NovelToon NovelToon
Istri Barbar Tuan Muda

Istri Barbar Tuan Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / CEO / Cinta Paksa / Romansa
Popularitas:28.3k
Nilai: 5
Nama Author: Arsy Humaira

Gadis cantik bernama Alina Humaira, dinikahi Tuan muda tampan, bernama Jonathan Arya untuk memberikan seorang keturunan anak laki-laki dari keluarga konglomerat itu. Dia rela menjadi istri ketiga demi menyelamatkan ayahnya yang sedang sekarat.

Meski berat, gadis itu harus berani menghadapi segala resiko yang akan ia hadapi setelah terjadi pernikahan itu, termasuk meninggalkan calon suaminya yang sedang bekerja di luar negri.

Mampukan ia menjalani takdir, yang tak pernah terbayang sebelumnya? Apakah ia akan menjalani kehidupan seperti surga? Ataukah kehidupan seperti di neraka setelah kakinya menginjak rumah mewah bak istana itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arsy Humaira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 21

Tok tok tok

"Mbak Sukma! Ini aku Alina!" ucapnya di ambang pintu kamar Sukma, sembari celingukan kanan kiri.

Ceklek!

Pintu kamar Sukma terbuka.

"Alina, kamu disini? Ayo masuk!" ajak Sukma lalu menarik tangan madunya itu.

"Kamu tahu darimana kamarku, Al?" tanyanya lagi.

"Tuan Muda,"

"Hah… serius kamu?"

"Iya, memangnya kenapa Mbak? Ya udah itu gak penting. Aku kesini itu, ingin menawarkan sesuatu!" jawab Alina seraya terkekeh.

"Menawarkan apa?" tanya Sukma penasaran.

"Pengasuh Sifa dan Naya! Kebetulan temanku, dia sedang butuh pekerjaan!" jawab Alina.

"Aduh… bagaimana ya? Kayaknya itu tidak semudah yang dibayangkan. Rumah ini kalau butuh pelayan atau pengasuh, tidak bisa main comot orang begitu saja Al, harus melewati yayasan, yang terpercaya!" ucap Sukma sembari tersenyum.

"Begitu ya? Gimana dong?"

"Iya gak bisa kayaknya, Al!"

"Gak ada cara, lain?"

"Iya paling, teman kamu daftar dulu ke yayasan. Tapi setahuku, untuk cepat bekerja lama harus nunggu 1 sampai dua bulan, kan harus pelatihan dulu. Lagian aku tidak membutuhkan pengasuh Al," jawab Sukma.

"Tapi ini bukan pengasuh, biasa,"

"Maksud kamu?"

"Jadi temanku ini, nanti bisa membantu kita, khususnya Mbak Sukma, dan mbak Sandra, untuk pergi dari sini, nunggu tuan muda, luluh gak tau sampai kapan, mau melepaskan kalian, apalagi keluarga ini anti perceraian!" jelas Alina panjang lebar.

"Serius kamu, Al?"

"Iya, aku serius!"

Sukma terus berpikir, bagaimana caranya memasukan teman Alina ke rumah, keluarga Robertho.

Cling..

Alina tiba-tiba tersenyum.

"Kamu, kenapa Al?" tanya Sukma merasa heran.

"Udah serahkan saja sama aku. Yang penting nanti saat mama mertua kita, dan tuan muda bertanya pada Mbak Sukma soal butuh pengasuh. Jawab saja iya, oke!" jawab Alina sembari tersenyum.

"Iya Al, terimakasih ya! Karena kamu berniat bantuin aku! Jujur Al, aku sudah banyak angan-angan saat nanti aku pergi dari sini, selama ini, aku punya simpanan uang di rekening yang tidak orang tahu. Aku selalu sisihkan uang pemberian tuan muda setiap bulannya. Aku selalu rutin transferkan ke rekeningku yang lain. Al, Aku akan buka usaha, yang dulu sempat aku impikan, dan aku akan hidup bebas dan bahagia bersama kedua putriku" jawab Sukma berandai-andai, sembari menyeka air matanya.

"Mbak Sukma dan mbak Sandra, tidak punya pelayan kayak aku? Seperti Sari dan Mita?" tanya Alina.

"Punya Al, hanya saja sekarang aku tidak memakai jasa pelayan lagi. Agar aku bisa bebas belanja keluar sendiri, meskipun tetap dikawal sih. Tapi dengan itu aku bisa sesekali membawa Sifa dan Naya keluar dari rumah ini meskipun hanya sebulan sekali." jawab Sukma tersenyum getir.

"Kenapa sih? Kalian itu bagaikan hidup dalam penjara di rumah ini, tidak punya kebebasan?"

Alina begitu geram, mendengarnya.

"Al, logika aja. Jika mama membiarkan kita bebas dan leluasa. Kita gak akan patuh dan menurut, secara ini jaman modern, hanya saja kamu tau sendiri, kita tidak punya kebebasan, hp pun, kita dipakaikan cctv," jawab Sukma seraya menghela nafasnya.

"Iya juga ya Mbak, mama sudah memikirkan hal ini sedemikian rupa, agar menantu selalu bodoh, dan tidak bisa bersuara!" balas Alina

"Al, lebih baik kamu ke kamarmu lagi gih. Takut-takut, mama mertua kita tahu. Bukan tidak mungkin kamu malah, tidak akan bisa keluar kamar. Aku aja jika menemui kamu, selalu curi-curi waktu!" ujar Sukma sembari memegang tangan Alina.

"Iya oke deh, kalau begitu aku pergi ya! Sifa, Naya, Tante pergi dulu ya! Sini peluk Tante dulu!" ucap Alina lalu melebarkan tangannya, agar dua gadis kecil itu memeluknya. Sifa dan Naya menghampiri Alina lalu keduanya memeluk Alina.

"Sifa, Naya, Tante janji, Sifa dan Naya… akan selalu bahagia. Dan kalian berdua akan bisa hidup layaknya anak-anak yang lain. Tidak diam terus di kamar seperti ini. Dunia ini luas, indah, maukan kalian melihat dunia?" Alina mengelus rambut kedua gadis kecil itu.

"Mau Tante, kami mau, kami hanya bisa melihatnya di televisi, nanti Tante akan mengajak kami ke kebun binatang? Atau ke pantai? Atau ke taman bermain?" tanya Sifa dan Naya begitu girang.

Ironis memang, dua gadis kecil itu terlahir dari di dalam keluarga kaya raya, tapi ternyata mereka tidak bahagia.

"Iya sayang, kalian nanti, Tante ajak ke tempat-tempat yang kalian mau,"

"Janji?"

"Iya sayang Tante janji," jawab Alina seraya menyeka air matanya. Sedangkan Sukma hanya bisa terharu saat ini.

"Mbak Sukma, aku ingin mengatakan sesuatu!" imbuh Alina.

"Apa itu Al,?

"Jadi tadi pagi, aku mendengar mama sedang menelpon seseorang. Dan mama menyuruh orang itu untuk, membuntuti papa. Aku tidak tahu apa tujuan mama, menyuruh hal itu?" jawab Alina.

"Mungkin karena papa, jarang di rumah kali Al,"

"Maksudnya?"

"Iya, papa selama ini, selalu di luar kota. Apalagi, semenjak urusan kantor beliau serahkan kepada tuan muda. Papa hanya satu, atau dua hari dalam satu minggu di rumah ini. Atau kadang tidak pulang sama sekali." jelas Sukma sembari mengelus rambut kedua putrinya.

"Hah… aku baru tahu, Mbak!"

"Kayaknya papa, juga tidak mengetahui, sikap mama selama ini pada kami, para menantu. Entahlah aku juga tidak tahu, karena sikap papa, jauh 180° dengan mama." ucap Sukma tersenyum getir.

"Lalu, kenapa Mbak Sukma, dan mbak Sandra, tidak ceritakan saja kepada papa, soal mama dan tuan muda?" tanya Alina tak habis pikir.

"Kami tidak berani, Al,"

"Haduuhh…!" Alina menepuk jidatnya.

"Kami takut Al, kami tidak punya keberanian seperti kamu!"

"Mbak, sebenarnya kalian punya hak di rumah ini, karena kalian istri sah tuan muda. Seharusnya kalian berani speak up dari dulu! Satu lagi, kakeknya tuan muda tinggal dimana?" tanya Alina semakin ingin tahu.

"Aku juga tidak tahu. Kakek Agung, hanya pernah dua kali berkunjung ke rumah ini, saat Sifa dan Naya lahir." jawab Sukma, seraya menggigit jari telunjuknya.

"Ya ampun Mbak, Alina geleng-geleng kepala. Aduh… aku benar-benar pusing dengan keluarga ini, mama mertua dan suami, seenak dewek, kita para menantu masa mau diam saja?? Ya ampun Mbak, pokoknya mulai sekarang, kita harus berani melawan ketidak adilan ini! Negara aja, memberikan pelayanan komnas pembela hak perempuan," ucap Alina, gadis itu bagaikan setetes air di gurun pasir yang gersang. Meskipun kecil, tapi seolah menjadi kekuatan baru untuk Sukma dan juga Sandra.

"Al, terimakasih, sekarang aku semangat lagi, hidup aku perlahan ada harapan lagi. Khususnya untuk Sifa dan Naya. Aku janji, mulai sekarang kita akan bahu membahu untuk melepaskan diri dari hubungan sakit ini." kata Sukma seraya mengembangkan senyumnya.

Setelah cukup lama bicara dengan Sukma, Alina kemudian keluar dari kamar Sukma. Namun dia tidak menghubungi Arya untuk minta dijemput. gadis itu naik ke lantai tiga, melewati jalan biasa.

"Alina!"

Utami memanggil namanya, gadis itu kemudian menoleh ke arah mertuanya.

"Eh Mama!" jawabnya sembari tersenyum.

"Sedang apa kamu, disini? tanyanya agak meninggikan suaranya.

"Oh, aku habis menemui Sifa dan Naya, maklum Ma, aku kan sebelumnya pernah mengajar di taman kanak-kanak, kadang aku rindu anak-anak Ma," jawab Alina seraya tersenyum.

"Oh, tadi kamu ke kamar Sukma? Darimana kamu tahu kamarnya?"

"Aku cari Ma, ini kan masih di rumah, memangnya kenapa?"

"Katanya kamu sakit? Kenapa kamu keluar kamar? Sudah lebih baik, kamu diam saja di kamar. Kamu kan, udah Mama kasih fasilitas kelas hotel bintang lima, dua pelayan yang selalu ontime saat kamu butuhkan, perawatan setara salon ternama. Apalagi yang kurang?" jawab Utami tampak menahan kesal.

"Iya Ma, aku sudah baikan. Tapi Ma, jika aku diam di kamar terus. Nanti kakiku pegal. Aku ini tidak biasa diam terus, jadi aku perlu menggerakkan kakiku Ma, Mama mau punya menantu kena rematik atau asam urat? Karena kebanyakan diam tidak banyak gerak?" ucap Alina terkekeh.

"Alasan saja kamu! Di kamar kamu ada peralatan olahraga. Tidak usah mencari alasan," hardik Utami mulai agak marah.

"Beda Ma, kalau geraknya di kamar terus, hatiku tidak senang. Hidup itu dinikmati Ma, jangan di bikin pusing! Di dunia ini hanya sementara, lah kalau kita keburu meninggal, kita akan mati penasaran, karena kita tidak sempat menikmati hidup." jawab Alina.

"Kamu itu ya! Kamu baru beberapa hari jadi menantu saya, sudah berani menempas ucapan saya!"

"Slow Ma, Slow… jangan marah-marah, nanti cepat tua! Tuh kan wajah Mama kelihatan agak keriput," ucap gadis itu agak menajamkan penglihatannya.

"Serius kamu? Tidak mungkin, perawatan saya, skincare saya kan yang paling mahal. Jangan ngarang kamu, Alina!" Utami tampak kaget seraya memegangi wajahnya.

"Serius Ma, perlu aku bawakan cermin? Mungkin itu efek Mama suka marah-marah, loh!" jawab Alina. Dengan wajah serius.

"Jadi beneran Al, muka saya terlihat keriput?"

"Iya Ma,"

"Tidaaaaakkk… tidak mungkin!" Utami agak menjerit, sembari memegangi wajahnya, lalu pergi menaiki tangga rumahnya untuk menuju kamarnya. Sedangkan Alina hanya terkekeh.

1
Siti Khoyimah
😂😂😂 hnya demi ank laki" punya istri 3 menyakitkn
Nuraeny
lanjut
strawberry milk
ini yg bikin ketawa trs pasangan gesrek si Joni sama Boneng 🤣🤣
Nuraeny
lanjut
Nuraeny
lanjut thor 💪🏼💪🏼
harwanti unyil
manis sekali kata" mu menantu mama
Nuraeny
lanjut thor 💪🏼💪🏼
strawberry milk
hadeuh gak anaknya ga emaknya egois bukannya sadar diri.
jiee💚
heran dah kenapa Arya gak tegas sama mamanya padahal kan laki"harusnya jgn mau di perbudak meskipun dalih orang tua
Giselle Bustamante
Gak nyangka bisa ketawa terbahak-bahak saat baca ini😂
Yue Sid
Cerita ini bagus banget, aku sangat penasaran dengan kelanjutannya.
Arasyi: Maaciw kak🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!