NovelToon NovelToon
TEROR SEKOLAH

TEROR SEKOLAH

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / spiritual / Kutukan / Kumpulan Cerita Horror / hantu / Roh Supernatural
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Sefty A. E.

Dalang di balik teror sekolah akhirnya diketahui Jefri dan Mira. Untuk mendapatkan bukti, mereka mencurigai semua orang terdekat dan menganggap mereka terlibat dengan pelaku utama.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sefty A. E., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chap 5

"Kata emak gue yang penting lulus. Gak dapet ranking gapapa," ucap Udin.

"Gue lebih iri sama pendapat nyokap lo," kata Zio.

"Hidup lo banyak irinya. Syukuri apa yang ada anjir." Awan kebetulan melihat Putri yang sedang menghadap ke belakang memasukkan buku ke tas.

Tap! Tap!

Wajah mereka semua terangkat mendengar suara langkah kaki masuk kelas. Yang lagi mainan segera duduk rapi.

Pancaran aura lelaki di depan mereka sangat mahal. Dari ujung kaki hingga rambut terlihat sempurna.

"Gue benci guru baru cowok," bisik Zio.

"Alesannya?"

"Ini sih ngalahin Pak Adit sama Pak Ilman," gumam Udin merasa tersaingi.

"Kayaknya gue kenal dia..." lirih Awan.

Awan yakin guru baru itu adalah dia. Mereka sering bertemu. Hanya saja, banyak perubahan. Cara berpakaian, model rambut, dan profesinya sekarang.

"Siapa?" Udin kepo.

Paduan warna kemeja biru dongker dan celana hitam sangat cocok di tubuhnya. la memindai keseluruhan kelas tanpa tertinggal satu derajat.

"Saya guru matematika yang baru menggantikan Pak Adit karena beliau mengajar fisika kelas 11E sampai 11G. Selama pelajaran saya, kalian dilarang bolos apalagi bercanda. Lebih baik tidur daripada mengganggu teman lagi belajar."

Mereka yang hobi turu di tengah pelajaran kegirangan. Sisanya diam menyimak.

"Nama ... Bapak siapa?" Riri mengangkat tangan sudah penasaran.

Penglihatan Awan sedikit buruk sebab bangkunya paling belakang.

"Ngapain dia jadi guru di sini?" Walau begitu akhirnya Awan bisa melihat jelas berkat kacamata Zio. "Muka gue taruh di mana anjrit!" Dia ambil buku buat menutupi sebagian wajah.

"Saya, Juan Fuadi."

"Anjir mimpi apaan pindah ke Jakarta jadi guru," desis Awan mati-matian sembunyi.

Awan sudah ketahuan Juan. Juan datang untuk memastikan sesuatu yang menurutnya belum tuntas sebelum Awan mengetahui dan bertindak sendiri.

Jika bisa diselesaikan lebih cepat, Juan langsung mengundurkan diri lalu kembali ke Bogor.

"Walaupun saya bukan wali kelas kalian. Kalau ada sesuatu bisa temui saya. Entah itu masalah kelas, pribadi, atau lainnya."

"Masalah hati bisa juga?" tanya Gia.

"Stres!" cerca Ningsih. "Jangan dengerin, Pak. Gia suka halu, suka ngelantur ngomongnya."

"Kan nanya doang."

Juan menatap mereka berdua kemudian membuka halaman buku paket. "Saya menerima konsultasi apa pun, silakan."

"Buat dia yang istimewa nerima jasa konsul hal yang gak kelihatan gak, Pak?" Udin iseng tanya ke Juan sambil nepuk kepala Awan.

"Jangan bawa-bawa gue, goblok!" Awan mendengus pasrah tetap buang muka ke tembok.

Malu sekali dia bertemu Juan di sini. Bisa kebongkar semua kelakuan buruknya.

"Allahu akbar ... Bakal ngadu ke Prasetyo gak nih?" Awan menebak-nebak nasibnya di tangan Juan.

"Datang aja." Juan terima semua jenis masalah mereka.

"Bapak paham? Dia, maksudnya Awan, agak aneh." Ningsih mengusap lengannya dipukul kencang oleh Gia. "Sakit tau!"

Juan menulis bab pertama yang mau dijelaskan di papan tulis.

"Yang gak terlihat bukan berarti gak ada," tambah Juan.

Zio menelan ludah. "Heh, dia paham. Punya mata batin kali."

Udin mengelak. "Gak mungkin. Orang seganteng dia gak mungkin."

"Apa hubungan orang ganteng sama mata batin, bego!" Samsul menggeleng harus terima kebodohan temannya.

Awan sering tahan napas harus sering lihat Juan di lingkungan sekolah.

"Lo bisa tau sesama spesies, kan? Liat dia. Punya mata batin gak?" tanya Samsul.

Tentu Juan bisa. Dia lebih berpengalaman dan kemampuan nya jika disamakan dengan pencak silat, ada di level 10.

Oleh sebab itu Jefri menyebut Juan sebagai dinding atau benteng, sama seperti ayahnya.

"Hhh, dia paham begituan. Lebih pro dari gue. Puas?"

Tunggu. Jika Juan datang, bukankah lebih bagus? Awan butuh pendukung.

"Dua hari lagi tugas dikumpulkan. Gunakan waktu sebaik-baiknya ..." Juan mengangkat wajah dilihat Awan.

Awan langsung ajak ngobrol Zio. "Ntar kerjain tugas bareng."

"Boleh."

Juan lanjut, "Nilai tugas bisa bantu nilai ujian. Hari ini cukup untuk perkenalan. Kelas selesai."

Para siswi membicarakan pesona Juan. Awan mengintip dari jendela lalu ke luar menghadangnya dekat tangga.

"Gue ke toilet bentar, Zio."

"Oke."

Juan kaget diserobot Awan.

"Kenapa lo mendadak ada di depan muka gue?"

Juan perhatikan sekitar sepi. Ini karena pergantian mata pelajaran, sedikit murid lalu lalang.

"Jobdesk lo sebelumnya guru les, kenapa tiba-tiba naik jabatan jadi guru SMA?" Awan frustasi menanyakan tujuannya kemari.

"Kita bicarain di rumah."

"Kita bicarain di rumah?" Awan meniru gaya bicara Juan. "Harus sekarang!"

"Ada tujuan khusus. Lo gak perlu tau, belajar aja setenang mungkin, ada saatnya gue cerita."

"Lo merusak detik-detik kelulusan gue. Gimana kalau semua orang tau kita sepupuan?"

"Kita bukan agen rahasia. Jangan lebay. Balik ke kelas." Juan menuruni tangga santai.

"Juan! Anjir, Juan!"

Putri kebetulan mau ke toilet juga, dia lihat Awan di pembatas tangga memanggil seseorang.

"Panggil siapa?"

Awan berbalik tegap walau sedikit keseleo tangga. "Bukan siapa-siapa."

"Ohh, oke."

Awan berjalan di depan Putri sambil membayangkan apa jadibertemu Juan tiap hari.

"Juan ngajar di sini, dia tinggal di mana? Gak mungkin serumah, kan...? Gak ada yang ngomong." Dia bicara dalam hati.

Tidak menutup kemungkinan Juan tinggal di rumah kakek tanpa pemberitahuan. Secara anggota keluarga nya paling jarang beri kabar.

Putri mensejajarkan langkah dengan Awan. "Tentang Pak Juan tadi..."

Awan sigap berhenti. "Dia kenapa?"

1
Darmawati
syuka
Darmawati
ceritanya absurd banget 🤣
anggita
👌☝👍👏., top
anggita
introvert.. ?🤔
anggita
👌thor, semoga novelnya sukses.
anggita
like👍+hadiah tonton iklan☝
Hasnah Siti
iyah bener...ada waktunya rasa sakit itu hilang🥺
Hasnah Siti
hai kakak author...aku hadir 🙋🏻‍♀️moga seru yah story nya 😘❤️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!