NovelToon NovelToon
Air Mata PernikahanKu

Air Mata PernikahanKu

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Cinta setelah menikah / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Angst / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:174.9k
Nilai: 5
Nama Author: Haasaanaa

Dista Keinadira, harus menelan rasa pahit kala Pamannya menjadikan sebagai alat penebus hutang. Kepada sosok pria lajang tua kaya raya yang memiliki sifat dingin dan sulit ditebak yaitu, Lingga Maheswara.



Pernikahan yang hanya dianggap nyata oleh Dista itu selalu menjadi bumerang dalam rumah tangga mereka. Lingga selalu berbuat kasar kepada Dista yang selalu saja mengharapkan cinta darinya.



•••••
"Satu ucapan cintaku akan setara dengan derasnya air mata yang akan kau keluarkan, Istriku.." Kata Lingga disela isak tangis menyakitkan Dista.



∆∆∆
Halo, jangan lupa follow dan dukung selalu🙃

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Haasaanaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AMP~BAB 6

Pagi-pagi sekali Dista terbangun dari tidurnya kala mendengar suara pintu terbuka. Cepat-cepat Dista langsung mencari dimana hijab instan miliknya, ia langsung memakainya dengan pergerakan yang terburu-buru. Kala pintu terbuka yang ada dipikiran Dista adalah jika itu mungkin sang suami yang sudah pulang dari bersenang-senang nya. 

Ternyata salah, terlihat Malik yang berdiri disana dengan tangan menenteng kantong plastik. 

“Maaf, Nona Dista.. Jika aku mengejutkan mu, aku tadi sudah mengetuk hanya saja kau tidak kunjung menjawab.” Ucap Malik disertai senyuman manisnya. 

Sungguh tentram hati Dista melihat keindahan yang dimiliki Malik. Cepat-cepat Dista mengalihkan pandangannya, ia tidak mau tergoda dengan namanya pandangan tidak mukhrim. Dista berusaha mendongak lagi, ia hanya mengangguk saja kepada Malik. 

“Nona belum makan bukan?” Tanya Malik, Dista menjawab dengan anggukan lagi. “Baguslah, aku membawakan bubur ayam untukmu. Sebaiknya Nona segera makan, sebelum Tuan pulang.” 

Mungkin efek kelaparan yang sudah melanda perut kecil Dista, ia langsung mengambil kantong plastik itu dari tangan Malik. Membuka isi dari kantong plastik itu, air liur Dista seakan mau mengalir kala melihat porsi bubur ayam yang sangat ia sukai. Dan Dista pun makan dengan sangat lahap, Malik sampai terkejut sebenarnya. 

Malik menghela napas lega, ia tidak menyangka jika akan seperti ini Lingga memperlakukan Dista yang tidak tahu apa-apa. Malik beralih duduk di lantai bersama dengan Dista yang berada tepat di sampingnya. 

“Tuan, jangan duduk di lantai.. Sebaliknya_”

“Tidak perlu, aku duduk bersama Nona saja. Dan jangan panggil aku, Tuan.. Panggil aku Malik saja, aku lebih suka dipanggil seperti itu.” Ucap Malik disertai senyuman manisnya. 

Dista mengangguk mengerti, ia lanjut menghabiskan makanan yang dibawakan Malik dengan sedikit terburu-buru. Hingga akhirnya habis sudah bubur ayam itu, Malik memberikan sebotol air mineral kepada Dista. 

“Terimakasih, Malik. Aku mungkin akan mati kelaparan tadi, sekali lagi terimakasih.” Ucap Dista dengan senyuman bahagianya. 

Malik bangkit dari duduknya sambil membawa kantong plastik bekas makanan dari Dista lagi. “Baiklah, Nona.. Aku pamit pergi, sebaiknya segera bersiap-siap. Kemungkinan Tuan akan pulang, sambut dia dengan baik di lantai bawah.”

“Aku mengerti..” Dista terus tersenyum kepada Malik yang sudah berlalu pergi. Sungguh masih ada orang baik disela kesakitan ini merupakan hal yang paling membahagiakan bagi sosok Dista. 

“Sosok malaikat nyata yang sungguh tampan, baik dan ramah tamah..” Gumam Dista di dalam hati. 

Tiba-tiba saja Dista tersadar dengan apa yang telah ia pikirkan, ia cepat-cepat membersihkan diri untuk melakukan hal yang dikatakan Malik tadi. 

••

Dista sama hebohnya kala mendapatkan kabar jika Lingga sudah sampai. Ia berdiri berjejer dengan para pelayan yang lain, Dista mununduk hormat kala Lingga berjalan melewati nya. Terlihat wajah Lingga yang lelah dan ingin beristirahat sekarang, rasanya melihat keadaan Lingga seperti itu membuat perasaan Dista menjadi tidak enak. 

“Bagaimana dengan segala masalah di Perusahaan?” Tanya Lingga kepada Malik yang duduk di sampingnya. Malik mengeluarkan berkas penting, ia menjelaskan tentang apa yang terjadi di kantor. 

Malik menjelaskan tapi pandangan Lingga tertuju pada sosok Dista yang tengah mengepel tidak jauh darinya. Dista melakukan tugas itu murni karna memang perintah dari Lingga sendiri. Tatapan Lingga fokus pada tangan Dista yang terlihat terluka, ia baru menyadari bahwa itu perbuatan nya kemarin malam. 

“Siang nanti kita akan ada meeting, Tuan.. Dan ini sangat penting, kita harus memenangkan proyek besar ini.” Ucap Malik kepada Lingga yang kini sudah fokus dengan sang asisten bicarakan. 

“Aku bersiap-siap, tunggu sebentar..” Ucap Lingga yang langsung bangkit, sudah pasti diangguki mantap oleh Malik. 

“Dista!” Panggil Lingga dengan suara yang cukup lantang, cepat-cepat Dista langsung berlari kearah Lingga. Wanita itu menunduk hormat lalu kembali menatap ke arah Lingga yang berdiri tegak di hadapan nya. 

“Ikut aku, jangan banyak protes!” Ucapnya, Lingga berjalan menaiki tangga. Dista melirik kearah Malik yang tersenyum tipis padanya, seolah-olah memberikan kekuatan dibalik wajah itu. 

Dista menjadi sedikit berani, ia langsung menyusul langkah Lingga yang sudah berjalan jauh. Tidak tahu hal apa yang akan dilakukan Lingga kali ini, Dista hanya berusaha mengikuti saja setiap langkah Lingga. 

Didalam kamar Lingga meminta Dista untuk menyiapkan air di bathup. Dista melakukan semua permintaan Lingga dengan sangat baik, ia memberikan sabun didalam air yang sudah ia siapkan tadi. Setelah merasa cukup, Dista memanggil sang suami yang masih sibuk dengan ponselnya. 

“Tuan, air nya sudah siap..” Kata Dista, Lingga langsung melemparkan ponselnya diatas kasur. Berjalan menuju bathroom, disaat itulah Dista ingin pergi karna merasa tugasnya sudah selesai. 

Tapi, baru jalan satu langkah tangannya sudah dicekal oleh Lingga. “Kau mau kemana? Tugasmu belum selesai, istriku.” Tutur Lingga membuat Dista langsung bergidik merinding. 

“Bantu aku mandi, sampai bersiap-siap.” Ucap Lingga yang lebih tepatnya merupakan suatu perintah. Dista mengangguk mantap, ia mengikuti langkah kaki Lingga yang memasuki bathroom. 

“Bukakan kemeja ku ini, bukan hanya itu.. Seluruh pakaian yang aku pakai.” Perintah Lingga lagi, Dista susah payah menelan salivanya. Tapi, terlalu takut untuk protes mengingat betapa mengerikannya Lingga kala sudah marah. 

Dengan sedikit gemeteran Dista membuka satu-persatu kancing kemeja Lingga. Setelah berhasil ia membuka kemeja itu, lalu beralih menuju bagian yang cukup menegangkan. Apa lagi wajah Dista sungguh sangat dekat dengan dada bidang serta roti sobek yang dimiliki oleh sang suami sungguh terpampang nyata sekarang. 

“Cepetan!” Bentak Lingga yang berhasil membuat Dista tersentak kaget. Tangan Dista langsung tertuju pada tali pinggang yang Lingga pakai, pelan-pelan membukanya. Lalu meloloskan celana panjang itu. Hingga sang suami hanya tersisa dengan celana dalamnya saja. Dista langsung berbalik badan sambil memegang erat pakaian kotor Lingga tadi. 

“Kenapa gugup seperti itu? Tidak pernah melihat seorang pria berganti pakaian?” Tanya Lingga berbisik disela telinga Dista yang tertutup oleh hijab itu. 

Dista menggelengkan kepalanya, ia langsung berlari pergi meninggalkan Lingga begitu saja. 

•••••••

BERSAMBUNG

1
Delvyana Mirza
koq da tamat aja ya,apa akhir dari cerita nya,
Delvyana Mirza
Ya Tuhan apa kabar dengan cerita ini ya,kenapa belum ada kabar nya,
christina paya wan
kenapa selalu peran wanita utama di buat bodoh tak berdaya ya..menjengkelkan sekali
Shifa Burhan
lingga lelaki paling bodoh kayak tidak ada wanita lain saja, cari wanita lain saja bukan wanita yang jelas mencampakkanmu dan lebih memilih pria lain,

saat kau terpuruk dia tertawa bahagia dengan lelaki pilihannya, lingga lelaki bodoh masih banyak wanita yang mau berjuang bersamamu dan menjaga perasaanmu

teruntuk author jadi novelis yang adil tidak memandang dari sisi pemeran utama wanita saja

coba kau diposisi lingga, pria yang kau cinta lebih memilih wanita lain dan kau terpuruk dan dia hidup bahagia dengan wanita itu, apakah author masih mau mengejar lelaki itu
Shifa Burhan
ciri2 novel wanita
*pelakor dilaknat dan pebinor dipuja2
*semua perbuatan pelakor dilaknat tapi semua perbuatan pebinor benarkan
*intrakasi suami dengan pelakor dipandang menjiiikan tapi interaksi istri dengan pebinor dibenarkan
*pelakor dibinasakan sedang pebinor begitu spesial sangat diperlakukan lembut, berhasil merasakan pemeran utama wanita, semua tentang sangat diperhatikan
*pada akhirnya semua hanya tentang kebahagiaan pemeran utama wanita sedangkan pemeran utama pria dibuat kayak lelako bodoh yang terus2 mengemis cinta
Jetty Eva
ngaur...
Anonymous
Lahh kok udah tamat aja 😭😭😭
Konny Rianty
lanjut thorrrr" bgs cerita nya bikin Dista hamil.anak laki2 thorrr
Holipah
ko tamat
YuWie
ealahh..ternyata dirimu yo ditolak sama cewek..begitu kok sadis nya minta ampun.
YuWie
hah.. bala apa yg enaknya ditimpakan ke lingga
Delvyana Mirza
Kenapa belum uf thor
Retno Harningsih
lanjut
Delvyana Mirza
Akhirnya Kak Zio punya adik,
sandi Gelau
hamil dista..
Delvyana Mirza
Ah aku senang kalau liat Lingga bucin dech,
Holipah
wah otw lingga junior
sandi Gelau
moga kekal bahagia lingga dan dista..junior lingga hadir ni..mkn syg delete lingga
Ambo Nai
lingga junior hadir
Dian Fitriana
update
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!