NovelToon NovelToon
Akhir Sebuah Sandiwara

Akhir Sebuah Sandiwara

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:28k
Nilai: 5
Nama Author: Yunis WM

Nadine yang baru saja memergoki pacarnya dengan wanita lain tidak sengaja menabrak seorang Jonathan saat dia sedang menyebrang jalan.

Jonathan pun memanfaatkan kesalahan Nadine dengan mengancamnya akan melaporkannya ke polisi jika saja Nadine tidak mampu membayar ganti rugi sehingga dengan terpaksa Nadine menjadi pacar pura-pura Jonathan.

Di tengah-tengah sandiwara mereka sebagai sepasang kekasih, mantan Jonathan yang sangat posesif pun memaksa Jonathan untuk membuktikan kalau hubungannya dengan Nadine memang serius dan bukan sandiwara. Keadaan itu dengan terpaksa membuat Jonathan pun akhirnya menikahi Nadine sementara Nadine juga punya alasan yang lain menerima tawaran Jonathan untuk menikah.

Bagaimana akhir dari sandiwara mereka? Apakah cinta akan tumbuh di antara mereka? Apakah pernikahan yang di awali dengan kebohongan akan berakhir bahagia???

Selamat menikmati khayalan author 🙏🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yunis WM, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian 6

Nadine terbangun tengah malam dengan perut yang keroncongan, dia ingat kalau seharian memang tidak ada makanan yang masuk ke dalam perutnya.

“Gayanya aja ajak ketemu di restoran , jangankan makan, minum aja nggak di kasih. Dasar pelit,” omel Nadine sambil memasak mi instan. Dua kali pertemuannya dengan Jonathan dan laki-laki itu tidak pernah menawarkan makan ataupun minum pada Nadine.

Semangkuk mi instan dengan telur ceplok sudah siap di atas meja, tanpa menunggunya dingin Nadine segera melahap habis mi buatannya.  Setelah itu Nadine kembali melanjutkan tidurnya. Dia tertidur dengan sangat tenang, seolah tidak ada masalah yang sedang menantinya saat dia membuka mata esok pagi.

“Mau makan siang apa Mbak?” tanya Ana saat waktu sudah menunjukkan pukul dua siang. Hari ini pembeli lumayan banyak sehingga mereka melewatkan jam makan siang.

“Apa aja deh, An. Mie ayam kayaknya enak,” jawab Nadine.

“Ya udah, aku beli di warung dulu.”

“Kita keluar aja, makan di luar sekali-kali.” Tawar Nadine dan membuat Ana kegirangan. Jarang-jarang Nadine mau menutup tokonya untuk keluar makan siang.

“Mbak ambil dompet dulu,” kata Nadine. Ana sudah duduk di atas motor menunggu Nadine seraya melihat spion motor merapikan rambutnya, tapi bibirnya tiba-tiba mengerucut saat melihat mobil Raymon berhenti di depan toko.

“Gagal deh makan siang bareng Mbak Nad, pasti Mbak Nad lebih milih makan bareng Mas Ray dari pada sama aku,” gumam Ana. Tapi dia tetap saja menunggu Nadine.

“Ana, mau ke mana?” sapa Raymon di sertai pertanyaan saat melihat Ana lengkap dengan tas dan jaketnya sudah siap menjalankan motornya.

“Mau makan siang sama Mbak Nad,” jawabnya seolah ingin mengatakan pada Raymon ‘siang ini Mbak Nad milikku dulu’.

Raymon melihat jam di pergelangan tangannya, “kalian belum makan siang?” tanyanya lagi. Dan tanpa menunggu jawaban Ana, Raymon dengan langkah lebarnya berjalan memasuki toko.

“Kamu baru mau makan siang?” pertanyaan yang tadi belum sempat di jawab Ana, di tanyakan kembali pada Nadine. Gadis itu sudah berada di depan pintu saat Raymon menghampirinya.

“Iya,” jawabnya acuh sambil melangkah seolah yang ada di depannya itu bukan siapa-siapa. Kening Raymon mengkerut, tidak biasanya Nadine acuh padanya.

“Nad,” Raymon memegang lengan Nadine membuat wanita itu menghentikan langkahnya.

“Kamu kenapa?” tanya Raymon, matanya menatap lekat manik Nadine seolah mencari jawabannya di sana.

“Aku lapar, kita ngomongnya bentar aja. Aku mau isi tenaga dulu,” Nadine melepaskan lengannya dengan sedikit kasar.

“Ayok, aku temani kalian makan.” Raymon mengejar Nadine, tapi terlambat, gadis itu sudah berada di atas motor.

“Nad, makan bareng aku aja,” kata Raymon memegang stir motor Ana.

“Jalan An,” Ana terlihat ragu menjalankan motornya. Tidak sopan meninggalkan Raymon seperti itu, pikirnya.

“Jalan An. Atau Mbak aja yang bawa motornya.”

“Permisi Mas,” lalu Ana mulai melajukan motornya meninggalkan Raymon yang menatap kepergian mereka dengan rasa penasaran yang membuncah.

“Nggak apa-apa Mas Ray nya kita tinggal?” tanya Ana saat motornya mulai menyatu dengan kendaraan lain. Nadine ingin makan mie ayam yang letaknya lumayan jauh dari toko. Nadine diam tidak menjawab. Ana melirik dari spion, dia melihat Nadine sedang asyik memandang gedung-gedung tinggi yang mereka lewati.

“Sudah sampai ya,” Nadine baru kembali ke alam sadarnya saat Ana memarkirkan motor.

“Memangnya Mbak Nad lagi mikir apa sih, aku perhatiin Mba Nad melamun terus dari tadi”

“Banyak, An.” Ana menggandeng tangan Nadine saat memasuki warung mie ayam favorite mereka.  Kedua gadis itu lalu duduk di salah satu kursi kosong setelah memesan dua porsi mie ayam.

“Mbak sama Mas Ray baik-baik ajakan?” bukan ingin mencampuri, Ana hanya ingin memastikan kalau Nadine baik-baik saja.

“Aku liat dia sama cewek lain, An. Dua kali, bukan sekali tapi dua kali. Dan itu dengan cewek yang sama,” Ana membulatkan matanya, dia sangat terkejut. Tentu saja, selama ini Ana melihat Raymon begitu menyayangi Nadine.

“Mungkin adiknya, atau teman,” Nadine memutar bola matanya.

“Dia anak satu-satu, An. Seandainya temanpun, kenapa mesra banget,” Nadine kembali kesal membayangkan bagaimana mesranya Raymon dan wanita yang tidak dia kenal itu.

Pelayan rumah makan datang membawa dua mangkok mie ayam, dia pergi setelah meletakkannya di atas meja.

“Makasih,” kata Ana dan Nadine bersamaan.

“Mbak udah coba tanya?” Ana melanjutkan.

“Makan aja deh, nggak usah bahas dia.” Ana lalu diam, dan mereka makan sambil membahas toko bunga saja.

Nadine dan Ana kembali terkejut saat mereka sampai di toko. Raymon masih ada di sana menunggu. Saat melihat Nadine sudah kembali, Raymon langsung keluar dari mobilnya dan menghampiri kedua gadis itu.

“Lama banget sih, memangnya kalian makan di mana?” Raymon melupakan sikap acuh Nadine, dia berfikir gadis itu mungkin benar-benar lapar tadi sehingga mengabaikannya walaupun ada setitik kesal di hatinya.

“Di warung mie ayam langganan Mbak Nad,” Ana yang menjawab. Nadine membuka pintu toko di ikuti Ana dan Raymon di belakangnya.

“Aku mau bicara,” kata Nadine. “Di belakang aja.” Nadine melirik Ana, gadis itu sangat mengerti, dia mengangguk. Raymon pun berjalan mengikuti Nadine.

“Kenapa sayang, kayaknya serius banget” tanya Raymon dengan santai. Nadine tidak langsung menjawab. Dia malah menyemprot anggreknya dengan vitamin khusus tanaman.

“Aku mau kita putus,” katanya tenang. Raut muka Raymon berubah tegang, namun sejurus kemudian dia tertawa memegangi perutnya.

“Kamu ada-ada aja, nggak lucu bercanda kamu,”

“Aku serius,” tawa Raymon pun memudar. Tidak terlihat di wajah Nadine kalau dia sedang bercanda.

“Kenapa, kita baik-baik aja selama setahun ini. Kenapa tiba-tiba kamu mau kita putus” tanya Raymon dengan kening yang mengkerut. “Kamu ada masalah sama keluarga kamu?” Dia melangkah mendekati Nadine, lalu membawa gadis itu dalam pelukannya.

“Aku kan udah bilang kalau kamu ada masalah jangan simpan sendiri,” Nadine mendorong pelan dada Raymon, melepaskan pelukan itu dengan hati-hati.

“Apa kamu benar-benar cinta sama aku? Apa hanya ada aku satu-satunya?” Raymon mengkerutkan keningnya.

“Nad...” ucap Raymon lirih.

“Jawab aku, Ray. Apa kamu yakin menjalani hubungan ini sama aku selamanya?" Nadine menarik nafas melihat Raymon yang tidak bisa mengatakan apapun.

“Aku sayang sama kamu, Nad...”

“Tapi kamu nggak bisa hidup selamanya sama aku kan...?”

“Akuu, aku...” Raymon mengacak-acak rambutnya frustasi.

“Aku nggak mau kehilangan kamu Nad, aku sayang sama kamu”

“Lalu perempuan itu?” Raymon terkejut, tapi dia mencoba tenang.

“Perempuan, perempuan yang mana?” terlihat jelas kepanikan di wajah itu saat ini.

“Aku dua kali liat kamu sama perempuan itu, di restoran. Kemarin dan hari di mana aku kecelakaan. Aahh, kamu tahu kenapa aku kecelakaan?. Karena aku nangis sambil bawa motor setelah liat kamu sama perempuan itu.” kata Nadine mengingatkan Raymon pada waktu dia kecelakaan.

Raymon benar-benar shock mendengarnya. Nadine melihatnya, dan tidak sekali tapi dua kali. Padahal dia selalu membawa wanita itu ke restoran mewah dan mahal karena tahu Nadine tidak mungkin mendatangi tempat seperti itu.

“Dan setiap aku tanya kamu di mana, kamu malah bohongin aku padahal aku sedang lihat kamu mesra-mesraan sama perempuan itu”. Raymon ingat, Nadine pernah menelponnya saat dia sedang bersama wanita itu.

“Aku bisa jelasin, Nad”

“Jelasin apa, kalau kamu nggak ada hubungan apa-apa sama perempuan itu. Atau kamu mau bilang kalau kamu sudah bosan sama aku tapi nggak tega bilang,”

“Nggak gitu, Nad. Aku nggak pernah akan bosan sama kamu. Aku sayang sama kamu, kamu tahu itu,”

“Tapi kenapa kamu khianatin aku, kenapa bohongin aku”

“Aku punya alasan, Nad,” Raymon sudah terlihat frustasi. Dia benar-benar tidak menyangka Nadine akan mengetahuinya secepat ini.

1
Sabaku No Gaara
ihhhh....vangje ini sofia
Nenden Lasminingsih
lanjut thor,,semangat
Konny Rianty
lanjutt thorr, bgs cerita nya, bikin jo benar2 cinta nadine
Ndania
🤩👍👍
Riyati Kasno
mulai nih..ulat bulunya ngga terima..dasar Sovia rese😭😭
Rita Riau
next selanjutnya Thor,,
Yunis WM: otw kk
total 1 replies
Rita Riau
Thor bikin Jo dan Nadine jatuh cinta dan saling mencintai ♥️
Yunis WM: pasti kk, nanti mereka pasti jadi bucin
total 1 replies
Riyati Kasno
kyaknya kpengin lihat mereka benar"jatuh cinta..
Yunis WM: bentar lagi kk 😊
total 1 replies
Sabaku No Gaara
lanjut kak
Riyati Kasno
wis...pokoke critane mengalir sangat baik dan tidak membosankan/Drool//Drool/
Yunis WM: makasih dukungannya kk 🙏💜
total 1 replies
Nenden Lasminingsih
semangat kak,,,kutunggu lanjutannya
Yunis WM: siap kk, makasih dukungannya 🙏💜
total 1 replies
Fernando Sirait
Happy ending dunk Thor ... jgn ending yg sedih2 plissss
Yunis WM: oke kk 😊💜
total 1 replies
neny
jangan ath klau sad ending mah,,gk seru kak othor 😁
Yunis WM: hehehe, siap kk 😊💜
total 1 replies
Nenden Lasminingsih
jangan sad ending dong ka,,,biarkan nadine bahagia dengan jo
Yunis WM: oke kk 😊💜
total 1 replies
Konny Rianty
lanjutt thorr, bgs cerita nyaa..
Yunis WM: makasih kk 💜
total 1 replies
Emmy Simbolon
suka cerita nya
Konny Rianty
mana lanjutan nya thorr" di tunggu..
Ade Chubi
kk beda ibu itu bukan kk tiri tp kk satu ayah hampir sama dg kk kandung karena kk satu ayah itu bisa menjadi mahram nya dan tidak bisa menikah ,lain hal nya dg sebutan km tiri ,kalo kk tiri itu org lain bisa di nikahi
Ade Chubi
cerita nya sih bagus tp agak nyesel kenapa Nadine mesti ketauan oleh Raymon sedang bersama Jonathan jd kesan nya Nadine juga buruk Dimata Raymon
Emmy Simbolon
senang akhirnya jo dan Nadine Maried selamat ya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!