NovelToon NovelToon
Kekasihku Dokter Tampan

Kekasihku Dokter Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:duniahiburan / Berbaikan / Cinta Murni / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:11k
Nilai: 5
Nama Author: Dian Wahyu

Jasmine Abelia dan Dandelion Fiorello Rosen adalah dua manusia yang tidak tahu bagaimana caranya menjadi mantan. Mereka sudah putus, namun keduanya masih saling mencintai.

Sampai di suatu malam saat Jasmine pergi ke apartemen Lion untuk mengambil buku miliknya yang tertinggal pasca putus, keduanya tak sengaja menemukan bayi dan dengan terpaksa harus merawatnya dan tidak melapor pada polisi setelah membaca surat yang ditinggalkan oleh ibu si bayi.

Disisi lain Jasmine sudah memiliki pacar baru, namun seiring berjalannya waktu keduanya kembali jatuh cinta karena setiap hari bertemu hingga romantisme itu tercipta lagi.

Hubungan keduanya yang ditentang keluarga membuat semua menjadi serba salah. Mampukah keduanya bertahan dan kembali seperti dulu? lantas bagaimana dengan nasib bayi yang diasuh oleh mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dian Wahyu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mantan masa gitu?

"Nolan sayang," Jasmine memberikan bocah itu sebuah mainan dan tersenyum ketika melihat Nolan tengah tengkurap di atas karpet bulu.

Lion melihatnya dan ikut tersenyum. Gadis seceria Jasmine harus putus dengannya karena sang ibu yang tidak merestui, ia sangat menyayangkan hal ini.

"Uh!" Nolan mengoceh tidak jelas dan berusaha untuk bergerak.

"Cepat besar! Aunty akan mengajakmu jalan-jalan."

Kemudian Jasmine berjalan kembali menuju dapur dan melihat sayur buatannya sudah matang, sementara Lion duduk di kursi sembari menunggu Jasmine menghidangkannya.

Seperti melihat adegan saat seorang istri menyiapkan sarapan untuk suaminya, bahkan Jasmine tampak berseri dan tidak canggung ketika bersamanya.

Gadis itu mengambil mangkok, mengisinya dengan nasi dan langsung membawanya mendekat kearah Lion, menyajikannya saat masih mengepul, berjalan mengangkat sayur yang sudah dipindahkan ke mangkok.

Tak lupa lauk pauk buatannya yang memiliki aroma menggugah selera. Lion bahkan tidak sabar untuk mencicipinya setelah sekian lama tak lagi menikmati makanan buatan Jasmine.

"Uh... Uh..."

Sang pengasuh masih repot di belakang dan menjemur pakaian ganti Nolan, bocah bayi itu masih asyik dengan mainan yang mengeluarkan suara musik.

"Apa kau jarang makan?" Lion membuka percakapan.

"Hm?" Jasmine mengangkat kepalanya dan menggeleng.

Gadis itu menikmati sarapan pagi yang sering ia tinggalkan dan langsung mengonsumsi makanan berat di siang hari. Terkadang asam lambungnya kambuh jika sedang stres.

Keduanya kembali melanjutkan aktivitas sarapan mereka dan tak lama datanglah pengasuh yang masuk sembari membawa pakaian yang telah kering.

"Bu, pagi tadi ponsel anda berdering tanpa henti."

Jasmine melihat kearah sang pengasuh dan dirinya memberikan senyuman, "Biarkan saja."

Lion menaikkan sebelah alisnya, "Kau sedang bertengkar dengan pacarmu?"

Jasmine mengunyah sarapannya pelan, "Tidak."

"Lalu, kenapa kau tak mengangkat panggilannya?"

"Aku tidak tahu jika dia menelpon."

"Bagaimana bisa kau tidak tahu? Kalian jarang berkabar?"

Jasmine tampak kesal dengan Lion yang selalu ingin tahu urusannya, "Itu urusanku, Tuan Rosen. Kau tak perlu ikut mengurusnya!"

Dilihatnya Jasmine yang kembali menikmati sarapannya dengan wajah tak senang. Sementara Lion tersenyum karena yakin jika mantannya ini sedang tidak rukun dengan kekasihnya.

"Siapa tahu kau tidak bahagia dengannya."

Gadis itu mendelik ketika mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh Lion. Apa maksudnya?

Namun, pria itu mengalihkan topik dengan berkata, "Aku baru saja mendapat kabar jika Kak Ivy tidak bekerja lagi sejak sebulan yang lalu."

"Di mana sekarang Kak Ivy bekerja?" Jasmine mengambil air mineral untuk melegakan tenggorokannya yang sedikit serat.

"Kemungkinan sekarang dia sedang dirawat di salah satu rumah sakit. Apa kau tahu anggota keluarganya?" Lion bertanya pada Jasmine yang mungkin saja tahu tentang kerabat Ivy.

Jasmine mencoba untuk mengingatnya, "Aku tidak pernah mengobrol intens tentang keluarga ketika bicara dengannya. Orangnya juga sangat tertutup dan aku merasa tidak nyaman jika harus menanyakannya."

Lion menghela nafas, "Apa kau pikir Kakakku akan percaya jika dia memiliki bayi dengan mantan kekasihnya?"

Jasmine menggelengkan kepalanya pelan lalu menjawab, "Lion, lebih baik kau jangan mengatakan hal itu terlebih dahulu."

"Lalu kapan kita akan membicarakan ini pada orang yang bersangkutan?" Lion tampak tidak terima jika harus memendam rahasia ini terlalu lama karena bagaimanapun juga Kana adalah ayah kandung dari bayi tersebut.

Jasmine kemudian memberikan pengertian kepada pria ini, "Istrinya sedang hamil dan trimester kedua sangat rawan. Aku tahu kau menginginkan kepastian, tapi... Kurasa saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk menjelaskan semuanya."

"Aku tetap akan membicarakannya pada Kakakku. Berani berbuat harus berani bertanggung jawab!"

Apa yang dikatakan oleh Lion memang benar. Pria tidak boleh ingkar janji apalagi sampai memiliki seorang anak tanpa memberikan nafkah.

"Lion, santai saja! Aku akan membantumu merawatnya dan memastikan Nolan baik-baik saja!"

Lion memiliki hati yang lembut dan juga perasaan yang dalam. Tetapi, dirinya mengingat lagi bahwa gadis itu bahkan berani meninggalkannya tanpa perasaan.

"Bagaimana jika pacarmu tahu?"

Ya. Bagaimana jika pacarnya tahu? Jasmine tidak mungkin menyembunyikan ini terlalu lama karena bagaimanapun juga dirinya sedang membicarakan pernikahan dengan Amar.

"Aku akan menikah dengannya dalam waktu dekat," balasnya berbohong.

Lion menghentikan aktivitas makannya dan tiba-tiba saja tidak nafsu, "Apa?"

Pria itu berharap bahwa Jasmine akan kembali ke pelukannya, namun sepertinya hal itu hanyalah sebuah angan.

Sebenarnya Jasmine cukup menyadari jika Lion masih sangat menyukainya, tetapi dirinya juga takut melawan restu dari orang terpandang seperti Dahlia.

"Kau bilang akan membantuku merawat Nolan, tapi kau juga bilang padaku akan menikah dengan orang lain. Apa maksudmu?"

Jasmine tidak bermaksud menyakiti hati pria ini, hanya saja semuanya terasa berat jika tetap dilanjutkan.

"Memangnya ada apa? Semua orang akan berpikir untuk menikah jika memang menemukan pasangan yang bersungguh-sungguh," pasalnya.

"Bisa kau jelaskan alasan kita putus?" Lion tampak menekan gadis ini dan membuat Jasmine menatap mata tajam tersebut dengan gelengan kepala.

"Karena ibumu tidak memberikan restu. Aku tidak bisa menjalani pernikahan seperti itu," jawabnya jujur.

Keduanya bahkan berhenti makan dan sama-sama tidak lagi bernafsu. Lion yang membuat dirinya ikut mengingat masa lalu, meskipun dalam hati kecilnya masih mengharapkan Lion juga.

"Jika aku tetap ingin menikahimu... Apa kamu ikut denganku?" Lion langsung berkata demikian karena dirinya sudah lama memendam.

Jasmine menggeleng, "Lebih baik aku pergi daripada mengambilmu dari keluargamu."

Lion meletakkan sendoknya kasar dan berdiri lalu berkata, "Ayo berangkat sekarang!"

Pria itu tampak marah, lalu ia memakai jaket dan berjalan mengambil kunci mobil.

Jasmine yang masih mengenakan dress simple itu lantas terkejut dan mengambil cardigan miliknya, mengikuti langkah pria tersebut lalu mengambil sepatu miliknya.

Lion marah saat ini, mereka bahkan tidak menyelesaikan sarapan karena baru saja beradu argumen.

"Kau bilang Kak Ivy tidak bekerja lagi di rumah sakit itu. Sekarang kita mau ke mana?" Jasmine bingung dengan Lion saat ini.

Jasmine kepayahan menjajarkan heels miliknya dengan sepatu yang dipakai pria itu.

"Tunggu aku!"

Lion marah karena Jasmine kembali menolaknya, padahal ia sudah berusaha semampunya membuat wanita ini nyaman.

"Lion? Akh..." Kakinya terkilir karena tidak memperhatikan jalan.

Jasmine hanya memiliki heels itu mengingat jika dirinya menginap dadakan.

Lion hentikan langkahnya dan berbalik, "Kau tak apa?"

Jasmine menggeleng dengan membenarkan heels-nya. Pria ini yang membuatnya keseleo dan malah bertanya tak apa.

"Bisakah kau pelan? Aku tidak membawa sepatuku yang lain, hanya ada heels ini!" Jasmine tampak marah.

Lion lantas mengangkat tubuh itu menuju lift daripada membalas perkataan Jasmine yang berupa omelan itu.

"Lion! Turunkan aku!"

"Tidak mau!"

1
Yani Cuhayanih
ivy sangaaat mengejutkan....
Yani Cuhayanih
bilang saja macan liar adalah lion
Yani Cuhayanih
sebaiknya lion cepat menikah dengan jasmine walaupun hanya di saksikan oleh tuan dion sendiri
Assyifa Nabila Saputri
up donk thor
Yani Cuhayanih
semoga berahir baik
Assyifa Nabila Saputri
up thor
Yani Cuhayanih
lion kau memperkeruh suasana....gawaaaat runyaaaam boleh kah aku paketkan nyonya dahlia ke taman bunga di afrika dekat gurun pasir sekalian..jd orang sombong amaaaaat ....
Sahduati
lanjutt😘
Olny Julia N
cepet lanjutin ga thor!!!
Olny Julia N
gue suka gaya lu jasmine!!
Olny Julia N
karna ulah kau kanaa!!!!!
Yani Cuhayanih
kenapa harus berpisah hanya karena masalah beda status kekayaan
Yani Cuhayanih
menarik cuuus lanjuuut
Maito
Jatuh cinta 💖
Habibah Habibah
Karakter-karakter dalam cerita ini memiliki dinamika yang menarik.
Pena_Penantian99
kak dian.... semangat 🔥
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!