Ah apa tidak salah jatuh hati pada gadis kecil, tapi rasanya tak bisa berpaling dari gadis kecil itu.
Ah masa bodoh, tak perduli dia masih kecil tapi dia harus jadi milikku, tak perduli aku harus menunggu bertahun-tahun, kamu tetap harus jadi milikku karena kamu orang yang pertama membuatku terus memikirkan satu nama dalam kepalaku setiap hari.
"akan ku buat kamu hanya mengarah padaku saat kamu sudah dewasa" ucap seorang pria dengan seringaian tipisnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nerissa ningrum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lelah Menjadi ahli waris
Sesampainya di China, Ocean harus di sibukkan dengan sejuta pekerjaan yang begitu menyita waktunya, membuatnya jarang memiliki waktu memegang ponsel untuk sekedar bertukar sapa dengan Neva membuat dirinya kadang-kadang ingin protes dengan sang Daddy yang begitu banyak memberikan tanggung jawab pekerjaan padanya
tidak tahu saja Ocean kalau Myles jauh lebih bekerja keras ketika di usia Ocean, bahkan Myles sudah terjun ke perusahaan ketika ia masih bersekolah karena Ocean yang tidak memiliki orang tua dan mengharuskan ia menjadi orang yang mandiri dan pekerja keras agar mampu menghadapi dunia yang begitu keras dan tak kenal ampun
Ocean melempar penanya dan merebahkan kepalanya di atas meja " lelah sekali " gerutu Ocean akan kehidupannya yang begitu membosankan dan hanya berkutat di dalam dunia pekerjaan saja
kadang ia suka iri dengan Keano adiknya yang bisa begitu santai menjalani hidup dan belum aktif di perusahaan padahal Ocean sudah mulai terjun ke perusahaan sejak dia kuliah tapi Keano yang sudah masuk semester akhir malah jarang sekali ke perusahaan dan lebih banyak main di luar
dengan segera Ocean menyelesaikan pekerjaannya agar bisa segera istirahat karena tubuhnya memang sudah sangat lelah "tok tok tok" tiba-tiba saja terdengar suara pintu di ketuk
"masuk " seru Ocean
pintu terbuka dan munculah asisten Ocean bernama Paul Osbert Hadley yang sudah membantu pekerjaannya selama 2 tahun belakangan " ini pekerjaan anda " Paul meletakan tumpukan map ke atas meja kerja Ocean
mata Ocean membulat sempurna ketika melihat Paul datang "astaga Paul, gak kira-kira kamu " decak Ocean akan pekerjaan yang begitu bertumpuk di atas mejanya
"ini tuh pekerjaan kemarin yang anda tinggalkan jadi tanggung resikonya " balas Paul dengan acuh
"gak bisa bantu apa yah " kesal Ocean pada asisten yang tak pengertian sama sekali
Paul menatap tajam ke arah Ocean " gak bantu gimana Oce, berapa banyak pertemuan yang harus aku cover karena kamu, belum lagi aku yang harus pintar berkilah setiap Daddy kamu mengecek pekerjaan kamu " sinis Paul langsung berlalu pergi meninggalkan Ocean yang sudah mengumpat kasar padanya tapi Paul mah masa bodoh dengan umpatan bosnya itu
Ocean memandang bertumpuk map di mejanya dengan helaan nafas panjang " kenapa nasibku begini amat " dengan berat hati Ocean harus menyelesaikan pekerjaannya jika tidak ingin di ceramahi Daddy nya panjang kali lebar
***
Sebulan lebih harus fokus dengan pekerjaan tanpa bisa bertemu Neva tentu menjadi beban berat untuk Ocean tersendiri, ingin rasanya menghampiri tapi tak bisa meninggalkan pekerjaan begitu saja karena Paul selalu mengancamnya dari berbagai sisi padahal Paul bawahannya
"salah ini Daddy milih Paul yang sama sifatnya kaya uncle Rylie " gerutu Ocean akan sifat Paul yang mirip sekali dengan ayah kandung Paul
ayah kandung Paul adalah asisten sekaligus sahabat Daddy nya jadi Ocean cukup mengenal Paul dengan baik sehingga Paul tak segan lagi menegur Ocean sebab Paul memang di beri amanat langsung oleh Myles untuk mendisiplinkan Ocean jika sampai Ocean mangkir dari pekerjaannya
"gimana ya caranya aku pergi " Ocean berpikir keras bagaimana caranya dia bisa bertemu dengan pujaan hatinya yang sudah sangat ia rindukan
"ah Keano" Ocean langsung menghubungi Keano adiknya
"ada apa" ucapan ketus langsung terdengar ketika panggilannya sudah tersambung pada sang adik
"kamu di mana " tanya Ocean
"lagi di Bangkok" balas Keano
"astaga Keano" seru Ocean dengan heboh ketika mendengar nama daerah berbeda dari mulut adiknya "kamu jalan-jalan lagi " terdengar sekali jika Ocean kesal mendengar Keano jalan-jalan lagi
"lah kenapa emangnya, kan aku sudah menyelesaikan Skripsiku, tinggal menunggu sidang saja, sidangnya masih 3 mingguan lagi jadi gak masalah dong jika aku jalan-jalan" balas Keano dengan entengnya
"kamu enak sekali bisa jalan-jalan gitu padahal kakak saat seusia kamu sudah harus memegang salah satu kantor cabang " sinis Ocean
"loh kakak kan pewarisnya " ujar Keano dengan enteng
"tapi harusnya kamu bantu kakak dong " kesal Ocean akan adiknya yang selalu berdalih bahwa N.O Company akan di wariskan untuk Ocean bukan untuk Keano " kan kamu juga ikut menikmati fasilitas dari N.O Company " tambah Ocean
Keano mendengus kesal di seberang sana " bilang saja jika kakak kesusahan untuk pergi dari sana" sinis Keano
Ocean terkekeh mengetahui Ocean tahu maksudnya "ayolah Keano, kakak rindu sama dia " ucap Ocean penuh permohonan pada adiknya
"kenapa kakak gak minta untuk Daddy mindahin kerjaan kakak di Indonesia saja sih " gerutu Keano akan tingkah kakaknya yang memilih mempersulit dirinya
"kamu kan tahu kalau di sana ada Elsa, yang ada dia akan ganggu kakak terus dong " balas Ocean
"makanya kakak tegasin sama Elsa kalau kakak sudah ada yang di suka, aku yakin deh setelah kakak negasin itu ke Elsa dia pasti akan menjauh dari kakak" Keano sudah memperingatkan kakaknya untuk memberi ketegasan pada Elsa bahwa Ocean sudah menaruh hati pada wanita lain agar membuat Elsa menjauh tapi Ocean selalu menolak usulannya
"aku malas bicara sama dia " balas Ocean
"dasar kakak saja yang suka di sukain sama Elsa " sindir Keano yang mana itu membuat Ocean cukup kesal
"sudah lah Keano, datang kemari untuk gantiin kakak beberapa hari, kakak pengen ketemu Neva " Ocean segera mengakhiri panggilannya ketika ia sudah selesai bicara dengan Keano adiknya
Ocean memandangi layar ponselnya yang sudah menggelap " dia mah enak bisa nyantai-nyantai, gak kaya aku yang harus sibuk di perusahaan sejak dulu" gerutu Ocean pada ponselnya yang mana itu tidak akan mendapat jawaban karena panggilannya kan sudah putus
Ocean sering merasa lelah dengan aktifitasnya sebagai pewaris perusahaan besar, ingin berhenti tapi orang tuanya selalu mengajarkan tanggung jawab akan sesuatu yang sudah di pilih dan menjadi pimpinan perusahaan adalah pilihan Ocean ketika kecil karena dulu sekali Myles pernah menanyakan pada kedua anaknya apa ingin meneruskan perusahaan dan dulu ocean kecil dengan tegas menjawab ingin mengambil alih perusahaan dan menjaga adiknya serta kedua orang tuanya
tapi kembali lagi pada manusia, pasti ada satu momen di mana ia merasa lelah dengan rutinitas harian yang harus ia kerjakan terus menerus dalam jangka waktu yang panjang. Terkadang ingin bilang pada Daddy nya kalau dia juga lelah dan tidak ingin mengambil alih perusahaan tapi ocean tak tega pada sang Daddy dan Mommy nya yang sudah memasuki usia kepala 6 di mana mereka harusnya sudah beristirahat tapi terpaksa harus tetap bekerja karena masih banyak nasib jutaan karyawan yang bergantung di atas pundak mereka
