Kiara Larasati terpaksa menikahi lelaki yang tak dikenal karena sebuah salah paham salah satu warga desa yang melihat Kiara d cium seorang lelaki bule dalam keadaan seluruh pakaiannya basah
Elvano yang berkunjung d vila keluargnya sedang menikmati pemandangan air terjun melihat seseorang tenggelam jiwa heroiknya memaksa dia untuk menolong dan berakhir menikahi gadis yang dia tolong
bagaimana kisah percintaan mereka, ikuti terus kisahnya ya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon etha anggra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 03
Elvano yang baru masuk kamar mengambil ponselnya di atas nakas dan ternyata sudah banyak panggilan tak terjawab dan notifikasi dari Dad George dan Johan menanyakan keberadaannya, Elvano duduk d ranjang dan menyandar pada headboard langsung menghubungi dad George dan langsung terhubung
"Hallo! ya dad" kata Elvano, bukan suara dad George yang terdengar malah suara mom Anna yang khawatir
"Hallo sayang, dari mana saja mommy mencemaskanmu sayang" kata mom Anna
"aku baik-baik saja mom.. maaf aku terlalu lelah dan ketiduran dan mommy sekarang sudah bisa tenang" ucapnya menghibur mom Anna.
"Baiklah sayang lanjutkan istirahatmu dan ingat jangan terlalu lelah" pinta mom Anna
"Iya mom.. i love you my girl" ucapnya, belum sempat mematikan telpon tiba-tiba terdengar suara Barito dari seberang sana, ternyata mom Anna mengaktifkan load speaker karena dad George juga ingin mendengar penjelasan putra sulungnya.
"Jangan coba-coba merayu gadisku" ucap dad George ketus
"Cih dasar posesif.. sama anak sendiri saja cemburu" gumam Elvano
"Baiklah sayang mommy tutup telponnya, jangan lupa makan ingat jaga kesehatan" ucap mom Anna
"siap mommyku saya" jawab Elvano Dan mematikan sambungan ponselnya bertepatan
dengan kiara masuk kamar
"apakah kita akan tidur satu kamar" tanya kiara sambil bersedekap tangan di depan dada
"why not! kita sudah sah dan ini malam pertama kita" jawab Elvano sambil menepuk batal disampingnya
Elvano mencoba mencairkan suasana canggung dan ini akan berlangsung sampai satu bulan kedepan
"ah ya satu lagi bukankah kita belum berkenalan,, perkenalkan namaku Elvano Zayn Dominic aku lahir di Prancis usiaku 27 tahun putra pertama dan aku mempunyai 2 orang saudara dan seorang CEO DOM-Corp. berpusat di Jakarta, Pria tampan kaya berkharismatik itulah aku" ucapnya panjang kali lebar
"Cih dasar bule narsis, mimpi apa aku sampai menikah sama nih bule,, ganteng sih" gumam kiara pelan
"aku mendengarmu" ucap Elvano "aku hanya ingin berteman denganmu.. paling tidak sampai satu bulan kedepan" imbuhnya
"Terima kasih" ucap kiara sendu sambil naik ke atas ranjang "terima kasih sudah menyelamatkan nyawaku dan sudah menyelamatkan ku dari cibiran warga" ucapnya lagi sambil menatap dinding
"ekhem ekhem!! maaf nyonya Elvano selama satu bulan muka saya disini dan di depan kamu itu dinding" ucapnya jahil
"Bukankah suami satu bulanmu ini terlalu tampan di banding dinding itu" ucap elvano sambil tertawa ringan.
Kiara tersenyum mendengar bualan suami satu bulannya sambil menatap kearah Elvano
kedua netra saling pandang untuk sekian detik Kiara memutuskan pandangannya mengambil guling memberi sekat antara dia dan Elvano
"Baiklah! dari pada aku harus mendengar ocehanmu lebih baik kita tidur" kata Kiara sambil merebahkan tubuhnya membelakangi Elvano dan memejamkan mata. Elvano tersenyum menatap punggung Kiara dan merebahkan tubuhnya membelakangi kiara, sejenak dia melihat ponsel melihat foto gadis yang di jadikan wallpaper dan dia baru sadar seharian ini gadisnya belum ada menghubunginya sama sekali.
malam semakin larut tanpa terasa keduanya sudah terlelap mengarungi mimpi hingga pagi menjelang, sang mentari mengintip dari celah gorden di kamar Kiara membuat mata cantik gadis itu mengerjap berat.
seketika mata Kiara membulat sempurna melihat dada bidang d depan matanya hingga reflek tangan dan kakinya mendorong Elvano hingga terjatuh ke lantai
Dugh
"aoug!!" rintih Elvan yang terasa sakit d badannya depan belakang
"Kau mau membunuh ku ya" kata Elvan dalam mode terkejut karena mendapat serangan tanpa aba-aba oleh Kiara
"Kamu siapa? mau mesum dikamarku?" tanya Kiara dalam mode siaga
"What??" kata Elvano masih dalam mode terkejut "oh my God,, apa kau memiliki sindrom alzheimer" tanya Elvan mengejek sambil berdiri dan duduk d atas ranjang
Kiara menepuk jidatnya dia baru teringat pria yang didalam kamarnya adalah suami bulenya.
"Maaf aku lupa" jawab Kiara singkat dan berlari ke kamar mandi
Elvano yang melihatnya hanya geleng-geleng kepala dan kembali tidur karena menurutnya hari masih terlalu pagi
Sedangkan di kamar mandi wajah Kiara sudah memerah, dadanya berdebar kencang
lagi-lagi matanya bertemu dengan roti sobek milik suaminya. Kiara menghidupkan shower dan mengguyur tubuhnya hingga 30 menit berlalu Kiara sudah terlihat segar menggunakan kimono bathrobe. Kiara berjalan acuh tanpa merasa bersalah melewati suaminya yang duduk di tepi ranjang sambil melihat ponselnya.
kiara mengambil baju dan kembali lagi masuk kamar mandi untuk ganti karena tidak mungkin dia berganti baju di depan suami satu bulannya.
"kenapa tidak ganti baju disini saja.. bukankah tidak adil kalo hanya kau saja yang melihatku setengah telanjang" celetuk Elvano yang melihat Kiara akan masuk lagi ke kamar mandi
"Dasar bule mesum" maki Kiara sambil berlalu masuk kamar mandi.
setelah berganti pakaian dia bergegas membantu nenek Astri di dapur
"selamat pagi nek" sapa Kiara
"selamat pagi sayang" jawab nek Astri
"bagaimana tidurmu nyenyak?" tanya sang nenek
"hem" jawabnya sambil tersenyum, teringat kembali dengan momen bangun tidur yang disuguhkan oleh pemandangan yang menyegarkan mata dan membuat dadanya berdebar, Kiara menggelengkan kepala menyadarkan diri dari lamunannya
semalam tanpa sadar mereka tidur sambil berpelukan "tunggu! di mana guling pembatasnya?? sejak kapan dia tidur telanjang dada seperti itu" gumam Kiara dalam hati
nenek Astri yang melihat tingkah aneh Kiara pun mencoba menggodanya
"apa tidurmu terlalu nyenyak sayang" kata nek Astri sambil tersenyum menggoda Kiara
"aah nenek jangan aneh-aneh deh mikirnya.. kita hanya tidur" sungutnya
"iya iya nenek kan hanya bertanya" kata nenek Astri. sambil menggoreng tempe kesukaan kakenya
"masak apa hari ini nek?" tanya Kiara sambil memakan tempe yang sudah matang
"kakekmu pengen makan cah kangkung sambal pete" jawab nek Astri, Kiara hanya manggut-manggut sambil mengunyah tempe yang walaupun hanya tempe tapi enak pakek banget kesukaan outhor.
Kiara memasukkan nasi dan lauk pauk ke dalam rantang dan bersiap mengantar sarapan kakek Bima di padepokan tempat kakek mengajar silat.
"Kia!! bangunan suamimu suruh dia sarapan" kata nenek Astri
"Baik nek" Jawabnya berjalan ke kamarnya, dan di kamar Kiara melihat Elvano yang sibuk dengan Laptop mengecek email yang baru di kirim oleh Johan.
"Nenek menyuruhmu sarapan" ucap Kiara sambil berlalu mengambil ponsel diatas nakas.
Elvano menatap Kiara yang sudah terlihat rapi
" Mau kemana pagi-pagi sudah rapi?" tanya Elvano
"Aku sarapan bersama kakek di padepokan" jawabnya santai
"Padepokan?" tanya Elvano lagi
Kiara menghela nafasnya pelan
" Yah kakek ku pelatih silat pagi-pagi buta dia sudah bangun dan melatih para anak didiknya tidak molor seperti pria di hadapanku ini" jawabnya ketus mengolok Elvano
"waah wah pagi-pagi julid nih" tanya Elvano menggoda
sungguh sebenarnya Kiara masih dongkol dengan pemandangan tadi pagi, bisa-bisanya pria itu tidur tanpa memakai pakaian.
"Aku ikut" putus Elvan mematikan Laptop dan beranjak dari ranjang.
tanpa menjawab Kiara pun berlalu meninggalkan kamar dan diikuti oleh Elvano suami satu bulannya.
~jangan lupa like subscribe dan komentar otor tunggu ya temen-temen~