NovelToon NovelToon
Gairah Panas Laki Laki Dingin

Gairah Panas Laki Laki Dingin

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / cintapertama / CEO / Kehidupan di Kantor / Office Romance
Popularitas:402.5k
Nilai: 4.7
Nama Author: @Caramel_Machiato

Amelia seorang gadis cantik yang bekerja sebagai sekretaris, disampingbitu Amelia juga masih merupakan mahasiswi yang sedang menyelesaikan S2 nya.

Hari itu Amelia harus pulang sedikit malam karena adanya perubahan jadwal perkuliahan, dan malam itu Amelia harus sendiri menunggu kendaraan umum sendiri.

Amelia berdiri di halte seorang diri, dengan kemeja dan rok spannya ada dua sosok laki laki yang terus menatapnya.

" Cantik sendirian aja " ucap salah satu laki laki itu

Amelia tak menghiraukannya, ia hanya menatap lurus menunggu angkutan umum.

" Sombong banget sih, mending sini sama Abang" ucap teman laki laki tersebut

Amelia yang mulai gelisah, sedikit berpindah dari tempat sebelumnya namun sayangnya usahanya gagal kedua laki laki itu terus mendekat kearahnya.

" Neng, berapa semalaman yuk kita seneng seneng " kedua laki laki itu mendekati Amelia

Belum sempat Amelia menjawab, ada sebuah mobil berhenti tepat di halte.

" Masuk " ucap orang yang ada di mobil

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @Caramel_Machiato, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 20

Pagi ini Amel mencoba menjalani kembali kehidupannya dengan sebaik mungkin, ia tak ingin berlarut-larut dalam masalah terlebih dengan Dion.

Amel yang baru saja tiba di ruangannya, melihat setangkai bunga mawar dan coklat hangat diatas meja.

" Ini dari siapa yah " Amel mencoba mencari tau siapa pemberinya

Senyum tipis terukir diwajah Amel, ia mencium wangi bunga tersebut.

Amel langsung duduk di kursinya, ia menyeruput coklat hangat itu yang manis membuat dirinya semakin membaik.

" Amelll " ucap Dina yang baru saja masuk

Dina melihat ada setangkai bunga mawar diatas meja Amel, ia pun langsung mengintrogasi temannya itu.

" Lo jadian sama siapa ? Ko ga cerita ? " tanya Dina dengan serius

" Sama siapa, engga sama siapa siapa. Gue aja gatau ini dari siapa, tadi juga ada coklat hangat tapi udah habis " jawab Amel dengan santai

" Siapa yaah, aneh banget. Penggemar rahasia Lo kali " ucap Dina dan Amel mengangkat kedua bahunya

Tiba tiba Amel teringat Dika, apakah Dika yang memberikan itu semua untuk Amel.

" Ka Dika udah Dateng belum ? " tanya Amel kepada temannya itu

" Udah sih, tapi tadi lagi kebawah. Kenapa emang ? " tanya Dina penasaran

" Ga apa apa, yaudah sana hus gue mau kerja nih " ucap Amel dan Dina pun langsung pergi dari ruangan Amel

Amel kembali mencium wangi bunga tersebut, setelah puas ia mulai mengerjakan beberapa pekerjaan yang kemarin tertunda.

Amel mulai menyusun jadwal Dion hari ini, setelah selesai ia pun memberikan kepada Dion.

" Tenang Amel, lo ga boleh bawa masalah pribadi ke dalam kerjaan" Amel mengucapkan pada dirinya sendiri

Amel berjalan menuju ruangan Dion, begitu sampai Amel langsung mengetuk pintu ruangan tersebut.

Tok.. Tok.. Tok..

" Masuk " ucap seseorang dari dalam

Setelah mendapatkan izin, Amel langsung mendorong pintu tersebut dan melihat Dion yang sedang berdiri menatap kearah luar jalan.

" Permisi Pak, saya ingin memberikan jadwal bapa hari ini. Dan ini ada beberapa berkas yang perlu bapa tandatangani, siang ini akan ada meeting setelah jam makan siang " jelas Amel namun Dion tak merespon sedikitpun

Amel diam menunggu jawaban Dion, walaupun sejujurnya ingin sekali ia pergi sekarang dari ruangan Dion.

" Ada lagi yang bapa perlukan? " tanya Amel sebelum ia memutuskan untuk pamit dari ruangan

Dion berbalik badan, ia melihat Amel yang masih berdiri menunggu perintah dirinya.

Dion berjalan mendekati Amel, Amel yang gugup berjalan mundur sedikit demi sedikit.

" Saya senang, kamu sudah bisa tersenyum pagi ini " kata Dion dengan lembut sambil tersenyum

Amel terkejut ini kali kedua Dion menampakkan senyuman dihadapan Amel, Dion pun langsung duduk di kursinya dan mulai menandatangani berkas yang Amel berikan.

Saat Dion tengah menandatangani berkas, Amel melihat jari Dion yang seperti luka dengan refleks Amel langsung mendekat.

" Tangan Pak Dion kenapa ? luka ? " tanya Amel dengan panik

" Ga apa apa " jawab Dion dengan santai

" Ga apa apa gimana pak, bentar saya ambil kotak obat dulu ya pak " Amel langsung mengambil kotak obat yang berada di ruangan tersebut

Dengan sigap Amel mengobati luka Dion, Dion yang melihat merasa senang di perhatikan oleh Amel.

" Ini luka dari semalem ya Pak ? Bapa semalem ngapain bisa sampai luka gini, pasti ga langsung di obatin " ucap Amel panjang lebar

" Ini ga sakit, lebih sakit perasaan kamu Mel karena saya " ucap Dion dan Amel langsung mengangkat wajahnya

" Maafin saya, saya selalu melakukan apa yang membuat kamu tidak nyaman. Dan saya minta maaf buat perlakuan saya ke kamu, saya gamau bikin kamu terluka lagi Mel " kata Dion dengan lembut dan tanpa Amel sadar tangannya mengelus pundak tangan Dion

" Saya akan bikin kamu senyaman mungkin Mel, bukan hanya sebagai sekretaris saya " kata Dion kembali

Amel mencoba menyadarkan dirinya, ia langsung menjauh dari Dion dan mengembalikan kotak obat tersebut.

" Saya izin kembali keruangan pak, kalau sudah selesai bapa bisa hubungi saya " ucap Amel dengan gugup

Setelah pamit Amel berjalan pergi dari ruangan Dion, ia segera kembali keruangannya dengan jantung yang berdebar.

" Ga Amel ..!! Lo ga boleh luluh sama Pak Dion, inget Lo sama dia itu langit dan bumi " kata Amel sendiri

Amel mencoba melupakan semuanya, ia langsung fokus mengerjakan pekerjaannya.

**

Sebelum jam makan siang, Dika datang menghampiri Amel.

" Haii Mel, gimana sudah lebih baik ? " tanya Dika

" Udah kak " jawab Amel dengan tersenyum

" Yaudah nanti kita makan siang bareng yah, kamu harus makan yang banyak hari ini " kata Dika kembali

" Maaf ya kak, aku gabisa. Aku harus nemenin Pak Dion meeting hari ini, sebentar lagi juga aku berangkat " kata Amel dengan tidak enak

" Yaudah engga apa apa, kalau ada apa apa kamu hubungi aku aja ya " ucap Dika dan Amel mengangguk

" Oiya kak, makasih ya bunga sama coklat hangatnya " ucap Amel dengan raut wajah bahagia

" Oo..i..iya sama sama Mel, yaudah aku keruangan dulu. Kamu siap siap gih " kata Dika dan Amel mengangguk

Amel kembali bersiap siap, karena sebentar lagi ia harus pergi menemani Dion.

" Sudah rapih ? " ucap Dion mengejutkan Amel begitu saja

" Pak Dion, sudah pak. Ini saya baru mau keruangan bapa " jawab Amel dengan terkejut

" Ayo kita berangkat " ajak Dion dan Amel mengangguk

Keduanya berjalan melewati beberapa karyawan yang lain, Amel berjalan di belakang Dion sambil membawa berkas yang akan mereka bahas nanti.

Selama perjalanan tak ada percakapan diantara keduanya, Amel merasa sedikit lega karena Dion tak melakukan apapun.

Hingga akhirnya mereka sampai di tempat yang sudah di siapkan, keduanya masuk bersama dan menunggu.

" Kita makan siang dulu saja " ucap Dion yang kemudian memanggil waiters.

Dion memesan makanan untuk makan siang, begitu juga dengan Amel. Setelah selesai mereka pun menunggu makanan datang.

Amel tampak canggung dengan keadaan seperti ini, ia tak tau harus seperti apa mencair kan suasananya.

Dion juga tampak sibuk dengan ponselnya, hal itu membuat Amel semakin canggung tak seperti biasanya.

Tak lama menunggu, makanan keduanya datang baik Dion dan Amel mereka langsung menyantap makanan mereka.

Selesai makan mereka berpindah duduk di tempat yang sudah di siapkan, mereka kembali memesan makanan dan minuman ringan untuk berbicara nanti.

" Sudah mau jam 1 tapi ko belum ada yang datang ya " ucap Amel mencoba mencairkan suasana

" Tunggu saja " jawab Dion singkat sambil menatap ponselnya

Amel dan Dion kembali diam, dan Dion masih asik dengan ponselnya.

Setelah menunggu cukup lama, akhirnya orang yang ditunggu pun datang. Setelah berbasa-basi, mereka mulai membicarakan masalah pekerjaan.

Karena semalam Amel kurang tidur, ia merasa siang ini sangat mengantuk. Namun ia tak mau hal itu di ketahui, ia pun mencoba fokus.

Pukul 4 meeting selesai, dan mereka saling berpamitan. Dion dan Amel juga pergi dari tempat tersebut, mereka langsung masuk kedalam mobil Dion.

Begitu sudah didalam mobil, Dion langsung menyalakan mesin mobilnya untuk segera pergi dari sana.

Amel sudah tak mampu menahan rasa kantuknya, karena perjalanan yang cukup jauh ia pun mencoba memejamkan matanya sejenak.

1
Tatik Hartatatiktik
amel orangnya gampangan babget ya
Tatik Hartatatiktik
dasar wanita murahan
Ani Baru
wuuuiii...
ngeriii pak dion, mnt t'ggung jwb..
Ani Baru
dh mulai tertarik nie pak dion..
Tatik Hartatatiktik
enak e abis enak kok gak mau nikah lanangan garangan
Tatik Hartatatiktik
rasain kamu mel orang kok murahan belom nikah kok mau di gituin
Tatik Hartatatiktik
biasanyaorang kalau pertama badan gak baek baek saja lo amel kok baek baek saja ya
Tatik Hartatatiktik
mel kok kamu malah gampanfan sih
Tatik Hartatatiktik
jangan mau di manfaatkan mel
Tatik Hartatatiktik
itu namanya pemak saan cinta kok di paksa
Nur Adam
lnjur
nuurfaizah sharif
lanjut lagi thor
Dewi
sangat bagus ceritanya
Winarti Winarti
sat set bang Dion
lanjut thor double up nya
Nora♡~
Bagus Dion.... laksanakan pernikahan dengan segera... kalian dah pun... berhubungan tanpa ikatan Sah... jangan bertangguh lagi.... sebelum... perut Amel ke depan gitu... lanjut..
Rendi Ramadhan: ini sudah tamat min/Cry/
total 1 replies
mbok Darmi
selidiki sampai tuntas dion ini knp amel ya oon diem aja dikerjain temennya yg julid, semoga amel hanya pingsan dan dehidrasi
Flora
lanjut Thor,bgus cerita
Winarti Winarti
lanjut thor
semangat untuk terus update
Nur Adam
ljut
Anita Rahayu
moga ajh dion punya insting tuk liat CCTV biar tau klo amel ada yg ngebully
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!