Orang Ketiga (Ipar Maut)

Alex melihat mobil Via pulang, dan langsung menemui via. Alex menarik tangan Via membawa ke kamar mereka.

Alex bersujud menangis di kaki Via. " Maafkan mas Sayang, mas bersalah pada mu. Mas khilaf, jangan tinggalkan Mas.

Isak tangis Alex namun Via tetap diam.

Mas minta maaf sayang, ayo bicarakan baik-baik. Mas tak akan menikahi Fika, mas akan suruh Fika menggugurkan bayi itu, kamu jangan sedih lagi. Alex melihat via yang terkejut dengan ucapan Alex.

Via menatap Alex dan menampar nya keras. " Manusia jenis apa kamu ini, kenapa kau gampang sekali ingin membunuh darah daging mu sendiri??! Ingat mas, janin dalam kandungan Fika adalah anakmu, jangan jadi orang bejat kamu.

Sudah banyak kamu menyakiti aku tapi jangan kau tambah menyakiti Fika mas.

Nikahi dia dan ceraikan aku. Biarkanlah aku dengan kehidupan ku.

Jika kau laki-laki sejati, tanggung jawab dengan semua perbuatan mu.

Via sangat marah dengan ucapan Alex. Via sudah memutuskan ingin bercerai dan fokus dengan Cecil anak nya saja.

" Sayang, mas tak mampu tanpa kamu. Kamu cinta mas bukan Fika.

Jangan bercerai sayang, mas akan tanggung jawab, tapi jangan meminta pisah, mas akan adil itu yang bisa mas lakukan.

Tolong Via jangan meminta berpisah, karena sampai kapan pun juga itu tak akan pernah mas lakukan, ucap Alex.

Via menatap Alex benci. " Kau egois Alex. Kau ingin aku dan adikku sekalian, No aku engga mau.

Ceriakan aku, itu keputusan ku dan sudah Final.

Aku tak mau menerima mu lagi dan semua tentang mu.

Hati ku telah mati untuk pria yang menyakiti aku hingga aku sangat sulit rasanya untuk bernafas.

Suka engga suka, keputusan ku sudah bulat

Alex ingin menangis rasanya, namun meminta bahkan mengiba pun Via tak akan pernah memaafkan dirinya.

Kesalahan nya sangat lah Fatal dan tak bisa termaafkan.

Alex menyesali semua perbuatan dirinya di masa lalu. seandainya waktu bisa dia putar ulang, Alex tak akan mau bermain gila dengan iparnya sendiri.

Alex keluar kamar dan duduk memandang luas nya halaman rumah.

Fika berjalan dengan membawa kopi untuk Alex.

" Mas, ini kopi minumlah. Fika memberikan Kopi dan ingin pergi namun Alex menahan lengan nya.

" Kau ingin aku nikahi atau bagaimana??! Tanya Alex melihat Fika.

Fika terdiam dan menundukkan kepalanya. Jika dia ingin Alex menikahinya maka belum tentu Alex mau, namun Jika mereka tak mengambil keputusan sekarang, perut Fika akan semakin membesar dan semua orang akan tau jika dirinya hamil tanpa suami.

Fika menatap Alex dan menggeleng. " *lupakan saja mas, aku tak kau tak akan pernah mau menikah dengan ku. Tapi aku mohon, jangan meminta aku menggugurkan anak ku , karena dia tak bersalah. Kita yang bersalah membuat dirinya hadir diantara kita.

Jadi aku mohon mas, jika kau tak mau mengurus kami tak apa, aku akan membawa anakku pergi jauh agar mas dan mbak Via bisa memperbaiki hubungan kalian lagi.

Jawaban Fika membuatkan Rasa bersalah akan diri Alex semakin besar.

Alex menatap Fika dan berkata" Lusa kita menikah, aku akan bertanggung jawab, untuk masalah aku dan Via semua tak akan pernah bisa terselamatkan lagi. Via meminta bercerai dan aku tak ingin egois menahan dirinya tetap bersama padahal dia tak lagi sanggup bersama dengan ku.

Setelah mengatakan itu Alex berlalu ke kamar tamu. Via yang mendengar ucapan Alex masuk ke kamar nya dan menangis memeluk dirinya. " Cecil maafkan Mama nak, sekarang Cecil akan hidup hanya sama Mama tanpa papa.

Via sangat kasihan kepada anak nya yang tak tau apapun harus menerima kenyataan perpisahan kedua orang tuanya.