Sweet Revenge
Grek..Grek..Grek...Grek.
Suara Roda koper yang dibawa seorang wanita muda yang cantik nan elegan, ia berjalan melewati gate kedatangan internasional, selama ia terus berjalan di dalam bandara, ada banyak sekali mata yang memandanginya, mereka kagum akan paras cantik yang dimiliki wanita muda ini.
"Itu model...atau artis ya..." bisik-bisik orang yang terkagum-kagum pada paras cantiknya. Matanya lentik dan tajam, bentuk wajah oval sempurna, bibir merekah menambah kesan yang seksi, rambut panjang hitam terurai begitu halus, ditambah bentuk tubuhnya yang seksi seperti model majalah playboy.
Namun, meskipun perhatian dari orang-orang di sekitar bandara tampak begitu intens, Chartiana tetap melangkah dengan anggun, tanpa menanggapi bisikan-bisikan yang mengagumi penampilannya.
Ia sudah terbiasa dengan tatapan seperti itu, sejak lama. Chartiana tidak hanya dikenal karena kecantikannya, tetapi juga karena kepintaran dan kerja kerasnya selama ia menyelesaikan kuliahnya di UK Inggris.
Setelah keluar dari area imigrasi, ia langsung menuju ruang tunggu, dia duduk, menunggu kedatangan seseorang yang ia sudah lama rindukan. Sesekali ia melirik jam tangan di pergelangan tangannya, menunggu dengan sabar.
"Tiana...." panggil seorang wanita berambut pirang tapi bukan bule.
"Vivian....." Charty langsung berjalan cepat dan memeluk sepupunya.
"Oow, gua kangen banget sama lu Tiana." seru Vivian memeluk erat sepupu yang sudah seperti saudara kandung baginya.
"Gua juga Vi-, di UK gak ada teman curhat yang nyebelin kayak lu tauk." seru Charty sembari cipika cipiki.
"Gua memang nyebelin tapi rela bolos kerja demi jemput lu." ujarnya sambil mengedipkan satu mata.
"Iya lu memang sepupu langka gua." Charty terkekeh, melihat tingkah centil Vivian.
Sambil saling rangkul mereka berjalan bersama menuju parkiran mobil. "Widih, mobil sport warna ungu." Charty terkagum-kagum melihat mobil keren milik sepupunya.
Segera mereka berdua masuk kedalamnya, lalu berkendara ke rumah orangtua Chartiana. "Mobil ini hadiah kelulusan dari daddy gua tahun lalu." ujarnya dengan wajah bangga.
"Murah hati sekali paman Johan, seandainya ayahku gak pelit." cebik Charty, ayahnya Jonathan tidak pernah mengijinkan Charty untuk menyetir, karena sang ayah merasa putrinya belum bisa bertanggung jawab kalau diberikan banyak kebebasan.
"Btw gimana pacar bule lu yang di Australia itu, ngelamar lo?" tanya Charty penasaran dengan hubungan asmara Vivian sewaktu kuliah di Australia.
"Sayangnya gua terpaksa break up sama dia, gua gak bisa ikut dia tinggal disana, dia juga sama gak mau pindah jadi warga sini, percuma kalau aku paksakan gak akan menikah juga sama dia." seru Vivian, raut wajahnya tampak sedih.
"Gua turut prihatin sama lu..., untungnya sih gua masih jomblo jadi masih bisa nemenin lu hehehe..." Charty terkekeh.
"Astaga Charty, betah banget sih jomblo, padahal lu tuh lebih cantik dari gua, jangan bilang lu masih mengharapkan cinta dari kakak tiri lu yang playboy itu." Vivian memicingkan matanya, sejak dulu ia sangat tau Charty yang cinta setengah mati dengan kakak tirinya Jeremy.
Mereka memang tidak sedarah, tapi tetap saja Vivian tidak suka kalau mereka jadian, akan sangat mencoreng nama keluarga besar Ganendra, karena yang semua orang tahu kalau Jeremy adalah anak kandung paman Jonathan dan bibi Charlotte.
"Habis belum ada pria manapun yang bisa membuatku berdebar-debar hebat seperti kak Jeremy." ujarnya sambil mengerucutkan bibir, membayangkan wajah tampan kakak tirinya, belum lagi suara dan sikapnya yang selalu lembut pada Charty.
"Kak Stefan? Bukannya lu selalu berdebar-debar sama dia." Vivian tertawa jahil.
"Iiihhss..!! Jangan sebut nama orang menyebalkan itu!!, Kalau sama dia bukan berdebar-debar namanya, tapi bikin emosi!!" umpat Charty melipat tangan, dan memasang wajah bete.
"Cie...cie...~ hati-hati loh terlalu kalau terlalu benci nanti malah cinta." Vivian menggoda sepupunya kalau sudah membicarakan kak Stefanus Karim sahabat kak Jeremy.
"Btw gua denger lu kerja di kantor bokap lu, enak gak?" tanya Charty sengaja mengalihkan pembicaraan.
"Iihh..., gak enak banget, banyak yang sirik sama gua tau, terutama senior di kantor, belum lagi karena gua anak pertama dari Daddy dan mommy, jadi banyak yang berharap gua jadi penerus perusahaan mereka." keluh Vivian, masih muda namun sudah banyak beban tanggungan di kantor.
"Masa sih, bukannya enak ya, lu gak perlu kerja capek-capek udah naik jabatan duluan."
"Iya sih..., tapi tetap saja gua dipandang sebelah mata kalau belum paham soal perusahaan." Vivian mencebik mengingat dirinya sangat malu kalau tidak paham soal SOP perusahaan ayahnya.
"Uuhh ngeri juga ya, ngebayangin itu." Charty jadi merasa merinding, ia sendiri yang baru lulus kuliah juga akan segera bekerja di perusahaan ayahnya. Jadi takut membayangkan bekerja disana.
"Kalau lu sih enak, ada kak Jeremy yang meneruskan peran ayahmu di perusahaan, setidaknya beban lu gak akan sebesar beban yang gua tanggung lah." ujar Vivian sejak dulu selalu merasa iri pada Charty yang memiliki kakak laki-laki seperti kak Jeremy.
"Ya...dong, kak Jeremy memang yang terbaik." ujarnya menyeringai, tidak sabar ingin segera bertemu dengan sang kakak tercinta.
.
Bersambung~
...****************...
TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA ❤️❤️❤️
Jangan lupa memberikan Like, Subscribe, dan Vote ya...~ biar Author makin semangat menulis cerita ini, bentuk dukungan kalian adalah penyemangat ku...😘😘😘
Novel ini menceritakan kisah cinta anak-anak yang lahir di dua novel sebelumnya, sembari menunggu update novel ini, silahkan membaca kisah cinta orangtua mereka, pastinya cerita romantis, lucu, bikin tegang, plus sedih menguras air mata...🥹🥹🥹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Delita bae
hadir , jika berkenan mampir ya😇🙏
2024-11-06
0
king🎲ايتاشي
mantap lanjutkan/Good//Good//Good//Good//Good/ ku berikan gift semangat on going🔥🔥🔥🔥
2024-10-23
1
king🎲ايتاشي
semangat up novel ini
2024-10-23
0