Benci-Benci Rindu

Benci-Benci Rindu

1 ~ Bukan Hoax

“Udah sih, ngapain masih lo tangisin. Move on, Raya, move on. Radit memang buaya, gue udah bilang sama lo. Tipe laki-laki itu Cuma dua, kalau nggak brengs*k ya belok.” Penuturan Nia sukses membuat Raya mengerucutkan bibirnya.

Raya Lituhayu. Sudah dua minggu pasca pernikahan Radit – kekasihnya, masih menyisakan kesedihan mendalam. Bagaimana tidak, saat ia masih terbuai janji manis sang pacar yang akan serius dengan hubungan mereka dan siap mengadakan pertemuan keluarga untuk membicarakan ke jenjang berikutnya. Raya mendapat kabar kalau Radit mendadak menikah dengan rekan kerjanya, apalagi kalau bukan karena kecelakaan. Married by accident.

Merasa dunia tidak adil, dia sudah hampir diabetes karena janji manis pria itu dan harus berakhir dengan tekanan darah tinggi bahkan hampir kena stroke. Padahal wajahnya tergolong cantik dan manis, cenderung imut. Hanya posturnya saja tidak terlalu tinggi, kurang lebih 150 cm. Rambutnya agak panjang dan sedikit ikal. Ada tahi lalat di wajahnya, bukan hanya satu, tapi beberapa. Yang paling mencolok, letaknya di ujung bibir (kayak istrinya rapih amat).  Raya terlihat lebih muda dari umurnya.

Nia sahabatnya, selalu siap sedia (entah motto produk apa) dan memberikan semangat untuk Raya. Bukan hanya semangat, bahkan mendorong dalam arti yang sesungguhnya. Mendorong agar Raya mau berangkat kerja dan tidak terpuruk seakan dunia mau kiamat. Seperti pagi ini, perempuan itu sudah mengoceh membuat telinga Raya gatal.  Apalagi nasihat yang sering disampaikan kadang itu-itu saja, Raya pun sampai hafal.

“Nggak gitu juga Nia. Ayahku orangnya setia, nggak ada tuh masuk kedua tipe pria yang kamu maksud.”

“Mana lo tahu. Bisa jadi kadar brengs*k nya aja yang beda. Ada yang lirik-lirik kalau lihat perempuan rada bening, melotot bahkan sampai kebawa mimpi, pedekate tipis-tipis dan ada juga yang lanjut diprospek sampai dapat terus ditinggal. Yang paling parah, bisa dapat perempuan manapun cuma modal bac0t ngegombal.”

“Sok tahu, jalan yuk.” Raya sudah mengenakan sling bag dan mengantongi kunci mobil.

“Mau kemana?” tanya Nia beranjak dari ranjang, padahal sudah dalam posisi enak. (berbaring bari selonjoran) “Kita ‘kan lagi libur.”

“Kemana kek, ngilangin suntuk. Nonton deh, aku yang traktir.”

“Oke, gass.”

Raya dan Nia dekat sejak mereka putih abu, kuliah dan sampai sekarang. Apalagi sekarang sama-sama berstatus jomlo, membuat mereka terlihat kompak. Kompak kesepian di saat weekend.

Masih dalam masa berduka, Raya memilih film dengan genre horror dibanding film dengan tema cinta-cintaan. Cukup menghibur, bukan karena adegan dalam film, tapi tertawa melihat Nia yang sering berteriak ketika muncul adegan jump scare juga tidak berhenti beristighfar.

“Parah lo, Ray. Patah hati boleh, tapi jangan nyiksa gue juga kali. Kayak nggak ada film lain aja.”

“Katanya yang ratingnya bagus. Paling tinggi ya film tadi, Menjelang M0dar,” sahut Raya kemudian mengajak Nia makan, semoga saja adegan film tadi tidak membuatnya trauma untuk makan di luar

“Makan nih? Ayolah.”

Hari libur, mall cukup ramai. Area foodcourt dan beberapa resto cepat saja pun ramai. Pilihan mereka adalah resto di lantai berbeda. Saat berbelok di koridor ke arah resto, NIa dan Raya masih membicarakan alur cerita film tadi. Tidak menyadari ada orang lain yang entah muncul dari arah mana dan ….

Bugh.

Raya menyenggol seseorang dan ponsel orang itu sampai terjatuh.

“Eh, maaf Mas,” ucap Raya saat pria itu membungkuk mengambil ponsel. Merasa bersalah karena dirinya yang menabrak.

“Kalau jalan tuh pake mata, jangan ngoceh terus. Kalau hp gue rusak gimana?"

Raya dan Nia saling tatap kemudian menatap pria tadi. “Dimana-mana jalan pakai kaki, baru denger jalan pake mata,” gumam Raya. “Lo lihat dia jalan pake mata?” tanya Raya dan dijawab Nia dengan mengedikkan bahu.

“Gimana caranya yak?” tanya Nia lagi meski dengan suara lirih, tapi dapat didengar oleh mereka bertiga.

Pria tadi bersedekap dan menatap Raya, Nia lalu kembali menatap Raya. Sama-sama mengernyitkan dahi seakan tidak asing.

“Kenapa?” tanya Raya. “Nggak usah pasang wajah mesum gitu dong.”

“Wah, parah. Udah salah pake nyolot,” sahut pria itu.

“Wah konyol, udah minta maaf situ malah ngegas,” balas Raya lagi.

“Kayaknya wajah lo nggak asing?” Pria itu tampak berpikir sambil memegang dagu menatap wajah Raya.

Berbeda dengan Raya yang masih mengingat jelas siapa pria di hadapannya. Apalagi memori bersama pria itu cukup tidak ramah dalam ingatan. Kakak kelas di SMA yang cukup populer dan menjadi bahan pembicaraan serta harapan menjadi pacar termasuk dirinya meski hanya dalam hati.

“Masa sih? Perasaan aku nggak pernah jadi model di lembar rupiah,” jawab Raya dan tangannya di senggol oleh Nia.

“Lo kenal dia?” bisik NIa dan Raya hanya bergeming masih saling tatap dengan pria itu.

“Ahh. Gue inget. Lo salah satu fans gue waktu di sekolah, adik kelas yang sering muncul tiba-tiba dan ....” Pria itu terkekeh membuat Raya dan Nia saling tatap menduga pasti ada yang salah dengan orang itu.

“Ganteng-ganteng gil4,” ujar Raya tanpa pikir-pikir.

“Gue inget sama lo. Raya si dada rata,” ucap pria itu lalu kembali tergalak.

“Emang cari mati lo. Agung ganjen sok kecakepan yang demennya sama tante-tante,” hardik Raya bahkan ingin mendekati pria bernama Agung, tapi ditahan oleh Nia.

Lawan Raya masih terkekeh. “Kayaknya udah nggak rata lagi, tapi itu asli apa sumpelan.”Tatapannya sempat melirik ke arah depan tubuh Raya.

“Kurang ajar, kemari lo!”

“Sayang, ada apa sih? Kok lama.”

Raya dan Nia terpaku menatap seorang wanita menghampiri Agung dan memeluk lengan pria itu. Wanita yang penampilannya cetar membahana lebih cetar dari penampilan artis Syahrinol. Bukan hanya itu yang membuat Raya dan Niat terbengong-bengong, karena wanita itu jelas bukan seumuran dengan mereka termasuk juga Agung. Namun, terlihat lebih dewasa.Bisa tergolong tante-tante, entahlah tante girang atau bukan.

“Ternyata bukan hoax,” ucap Raya. 

Terpopuler

Comments

Dwi ratna

Dwi ratna

blurbnya tragis syekaleee ka dtyas

2024-06-02

2

Rohmi Yatun

Rohmi Yatun

dah mampir ni Thor.. sepertinya menarik.. lanjutt daahh👍

2024-06-02

1

Shyfa Andira Rahmi

Shyfa Andira Rahmi

🤪🤪

2024-06-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!