NovelToon NovelToon
Empat Sekawan

Empat Sekawan

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintamanis / Diam-Diam Cinta / Keluarga / Harem / Cinta Murni
Popularitas:19.5k
Nilai: 5
Nama Author: epayanti

Allena , zevan,sean dan Neo bersahabat sejak bayi hingga umur masa remaja, ke empat nya erat bak perangko yang kemana saja selalu ber empat.

mampu kah mereka melewati semua ujian yang menerpa persahabatan mereka? atau mampu kah mereka melawan gejolak rasa yang semakin lama semakin tumbuh.

see you ❤️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon epayanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

basecamp

Ke empat nya meninggalkan area mall , setelah 4 jam bermain dan berkeliling di dalam nya,

mereka memutuskan untuk pulang ke rumah Allena yang menjadi basecamp favorit.

"mami ada di rumah lea" tanya zevan saat keduanya sudah sampai di depan rumah Allena .

"ada tuh mobil nya udah ada, tumben ya jam segini udah di rumah," jawab Allena , ke empatnya berjalan memasuki rumah bergaya minimalis tersebut.

Mami Allena yang melihat ke empat remaja itu berseru ,

" aaa anak anak mami " seru nya merentangkan tangan menunggu Allena and the gang ke arah nya.

"mamiiiii" seru empat remaja tersebut berlari ke arah mami yang berdiri di dekat sopa.

"abis dari mana nih , kumel kumel banget,"mami mengeratkan pelukan kebersamaan mereka ,

mami Allena seakan menjadi ibu kedua untuk zevan sean dan Neo ,

mami tipikal orang tua gaul , dan sangat bisa berbaur dengan anak remaja seperti empat orang yang sedang memeluknya.

"dari mall mi, noh anak bungsu mami makan es cream aja belepotan kayak bayi,"seru Neo menunjuk Allena yang memang wajahnya kucel,

Allena melotot tajam hendak memukul Neo , namun Neo bersembunyi di belakang tubuh mami,

"wleee" melemtekan lidah nya meledek Allena,

"awas Lo lampu neon," seru Allena menunjuk wajah Neo garang,

yang mana terlihat lucu di mata mami dan juga ke tiga temannya,

"mami dari mana, libur gini tetap kerja ya?," tanya Sean saat ke tiganya duduk di sopa , tidak dengan Allena dan Neo yang malah saling mengejar.

"heheh iya , ngecek restoran bentar tadi,"jawab mami tertawa melihat tingkah putrinya.

Tangan zevan melingkar di perut mami , menaruh kepalanya di pundak ternyaman menurut zevan, matanya terpejam menikmati elusan lembut di rambutnya ,

batin zevan sedih , ia rindu pelukan dan elusan dari seorang ibu , mama nya tak pernah mau memeluk bahkan sekedar menanyakan kabar nya saja enggan.

Sean ikut memeluk mami tak mau kalah

"aaaakh mami tolong ," Allena berteriak kencang ,

mami Sean dan zevan menoleh ke arah Allena, "neooo" seru mami lantang .

Melihat Allena yang tertidur di lantai dengan Neo di atas nya menduduki perut Allena,

"biarin mi aku lagi bales dendam Sama ni bocah," seru Neo terus menggelitik perut dan pinggang Allena yang terbaring di bawahnya,

mami mengusap dada sabar, zevan bangun mendekati keduanya yang masih asik bergulat.

"Neo bangun gak Lo ," menarik belakang kaos Neo , yang mana membuat Neo tercekik.

"aaa lepas zev,"ringisnya, membiarkan Allena lolos dari kukungan nya .

Zevan melepaskan Neo saat Allena sudah duduk di samping maminya.

"mi tega banget Neo ha ha ,"adu Allena menghirup udara sedalam dalam nya.

Mami mengusap dan merapihkan rambut kusut Allena , tangannya dengan telaten mengusap wajah putrinya menggunakan tisu basah.

"makasih mami ku sayang,"Allena memeluk mami dan mencium pipinya.

"iya , sama sama ," balasnya , "udah pada makan belum?,"tanya mami saat semuanya sudah duduk di sopa.

"udah mi sebelum pulang ke sini , tapi jadi laper lagi," jawab Neo merebahkan badannya di sopa panjang ,

zevan dan Sean melirik sebal ,"dasar perut karung," celetuk Sean ,

bugh

bantal sopa melayang dan pas mengenai wajah julid Sean , siapalagi pelakunya sudah pasti Neo.

"makan tuh bantal, hahaha," Neo tergelak kencang.

Tentu saja Sean tak terima , langsung bangkit dan memukulkan bantal bertubi tubi ke badan Neo.

Allena tergelak senang menyemangati Sean yang sekarang membekap muka Neo menggunakan bantal sopa.

Mami menggeleng ikut tertawa dengan zevan yang masih bergelayut manja di pundaknya.

"udah udah , yuk kita makan udah jam 4," lerai mami , rambut Neo sudah acak acakan.

"hiks mi, sakit badan aku"rengek Neo memeluk mami,

"iya cup cup cup , nanti minta urutin sama bi Ina ya,"seru mami yang mana membuat tiga orang di belakang nya tergelak , jelasss bibir Neo mengerucut macam bebek.

"jangan lah miii , bisa bisa keperjakaan aku hilang,"rengek nya ,

mami dan yang lain tertawa berjalan ke dapur ,

mami senang senang saja anak anak manja padanya , tak jarang salah satu di antara mereka curhat sampai lupa waktu entah itu tentang sekolah , pertemanan , atau orang tua masing masing.

Semuanya sudah duduk di meja makan , hidangan makan sore kali ini sungguh menggugah selera Allena.

"waaah tumis cumi pedesss, tumis kangkung, mantep ini sih bikin gak mau berhenti makan." dengan semangat Allena menyendok nasi dan lauk pauknya.

"makan makan leee gak usah sungkan , habisin."seru Sean mulai menyuapi makanan nya,

Neo makan dengan lahap beberapa kali nambah nasi , begitu juga dengan zevan,

"mantep" seru zevan saat nasi di piringnya sudah habiss.

mulutnya , dan tertawa malu."hehehe kelepasan." ucapnya menutup tangan di mulutnya.

Allena , mami, Sean dan zevan menatap Neo horor ,

"kebiasaan"Allena memukul lengan Neo kencang.

Neo meringis , matanya berkaca kaca.

"huaaaa ayaaaah," tangisnya kencang , Allena melotot kaget.

Mami Sean dan zevan menatap Allena dan Neo dan menepuk kening nya masing masing.

Memang Neo akan menangis jika di jahili terlalu sering apalagi hari ini Neo cukup kelelahan , badannya sakit sakit akibat pergulatan tadi.

"maaf Neo, maafin ya," Allena mengatupkan kedua tangannya memohon ,

neo enggan melihat ke arah Allena , berjalan meninggalkan area dapur ,

"waduh mampus " gumam nya mengejar Neo yang masih terisak.

tiga orang yang masih tersisa di dapur terus melihat ke arah keduanya ,

Allena yang terus meminta maaf tapi tak Neo hiraukan bahkan berkali kali menepis tangan Allena yang menggenggam tangannya,

"ampunnnn"celetuk mami menggelengkan kepalanya lelah ,

"sabar mi, hahah ntar juga Baek lagi," ucap zevan menyeruput minumannya.

Ketiganya meninggalkan meja makan , berjalan kembali ke depan. Masih ada Neo yang terisak lirih dan di peluk Allena.

"heh bayi dugong, cekokin air kobokan lea."celetuk zevan yang duduk di samping Allena , menarik Allena ke pelukannya,

Neo mendelik galak," enak aja , siniii"menarik Allena ,

jadilah tarik menarik di antara Neo dan zevan.

"diam!"bentak Allena , berdiri.

"Sono pada pulang , pulang!" bentak nya , nafas nya menggebu gebu menunjuk ke arah luar,

sean zevan dan Neo menunduk,"maaf lea"seru zevan memegang tangan Allena,

"bodo amat, gue capek , Sono pada balik."Allena berjalan ke arah kamar nya ,

mami sudah sedari tadi masuk ke ruang kerja nya ,

"Lo pada sih,"sentak Sean memarahi kedua temannya.

"ya maaf," jawabnya serempak,

jangan harap mereka pulang. Lihat bahkan ketiganya berlari menaiki tangga mengejar Allena.

Ketiganya tidak akan pulang sebelum di telpon orang tua masing masing ,mau pulang pun untuk apa , di rumah tidak ada orang lain hanya para bibi dan satpam tentunya .

Orang tua mereka sibuk bekerja , jadilah ketiganya menghabiskan waktu di rumah Allena yang di jadikan basecamp ke empatnya.

Baru Alena hendak menutup pintu tapi malah di serbu ketiganya yang nyelonong masuk.

"akhirrrr nya ketemu kasur," seru Sean terlentang di atas kasur ,

kasur di kamar Allena cukup besar bahkan muat jika mereka tidur ber empat di atasnya,

Allena menggertakan giginya geram,

"cuci tangan cuci kaki , ganti baju ." berdecak pinggang di depan tiga lelaki yang asik tidur di kasurnya.

"ntar le," jawab Neo.

"nggak ada ntar ntar , sekarang"seru Allena menarik kasar Neo ,

ketiganya manut, bergantian ke kamar mandi , tak lupa mengambil baju ganti.

Tak aneh , kamar Allena di penuhi barang barang ketiganya , dari mulai baju hingga dalaman ada , dan ada lemari masing masing di sana,

terakhir Allena , mandi dan memakai baju tidur nya ,

"sini bobok cayang"Neo menepuk kasur di samping nya , Allena mencebik tapi tetap berjalan dan merebahkan badannya di kasur.

Semuanya tidur terlentang melihat langit langit kamar , Allena tidur di tengah di antara Neo dan zevan di samping zevan ada Sean,

***

See you❤️

Neo dan allena

1
Naura Sintia
semangat Thor 💪..makin seru aja
Saha Weh
itu lah ganjaran yang setimpal atas perbuatannya
Saha Weh
makin seru aja Thor
Saha Weh
bakalan di jebak tuh
Saha Weh
jadi pengen kaya Alena deh🥰
Saha Weh
cinta segi 4 ini mh
Saha Weh
persahabatan yang romantis banget 🤩
Saha Weh
wih persahabatan yang langka ya..klo ada cwe nya gtu pasti ada yang jatuh cinta nihh
epayanti: hai para pembaca setia author, mampir di buku baru author ya on going ceritanya jadi lebih seru, siapin tisu juga soalnya ada beberapa bab yang mengandung air mata😁 KITA YANG BERBEDA✍️
total 1 replies
Saha Weh
semangat kaka ..cerita nya bagus
Musri
kok udh tamat aja thor...lanjut season 2 nya y di tunggu😍😍
epayanti: hehe iya kak, tunggu novel baru yaw❣️
total 1 replies
Musri
kan..kan...kan sean pengen juga
epayanti: bentar lagi Neo mau ya Bun😂
total 1 replies
Musri
bisa aja thor 🤣🤣🤣
awas neo sama sean ikut penasaran juga rasanya🤭
Supriatun Khoirunnisa
lnjut ka
Musri
mudah2n allena slmat...jadi ikut tegang.
Musri
jangan sampe brojol duluan pas lagi liburan,,soalnya neo sama zevan blm dapat jatah🤭😂😂
Musri
senangnya dalam hati punya suami tiga🎤
lanjut thor 👍
epayanti: heheh iya kak, seneng banget yaw, jadi pengen suami tiga juga 😀🤭
total 1 replies
Faizah Izah
Terima kasih Thor, up yang banyak ya thor
Musri
maksih thor....
jngn bosen up..up...trus
semangat💪
Musri
double up thor...seruuuuu😍
epayanti: heheh tunggu ya kak, see you
total 1 replies
Supriatun Khoirunnisa
lnjut ceritanya ka mksh ka
epayanti: makasih ya kak , udah selalu support 🫂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!