Arjuna Bastian,pria berusia 29 tahun merupakan CEO sukses yang terkenal di Mancanegara. Arjuna juga di kenal sebagai Pebisnis yang cukup di segani biarpun usianya masih terbilang muda.
Namun kisah kesuksesannya dalam dunia bisnis tidak berbanding lurus dengan kisah cintanya yang berkahir menyedihkan. Arjuna melakukan kesalahan fatal dengan memberikan luka yang begitu menyakitkan bagi orang yang di cintainya hanya karena kesalahpahaman.
Ingin memohon maaf tapi sayangnya wajah dan nama wanita yang di cintainya tiba-tiba menghilang dari dalam memorinya dan hanya tertinggal kenangannya saja membuatnya begitu terluka karena Arjuna tidak bisa memperbaiki kesalahannya ketika orang yang di cintainya memilih pergi menjauh dari hidupnya sejak kejadian di mana ia mempermalukan wanita itu hanya karena cemburu buta.
Akankah Arjuna bisa menemukan kembali wanita yang di cintainya dan memohon maaf serta merajut kembali kisah cinta yang belum bisa ia lupakan sampai detik ini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nerissa ningrum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tidak Masalah
Tak ingin memperpanjang perdebatan yang di rasa tidak pantas dan tidak perlu, Arjuna memutuskan untuk menyudahi rapat agar tidak ada perdebatan kelanjutan antara para pegawai perusahaannya “sudah cukup" seru Arjuna dengan tatapan tajamnya membuat para karyawan yang awalnya masih ingin mendebat Yumi seketika diam membisu
" karena rapat kita sudah selesai dilakukan dan perkenalan pun sudah dilakukan jadi kalian bisa kembali ke tempat kalian masing-masing untuk bekerja” Titah Arjuna membubarkan para bawahannya yang nampak masih tidak terima dengan ucapan Yumi yang terlalu blak-blakan
Tak ingin membantah perintah atasan meraka yang terkenal dingin dan tidak punya hati, akhirnya mereka pun memilih membubarkan diri dari pada kena amuk pria berdarah dingin yang kadang tidak kenal tempat dan tidak pandang bulu, namun entah kenapa hari ini Arjuna cukup anteng dan tidak terlalu menggebu-gebu dalam berucap
Rafa yang sedari tadi menahan kepanikannya ketika mengamati atasannya yang kadang suka lewat kendali pun memilih mendekat ke arah Yumi untuk setengah berbisik ke arah Yumi “nona terlalu berani kali ini, emang nona tidak lihat tatapan mereka pada anda” Rafa saja sedari tadi merasa ketar-ketir dan ngeri sendiri pada kumpulan orang yang mengisi ruangan rapat
apalagi Rafa memang tidak mengenali mereka sama sekali di tambah sikap Yumi yang rasanya kelewatan untuk menentang para petinggi secara terang-terangan di awal mereka bertemu
“tentu saya melihatnya Rafa, tapi menurut saya biarkan saja, lagipula sejak kapan saya peduli dengan pandangan orang terhadap saya, kamu tidak lupa kan kalau Direktur utama di tempat kita bekerja dulu sangat sangat membenciku makanya saat ada kesempatan untuk melemparku jauh darinya, dia langsung melemparku ke kandang harimau” ujar Yumi dengan santai menanggapi ketakutan Rafa
Yumi tersenyum simpul ke arah Rafa “jangan khawatir Rafa, jika saya sampai di pecat, saya pastikan kamu tidak akan terlibat, kan yang salah saya bukan kamu” lanjut Yumi menenangkan Rafa akan hal yang jadi kekhawatiran Rafa sedari tadi
“iya sih, nona yumi memang begitu, anda selalu tidak pernah perduli dengan pandangan orang lain terhadap anda cuma rasanya kali ini nona sedikit berlebihan, takut anda benar-benar di pecat dan saya akan kehilangan atasan seroyal anda, kan sayang sekali kehilangan atasan sebaik anda” ujar Rafa dengan jujur
Rafa memang paham karakter dari atasannya itu tapi tetap saja Rafa khawatir akan kelangsungan kerja atasannya, karena kalau sampai Rafa kehilangan atasan seperti Yumi, tentu dirinya rugi besar dong, belum tentu kan dia bisa ketemu atasan sebaik Yumi
saking sibuknya dengan obrolan mereka, Yumi dan Rafa sampai tidak sadar kalau dalam ruangan itu masih ada orang lain selain mereka yaitu Kafka dan Arjuna yang tentu saja membuat Yumi kurang nyaman di buatnya karena keduanya menatap ke arahnya dengan tatapan kurang mengenakan
Yumi menyenggol lengan Rafa, melirik ke penjuru ruangan di mana ruangan rapat yang baru saja di pakai sudah mulai kosong karena semua orang sudah mulai keluar sedari tadi “mereka semua sudah pergi kita pergi juga yuk” ajak Yumi pada sekretarisnya
“iya nona” baru saja Yumi dan Rafa berjalan ke arah pintu Arjuna langsung menghentikan langkah keduanya
“tunggu dulu” panggil Arjuna yang langsung menghentikan langkah kaki Yumi dan juga Rafa
Yumi menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang “ kalau anda ingin memecat saya, saya akan menyerahkan projek yang sempat saya tangani pada orang kepercayaan anda,” ucap Yumi to the point
Arjuna terkekeh akan tingkat kepercayaan diri Yumi yang memastikan diri sendiri akan di pecat padahal dirinya tidak berpikir ke arah sana “ kamu memang begitu berani “ ujar Arjuna dengan senyum tipisnya
“biar saya minta pihak HRD untuk memecat dia saja tuan, baru di sini kok belagu gitu” sahut Kafka dengan tatapan tidak suka ke arah Yumi
Arjuna menoleh ke arah Kafka “ kamu keluar dulu Kafka, saya mau bicara dengannya” titah Arjuna
“tapi tuan “ ingin protes pada atasannya tapi melihat tatapan mata Arjuna, Kafka mana berani menyulut amarah atasannya itu “ baiklah tuan, saya akan keluar” dengan muka gondoknya Kafka keluar dari ruang rapat
Arjuna kini melirik ke arah Rafa “ kamu juga keluar, saya mau bicara dengan atasan kamu” titah Arjuna
Rafa menoleh ke arah Yumi “ gak papa nih nona” Rafa memastikan pilihannya nanti setelah meminta pendapat dari atasannya terlebih dahulu
“ gak papa Rafa, kamu keluar dulu saja” bisik Yumi pada Rafa
Yumi menatap lurus ke arah Arjuna “ ada apa tuan, apa saya harus segera mengurus serah terima jabatan agar saya pekerjaan di kantor tatap berjalan” Tanya Yumi dengan sopan
Arjuna melipat tangannya sebatas dada “ apa kamu memang orang yang seberani ini setiap harinya “ Tanya Arjuna dengan tatapan datarnya
“harusnya anda sudah bertanya banyak perihal saya pada atasan saya di sana sebelum setuju memindahkan saya dari kantor cabang ke kantor pusat, dan setelah anda mencari tahu perihal saya jadi harusnya anda tahu sepak terjang saya di Bandung seperti apa” ujar Yumi
Arjuna mengangguk-anggukan kepalanya “saya memang pernah mendengar tentangmu ketika Handoko melaporkan prospek perusahaan cabang pada saya, hanya saja saya baru melihat secara langsung dan itu terlihat begitu berani, atau lebih terkesan kurang ajar “ ujar Arjuna
Yumi mengedikan bahunya “begini lah saya tuan, lagi pula menurut saya kalian terlalu banyak melewati batas waktu yang sudah di tentukan, 45 menit biasanya saya pakai untuk melakukan diskusi dengan klien, dan dengan waktu segitu kita bisa mendapatkan projek nilai ratusan juta tapi tadi apa, hanya menunggu tidak pasti, saya tidak suka hal itu karena itu bukan cara kerja saya” terang Yumi akan hal yang ia yakini
“baiklah, saya paham cara kerja anda, selagi anda bekerja dengan baik dan membuat keuntungan yang besar bagi perusahaan, akan saya abaikan sikap berani anda ini” seru Arjuna dengan pembawaan tenang “ kamu temui pihak HRD agar memberitahukan di mana ruangan kamu” ucap Arjuna
Yumi menautkan kedua alisnya " apa anda yakin tetap mempertahankan saya, saya tidak mau loh mengubah cara kerja saya" tanya Yumi memastikan keputusan Arjuna untuk mempertahan dirinya di perusahaan
Arjuna menautkan kedua alisnya "tentu saja, kamu pikir saya main-main dengan hal yang berhubungan dengan perusahaan saya" tanya Arjuna
"bukan begitu tuan, saya hanya memastikan saja" jelas Yumi akan maksudnya pada Arjuna
"sudah jangan di bahas lagi, kamu urus saja ruangan kamu dengan pihak HRD " titah Arjuna
“baik tuan” Yumi membungkukkan tubuhnya dan pamit keluar ruangan rapat agar bisa segera ke ruangan tempatnya bekerja nanti