NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Asri

Mengejar Cinta Asri

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Poligami
Popularitas:7.6k
Nilai: 5
Nama Author: Arya wijaya

Mengambil sebuah keputusan membuat cinta terpisah antara Sam dan Asri, adalah suatu kesalahan besar yang di lakukan Sam, saat sudah tak ada beban dalam hidupnya kini Sam berusaha mengejar cinta sejatinya, begitu banyak rintangan yang di lalui tak lupa juga saingan besar untuk memperoleh kembali cinta Asri yang sempat hilang 6 bulan lamanya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arya wijaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SURPRISE UNTUK ASRI

Andi melihat sekeliling isi apartemen yang Kasih tempati.

"Ini semua properti dari apartemen atau milik Kamu?"

"Ini properti apartemen Mas, sebentar ya Aku buatkan minum dulu"

Baru saja mencoba melangkah Kasih seperti ingin terjatuh, Makmun dengan segera Makmun mendekati Kasih.

"Kasih.. Kamu gak kenapa-kenapa?"

"Aku gak tahu Mas"

Kasih bicara sambil memegangi kepalanya.

"Aku pusing sekali"

"Kamu sudah berobat belum?"

Kasih menggelengkan kepalanya, dan Ia berusaha untuk duduk di kursi.

"Aku belum gajian Mas, uang Aku cukup untuk makan sehari-hari"

Makmun sungguh terenyuh melihat kehidupan Kasih saat ini, rasanya Ia ingin sekali menolong dan memberikan nafkah untuk Kasih karena walau bagaimanapun Kasih saat ini sedang mengandung Anaknya.

"Kita berobat sekarang yah?"

Ajak Makmun dengan suara yang lembut.

Kasih hanya menatap Makmun dan belum bicara.

"Ayo, jangan Kamu pikir macam-macam Aku hanya ingin membantu Kamu Kasih"

Karena Kasih merasa kondisinya sudah lemah tak berdaya, akhirnya Ia mengiyakan ajakan Makmun untuk berobat.

"Tapi Mas, apa Mbak Lia tahu Mas kesini?"

Makmun tidak mungkin berbicara jujur pada Kasih saat ini, jika Ia berkata jujur Kasih pasti tentu akan menolak ajaknya.

"Sudah.. Aku sudah menelpon Lia tadi"

Kasih pun tersenyum lega, dan Mereka pun segera ke Rumah Sakit.

Setelah urusannya selesai Sam kini bersiap untuk berangkat ke Bandung menemui Farhan, Sam merasa gugup dalam hatinya mengatakan apakah mungkin Ia akan bertemu dengan Asri sang pujaan hatinya.

Lalu Ia mengabari Arif bahwa dirinya sedang dalam perjalanan ke bandung menemui Farhan, Arif yang sudah tahu rencana Farhan hanya diam tak memberitahu Sam.

"Hati-hati kak di jalan, kalau sudah mau sampai kabari ya, Kita bertemu di depan Rumah sakit Kasih Asri"

Sam baru sadar bahwa Rumah Sakit yang di katakan Farhan adalah tempat praktek adiknya menjadi Dokter.

"Arif.. Kamu masih menangani Asri bukan?"

"Masih kak"

Arif tahu pasti kakaknya ingin bertanya tentang Asri saat ini, lalu Arif berkata,

"Sudah urusan Asri lupakan dulu, temui Dokter Farhan terlebih dahulu, nanti Kakak akan tahu jawabannya"

Arif memberi teka-teki kepada Sam membuat Sam menjadi penasaran.

Setelah sampai di parkiran Rumah Sakit Sam menelepon Adiknya, Tak lama Arif datang menyapa kakaknya dan memeluk sang kakak.

"Kak.. Aku rindu dengan mu"

"Aku juga"

Sam tersenyum bahagia, lalu Sam memberitahukan kabar bahwa dirinya sudah resmi bercerai dengan Tini hari ini.

"Oh ya.. Alhamdulillah, jadi kakak saat ini sudah menjadi duda nih"

Arif berkata meledek pada sang kakak, Sam pun tertawa bahagia.

"Ya bisa dibilang begitu, duda keren, ya kan"

Dan Mereka pun tertawa bersama di sepanjang perjalanan.

Setelah sampai Arif memperkenalkan tempat tinggalnya selama bertugas di bandung.

"Tara.. Ini tempat tinggal Aku kak"

Sam melihat-lihat di sekelilingnya, dan Sam mengatakan,

"Lumayan nyaman, Kakak gak menyangka tahu, Kamu akan menjadi dokter hebat saat ini"

"Ini juga berkat kerja keras Kakak, membiayai kuliah Aku sampai selesai, terimakasih ya kak"

Arif kini memeluk kakaknya lagi, dengan wajah bersedih, setelah kepergian sang Ibu, hidup Mereka berdua seperti kosong tak berwarna, namun Mereka berdua saling mengisi kekosongan itu.

"Ya sudah Aku mandi dulu ya Kak"

Sementara Arif mandi, Sam kini membuka laptopnya dan mengerjakan pekerjaan yang belum selesai di kantor.

Setelah Kasih di periksa, Dokter mengatakan,

"Ibu di jaga ya kehamilannya, usia nya sudah masuk 5 bulan, Ibu kurang makan makanan bergizi, ibu hamil harus banyak makan makanan bergizi, bervitamin supaya bayi dapat nutrisi yang baik dari Ibunya"

Makmun sungguh tak menyangka jika hidup Kasih sesusah ini setelah kehilangan Andi, Ia merasa bersalah, harusnya jika memang Dia kehilangan Andi, mungkin Ia bisa menjalani kehidupan di kampungnya seperti dahulu, namun karena Ia mengandung Dia tak berani untuk pulang.

Setelah itu Dokter berkata pada Makmun.

"Pak...istrinya harus dibiasakan minum susu hamil ya, asam folat sangat bagus kandungannya untuk calon anak Kalian"

Dokter berkata dengan sangat ramah sambil tersenyum.

"Ini resep obat untuk ibu, silahkan di tebus di apotik Kami ya"

Makmun mengambil tagihan obat yang harus Kasih minum, nominalnya lumayan, setelah Kasih melihat nota nya, Kasih berkata di dekat telinga Makmun.

"Mas.. Aku ingin bicara sebentar di depan nanti"

Makmun pun permisi pamit untuk keluar.

"Kamu mau bicara apa?"

Kasih mengatakan jika tidak perlu menebus obat di apotik.

"Loh...kenapa Kasih, tapi obat-obat ini sangat penting untuk Kamu dan kesehatan Anak Kita"

Kasih tercengang diam ketika mendengar Makmun menyebut anak kita.

"Aku berhak kan menyebutnya Anak kita, karena ini memang Anak Aku"

Kasih tak menjawab ucapan Makmun dia malah menangis tak bersuara.

"Kasih Kamu kenapa, Aku minta maaf kalau menyakiti hati Kamu"

Kasih hanya meminta maaf jika sudah merepotkan Makmun karena sakitnya ini.

"Tidak Kasih, saat ini Kamu sudah jadi prioritas kedua setelah Lia"

Kasih tak mengerti dengan ucapan Makmun, lalu Ia ingin segera pulang karena kepalanya sungguh sangat pusing.

"Baik.. Kita pulang, tapi Aku tebus obat dulu ya"

Setelah selesai Makmun kini mengajak Kasih pulang kembali ke apartemennya.

Di tengah perjalanan Makmun memarkirkan mobilnya di depan supermarket, Kasih pun bertanya, untuk apa ke supermarket saat ini, lalu Makmun mengatakan jika dirinya ingin belanja stok makanan untuk Kasih selama satu Minggu.

Kasih sungguh sangat tidak enak Makmun memberikan perhatian pada dirinya seperti seorang Istri.

"Mas.. Aku tidak enak jika Mbak Lia tahu nanti, sudah tidak perlu Mas"

Namun Makmun tak menghiraukan ucapan Kasih, Ia berkata jika dirinya melakukan ini semata karena anak yang di kandung Kasih.

"Sudah ku bilang, ini Anak Aku, Aku sebagai ayah biologisnya hanya ingin bertanggung jawab Kasih"

Kasih menatap wajah Makmun dengan sangat dalam, Ia pun tak dapat menolak keinginan Makmun, yang dilakukan Makmun memang seharusnya di lakukan sebagaimana seorang ayah kepada calon anaknya.

Setelah selesai menunaikan ibadah shalat isya, Sam mulai bersiap bertemu Farhan di tempat yang sudah dijanjikan.

Sementara Farhan sedang dalam perjalanan menjemput Asri, setelah sampai Farhan segera memasuki Rumah Asri.

"Assalamualaikum"

Bu Anita menjawab salam Farhan, Bu Anita cukup kaget dengan kedatangan Farhan ke rumahnya.

"Farhan.. Kamu kesini"

Lalu Asri datang menghampiri kakaknya.

"Asri Kamu sudah rapih, cantik.. Mau kemana sih kalian?"

"Aku mau mengajak makan malam Asri Mah"

Bu Anita terkejut mendengar hal itu.

"Apa.. dinner maksudnya"

Bu Anita cukup heran mengapa Farhan hanya mengajak diner Asri tapi tidak dengan dirinya, Farhan yang sudah mulai curiga Bu Anita berpikir yang tidak-tidak akhirnya mengatakan,

"Mah.. jangan salah paham ya, Aku gak ada maksud aneh-aneh, Aku hanya ingin memberi surprise untuk Asri"

Bu Anita semakin di buat penasaran surprise apa yang ingin di berikan oleh Farhan untuk Putrinya, lalu Asri menyahuti obrolan Mereka.

"Sudah Mah jangan bingung, Aku juga sudah bingung dari tadi"

Tak mau ambil pusing dan tak juga curiga, Bu Anita memberikan izin Asri untuk keluar bersama kakaknya.

"Ya sudah, kalian hati-hati ya, kabari Mamah jangan pulang terlalu malam"

Setelah selesai berbincang Asri dan Farhan pun kini berangkat ke resto yang sudah di janjikan.

Sam sudah sampai di Resto yang di janjikan Farhan, namun Ia belum melihat siapapun di meja ini, lalu seorang pelayan mendekati dan berkata,

"Dengan Pak Ray Sam"

"Iya mbak.. Saya sendiri"

"Silahkan menunggu Pak Farhan ya, beliau sedang dalam perjalanan"

Sam menganggukkan kepalanya namun ia merasa aneh dengan resto yang begitu sepi ini, lalu Sam bertanya pada pelayanan itu.

"Mbak.. Apa belum ada pengunjung ya, kok sepi sekali sepertinya"

Lalu pelayanan menjelaskan bahwa resto ini sudah di booking selama 3 jam oleh Pak Farhan, Sam sungguh tak mengerti sebenarnya apa yang ingin di katakan oleh Farhan hingga Ia harus menyewa tempat ini secara pribadi.

Sam pun kini duduk sambil menunggu kedatangan Farhan, tak lama Farhan dan Asri datang, kemudian Farhan berkata,

"Asri.. Kamu masuk ya ke dalam, disana ada seorang yang akan menjelaskan surprise dari Aku"

Asri melihat orang itu dari kejauhan.

"Dia kak..? Yang sedang duduk sendirian itu"

"Iya.. Aku akan tunggu disini, sudah sana cepat"

Asri tak mengerti, mengapa Ia harus menemui orang lain, namun Asri tetap berjalan mengikuti perintah sang kakak"

Kini Asri berada tepat di belakang Sam, lalu Asri menyapa Sam.

"Selamat malam"

Sam mendengar suara itu, namun suara itu tak asing baginya, merasa penasaran Sam kini membalikkan badannya.

Dan betapa terkejutnya Asri ketika Ia melihat Sam ada di hadapannya saat ini, begitupun dengan Sam, Ia tak menyangka akan bertemu Asri disini.

1
Alang Sari
konflik di dalam cerita cukup rumit namun salut bagi penulis bisa menjabarkan dengan detail, dan tersusun rapih
Alang Sari
ceritanya menarik, semakin penasaran
Nur Yawati
lnjut
Arya wijaya: Thank you Kaka atas like nya di setiap episode.. terimakasih banyak sudah mampir terus.. 😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!