NovelToon NovelToon
Benci-Benci Rindu

Benci-Benci Rindu

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintamanis / Cinta setelah menikah / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:71k
Nilai: 5
Nama Author: dtyas

Raya Lituhayu (25) kecewa karena sang kekasih menikahi sekretaris pribadinya yang sudah hamil duluan. Bayu Agung Gunawan (27), menyimpan cinta untuk tetangga yang berprofesi sebagai pengacara dengan status janda.

Orangtua Raya dan Bayu berniat menjodohkan mereka untuk semakin mendekatkan dua keluarga. Tentu saja ditolak, apalagi hubungan mereka layaknya Tom and Jerry. Satu insiden membuat mereka akhirnya menerima pernikahan tersebut.

Kehidupan rumah tangga yang penuh drama dan canda, menimbulkan cinta. Namun, semua berantakan ketika kerjasama dua keluarga besar terpuruk. Bunda Bayu terluka dan Papi Raya harus mendekam di penjara. Hubungan Raya dan Bayu semakin renggang dan berujung perpisahan. Tidak mudah bagi Raya menjalani hidup setelah keterpurukan keluarga bahkan dalam kondisi hamil.

“Benci dan rindu itu batasnya tipis, sekarang kamu benci bentaran juga rindu sampai bucin. Ayolah, jangan jadikan kebencian ini mendarah sampai anak cucu kita."

===
Jangan menumpuk bab 😘😘😘🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dtyas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

6 ~ Keputusan

Nia tergelak setelah mendengarkan cerita Raya, acara makan malam yang berakhir insiden memalukan. Padahal sudah hampir tengah malam, tapi mereka masih bervideo call.

“Sebel tau nggak. Bukan Cuma masalah perjodohan, tapi kesannya aku tuh kayak perempuan gampangan gitu. Padahal nggak sengaja.”

“Raya, Raya. Lo berada di tempat dan waktu yang salah. Terima saja nasib lo.”

“Terima gimana?” tanya Raya kini berbaring miring dan ponselnya disandarkan ke guling yang ada di hadapannya. “Apa yang harus aku terima, ada yang ngasih juga nggak.”

Terlihat Nia menguap. “Terima takdir lo, pilihannya hanya dua. Perjodohan kalian dilanjutkan, lo nikah sama Bayu. Yang tadinya nggak ada apa-apa terus jadi cinta, happily ever after. Yang kedua, mereka membatalkan perjodohan. Papi lo menganggap Bayu bukan pria yang tepat, main sosor anak gadis orang. Orangtua Bayu menganggap lo bukan cewek baik, mau aja disosor. Kedua opsi tadi sudah pasti ada konsekuensinya.”

“Nggak ada pilihan yang menguntungkan gitu?”

“Nggak ada, gue ngantuk. Besok kita masih ketemu lagi. Bye.” Nia mengakhiri panggilan video tersebut. Raya berdecak, jangankan kantuk rasanya masih ada ganjalan karena kejadian tadi.

Merubah posisi berbaring menjadi terlentang dan memandang langit-langit kamar. Sudah tengah malam dan dia belum bisa tidur, padahal besok senin.

“Hah, gara-gara Bayu. Sok kecakepan, aku kena getahnya. Orangtuanya tahu nggak sih kalau Bayu itu sukanya perempuan dewasa bukan kayak aku yang imut-imut begini.”

***

“Bang, Papi mana?” tanya Raya. Tidak melihat Pras di meja makan, hanya ada Rama sedang menikmati sarapannya.

“Udah berangkat. Duduk, makan terus jalan. Ini senin, jalur ke kantor kamu ‘kan biasa macet.”

“Aku mau naik ojek, nggak akan keburu kalau bawa mobil.” Raya menghabiskan the hangatnya dan selembar roti bakar. Pandangannya fokus pada ponsel, memastikan kalau ojek pesanannya sudah dekat. “Aku duluan Bang,” pamit Raya lalu gegas meninggalkan rumah.

Sampai di kantor, Raya menjalani aktivitas seperti biasa. Absen saat tiba, naik ke lantai di mana divisinya berada. bekerja sebagai asisten manager HRD, satu perusahaan dengan Nia. Hanya beda divisi, Nia berada di bagian finance.

Fokus dengan job desk hari ini, termasuk juga mengarahkan karyawan baru yang sedang training di bagian marketing lalu briefing dengan managernya tidak terasa hampir waktunya makan siang. Tidak ada pesan atau panggilan dari Pras yang membahas insiden dengan Bayu.

“Mbak Raya, mau nitip makan siang?” tanya OB yang baru saja mendapat perintah dari atasan Raya.

“Nggak Mas, makasih ya.” Raya berniat mengajak Nia makan siang di luar, sambil curhat masalahnya.

Ponsel miliknya sudah berdering saat akan menghubungi Nia, nama Papi tertera di layar. Gegas jarinya menggeser tombol di layar.

“Halo, Pih.”

“Hm. Kita makan siang, Papi tunggu di lokasi. Share loc papi kirim lewat pesan ya.”

“Oh, iya Pih. Kebetulan Raya mau jelaskan masalah semalam. Papi harus dengar dulu penjelasan aku.”

“Papi tunggu,” ucap pria itu lalu mengakhiri panggilan.

Raya menghela nafasnya lalu membuka pesan yang baru saja masuk. Lokasinya tidak jauh, tapi di jam makan siang pasti ramai dan dia tidak membawa kendaraan. Ternyata lokasinya sebuah resto yang agak mewah dan cukup ramai.

Reservasi atas nama Papinya, Raya di arahkan menuju private room. Agak aneh, tidak biasanya Pras mengajak makan di luar dengan ruangan private. Saat pintu ruangan dibuka, Raya terkejut karena bukan hanya Pras yang ada di dalam ruangan. Ada Mario, Erika dan juga … Bayu.

“Raya, kemari!” titah Pras karena Raya masih berdiri mematung.

Mencium tangan Pras, berikutnya orangtua Bayu dan melewati bahkan tidak menegur pada pria yang sedang menatap ke arahnya. Sempat memastikan penampilannya cukup rapi, tidak ingin membuatnya terlihat lebih memalukan. Mengenakan blouse model wrap dan celana panjang, serta wedges dengan rambut diikat digerai.

“Mohon maaf karena pertemuan ini mendadak,” ucap Ayah Bayu membuka suara. “Ada hal yang harus kita putuskan segera.”

Pras menganggukan kepalanya.

“Rencana kita mengenalkan mereka dan ternyata sudah saling kenal, juga insiden semalam cukup membuat pikiran. Anak-anak muda sekarang itu cukup berani, bikin orang tua was-was,” terang Mario.

Sedangkan yang dibicarakan memilih diam. Raya menundukan wajahnya malas menatap ke depan, wajah Baru yang membuatnya gregetan untuk mencakar wajah sok gantengnya. Menatap Mario dan Erika, tidak punya nyali.

Berbeda dengan Bayu, sejak Raya memasuki ruangan. Tatapannya terus terarah pada Raya. Kalau dilihat-lihat Raya memang cantik seperti yang disampaikan oleh Bunda. Namun, bukan tipenya. Hanya saja Bayu imut alias Bani merespon. Entah karena teringat kejadian semalam atau memang sudah ada sinyal kalau mereka memang berjodoh.

“Kita percepat saja!”

“Saya setuju,” sahut Pras.

“Pih," panggil Raya.

 “Kta bicara sekalian waktunya, yang penting sudah sah. Masalah resepsi bisa belakangan,” tutur Erika mendukung keputusan suaminya dan sudah disetujui oleh Prasetio.

Raya menendang kaki Bayu, membuat pria itu mengaduh karena kaget.

“Kenapa Bay?” tanya Erika.

“Oh, nggak Bun. Lanjut saja,” sahut Bayu dan Raya langsung menatapnya tajam.

“Minggu depan saja, lebih cepat lebih baik,” ujar Mario lagi.

“Apa?” tanya Raya dan Bayu serempak, memastikan keputusan yang mereka dengar bukan sekedar omong kosong.

Bani, siap-siap lo punya sarang, tapi bempernya biasa aja. Nasib-nasib, batin Bayu lalu menghela nafas pelan.

1
bunda DF 💞
aaah gemes sm bayu yg tengiiil
Nurwana
mudah mudahan nantinya Bayu tidak menyesal.
Nurwana
sabar raya, ayahmu lagi dijebak.
Yuliani Latif
di bab ni sy dah subscribe...sy rasa cerita ni kelakar....
Atala Putri
bagus semua lah pokoknya novel mu thor
ᵉᴸiˢ🇵🇸Kᵝ⃟ᴸ
nunggu penjelasan knp papi pras begitu
Ersa
Luar biasa
Sri Widjiastuti
pagi nya kerja, dihh malu2 in gak ya? klo jalan kek pinguin??
Sri Widjiastuti
bukannya bayu bilang dada rata ya??? 😂😂
Sri Widjiastuti
😂😂😂ada ya modelan kek bayu
dina
karya yang bagus dan menghibur
Okta Liska
masak bayu kayak gitu... walau salah papinya tp yg kena imbasnya
Tri Handayani
akhirnya cerita raya dan bayu berakhir happy ending,,d tunggu karya selanjutnya thorrr'sukses selalu dan semangat berkarya.
Zuhril Witanto
ah dah tamat
Zuhril Witanto
biarlah si bdni puasa dulu...
Zuhril Witanto
😂😂🤭
Ilfa Yarni
happy ending akhirnya mereka semua bahagia duh senangnya
Defi
Abang Zayn punya adik kembar duo cantik 🥰
Defi
eh ada Mada dan Erlan
Defi
meski sulit berdamai dengan masa lalu tapi hidup harus terus berjalan 🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!