NovelToon NovelToon
Hai Bos!

Hai Bos!

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Diam-Diam Cinta
Popularitas:101.7k
Nilai: 4.8
Nama Author: Rahma AR

Laura Charita tidak tau kalo laki laki mabok yang akan melecehkannya adalah bos di tempat dia baru diterima kerja.

Laura bahkan senpat memukul aset laki laki itu walau agak meleset dan menghantamkan vas bunga ke kepalanya hingga dia pingsan.

Ini cerita Erland Alexander, ya, anak dari Rihana dan Alexander Monoarfa. Juga ada cucu cucu Airlangga Wisesa lainnya

Semoga suka....♡♡

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Galau

Rihana tersenyum bahagia dengan mata yang berkaca kaca melihat putranya yang sudah tersadar.

Rihana langsung memeluk Erland dan isakannya pun ngga bisa dia tahan. Alexander menepuk lembut pundak Rihana untuk menenangkannya.

Emir dan Daniel yang ada di sana menghembuskan nafas lega.

Begitu juga Nayara dan Kirania. Suami suami keduanya sedang membeli kopi.

Daniel sudah mendapat omelan istrinya setelah tau salah satu penyebab putra Rihana terluka dan ngga sadarkan diri adalah putranya.

"Mami lega kamu sudah sadar, nak."

Erland tersenyum. Reflek tangannya meraba kepalanya yang mendadak terasa pusing.

Ingatannya yang berusaha dia gali adalah penyebabnya.

"Ke kenapa aku di sini, mam. Aargh."

"Erland. Jangan kamu ingat dulu apa yang sudah kamu alami. Yang penting kamu sudah sadar."

Alexander pun mengangguk setuju.

"Istirahatlah. Kamu baru saja sadar."

"Iya, Pi."

Nggak lama kemudian seorang dokter wanita datang. Dia mengangguk hormat pada semua yang hadir, terutama Kirania, sang pemilik rumah sakit.

Setelahnya dia pun memeriksa keadaan Erland.

"Tuan muda hanya butuh beristirahat beberapa hari saja. Dia akan baik baik saja." Ucapan dokter wanita itu sangat melegakan mereka yang ada di sana.

Rihana terus menggenggam jemari putranya. Kejadian yang menimpa putranya masih membuatnya takut. Erland putranya satu satunya. Penyakitnya yang membuatnya susah hamil lagi. Tapi untunglah dia sudah sembuh berkat sumsum tulang adik tirinya-Aurora.

Karena sudah larut, para sepupunya pun pamit, pukang ke rumah masing masing. Keadaan Erland juga sudah jauh lebih baik.

Erland yang ditinggal sendiri karena orang tuanya turut mengantar para om dan tantenya, memejamkan mata. Berusaha mengingat pelan pelan apa ayng sudah terjadi. Tapi saat dirasa sakitnya timbul lagi, dia menahan keinginannya.

Tapi satu wajah cantik masuk ke dalam ingatannya secara samar samar.

Erland berusaha mengingat lagi.

Dia mencium bibir merah menyala perempuan cantik itu.

Gila, dada Erland terasa sesak. Itu ciuman pertamanya.

Dia malah memberikannya pada perempuan asing yang malah memukul kepalanya.

Tidak butuh waktu lama, Erland sudah ingat sebagian besar kejadiannya.

Tanpa sadar Erland mengulum bibirnya. Seolah sedang mengingat rasa bibir merah tebal yang sudah dicium paksa olehnya pada malam itu.

*

*

*

Paginya di rumah Laura.

"Besok malam tante Risa mengundang kita untuk merayakan keberhasilanmu keterima kerja di Merapi Steels. Juga merayakan keberhasilan Maura yang mendapatkan kontrak iklan eksklusif di Merapi Steels."

Hanpir saja Laura keselek minumannya.

"Kenapa harus ke Merapi Steels, sih, mam." Laura langsung merasa bete. Sepupunya pasti sedang merencanakan sesuatu yang buruk dengannya.

Maminya tersenyum lembut, dan mengucapkan terimakasih pada art yang sudah menuangkan segelas kecil susu anti tulang keropos buatnya.

"Sudah lama tender proyek itu, sebelum kamu mengajukan lamaran ke Merapi Steels. Sama seperti kamu, Maura juga merahasiakan tender itu untuk memberi kejutan. Ternyata kamu dan Maura sama sama berhasil," tawa mamanya perlahan.

Menyebalkan.

Tanpa sadar Laura menghembuskan nafas kesal.

Kenapa langkahnya selalu dibayang bayangi sepupunya yang selalu saja berusaha mencuri kebahagiaannya

Dia yakin Maura tau kalo dia mengapply lamaran pekerjaan ke Merapi Steels.

Waktu itu Maura sempat melihat kertas lamarannya yang jatuh ke lantai saat dia baru saja mencetaknya di ruangannya.

Laura sempat bekerja di perusahaan kakeknya. Tiga bulan, waktu itu mama memaksanya karena belum ada apply lamarannya yang nyangkut di mana pun. Maklum saja karena dia melamar di perusahaan besar, melebihi perusahaan keluarganya

Tapi waktu itu dia berkeras hanya sebagai asisten mamanya saja.

Sayangnya dia ngga kuat mendapat intimidasi dan kata kata pedas tantenya. Terutama jika menyinggung tentang laki laki yang harusnya dia panggil papa. Tapi laki laki itu ngga pernah ada di sisinya.

Mamanya hanya menjelaskan kalo papanya pergi setelah satu hari pernikahan mereka dan ngga pernah kembali.

Saat Merapi Steel memanggilnya, sebenarnya masih ada satu lagi perusahaan asing yang baru saja menancapkan taring di negaranya, ingin merekrutnya juga. Tapi dia mengabaikannya, karena lebih memilih Merapi Steels.

"Alisha juga ikut. Jangan khawatir."

Laura tersenyum lembut pada mamanya. Lagian besok adalah hari liburnya.

"Iya, ma." Ngga mungkin Laura membiarkan mamanya datang sendirian dan dibully oleh tantenya.

*

*

*

Nevia mondar mandir di ruangannya dengan Karla. Mereka yakin, foto gadis yang dikirimkan oleh omnya itu Laura.

Tapi tetap saja ada penyangkalan dalam dirimya atas perbuatan yang dituduhkan pada sahabat mereka.

"Alisha malam itu memang pulang duluan dengan Laura. Sayangnya aku ngga sempat melihat Laura saat pamit, sih," sesal Nevia mengenang kejadian malam itu.

Dia yang sedang semangat semangatnya bergoyang, hanya mengiyakan saja saat sahabatnya pamit pulang lebih dulu.

"Aku pikir mungkin orang tuanya telpon, nyuruh pulang," sambungnya lagi.

"Kalo memang benar Laura, bagaimana nasibnya kalo dia tau bosnya itu laki laki yang sudah dia pukul di club." Karla menahan nafasnya. Laura sekreraris Erland sekarany. Ngga mungkin keduanya ngga saling mengingat.

"Yang jadi pertanyaan, kenapa Laura harus memukul Erland. Kenapa juga Laura berada di kamar bersama Erland." Jantung Nevia pun berdebar cepat, ngga karuan membayangkan imajinasi liarnya.

Dia pun berkali kali menggelengkan kepalanya. Ngga bisa menerima dengan isi pikiran sinting yang dia jejalkan sendiri di dalam kepalanya.

Begitu juga Karla. Dia merasa kalut memikirkan nasib Laura nantinya.

"Nev, ngga mungkin, kan, Erland memaksa Laura."

Nevia menatapnya tajam.

Karla buru buru melanjutkan ucapannya.

"Me memang Laura cantik banget. Tapi selama ini Erland ngga pernah nganggap kalo.m di dunia ini ada perempuan selain kita para sepupunya, kan."

Nevia terdiam beberapa saat

"Entahlah. Kita harus ketemu Laura. Kita harus tanya dia secara langsung."

"Kapan? Laura ngga mau kita menemuinya saat sedang bekerja, kan."

Nevia memijat keningnya. Hanya bisa menemuinya dì waktu libur. Berarti dua hari lagi.

'Kita janjian ketemu dia Sabtu atau Minggu aja, ya," usul Nevia.

"Oke."

*

*

*

"Papamu itu bukan orang kaya. Kakek sudah menyiapkan pilihan buat mama kamu, tapi mama kamu malah pilih kawin lari dengannya." Kata kata itu selalu terngiang di kepalanya. Entah sudah berapa puluhan kali tantenya mengatakan hal itu padanya.

Hanya mengingatnya saja sudah membuat hatinya pedih.

Kenapa mamanya terkesan tutup mulut dan ngga mau cerita.

"Mau kerja atau ngelamunin pacar?" ketus Nathalia membuyarkan lamunan Laura.

"Eh, maaf, nona." Laura membenarkan posisi duduk dan laptopnya.

Saya belum punya pacar, batinnya yang menjawab.

"Ini coba kamu periksa Kemilau Desain. Aku lebih suka pake ini dari pada yang ituh," sungut Natahlia sambil menyerahkan map yang berisi prototipe desain mereka.

DEG.

Laura tau dengan jelas kalo Kemilau Desain saingan perusahaan kakeknya.

"Ngga bisa, Nath. Kejora Desain sudah disetujui semua direksi," bantah Adelia mengingatkan.

Laura menahan nafasnya. Kejora Desain adalah perusahaan milik keluarganya.

"Tau sendiri, kan, cara Maura si sok cantik dan lembut itu menarik perhatian direksi. Mereka tuh terpesona dengan fisiknya, bukan otaknya," dengus Nathalia sabal.

Salah itu, debat Laura dalam hati ngga terima. Walaupun dia tidak menyukai Maura, tapi dia tau tim yang membuat desain di perusahaan keluarganya, bukan orang orang sembarangan. Dia sempat membantu Alisha membuat beberapa desain dulu dan tau kinerja dan kualitas mereka.

"Kamu ngga suka desainnya atau orangnya," tawa Adelia berderai. Agak mengejek kembarannya.

"Dua duanya. Dia, kan, punya misi buat cari perhatian Erland," dengus Nathalia lagi.

Ooo.... Pantas malam nanti mau syukuran, decih Laura dalam hati.

"Biar ajalah. Si Erland patung gitu juga juga. Kecuali si Jayden atau Abiyan, mungkin gampang sasarannya," sahut Adelia masih tergelak.

"Hemm...." Nathalia tetap mempertahankan wajah masamnya

1
Erna Masliana
si kakek nyusahin aja..kirain mau jadi garda terdepan buat Laura dan Alisha yang selalu mendapat ketidakadilan .. udah mah dari dulu perannya lembek..kuat dong .. nanti aja sakitnya gara2 tau kalo s Melda pembunuh
Zea Rahmat
gatau malu bgt tuh si. melda... ampun dahhh
Dhewyy Aditya
thor jangan2 si mama maura bukan anak pak arif secara kelakuannya beda banget sama dua saudarinya,ketuker mungkin atau si nenek lampir juga selingkuh dulunya
L B
mamanya alisha emang lebih berani dan galak dibandingkan liora mamanya Laura 😁 dia benar-benar lembut, nggak banyak tingkah.
kebalik dengan anaknya, Laura justru lebih berani dibandingkan alisha 😄
Tri Handayani
best buat erland dan fathir,pasti laura jg alisha bangga punya kekasih sebaik kalian,,,kya'nya lama"melda bsa bneran gila.
Uba Muhammad Al-varo
Melda kelakuan mu nggak berubah-ubah malah sekarang kamu gila, karena keegoisan dan obsesi membuat hidupmu dan orang sekitar mu menderita.
Dewi kunti
ngamuk o mumpung drg dipenjara/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Deandra Putri
hoooiiisshhh... udh dibantuin pake konfers, harusnya maura turun jbaatan dan kejora desain bisa tetap aman dong...
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠
Effort Calon Suami Laura dan Alisha
DinDut Itu Pacarku mampir
Dewi kunti
idiiiiihh calon napi jelalatan
Hana Agustina
Melda... boleh g sih disantet online.
Uba Muhammad Al-varo
hadeuh malah tambah gila kelakuannya Melda,jadi nggak sabar terbongkarnya kejahatan Melda
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠
Sebentar lagi Melda nyusul Maura di Penjara
Dindut Itu pacarku mampir
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠
Melda nih
L B
melda ini duplikat ibunya sementara liora dam dan mamanya alisha , sifatnya seperti papa mereka.
Yuli Ana
kayaknya melda ini bukan anaknya opa arif... selain kelakuan dan sifatnya yg beda banget sama mama alisa dan mama laura, dia jg gk sayang sama opa arif. gk deket jg sama papanya itu. aneh kn...
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠: Bisa jadi Juga sih
total 1 replies
Zea Rahmat
gila ya tuh nenek lampirrrr.... kenapa blm dpt karmanya
Bunda Keisha
sukakkk banget

cerita nya bagus²
Bunda Keisha
Melda kaliiiiii... 🤣🤣

dikira para suami akan tergoda kaliiiii..

mereka kan suami² dan istri² setia.. gak kaya dirimu Melda yg suka Brondong.. 🤣
Rahma AR: typo hehe....
total 1 replies
Saadah Rangkuti
🥰🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!