NovelToon NovelToon
VRASKARA KESAYANGAN OSIS

VRASKARA KESAYANGAN OSIS

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Playboy / Anak Genius / Murid Genius / Cinta Seiring Waktu / Karir
Popularitas:791
Nilai: 5
Nama Author: uck infl

mohon maaf jika ada kesamaan pada nama pemeran dan lain lain

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon uck infl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

S1 - 06 WARISAN AKSA

Acara penghargaan untuk mengenang Aksa meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh komunitas SMA Adinanta Perwira. Semangat persahabatan dan dedikasi yang diajarkan Aksa terus bergema di hati para siswa dan guru. Bela dan Zaza merasa semakin termotivasi untuk menjaga semangat tersebut tetap hidup.

Kehidupan sekolah berlanjut dengan berbagai kegiatan dan proyek. Salah satu yang paling dinanti adalah proyek besar OSIS untuk membuat program mentoring bagi siswa-siswa baru. Program ini bertujuan untuk membantu para junior menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah dan mengembangkan potensi mereka.

Gabriel, sebagai ketua OSIS, mengambil inisiatif untuk memimpin program tersebut. "Kita harus memastikan bahwa semua siswa merasa diterima dan didukung. Ini adalah cara terbaik untuk menghormati warisan Aksa," katanya pada rapat OSIS.

Nafa menambahkan, "Kita semua tahu betapa pentingnya dukungan dari teman-teman. Program ini akan menjadi tonggak baru dalam perjalanan kita."

Bela dan Zaza, bersama dengan teman-teman mereka, mulai merancang program mentoring tersebut. Mereka membagi tugas dan memastikan bahwa setiap aspek program tersebut dipersiapkan dengan matang. Mereka juga melibatkan para guru dan alumni untuk memberikan dukungan dan saran.

Suatu hari, saat Bela dan Zaza sedang bekerja di ruang OSIS, seorang siswa junior bernama Alina mendekati mereka. Alina tampak gugup dan ragu-ragu. "Kak Bela, Kak Zaza, bolehkah aku bergabung dengan program mentoring ini? Aku merasa kesulitan menyesuaikan diri di sini," katanya dengan suara pelan.

Bela tersenyum lembut. "Tentu saja, Alina. Kami senang kamu ingin bergabung. Program ini memang untuk membantu siswa-siswa seperti kamu."

Zaza menambahkan, "Kami akan mendukungmu dan memastikan kamu merasa nyaman di sini. Kamu tidak sendiri."

Alina tersenyum lega. "Terima kasih, Kak. Aku merasa lebih baik sekarang."

Bela dan Zaza merasa bahagia melihat respons positif dari siswa-siswa baru seperti Alina. Mereka yakin bahwa program ini akan memberikan dampak positif bagi banyak orang.

Sementara itu, persiapan untuk program mentoring semakin intens. Mereka mengadakan pelatihan untuk para mentor, mengatur jadwal pertemuan, dan merancang berbagai kegiatan yang menarik dan bermanfaat. Semua orang bekerja keras, tetapi semangat dan antusiasme mereka membuat semua kerja keras terasa menyenangkan.

Pada hari peluncuran program mentoring, suasana di sekolah sangat meriah. Semua siswa, guru, dan alumni berkumpul di aula untuk menghadiri acara tersebut. Gabriel membuka acara dengan pidato yang penuh semangat.

"Teman-teman, hari ini kita meluncurkan program yang sangat penting. Program mentoring ini bukan hanya tentang membantu siswa-siswa baru, tetapi juga tentang memperkuat ikatan persahabatan dan dukungan di antara kita semua. Kita adalah keluarga besar, dan kita akan selalu mendukung satu sama lain," kata Gabriel.

Nafa melanjutkan, "Kami sangat bangga dengan kerja keras dan dedikasi semua orang yang terlibat dalam program ini. Mari kita buat SMA Adinanta Perwira menjadi tempat yang lebih baik bagi semua orang."

Acara peluncuran diisi dengan berbagai penampilan dari siswa, seperti tarian, musik, dan drama. Semua orang merasa terinspirasi dan bersemangat untuk memulai program mentoring.

Setelah acara berakhir, Bela dan Zaza mengadakan pertemuan pertama dengan para siswa baru yang bergabung dalam program mentoring. Mereka berbicara dengan penuh semangat dan menyambut para siswa baru dengan hangat.

"Selamat datang di keluarga besar SMA Adinanta Perwira. Kami sangat senang kalian bergabung dengan kami. Ingatlah bahwa kalian selalu bisa mengandalkan kami untuk mendukung dan membantu," kata Bela.

Zaza menambahkan, "Kita akan belajar dan tumbuh bersama. Ini adalah perjalanan yang akan kita jalani bersama-sama."

Hari-hari berikutnya, program mentoring berjalan dengan sukses. Para siswa baru merasa lebih percaya diri dan nyaman di lingkungan sekolah. Bela, Zaza, dan teman-teman mereka merasa bangga melihat dampak positif dari program yang mereka rancang.

Suatu hari, saat Bela dan Zaza sedang berjalan di taman sekolah, mereka melihat Alina sedang berbicara dengan beberapa siswa junior lainnya. Alina tampak bahagia dan percaya diri, jauh berbeda dari saat pertama kali mereka bertemu.

"Alina benar-benar berkembang dengan baik," kata Bela dengan senyum bangga.

Zaza mengangguk. "Ini adalah bukti bahwa kita bisa membuat perbedaan. Aksa pasti bangga melihat kita."

Bela dan Zaza merasa bahwa mereka telah menemukan tujuan baru dalam hidup mereka. Mereka ingin terus mendukung dan membantu orang lain, seperti yang telah diajarkan oleh Aksa. Dengan semangat dan dedikasi yang baru, mereka siap menghadapi setiap tantangan yang datang.

Dengan program mentoring yang sukses, SMA Adinanta Perwira menjadi tempat yang lebih baik dan lebih harmonis. Persahabatan dan dukungan menjadi fondasi yang kuat bagi semua orang. Bela dan Zaza, bersama dengan teman-teman mereka, berjanji untuk terus menjaga semangat ini tetap hidup dan menginspirasi generasi berikutnya.

Dan dengan hati yang penuh cinta dan semangat, mereka melangkah ke masa depan, siap menghadapi setiap petualangan dan tantangan dengan keberanian dan kepercayaan. Warisan Aksa akan terus hidup dalam setiap langkah mereka, menginspirasi mereka untuk menjadi yang terbaik dan selalu mendukung satu sama lain.

***

Hari-hari berlalu dengan penuh aktivitas di SMA Adinanta Perwira. Program mentoring berjalan sukses, dan pengaruhnya mulai dirasakan di seluruh sekolah. Bela dan Zaza merasa bangga dengan apa yang telah mereka capai bersama teman-teman mereka. Namun, tantangan baru selalu datang, dan mereka siap menghadapinya dengan semangat yang sama.

Suatu hari, Gabriel memanggil rapat darurat OSIS. "Kita punya masalah besar. Ada kabar bahwa sekolah kita akan menghadapi pemotongan anggaran besar-besaran dari pemerintah daerah," kata Gabriel dengan wajah serius.

Semua anggota OSIS terkejut. Nafa angkat bicara, "Ini akan berdampak besar pada program-program kita, termasuk program mentoring. Kita harus menemukan cara untuk mengatasi ini."

Bela merasa cemas, tetapi juga termotivasi. "Kita tidak bisa membiarkan ini menghancurkan apa yang telah kita bangun. Kita harus bertindak cepat."

Mereka segera mulai merencanakan berbagai cara untuk mengatasi masalah anggaran ini. Gabriel mengusulkan untuk mengadakan berbagai kegiatan penggalangan dana, sementara Nafa mengusulkan untuk mencari sponsor dari perusahaan-perusahaan di sekitar Bandung.

Zaza punya ide lain. "Bagaimana kalau kita mengadakan konser amal? Kita punya banyak talenta di sekolah ini, dan kita bisa mengundang band-band lokal untuk tampil. Itu pasti akan menarik banyak orang."

Semua orang setuju dengan ide Zaza, dan mereka mulai bekerja keras untuk mewujudkannya. Mereka menghubungi band-band lokal, menyusun jadwal, dan mempromosikan acara tersebut di media sosial. Semua siswa berpartisipasi dalam persiapan, menunjukkan betapa mereka peduli terhadap masa depan sekolah mereka.

Hari konser amal tiba, dan suasana di sekolah sangat meriah. Aula sekolah dipenuhi oleh siswa, orang tua, guru, dan tamu dari luar. Penampilan dari berbagai band dan siswa-siswa SMA Adinanta Perwira memukau semua orang.

Gabriel dan Nafa bertindak sebagai MC, memandu acara dengan penuh semangat. "Ini bukan hanya tentang mengumpulkan dana, tetapi juga tentang menunjukkan bahwa kita bisa bersatu dan mendukung satu sama lain," kata Gabriel.

Penampilan Bela dan Zaza menjadi salah satu puncak acara. Mereka menyanyikan lagu yang mereka dedikasikan untuk Aksa, dengan lirik yang menggambarkan persahabatan dan perjuangan. Penonton terharu, dan banyak yang meneteskan air mata.

Ketika konser selesai, mereka berhasil mengumpulkan dana yang cukup besar. Gabriel mengumumkan hasilnya dengan bangga. "Kita telah berhasil! Dana yang kita kumpulkan cukup untuk menjaga program-program kita tetap berjalan."

Semua orang bersorak gembira. Bela dan Zaza merasa lega dan bahagia. Mereka tahu bahwa ini adalah hasil kerja keras semua orang, dan mereka merasa bangga bisa menjadi bagian dari keluarga besar SMA Adinanta Perwira.

Namun, tantangan belum berakhir. Keesokan harinya, mereka menerima surat dari pemerintah daerah yang mengonfirmasi pemotongan anggaran. Meskipun mereka telah mengumpulkan dana, mereka tahu bahwa mereka perlu bekerja lebih keras untuk memastikan kelangsungan program-program mereka.

"Ini baru permulaan. Kita harus terus berjuang," kata Bela dengan tegas.

Zaza mengangguk setuju. "Kita tidak bisa menyerah sekarang. Kita telah membuktikan bahwa kita bisa menghadapi tantangan, dan kita akan terus melakukannya."

Gabriel dan Nafa setuju, dan mereka mulai merencanakan langkah-langkah selanjutnya. Mereka memutuskan untuk membentuk tim khusus yang akan fokus pada mencari sponsor dan dukungan dari komunitas lokal. Mereka juga merencanakan berbagai kegiatan lain untuk mengumpulkan dana dan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pendidikan.

Bela dan Zaza terus berperan aktif dalam setiap kegiatan. Mereka tidak hanya bekerja keras, tetapi juga menginspirasi teman-teman mereka untuk tetap semangat dan tidak menyerah. Dengan semangat persahabatan dan kerja sama, mereka yakin bahwa mereka bisa mengatasi setiap tantangan yang datang.

Bulan-bulan berikutnya penuh dengan aktivitas. Mereka mengadakan bazar, lomba, dan berbagai acara lainnya. Setiap kegiatan tidak hanya mengumpulkan dana, tetapi juga mempererat ikatan di antara para siswa dan guru. SMA Adinanta Perwira menjadi lebih dari sekadar sekolah; itu menjadi komunitas yang kuat dan bersatu.

Pada akhir tahun ajaran, mereka berhasil mengumpulkan cukup dana untuk menjaga semua program tetap berjalan. Pengorbanan dan kerja keras mereka tidak sia-sia. Mereka telah membuktikan bahwa dengan kerja sama dan semangat, mereka bisa mengatasi rintangan apa pun.

Di malam penghargaan akhir tahun, semua orang berkumpul di aula sekolah. Gabriel memberikan pidato penutup dengan penuh kebanggaan. "Kita telah melalui banyak hal bersama. Kita telah menghadapi tantangan dan mengatasinya dengan kerja keras dan dedikasi. Ini adalah bukti bahwa kita bisa mencapai hal-hal besar jika kita bersatu."

Nafa menambahkan, "Terima kasih kepada semua yang telah berkontribusi. Ini adalah kemenangan kita bersama. Mari kita terus menjaga semangat ini dan melanjutkan warisan Aksa."

Bela dan Zaza merasa bangga dengan apa yang telah mereka capai. Mereka tahu bahwa ini adalah awal dari banyak hal besar yang akan datang. Dengan semangat persahabatan dan dukungan, mereka siap menghadapi masa depan dengan penuh keberanian dan optimisme.

Dan dengan hati yang penuh cinta dan semangat, mereka melangkah ke masa depan, siap menghadapi setiap petualangan dan tantangan dengan keberanian dan kepercayaan. Warisan Aksa akan terus hidup dalam setiap langkah mereka, menginspirasi mereka untuk menjadi yang terbaik dan selalu mendukung satu sama lain.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!