NovelToon NovelToon
Daisy Lovely

Daisy Lovely

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Nikah Kontrak / Pengantin Pengganti Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir
Popularitas:43.7k
Nilai: 5
Nama Author: chan_chan

Menikah itu berdasarkan 1 hal , saling mencintai. Tapi tidak denganku, aku menikah karena menggantikan pengantin wanita yang tiba-tiba menghilang begitu saja.
"maafkan aku Henry aku tidak bisa meninggalkan karirku"
Henry meremas kertas berwarna kuning itu dengan marah. Tak hanya dirinya, orang tuanyapun tak bisa menahan kemarahan dan malu yang harus di tanggungnya.
Seorang gadis mendekat dengan senyuman cerah wajahnya manis dengan polesan make up tipis membuatnya semakin cantik.
"menikahlah dengannya"
"apa maksud mama?"
Perdebatan Ibu anak terjadi memicu ketegangan yang sulit terpecahkan, Henry meraih tangan Erica dan menariknya menujua ke sebuah ruangan tertutup, di sana mereka diam sejenak.
Henry dan Erica harus mencapai kesepakatan agar tidak saling merugikan. Mungkinkah mereka akan jatuh cinta seiring berjalanya waktu ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chan_chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7

Pagi ini Erica bangun tidak mendapati Henry di rumah , semalam juga dia tidak mengatakan apapun , Erica berpikir jika Henry marah padanya , entah apa sebabnya , apa karena dia menemui Ayahnya ?

“ahh perutku sakit sekali ?”

Erica memegangi perutnya sejak bangun tidur tadi , dia memeriksa kalender di ponselnya dan sudah waktunya.

“aku akan membeli obat sepulang kerja nanti “

Seharian ini Erica menahan rasa sakit di perutnya , ketika berjalan dia bahkan beberapa kali memegangi pinggangnya .

“Erica , kenapa ?”

“seperti biasa “

“ah sudah waktunya , semangat ya “

Erica tersenyum pada temanya itu , di saat seperti ini dia ingin mengutuk dirinya sendiri kenapa setiap bulan harus merasakan rasa sakit seperti ini.

“Erica hari ini ada kunjungan ke rumah klien kau mau ikut?”

“hm , aku ikut “

“aku akan menunggumu “

Sore harinya Erica sudah tidak tahan lagi namun harus menyelesaikan pekerjaanya , dia harus mengunjungi beberapa klien yang harus di selesaikannya hari ini juga. Berulang kali teman-temannya menanyakan keadaanya setiap kali Erica mendesah sakit sambil terus memeluk dirinya sendiri.

“sudah selesai kan ? kalian bisa antar aku pulang ?”

“kami akan antar “

Erica melirik jam tanganya jam 8 malam , karena lelah seharian bekerja sambil menahan rasa sakit Erica sempat tidur di mobil sebelum temanya membangunkannya karena sudah sampai di rumah .

“terima kasih “

“kau bisa jalan sendiri ?”

“aku bisa , tenang saja . bye … kalian hati-hati di jalan “

Erica memasuki halaman rumahnya dengan langkah berat , raut wajahnya mulai pucat , segera dia masuk ke dalam rumah meminum air hangat dan istirahat di sofa sebentar , dia mendengar ada suara mobil berhenti di halaman rumah , Henry pulang .

“kau sudah pulang ?”

Henry nampak terkejut melihat Erica sudah di rumah , dia menoleh ke belakang dan mengingat tidak ada mobil nya parkir di halaman rumah.

“dimana mobilmu ?”

“di kantor “

“oh ..”

Henry berlalu ke kamar berganti pakaiannya dia akan berolahraga sebentar. Erica masih meringkuk di sana tak bergerak sama sekali , dia sangat kesakitan tapi tidak boleh terlihat oleh Henry.

“mau pergi ?”

Tanya Erica saat melihat Henry keluar kamar dengan pakaian olahraga

“aku akan ke gym dengan Ben “

“hm”

Setelah Henry pergi Erica memutuskan untuk tidur di sofa sebentar setelah itu dia akan mandi dan tidur , tapi Erica tertidur hingga Henry kembali dari gym .

“kenapa dia masih disana ? apa dia ketiduran ?”

Henry mengambil air minum lalu melihat keadaan Erica , saat itu Erica mendesah sakit dengan memegangi perutnya , Henry pun semakin mendekatinya , memperhatikan sejenak , wajah pucat Erica memberi sinyal pada Henry bahwa Erica sedang tidak baik-baik saja.

“Erica , kau tidak apa-apa ?” tanya Henry membangunkannya

Erica membuka matanya lalu duduk ,

“aku tidak apa-apa”

Erica berjalan pelan menuju kamarnya ,dia kembali tidur di kamar, sementara Henry pergi mandi. Dengan tenaga yang tersisa Erica mencoba untuk pergi ke apotik dia tidak bisa bertahan tanpa meminum obat .

“mau kemana ?”

Henry melihat Erica mengenakan jaket bersiap pergi

“mau keluar sebentar “

Erica berjalan keluar kama di ikuti Henry sambil mengeringkan rambutnya menggunakan handuk yang sejak tadi di genggamnya,

“akhhh,…”

Erica kembali duduk di sofa dia tidak sanggup berjalan lagi , rasanya sangat sakit .

“kau sakit ?”

Erica diam saja , dia malu mengatakanya pada Henry jika dia sering mengalami ini setiap bulannya .

“wajahmu sangat pucat “

“aku tidak apa-apa”

Erica kembali tidur di sofa , ini adalah tempat ternyaman selama di rumah ini. Henry melihat Erica dengan tatapan tajam , sejak tadi dia melihat Erica terus memegangi perutnya dia kemudian teringat pada Theresa yang jika datang bulan mengalami kram perut .

Apa itu juga yang sedang dia rasakan ?

“tunggu disini aku akan belikan obat , jangan kemana-mana “

Henry bergegas mengambil dompet dan kunci mobilnya , dia segera ke apotik untuk mencari obat pereda nyeri , sesampainya disana dia bingung , dia tidak tahu harus memebeli yang mana .

“ada yang bisa saya bantu ?” salah satu staf menghampirinya

“aku butuh obat pereda nyeri “

“untuk apa ?”

“hmm,… untuk wanita yang sedang datang bulan “

“oh sebelah sini “

Henry mengikuti staf tersebut di belakangnya menuju rak khusus di sudut ruangan .

“ini “ staf memberikan obat pada Henry

“apa ini bagus ?”

“ya , ini yang biasa di gunakan oleh wanita pada umumnya saat sedang haid “

“baiklah aku beli ini saja “

“mungkin anda juga butuh ini ?”

“ya , semua saja yang bagus “

Setelah membayar Henry segera memacu mobilnya pulang , sesampainya di rumah dia segera mengambil segelas air memberikanya pada Erica yang belum bergerak dari sofa sejak tadi .

“minumlah “

Erica bangun menerima obat dan air dalam gelas , dia segera meminum obat tersebut dan kembali tidur.

“terima kasih “

“kau tidak akan ke kamar ?”

“aku akan pindah nanti , pergilah istirahat “

Henry mengangguk lalu pergi ke ruang kerjanya , membaca beberapa email dan mengerjakan beberapa pekerjaanya hingga malam semakin larut . setelah mengantuk Henry memutuskan untuk tidur dia sempat melihat ke arah tempat tidur dan masih kosong , Erica belum ke kamar.

“dia masih tidur disini”

Henry menyentuh pundak Erica bermaksud membangunkannya .

“pindah lah ke tempat tidur badanmu akan sakit jika tidur disini”

“hmm”

Erica bangun perlahan melangkahkan kakinya , tanganya terus berpegangan pada benda yang ada di dekatnya supaya dia bisa menahan sedikit rasa sakitnya, karena tidak tega melihat Erica seperti itu Henry lalu menggendongnya menuju kamar, Erica tak sempat menolak tubuhnya sangat lemas .

“tidurlah “

Ujar Henry sambil menyelimutinya , saat itu Henry baru teringat jika tadi dia membeli gel penghangat dia pun segera mengambilnya di dapur, gel itu di berikan pada Erica dengan meletakannya di tangan lalu menempelkannya di perut, setelah itu Henry pergi tidur .

Ke esokan harinya Erica terbangun dengan keadaan yang lebih baik rasa sakitnya sudah berkurang  karena istirahat cukup dan meminum obat , lalu ada yang lebih penting yang membantunya sembuh dengan cepat .

“gel ini sangat membantu , kenapa tidak sejak dulu aku memakainya , ahh … aku harus ucapkan terima kasih pada Henry setelah dia bangun nanti “

Erica beranjak dari tempat tidur menuju dapur , dia menghentikan langkahnya ketika melihat Henry sudah bangun dan sedang menyeduh kopi seperti biasanya .

“selamat pagi “ sapa Erica

Henry memperhatikan Erica, dia pun tersenyum kecil lega karena Erica sudah lebih baik di banding kemarin.

“sudah lebih baik ?” tanya Henry

“hm , terima kasih . maaf aku merepotkanmu semalam “

Henry tak menjawab dia pergi berlalu duduk di sofa dekat jendela menikmati kopi paginya, semakin hari Erica semakin tahu sikap asli Henry yang rupanya sangat penuh perhatian,sambil menahan rona wajahnya Erica memeriksa persediaan makanan di dalam kulkas dan terdiam .

“sepertinya aku harus belanja “

1
Maya Wiratama
aku suka jalan cerita nya... plizzz
Maulana Maulana
tdk seru ceritanya
Maulana Maulana
terlalu bertele-tele seorang hendry
gk masik akal masa tdk tau dengan pikiranya sendiri
Vitha Vivi
Luar biasa
Revi Yulia
semangat thor biar up tambah seru
Chan18: terima kasih kaka.
di tunggu ya Up nya tiap hari 🤗
sehat" sllu buat kakanya
total 1 replies
Tini Timmy
lanjut kk/Smile/
Tini Timmy
lanjut kakak/Smile/
Tini Timmy
benih-benih cinta mulai tiba
Tini Timmy
lanjut kk
Tini Timmy
lanjut kk...
Tini Timmy
semangat nulis nya kk/Smile/
Tini Timmy
semangat nulis nya kakak😊
Tini Timmy
lanjut....
Tini Timmy: Hai, okee siap kk
Chan18: Hai kaka bab berikutnya udh updt ya 🙏
total 2 replies
Killspree
Halaman terakhir bikin aku ngerasa kosong, seharusnya ada kelanjutannya lagi😔
Chan18: Hai kak,
aku updt tiap hari ya,
di tunggu Bab 3 hari ini. terima kasih🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!