NovelToon NovelToon
Jodoh Dari Allah

Jodoh Dari Allah

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: Julia And'Marian

kisah Muhammad Azam Rizwan dan Delia Putri

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Julia And'Marian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

6

"Emang enak ada pacar nya si bos , rasain tuh ! Jadi enggak usah keganjenan jadi orang ! Lagak nya  mau jadi pelakor!" Cetus Buk Ratih yang menghampiri Delia yang sedang mencuci piring .

Delia mengabaikan apa pun perkataan nyinyir  yang keluar dari buk Ratih . Gadis cantik itu malah tersenyum , lalu menghentikan sejenak pekerjaan nya .

"Ada yang bisa Lia bantu buk ?" Tanya Delia sopan .

Buk Ratih mendengus mendengar nya . Susah payah diri nya mencoba membuat karyawan nya ini agar cemburu dan marah-marah dan membuat image nya jelek di depan teman nya yang lain, nampak nya gagal .

"Enggak ada ! Eleh enggak usah mengalihkan pembicaraan deh kamu ! Kamu kesel kan karena asik mau godain  pak bos malah dateng pacar nya . " Tidak berhenti buk Ratih mengolok-olok Delia , diri nya terus menerus berusaha agar karyawan nya ini terpancing emosi .

Delia menghela nafas nya kasar , lalu tersenyum kembali ke arah manager nya itu . "Itu bukan urusan saya buk . Maaf buk , tadi saya di panggil oleh pak Arka , karena beliau  menanyakan tentang  pekerjaan saya , dan .... tidak lebih" sahut Delia yang masih saja menerapkan sopan santun nya .

Hal itu semakin membuat Buk Ratih kesal setengah mati . "Alasan saja " cetus Buk Ratih .

"Sekali nya pelakor ya tetep pelakor ! Dasar muka dua ! Sok cantik dan sok ganjen kamu" sengit buk Ratih.

"Kalau tidak ada keperluan lain, maaf saya permisi mau melanjutkan pekerjaan saya kembali " ucap Delia , lalu sibuk dengan piring-piring kotor yang ada di depan nya lagi .

Lagi dan lagi Buk Ratih sangat kesal . Buk Ratih yang usaha nya gagal , langsung pergi sambil menghentak- hentakan kaki nya .

Delia yang melihat nya hanya menggeleng kecil . Bingung juga dengan sikap manager nya itu . Kalau kita sahut pasti malah tambah marah . Tapi di biarkan malah sewot sendiri . Ah sudahlah , yang terpenting Delia tidak memiliki kesalahan apa pun . Dan bekerja seperti biasa nya.  Delia fokus pada pekerjaan nya saja . Dan mengabaikan hal yang lain .

Fauzi yang memang kebetulan ada di dapur dan tidak jauh dari Delia , karena beliau bagian chef, langsung terkekeh melihat nya , "pandai sekali kamu buat nenek lampir itu kesel kayak gitu Lia " ucap Fauzi sambil menghampiri Delia dan membantu nya mencuci piring .

Delia tersenyum tipis mendengar nya , diri nya tidak ada niat sama sekali membuat manager nya itu kesal . "Is enggak lah Fauzi . Aku mana berani buat buk Ratih kayak gitu . Itu kan perasaan buk Ratih saja yang kesel"sahut Delia santai  . Tidak salah bukan apa yang di katakan oleh Delia . Diri nya tidak merasa membuat manager nya itu kesal .

Fauzi mengangguk kan kepala nya , "memang ya kalau speak bidadari kayak kamu ini di buat marah susah banget . Dan ... Emmm kapan mau nerima aku ?"

Deg ...

Delia langsung menghentikan gerakan tangan nya , saat mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Fauzi .

Di dalam ruangan bos ....

"Ngapain Lo ke sini ?" Pekik Arka marah menatap tajam ke arah wanita berpakaian kurang bahan itu yang duduk di depan nya.

Arka sampai mengucapkan istighfar berulang kali , saat tidak sengaja melihat aurat wanita itu .

Wanita bernama Angle itu tersenyum manis . "Aku kan mau jumpa sama kamu pacar aku " sahut Angle , nada suara nya di buat mendayu-dayu , berharap pria yang ada di depan nya ini tertarik pada diri nya .

Siapa sih yang tidak tertarik pada sosok Angle ini . Semua pria selalu berlomba-lomba mendekati diri nya , namun tidak ada satu pun yang menarik perhatian nya . Diri nya cantik, seksi , kaya raya . Apa lagi . Dan sosok Arka lah yang mampu memikat hati nya .

Tapi tidak dengan Arka. Arka paling risih jika di dekati oleh wanita ini .

"Pergi ! Gue males berurusan sama Lo ! Dan Lo harus tau , dan camkan ! Gue itu bukan pacar Lo ! Kita enggak pernah menjalin hubungan apa pun itu " desis Arka .

Angle masih tersenyum , tidak tersinggung sama sekali dengan yang pria tampan itu ucapkan , bagi diri nya apa pun hinaan yang keluar dari mulut pria itu , semakin membuat diri nya merasa tertantang untuk mendapatkan pria itu .

"Sayang , kok kamu bilang begitu sih. Emm , tapi kalau kamu memang lagi sibuk, i'ts oke aku bakalan pulang dan besok aku kemari lagi " ucap Angle sambil beranjak dari duduk nya ,

Arka hanya mendengus mendengar nya , sama sekali malas untuk menanggapi wanita gila di hadapannya itu .

Namun , saat melihat pergerakan Angle yang ingin mendekat ke arah Arka , Arka langsung bangkit dan menjauh, hal itu membuat Angle memutar bola mata nya jengah. Diri nya gagal lagi saat ingin mencium pria tampan itu .

"Stop ! Sekali lagi Lo berusaha deketin gue dan coba sentuh gue ! Gue bakalan hancurin hidup Lo !" Desis Arka .

Angle menghela nafas nya kasar , lalu berlalu keluar dari ruangan Arka dengan perasaan kesal .

Azzam menghembuskan nafas berulang kali , diri nya mencoba untuk membujuk sang putri agar berhenti menangis , namu Ameera terus menerus menangis.

Tadi saat sang bibik menelpon diri nya , untung saja saat itu Azzam sudah selesai menangani pasien sekaligus Wak nya sendiri . Kondisi Wak  nya yang sempat collapse tadi syukur nya bisa stabil kembali .

Wak Raka itu suami wak Sinta -- keponakan bunda Lydia ... (Baca Menjadi istri kedua sang ustadz)

Walaupun wak nya masih dalam keadaan koma . Di sana ada Abi nya yang menjaga sang Wak beserta keluarga nenek dan istri waknya.

Sedangkan Ummah dan Azzam pulang ingin mencoba menenangkan Ameera .

"Ameera sayang , cup cup jangan nangis lagi dong. Nanti kamu sakit " bujuk Zahra lembut , membelai rambut panjang milik cucu nya itu dengan sayang .

Ameera menggeleng kan kepala nya .

"Meela bakalan berhenti kalau Abi bawa pulang Bunda " teriak Ameera .

Deg 

Zahra terkesiap mendengar nya . Apa yang di ucapkan oleh cucu nya itu. Diri nya sama sekali tidak mengerti . Bagaimana Azzam membawa Nadira yang sudah pergi menghadap Allah .  Jadi mana mungkin bisa kembali lagi .

"Sayang --" Zahra yang ingin menjelaskan pada sang cucu langsung menghentikan perkataan nya saat Azzam menarik tangan nya .

Azzam tau bunda nya ingin memberikan pengertian pada Ameera , yang akan semakin membuat gadis kecil itu murka nanti nya .

Sebelum itu terjadi, Azzam menceritakan semua kejadian yang telah di alami oleh nya tadi . Zahra sampai membekap mulut nya syok tidak menyangka mendengar perkataan dari sang putra .

"Ya Allah , masa iya Zam ?" Tanya Zahra .

Azzam mengangguk kan kepala nya. "Tadi Azzam juga lihat nya Ummah. Azzam juga kaget bukan main . Wajah nya sama persis kayak almarhumah Nadira. " Sahut Azzam .

"Ya Allah , pantas saja Ameera sampai segitu nya . Lalu bagaimana ini Zam ?"

Azzam menghembuskan nafas nya berat , diri nya juga tidak tau harus bagaimana saat sekarang ini .

Mau mencari kemana keberadaan gadis yang sangat mirip dengan sang istri nya itu .

"Pak Azzam ! Buk Zahra ! Nona muda ..... Nona muda pingsan " suara bik Inah menggelegar di ruangan itu , membuat Azzam dan Zahra langsung berlari memasuki kamar Ameera .

"Ya Allah Ameera !!!" Teriak Zahra langsung mendekap sang cucu ..

1
Uswatul Khasana
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!