NovelToon NovelToon
MANTAN JADI BESAN

MANTAN JADI BESAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa
Popularitas:29.5k
Nilai: 5
Nama Author: Mama Mia

sekuel dari SELEPAS TALAK TIGA

Dirga Wijaya, seorang pebisnis sukses.Memiliki keluarga yang bahagia dari pernikahannya yang kedua. hingga sebuah kecelakaan menewaskan istri dan kedua mertuanya.

Hanya sang putri yang selamat, tetapi mengalami trauma yang sangat hebat sehingga memaksa Dirga untuk melakukan hipnoterapi agar putrinya tetap bisa hidup dengan normal.

setelah kecelakaan Dirga yang mengetahui bahwa ternyata Sang Putri berada dalam bahaya akibat incaran dari musuh, terpaksa menyembunyikan putrinya dan membuat sang putri hidup dalam penyamaran.

Tiga tahun kemudian, Dirga bertemu kembali dengan mantan istrinya yang juga sudah menjadi seorang janda. benih-benih Cinta dalam hati Dirga kembali berbunga.

tetapi sayangnya, bunga yang semakin berkembang harus dicabut paksa, saat Dirga mengetahui bahwa sang putri dan putra dari mantan istrinya saling mencintai.

lalu jalan apa yang akan ditempuh Dirga? apakah dia akan dengan egois meraih kembali cintanya, atau mundur demi Putrinya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Mia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

06

Dua tahun kemudian....

" maaf tuan ada laporan dari Kang Narto yang ada di peternakan, katanya sedang ada masalah di sana. beberapa ekor sapi terjangkit penyakit dan belum bisa ditemukan apa obatnya. dikhawatirkan bahwa itu adalah virus yang menular!"

Dirga menghela nafasnya kasar hari masih pagi dan Kevin sudah memberikannya laporan yang membuatnya pusing kepala.

peternakan yang dimaksud adalah peternakan sapi milik orang tua Susi yang berada di kampung. sejak meninggalnya sang mertua Dirga lah yang mengelola peternakan itu. tentu saja bukan Dirga sendiri yang turun tangan. melainkan orang-orang yang dipercaya olehnya. yang salah satunya adalah Narto. yang dulu akrab dengannya ketika dalam proses pembangunan jalan desa.

Dirga mempercayai pemuda itu. karena menurutnya, walaupun pemuda itu bersifat sedikit slengean, akan tetapi pemuda itu cukup cekatan dan terlebih lagi dia jujur, dapat dipercaya, sekaligus sangat bertanggung jawab. Itulah sebabnya Kenapa Dirga menyukai Pemuda tersebut.

sebenarnya Dirga ingin menjual saja peternakan tersebut agar dia hanya perlu fokus dengan perusahaannya yang berada di kota akan tetapi itu adalah warisan dari ayah mertuanya yang ditinggalkan oleh Abah untuk putrinya, Bintang.

Karena Abah Wardi hanya memiliki seorang anak yaitu Susi. yang pada saat itu menjadi istri Dirga. dan kini telah tiada. secara otomatis ahli waris jatuh ke tangan Bintang.

jadi pada akhirnya Dirga memilih mengelola peternakan tersebut dengan menggunakan tangan-tangan kepercayaannya dan hanya sesekali melihatnya ketika dia berkunjung ke kampung halaman istrinya. Dirga juga enggan menjual rumah yang berada di sana karena baginya rumah itu banyak kenangan manis bersama sang istri.

" katakan pada Narto untuk menghubungi dokter hewan yang paling mumpuni di daerah itu, kalau perlu datangkan dari pusat kecamatan. aku akan ke sana nanti!" jawab Dirga.

memang sudah hampir 1 tahun Dirga tidak berkunjung ke kampung itu, kampung halaman istrinya. Selama hampir satu tahun ini dia hanya menerima laporan saja, dan laba peternakan yang dikirimkan oleh Narto melalui m-banking.

***

hari sudah sore ketika mobil Dirga memasuki pelataran rumah mendiang abah Wardi.

" kamu ikutlah beristirahat di dalam! Tidak perlu mencari penginapan!" ucap Dirga kepada sopir sebelum dia turun dari mobil

"baik Tuan, Terima kasih!" jawab sang sopir sopan

Dirga mengambil nafas dalam-dalam sebelum dia turun tempat yang penuh dengan kenangan ini membuat dadanya terasa sesak ketika mengingatnya.

"Wah.. mas Dirga sudah datang.. Berangkat dari kota jam berapa tadi Mas?!" tanya seorang pria paruh baya yang sejak dulu masih memang menjadi kepercayaan Abah Wardi dalam mengelola kebersihan dan keamanan di rumah tersebut.

" Assalamualaikum Pak Lek?!" ucap Dirga

" Waalaikumsalam . Wah tangan saya kotor Mas nggak usah Salaman aja!" jawab pria itu yang baru saja meletakkan gunting rumput di tangannya, ketika Dirga mengulurkan tangannya hendak bersalaman.

"Tidak apa-apa Pak Lek. kotor juga nggak papa!" Dirga tidak menurunkan uluran tangannya, sehingga lelaki paruh baya itu pun dengan perasaan tak enak menerima uluran tangan Dirga tersebut. hati pria paruh baya tersebut menjadi terenyuh. Dirga seorang pria kota, yang konon katanya kaya raya, merendahkan hati bersopan santun bersalaman dengannya. yang hanya orang miskin.

" Apa sapi-sapi itu sudah ditangani Pak Lik?" tanya Dirga ketika keduanya masuk ke dalam rumah. Dirga menghempaskan bobot tubuhnya ke atas salah satu sofa yang ada di ruang itu.

" tadi pagi Narto ngundang Mantri dari Kecamatan, Mas! beberapa ekor sapi berhasil ditangani. tapi dua diantaranya terlanjur mati kemudian dikubur!"

Dirga menghembuskan nafasnya kasar. bisnis apapun tidak ada yang tidak beresiko. bukan hanya perusahaan ataupun bidang investasi lainnya. termasuk peternakan sapi ini pun juga harus siap menerima resiko. kematian dua ekor sapi itu misalnya. sudah jelas dua ekor sapi jantan dewasa, sudah bisa dipastikan harganya berkisar 60 juta rupiah, bahkan bisa lebih, tergantung kondisi badan, gemuk dan kurusnya sapi tersebut.

*

" Bagaimana kabarmu di sana Sayang?"

hanya tinggal Dirga seorang di sana, duduk diam Sambil memandangi seisi rumah yang sama sekali tidak tampak perubahan apapun. karena memang Dirga melarang untuk merombak apapun yang ada di dalam rumah tersebut.

Dirga bangkit kemudian berjalan menuju ke arah halaman belakang di bibirnya melengkung senyuman, meski sudut matanya tampak berkaca, ketika Dirga memandang sebatang pohon mangga yang tinggi menjulang. pohon itulah yang dahulu oleh istrinya ingin digunakan untuk mengerjainya, Ketika istrinya sedang berada dalam fase ngidam.

*

"semut rangrangnya takut sama suamimu yang tampan ini Sayang, jadi mereka tidak akan berani menggigit. kalau kamu saja yang gigit Mas Bagaimana, Mas rela kok digigitin sama kamu sampai habis!" ucap Dirga kala itu yang langsung mendapatkan hadiah berupa pukulan di dada oleh istrinya.

" itu sih maunya kamu Mas. bukan maunya aku. maunya aku tuh kamu dikeroyok semut rangrang, terus aku ketawa-ketawa bahagia lihat wajah kamu bentol-bentol!" ucap Susi sambil bersedekap memunggungi suaminya karena dia sedang merajuk.

"Iya gak papa sayang. kamu aja yang gigit nggak apa-apa. muka aku digigit sampai habis juga boleh kok. nih Mana yang mau digigit? pipi boleh, hidung boleh, bibir juga boleh digigit. nih.. sini ayo sini gigit bibir Mas! serius deh... Mas ikhlas digigit sampai habis sama kamu!" ...

*

"Loh... mas Dirga sudah datang too? maaf mas, bibi gak tahu. bibi baru pulang kerumah tadi!"

suara seorang wanita yang bekerja di rumah itu sebagai tukang masak membuyarkan Lamunan Dirga.

" apa kabar Bi?!" siapa Dirga setelah berusaha berhasil menguasai diri dan juga mengusap air mata yang tanpa sadar membasahi pipinya.

" Alhamdulillah Bibi baik Mas ini tadi Bibi habis memulangkan lauk untuk keluarga Bibi yang ada di rumah?!"

Dirga memang ingin kegiatan di rumah itu tetap sama seperti ketika kedua mertuanya masih hidup. Dirga juga tak segan-segan mengeluarkan biaya untuk menghidupi para pekerja di rumah tersebut. terlebih hasil peternakan dan hasil perkebunan milik Ayah mertuanya selalu mengalir tiap bulan ke dalam m-banking yang di atas namakan putrinya. Meskipun begitu Dirga tidak mengulik ulik sedikitpun uang yang dia jadikan sebagai tabungan masa depan Sang Putri

"Nginep kan mas?!" tanya Bibi lagi. "kamarnya bersih kok mas, Bibi suruh orang bersihkan setiap hari. kalau Bibi lagi nggak sibuk kadang Bibi sendiri yang bersihkan!"

" iya Bi. Mungkin aku akan nginap semalam di sini. besok sore baru pulang setelah memeriksa keadaan peternakan!" jawab Dirga

*

"Maaf Tuan, non Bintang, sakit. badannya demam. tadi pagi saya bawa ke bidan!"

sebuah pesan masuk.ke ponsel Dirga, ketika duda kaya itu masih berada di area peternakan, membuat Dirga terburu buru untuk pergi dari tempat itu.

" nanti kalau Tuan sampai di sini jangan bilang kepada non Bintang kalau saya yang menghubungi Tuan, ya... Bilang saja kalau Tuan sendiri yang memang ingin berkunjung ke sini. karena non Bintang melarang saya untuk menghubungi Tuan. Non Bintang bilang non Bintang tidak ingin membuat Tuan menjadi khawatir!"

belum sempat Dirga membalasnya, pesan susulan sudah masuk lagi ke dalam ponselnya.

*

"Tuan..!" panggilan dari sang sopir yang sedang mengemudi membuat Dirga membuka matanya yang sedari tadi terpejam. saat ini mereka sedang berada dalam perjalanan menuju ke tempat sang putri.

"Ada apa?, kalau kamu merasa kelelahan, kita bisa beristirahat sebentar, carilah tempat menepi!" jawab Dirga pelan, Entah dia sedang lemah atau lelah. tetapi suara Dirga yang halus seperti itu, entah kenapa bagi Lucky terdengar lebih menakutkan ketimbang sedang membentak kasar.

" tidak Tuan Saya sudah cukup beristirahat seharian ini!" jawab Lucky.

"Dua mobil di belakang sepertinya mengikuti kita!"

ucapan Lucky yang barusan mau tak mau membuat Dirga membuka matanya lebar lalu menoleh ke belakang. dan memang terlihat olehnya dua buah mobil yang berjalan mengiringi mereka.

"Saya melihat mobil itu sejak kita keluar dari kampung nyonya tadi. dan mobil itu terus mengikuti kita. mereka melaju cepat Ketika saya mengemudikan dengan cepat. dan ikut melambat Ketika saya juga melambat. bahkan ketika saya sengaja berhenti di jalan yang agak ramai tadi mereka juga ikut berhenti!"

Lucky bukanlah seorang sopir biasa. setelah kepergian orang-orang yang dicintainya, Dirga memang sengaja memperkerjakan seorang sopir yang sekaligus merangkap sebagai Bodyguard. dan jika sekarang Lucky berbicara seperti itu berarti memang ada seseorang yang sedang mengincarnya.

1
Cicih Sophiana
orang numpang hidup di negara orang aja somnong kamu Valencia
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
𝚋𝚕𝚖 𝚝𝚊𝚑𝚞 𝚕𝚘𝚎 𝚜𝚒𝚊𝚙𝚊 𝙱𝚒𝚗𝚝𝚊𝚗𝚐, 𝚓𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚖𝚊𝚌𝚊𝚖² 𝚍𝚎𝚑 𝚕𝚘𝚎,
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
𝚖𝚒𝚖𝚙𝚒𝚗𝚢𝚊 𝚝𝚎𝚛𝚕𝚊𝚕𝚞 𝚝𝚒𝚗𝚐𝚐𝚒
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
𝚠𝚎𝚎𝚎𝚎𝚑𝚑𝚑....𝚗𝚐𝚊𝚍𝚒² 𝚒𝚗𝚒 𝚋𝚘𝚌𝚊𝚑, 𝚐𝚖𝚗 𝚖𝚊𝚞 𝚗𝚢𝚒𝚔𝚒𝚛𝚒𝚗 𝚍𝚒𝚊 𝚔𝚊𝚗 𝚌𝚊𝚕𝚘𝚗 𝚙𝚊𝚙𝚊𝚗𝚢𝚊 𝙴𝚐𝚊....𝚢𝚐 𝚊𝚍𝚊 𝚕𝚘𝚎 𝚢𝚐 𝚋𝚊𝚔𝚊𝚕 𝚝𝚎𝚛𝚜𝚒𝚗𝚐𝚔𝚒𝚛
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
𝚠𝚘𝚘𝚠𝚠𝚠𝚠....𝚙𝚊𝚙𝚊 𝚃𝚘𝚗𝚢 𝚔𝚎𝚛𝚎𝚗, 𝚔𝚞𝚜𝚞𝚔𝚊 𝚐𝚊𝚢𝚊𝚖𝚞 𝚃𝚘𝚗 👍😍
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
𝚊𝚔𝚞 𝚝𝚊𝚑𝚞 𝚙𝚒𝚔𝚒𝚛, 𝚊𝚔𝚞 𝚐𝚊𝚔 𝚖𝚞𝚍𝚎𝚗𝚐 𝚋𝚎𝚋, 𝚖𝚊𝚔𝚜𝚞𝚍𝚗𝚢𝚊 𝚐𝚖𝚗,


𝚝𝚢𝚙𝚘 𝚔𝚊𝚑?
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Mama Mia: iku meng mbuh, tahu ne sopo kok katut mrono, untung ora sak tempene pisan
total 2 replies
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
𝚋𝚊𝚐𝚞𝚜 𝚝𝚞𝚑, 𝚙𝚊𝚝𝚊𝚑𝚔𝚊𝚗 𝚜𝚊𝚓𝚊 𝚝𝚞𝚑 𝚖𝚎𝚗𝚝𝚊𝚕𝚗𝚢𝚊
Masfaah Emah
ternyata Valen mamemanfaatkan Ega, dasar calon ulet keket
Cicih Sophiana
akhirnya Ega dan Bintang kembali...
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
🌹🌹🐠🐠
January Andiny Panawar
selalu ditunggu...
Masfaah Emah
hooh d kirain ga d lanjutin ceritanya Kya yg lain suka ga d lanjutin ceritanya, kemana aja Thor sibuk ya ,,?
Mama Mia: iya bunda, kemarin sibuk revisi di cerita yang berjudul.
CEO itu Ayah anakku.
dan alhamdulillah, karya yang itu, lolos penilaian bab 40 terbaik.
yuk intip-intip bunda
total 1 replies
𝑸𝒖𝒊𝒏𝒂
sekian purnama akhir'y launching lgi 😁
Mama Mia: iya Kak, mohon dimaklumi ya.
kemarin sedang sibuk di
CEO itu Ayah anakku.
dan alhamdulillah. di CEO itu Ayah anakku, lolos penilaian 40 bab terbaik.
total 1 replies
Cicih Sophiana
ya udah Vania buang aja tuh ondel ondel nya ke bantar gebang... 🤭😂😂
Cicih Sophiana
gimana rasanya Vania... makanya jgn merasa paling hebat lah jd orang
Cicih Sophiana
ya udah klo begitu Toni nikah aja dgn Jameela... nanti Putri dgn Ega kan jadi nya sesuai judul ya thor...
Masfaah Emah
Napa Ega klau masih cinta ma bintang masih bersama c vale-vale ya, ?
Cicih Sophiana
cape ya Mil klo bohong... 😁
Cicih Sophiana
deketin Bin baru kamu tau yg sesungguh nya... jgn hanya menduga duga...
Dewi Payang
1 vote buat putri🫰
Dewi Payang: Sama2 kak😘😘😘
Mama Mia: terima kasih 😘😘😘
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!