NovelToon NovelToon
"Rediscovering Love: A Tale Of Relationships"

"Rediscovering Love: A Tale Of Relationships"

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / CEO / Selingkuh / Pelakor / Kehidupan di Kantor / Penyesalan Suami
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: mibrenebon

"Siapa sangka di balik tirai kehidupan rumah tangga yang tampak sempurna, ada kisah yang tak terduga?

Dalam "Rediscovering Love: A Tale of Relationships" Sebastian Dwiantara dan Luna Aurora adalah pasangan yang tampaknya memiliki segalanya.

Namun, apa yang terjadi ketika hubungan mereka diuji oleh tantangan besar?

Dari pertengkaran yang memanas hingga godaan dari luar, kisah ini memperlihatkan sisi lain dari pernikahan yang penuh lika-liku.

Jadi, siapakah yang akan bertahan, dan bagaimana mereka menghidupkan kembali cinta di antara semua rintangan?

Baca kisah yang penuh emosi ini dan temukan jawabannya!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mibrenebon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Meninggalkan rumah

...-Selamat Membaca-...

Luna meninggalkan rumah dengan perasaan campur aduk, hatinya masih berdebar-debar akibat pertengkaran hebat yang baru saja terjadi dengan Sebastian.

Dalam perjalanan, ia mencoba menenangkan diri sambil memikirkan langkah selanjutnya. Malam itu dingin, dan Luna merasakan angin malam yang menusuk kulitnya.

Setelah berjalan beberapa blok, Luna melihat sebuah kafe kecil dengan lampu hangat yang bersinar dari jendela. Ia memutuskan untuk mampir, berharap bisa menemukan ketenangan sementara di sana.

Luna membuka pintu kafe dan disambut dengan aroma kopi yang menyegarkan dan suara obrolan pelan dari beberapa pengunjung.

Luna memilih meja di sudut, agak jauh dari keramaian. Seorang pelayan muda datang menghampirinya dengan senyum ramah.

"Malam, ada yang bisa saya bantu?" tanyanya.

"Saya pesan kopi hitam, tolong," jawab Luna dengan suara pelan.

Pelayan itu mengangguk dan pergi untuk menyiapkan pesanannya. Sementara menunggu, Luna mengeluarkan ponselnya dan mulai mencari penginapan di aplikasi. Dia merasa canggung dan sedih, tetapi bertekad untuk menemukan tempat yang nyaman untuk beristirahat malam itu.

Setelah beberapa menit, kopinya datang, dan Luna mulai menyeruputnya perlahan sambil terus mencari penginapan yang sesuai. Dia menemukan beberapa pilihan yang terlihat nyaman dan aman, tetapi kebanyakan sudah penuh atau terlalu jauh. Akhirnya, dia menemukan sebuah penginapan kecil yang masih memiliki kamar kosong dan lokasinya tidak terlalu jauh dari kafe.

"Penginapan Lestari," bisik Luna pada dirinya sendiri. Dia memutuskan untuk memesan kamar di sana untuk malam itu. Setelah menyelesaikan pemesanan, Luna merasa sedikit lega, setidaknya dia tidak perlu khawatir tentang tempat tidur malam ini.

Ketika Luna selesai dengan pesanannya, pelayan kembali menghampirinya. "Ada lagi yang bisa saya bantu?" tanyanya dengan senyum ramah.

Luna menggeleng. "Tidak, terima kasih. Kopinya enak sekali."

Setelah beberapa saat, Luna merasa sudah cukup tenang untuk melanjutkan perjalanan. Dia membayar kopinya dan keluar dari kafe, berjalan menuju penginapan Lestari. Malam semakin larut, dan jalanan mulai sepi. Meski perasaannya masih kacau, Luna merasa ada sedikit harapan dalam ketidakpastian ini.

Sesampainya di penginapan, Luna disambut oleh resepsionis yang tampak ramah. Setelah menyelesaikan proses check-in, dia dibawa ke kamarnya yang sederhana namun bersih dan nyaman. Luna merasa sedikit lega saat melihat tempat tidur yang bersih dan rapi. Dia meletakkan barang-barangnya dan berbaring, mencoba merelaksasikan pikirannya yang masih penuh dengan berbagai pikiran dan emosi.

Sambil menatap langit-langit kamar, Luna merenungkan apa yang harus dia lakukan selanjutnya. Dia tahu bahwa dia tidak bisa terus seperti ini, namun dia juga tidak ingin menyerah begitu saja pada hubungan yang telah mereka bangun bersama selama ini. Dengan mata yang perlahan-lahan mulai terpejam, Luna berharap bahwa esok hari akan membawa jawaban dan ketenangan bagi hatinya yang terluka.

Malam itu, di penginapan kecil yang tenang, Luna berusaha tidur dengan harapan menemukan jalan untuk memperbaiki hidupnya dan hubungannya dengan Sebastian. Meskipun masa depan masih penuh ketidakpastian, Luna merasa bahwa dia telah mengambil langkah pertama menuju perubahan yang diperlukan.

...****************...

Sementara itu, di rumah, Sebastian merasa kacau dan bingung setelah Luna pergi dengan penuh kemarahan. Rumah yang biasanya terasa hangat dan penuh kehidupan sekarang terasa sunyi dan dingin. Dia berdiri sejenak di ruang tamu, mencoba memahami apa yang baru saja terjadi, namun pikiran dan perasaannya saling bertabrakan, membuatnya semakin bingung.

Dengan langkah berat, Sebastian berjalan menuju kamar mandi. Dia melepaskan pakaiannya dengan gerakan lamban, merasa beban berat di pundaknya. Ketika air shower mulai mengalir, dia berharap guyuran air bisa menenangkan pikirannya yang kacau.

Di bawah guyuran shower yang dingin, Sebastian mencoba memikirkan kembali semua yang terjadi. Amarah dan frustrasi bercampur dengan rasa penyesalan. Tapi, ada juga perasaan bahwa Luna tidak benar-benar memahami posisinya. Dia merasa terjepit di antara tanggung jawab pekerjaan yang menumpuk dan harapan Luna yang tampaknya tak pernah terpuaskan.

"Kenapa Luna tidak bisa mengerti betapa pentingnya pekerjaanku?" pikir Sebastian dengan getir. Dia merasakan air dingin mengalir di wajahnya, mencoba untuk mendinginkan kepalanya yang panas oleh emosi. "Aku melakukan ini semua untuk kita. Untuk masa depan kita."

Sebastian mengingat semua jam kerja panjang, semua proyek yang harus diselesaikan. Dia merasa telah memberikan yang terbaik dari dirinya untuk memastikan mereka memiliki kehidupan yang layak. Namun, setiap kali dia pulang, selalu ada keluhan dan tuntutan dari Luna yang membuatnya merasa tidak dihargai.

"Apa Luna tidak melihat betapa aku berusaha? Betapa aku juga lelah dan butuh dukungan?" pikirnya lagi, dengan frustrasi yang semakin mendalam. Dia merasakan ketegangan di otot-ototnya, dan air yang mengalir tidak mampu menghilangkan rasa sakit dan kekesalan itu.

Sebastian menutup matanya, mencoba menenangkan dirinya. Dia ingat bagaimana dia selalu mencoba berbicara dengan Luna tentang pekerjaannya, betapa penting dan menegangkan tanggung jawab yang dia emban. Tapi sepertinya Luna hanya melihat sisi lain, sisi di mana dia terlalu sibuk dan tidak punya waktu untuk mereka.

"Dia tidak mengerti," gumam Sebastian pelan, merasakan perasaan kesepian yang tiba-tiba melingkupinya. "Dia tidak mengerti betapa beratnya beban yang aku pikul."

Dengan pikiran yang terus-menerus berputar, Sebastian mematikan shower dan mengeringkan tubuhnya. Dia berjalan ke kamar tidur, merasa lebih lelah dari sebelumnya. Duduk di tepi tempat tidur, dia memandang ruangan yang sepi dan merasa semakin hampa.

Sebastian menyadari bahwa dia dan Luna berada di persimpangan yang sulit. Meskipun dia merasa bahwa Luna tidak memahami posisinya, dia juga tahu bahwa dia perlu menemukan cara untuk menjembatani kesenjangan ini. Namun, saat itu, rasa lelah dan kebingungan mendominasi pikirannya. Dia tahu bahwa diskusi ini belum selesai, dan mereka harus menemukan jalan keluar bersama, apapun yang terjadi.

Malam itu, Sebastian berbaring di tempat tidur, matanya terbuka menatap langit-langit. Dia mencoba memikirkan cara untuk membuat Luna mengerti, sekaligus bagaimana dia bisa lebih memahami apa yang Luna rasakan meskipun sulit....

............................

...Sampai jumpa di part selanjutnya guys 😋...

1
afwatun nikmah
semangat luna,kalau sudah g kuat lepas ja...
afwatun nikmah
kayaknya seru ni
afwatun nikmah
kayaknys seru nih
selena d'flonce
rating dulu baru lanjut baca, mangats kak
selena d'flonce
novel sebagus ini sayang banget kaloo sepi😫 kata katanya bagus banget padahal, tertata rapi dan mengikuti pedoman baik, makin sukaa!! sukses selalu thor-nim
selena d'flonce
aaaa proud of you Luna! kamu ga sendiri, ada readers yang setia nemenin kamu!!/Determined/
selena d'flonce
sedih banget jadi Luna, wanita mana yang ga sakit hati digituin sama suaminya?🥹
Suzana Uzis
terlampau ringkas x tau apa kesudahan cerita macam tergantung
nurul hidayati
ceritanya kok gini ya... yang menang kayaknya pelakor ne... pelakor sllu menang hadeehh... nyesek lha
Agus Tina
Thor kenapa nggantung?
CER°: /Sleep/
total 1 replies
Nna_
emg sebastian g blg klo luna istrinya? mrka berdua gda perasaan mau ktmu, serumah lgi? kok bisa slma itu?
CER°: namanya jugaa lagi marahan kak wkwk
total 1 replies
Nna_
Jgn smpe tdk di lnjt novel ini aku udh suka bgt ceritanya bguss!! dpt pljrn dlm berumah tangga sukaa bgt pokoknya/Kiss/
CER°: wahh makasihh yaa. 😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!