sekar yang di perkosa darren ya thor
Katarina Istinganah
Wah velicia nyosor duluan
Katarina Istinganah
Saatnya berterus terang yg sesungguhnya
Katarina Istinganah
Alhamdulilah mereka saling ketemu
Katarina Istinganah
Saya senang ni selain lucu juga seru
Mak Aul: makasih akak
total 1 replies
Katarina Istinganah
Tidak tahunya bakal ketemu ketuanya yg dikira sdh mati
Katarina Istinganah
Terjebak dgn permainan sendiri
Katarina Istinganah
Orang tuanya khawatir dgn keadaan velicia yg terluka
Katarina Istinganah
Akibat suami tdk punya ilmu bela diri
Katarina Istinganah
Ah ..suami Cemen,payah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!