Bagaimana jadinya jika Mafia cantik yang terkenal akan kekejamannya jatuh cinta pada seorang Gus, putra kyai lulusan Al Azhar Kairo?
"MATI atau jadi SUAMIKU?"
(Alysa Queena Angela)
"Jika NYAWAKU mampu membuatmu puas maka LAKUKANLAH!"
(Muhammad Alzam Al Fath)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ido fawaiz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Merasa tidak di hargai
********
Pagi pagi sekali Queena sudah siap di dalam mobilnya, namun pakaian yang dia pakai cuma baju tidur bergambar kelinci, rambutnya dia ikat asal namun malah menambah kesan imut pada dirinya.
Melajukan mobilnya menuju pesantren Darussalam, setelah sampai banyak para santri memperhatikan dirinya, wajahnya yang polos tanpa polesan make up membuat aura kecantikan Queena bertambah.
"Assalamu'alaikum.." ucap Queena di depan ndalem.
"Waalaikum salam tunggu bentar." jawab seseorang dari dalam.
"Kamu,,!" ucap orang itu.
"Hai,,, pengantin baru" sapa Queena.
Yang membukakan pintu Queena adalah Ning Fatimah makanya Queena memanggilnya pengantin baru.
"Mau apalagi kamu kesini hah,,!" Hardik Ning Fatimah.
"Ya mau ketemu dengan calon suamiku lah,masak mau bertemu kamu." jawab Queena santai.
"Tidak tahu malu sekali dirimu ini mengaku ngaku calon istri Gus Alzam yang sudah jelas jelas sudah menolak mu,dimana harga dirimu sebagai wanita hah,,!!" tukas Ning Fatimah.
"Haha,, lo ini kan seorang Ning namun sikapmu tidak mencerminkan itu."balas Queena santai.
"Lebih baik kamu pulang disini tidak menerima perempuan tidak benar seperti mu."usir Ning Fatimah sambil mendorong Queena.
Queena yang tidak ada persiapan di dorong kebelakang hampir jatuh namun seseorang menangkapnya.
'Deg,,,
Mata Queena dan Gus Alzam bertemu, sesegera mungkin Gus Alzam melepaskan Queena setelah membantunya berdiri.
"Hehe,, terimakasih calon suamiku." ucap Queena membuat kedua pipi Gus Alzam bersemu.
"Ada apa ini mbk kenapa mengusir Queena??"
tanya Ning Syaqila.
Dia yang baru kembali dari masjid bersama dengan Gus Alzam terkejut melihat Ning Fatimah mengusir Queena.
Ning Fatimah gelagapan bingung mau jawab apa.
"Itu,,hm,,,aku,,aku,, aku hanya melarang dia masuk karena dia tidak menutup aurat iya,,,karena itu,,"
"Sudahlah,,ayo masuk Queen pasti Umi senang melihatmu Ayo!" ajak Ning Syaqila menggandeng tangan Queena melewati Ning Fatimah,saat sampai di samping Ning Fatimah Queena memeletkan lidahnya mengejek Ning Fatimah.
Gus Alzam yang melihatnya tersenyum gemas ada ada tingkah Queena ini.
"Lebih baik sekarang kamu masuk, perbanyak istighfar, ngapain kamu ladeni Queena dia itu masih labil, seharusnya kamu mengalah saja, kamu kan sudah lebih dewasa." ucap Gus Alzam pada Ning Fatimah.
Mendengar pembelaan Gus Alzam hati Ning Fatimah makin diselimuti amarah,bagaimana mungkin pria yang dia cintai malah membela gadis yang sudah menghancurkan pernikahannya.
Gus Alzam menyusul Queena dan Ning Syaqila melewati Ning Fatimah yang masih mematung di depan pintu.
"Assalamu'alaikum,,Umi " ucap Queena dibelakang Umi Maryam.
"Waalaikum salam,, eh nak Queena, tumben pagi pagi udah disini." jawab Umi Maryam.
"Hehe,, Queena kan pengen ketemu sama calon suami Queena." Queena menutup mulutnya,
"Eh,, ketemu Umi maksudnya hehe,," Umi Maryam dan Ning Syaqila tersenyum.
"Kamu baru bangun tidur nak kenapa masih memakai piyama??" tanya Umi Maryam.
"Iya mi ,,"
"Ya sudah Sekarang Queena mandi terus ganti baju pakai baju Syaqila dulu tidak apa apa ya nak,,"
"Tidak apa apa Umi, Queena mandi dulu ya Mi, Muachh,," Queena pamit lalu mencium pipi Umi Maryam.
Bagaimana dia marah pada Queena sedangkan saat bersama, menatap mata Queena kemarahan yang ada langsung menguap entah kemana.
Ning Fatimah yang melihat interaksi keluarga ndalem dengan Queena,merasa tersingkirkan seharusnya dirinya yang di perlakukan demikian karena dirinya menantu pertama dikeluarga ini.
Apa sih lebihnya Gadis itu ketimbang dirinya,
' Aku cantik ,bisa masak aku bisa segalanya aku faham agama' ucap Ning Fatimah dalam hati.
"Fatimah sini nak kenapa berdiri sisitu, bantuin Umi masak ya,," panggil Umi Maryam pada menantunya itu.
Tapi Ning Fatimah gagal faham dia malah merasa Umi Maryam pilih kasih antara dirinya dan Quenna.
*****
Dimeja makan semua keluarga ndalem berkumpul untuk sarapan, Umi Maryam mengambilkan nasi untuk Abi, Ning Fatimah juga ikut mengambil makanan namun bukan diberikan pada Gus Azka tapi malah dia berikan pada Gus Alzam, Queena melakukan hal yang sama mengambilkan makanan Gus Alzam.
Dua piring dihadapan Gus Alzam,satu dari Ning Fatimah dan satunya lagi dari Queena.
"Ambil ini saja mas,, ini makanan kesukaan kamu kan " ucap Ning Fatimah disertai senyuman manis.
Queena menarik piringnya kembali dari hadapan Gus Alzam dicegah Gus Alzam.
"Saya makan ini saja ,," ucap Gus Alzam.
Queena mengangkat ujung bibirnya tersenyum mengedipkan matanya pada Ning Fatimah.
"Tapi kan ini khusus saya buatkan buat mas Alzam supaya cepat sembuh masak tidak dimakan." sahut Ning Fatimah dengan nada sedih.
"Kamu lupa ya,, siapa suami kamu,,??" tanya Queena dengan santai,dia sengaja terus memancing amarah Ning Fatimah.
Semua orang memperhatikan drama yang terjadi,Gus Azka merasa harga dirinya direndahkan oleh sikap Ning Fatimah.
Abi Reyhan dan Umi Maryam tercengang dengan sikap Ning Fatimah, apakah ini Fatimah yang mereka kenal mengapa seperti orang lain.
Setetes air mata jatuh dari pelupuk mata Ning Syaqila, hatinya yang begitu lembut merasakan sakit melihat Abang keduanya tidak dihargai keberadaannya oleh istrinya, dengan inisiatif sendiri dia mengambilkan makanan buat Abang keduanya.
"Abang,, makan ini ya spesial buat Abangku tercinta." ucap Ning Syaqila memecah keheningan.
"Terimakasih Adekku tersayang." balas Gus Azka.
"Umi Queena mau makan yang itu ya,," tunjuk Queena pada lauk yang ada didepan Umi Maryam.
"Ini sayang makan yang banyak ya,,, biar cepat besar." umi Maryam memberikan yang Quenna mau.
Ning Fatimah meninggalkan meja makan tanpa berpamitan membuat perhatian semua orang teralihkan kepadanya.
Gus Azka memejamkan matanya, mengapa istrinya itu tidak menghargai dirinya sama sekali.
Abi menghela nafas "Lanjutkan makan kalian biar nanti santri yang mengantarkan makanan pada Fatimah." ucap Abi Reyhan.
********
Setelah selesai makan Queena membuka obrolan dengan mereka.
" Qil jalan jalan yuk,,!" ajak Queena pada Ning Syaqila.
Ning Syaqila melirik orang tua dan Abang nya.
"Hm,, mau jalan jalan kemana Queen,,?" tanya Abi.
"Jalan ke Mall aja kan dekat,boleh ya bi,,Qila ajak Syaqila,,, ya,,ya,," bujuk Queena mengeluarkan jurus andalannya.
Abi Reyhan tersenyum memang tidak akan ada yang menolak permintaan Queena jika sudah mengeluarkan puppy eyesnya.
"Kalian hanya pergi berdua??" tanya Abi lagi.
"Queena ajak teman Queena juga bi"
"Laki laki atau perempuan temanmu Queen?" tanya Gus Azka.
"Tenang saja perempuan kok" jawab Queena.
"Siapa yang akan jaga kalian jika perempuan semua?" tanya Umi Maryam.
Queena terlihat berpikir.
"Hm,, bagaimana kalau Bang Azka sama Alzam aja ikut sekalian bang Azka ajak mbk Fatimah biar bisa mendekatkan diri lah." ucapan Ning Fatimah langsung di setujui Umi dan Abinya.
"Abi sama Umi ikut juga ya,, hitung hitung refreshing otak gitu." usul Queena.
" Abi sama Umi tidak bisa ikut nak,nanti akan ada tamu,jadi kalian aja yang pergi." tolak Abi halus.
"Yasudah sekarang kamu panggil Ning Fatimah ya, nanti langsung berangkat." ucap Gus Alzam pada Gus Azka.
Gus Azka sebenarnya sedikit ragu untuk mengajak istrinya itu.
'Bismillah,,' ucap Gus Azka dalam hati.
memasuki kamarnya dilihatnya Ning Fatimah sedang bercermin,
" Kamu mau ikut jalan jalan?? " tanya Gus Azka.
"Tidak,!" tolak Ning Fatimah.
"Ya sudah kalau begitu saya pamit berangkat dulu soalnya udah ditungguin Bang Alzam dan lainnya."
Mendengar nama Alzam Ning Fatimah langsung berdiri.
"Tunggu aku ikut.!" cegah Ning Fatimah, dia langsung mengambil tasnya memoleskan lipstik di bibirnya menyemprotkan parfum pada tubuhnya,membuat Gus Azka heran tadi saja sok sokan menolak.
Di depan ndalem Gus Alzam,Ning Fatimah sudah siap hanya menunggu sang pengantin baru.
Queena langsung memasuki mobilnya diikuti Syaqila duduk di sebelahnya, Gus Alzam juga sudah siap duduk dibalik kemudi menunggu adiknya.
Ning Fatimah membuka pintu mobil sebelah Gus Alzam langsung mendudukkan tubuhnya,
membuat semua melongo dengan tingkah Ning Fatimah.
"Bisa pindah kebelakang atau kamu numpang di mobilnya Queena saja." usir Gus Alzam pada Ning Fatimah.
Mendapat pengusiran dari Gus Alzam tidak lantas membuat Ning Fatimah pindah tapi malah memilih mengabaikan saja.
Gus Alzam yang geram memilih turun dari mobilnya," Kamu saja yang bawa mobil ini, Abang nebeng di mobilnya Queena saja." ucap Gus Alzam pada Gus Azka.
'Brakk,,,'
Gus Alzam menutup pintu mobil Queena sedikit keras, dia geram dengan Ning Fatimah,dia merasa kasihan pada Gus Azka.
Ning Syaqila dan Quenna saling melirik lalu Queena mengeddikan bahu acuh.
"Baiklah mari kita berangkat,," ucap Quenna.
Queena mengeluarkan kepalanya berteriak pada Gus Azka.
"Bang,,, kita balapan ya, yang menang boleh meminta apapun pada yang kalah oke..!!" tantang Queena pada Gus Azka.
Gus Azka mengacungkan jempolnya pada Queena.
"Oke,, lets go!!" ucap Queena menginjak pedal gas.
_
_
_
TBC
.... GTU AJA GAK PAHAM.... SEHEBAT2 NY SESEORG PASTI AKAN ADA KELEMAHAN NY.... IBARAT PEPATAH... SEPANDAI PANDAINYA TUPAI MELOMPAT PASTI AKAN TURUN KE TANAH JUGA.... NGAKAK NGAKAK.... 😄😄😄😄😄😄🤪🤪🤪🤪🤪🤪🤪
.!!??