NovelToon NovelToon
Pernikahan Yang Tidak Di Inginkan

Pernikahan Yang Tidak Di Inginkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Aliansi Pernikahan / Nikah Kontrak / Penyesalan Suami
Popularitas:25.6k
Nilai: 5
Nama Author: Vina

Menikah selama 4 tahun, tidak ada cinta di pernikahan Aidan dan Ayana. Mereka terpaksa menikah karena kehamilan Ayana.

Aidan Lakeswara yang mengira Ayana menjebaknya agar bisa menikah dengannya dan masuk ke dalam keluarganya, karena itulah saat malam pernikahan mereka ia langsung pergi ke Amerika bersama kekasihnya dan tidak pernah kembali lagi meskipun itu hanya sekedar untuk meliaht putranya.

Empat tahun kemudian, Barra Lakeswara putra mereka menderita penyakit langka. Oleh sebab itu, nenek Aidan memaksa dan meminta Aidan untuk segera pulang dan membantu penyembuhan putranya.

Bagaimana kisah mereka.......!!


Ayo mampir baca cerita ini🫶

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kejadian di Rumah Mama

Ayana datang ke rumah ayahnya sendirian tidak dengan Aidan.

"kakek, ibu sudah datang" ucap Barra yang melihat ibunya datang dan masuk ke dalam rumah.

"Barra pasti menunggu ibu kan?" tanyanya sambil menghampiri putranya itu.

"apa kau sendirian? di mana Aidan?" tanya ayah Samuel kepada Ayana.

"tidak perlu menunggunya, dia tidak akan datang" ucap ayana

"bukankah aku sudah bilang kepadamu untuk membawanya kesini?! kenapa kau tidak mengajaknya? atau kau sekarang tidak mau menuruti kata-kataku?" marahnya pada Ayana

"ayah, memangnya kapan dia menuruti kata-katamu? aku sudah menduganya dia tidak akan mengajak Aidan, dia hanya membuang-buang waktu kita saja" ucap Lina yang merupakan anak kandung Samuel, terlihat sekali mukanya tampak kesal dengan Ayana yang merupakan kakak tirinya .

"ikut aku ke atas" titah Samuel kepada Ayana

"kenapa masih di sini? naiklah ke atas dan dengarkan perkataannya baik-baik" ucap mama nya

"tapi ibu, bagaimana dengan Barra" khawatirnya

"aku akan menjaganya" ucap ibunya lagi

"Barra makan sama nenek dulu ya, ibu mau bicara sebentar dengan kakek" ucap Ayana pada sang putra.

"iya ibu, jangan lama-lama ya. ibu juga harus makan" balas anaknya

Ayana menyusul Samuel ke ruang kerjanya yang berada di lantai dua itu, dan masuk kedalamnya di mana sang ayah tiri sudah menunggunya.

"ayah" ucap Ayana

"Ayana, duduklah ada yang ingin aku bicarakan denganmu?" ujar Samuel

"ada apa"

"aku butuh bantuanmu, aku baru saja mendapatkan proyek besar tapi perusahanku baru saja berinvestasi ke perusahaan lain. sekarang aku tidak punya modal untuk mengambil proyek itu, sedangkan bank menolak untuk meminjamkan uang padaku, jadi...." ucapannya terpotong

"jadi, ini alasan ayah menyuruhku membawa Aidan untuk datang ke sini?" timpal Ayana

"aku ingin kau meminta Aidan meminjamkan uang kepadaku, kau mau membantuku kan" pinta samuel

"ayah aku minta maaf, tapi aku tidak bisa. ini bukan pertama atau kedua kalinya ayah meminjam uang, yang kemarin saja belum ayah kembalikan bagaimana bisa ayah mau meminjamnya lagi?" Ayana menolak permintaan ayah tirinya itu.

"keluarga lakes-wara itu keluarga paling kaya di kota ini dengan dana melimpah, sumber keuangan yang banyak. mereka tidak akan bangkrut jika dengan hanya meminjamkan aku uang" ujar Samuel

"meskipun keluarga lakes-wara tidak terlalu peduli dengan uang, bukan berarti aku bisa meminjam uang setiap kali ayah membutuhkannya. apa ayah lupa? Aidan menatapku dengan rasa benci dan jijik saat kami terbangun karena ayah mendobrak pintu kamar hotel dimana ayah menjebak kami" jawab ayana menjelaskan "setelah aku hamil, hampir setiap hari ayah membawaku ke rumahnya hanya untuk membuat masalah dan meminta pertanggungjawaban Aidan. apa ayah tahu? peristiwa itu sangat menyakitkan karena aku harus kehilangan kehormatanku di saaat aku sama sekali tidak sadar, bahkan aku sendiri tidak bisa mengingatnya. mungkin saat itu aku mau menuruti perintahmu karena ibuku menangis di depanku dan mengancamku akan bunuh diri, tapi sekarang aku tidak akan melakukan apa pun perintahmu lahi" ujar ayana yang mulai terbawa emosi dengan ulah ayah tirinya.

"kau bahkan belum mencobanya, belum tentu Aidan menolak. Aidan itu suamimu, kau bisa memintanya kapan saja" samuel tetap memaksa ayana agar MEmbantunya meminjamkan uang

""kau bisa memintanya sendiri" ucap ayana kesal

"Ayana, ini terakhir kalinya aku mengatakannya tanyakan ppada Audan dan pinjamkan uangnya" Samuel memaksa

"maaf, Aku tidak bisa!"

"kau....1" sambil menunjuk Ayana dengan marahnya

Ayana pun keluar dari ruangan kerja ayahnya   dan tepat di depan pintu, Ayana berpapasan dengan ibunya yang akan masuk namun ia tetap berjalan pergi meninggalkan ruangan itu.

"Ayana mau membantu kan?" tanya Anita pada suaminya itu setelah masuk ke dalam ruangan Samuel

"tanyakan saja pada putrimu itu" ujarnya dengan kesal

"jangan marah, aku akan bicara dengannya" bujuk Anita pada suaminya.

Anita langsung mengejar Ayana menuruni anak tangga untuk ke lantai bawah.

"Ayana tunggu! aku mau bicara" ujar Anita pada putrinya itu.

"dimana Barra?" tanya Ayana tanpa memperdulikan ucapan ibunya

"dia sedang makan dengan Lina, sekarang ikutlah denganku ada yang ingin aku bicarakan denganmu" jawab ibunya

Ayana mengikuti ibunya yang membawanya masuk ke dalam kamarnya.

"Ayana kenapa kau tidak mau membantu ayahmu?"

"dia bukan Ayahku!"

"aku tidak perduli apa alasanmu, tapi yang jelas dia adalah suamiku apapun yang dia minta darimu kau harus turuti dan membantunya" ucap Ainita pada putrinya itu

"Bu...." ucapan Ayana di potong Anita

"kau tahu kan? sejak ayahmu meninggal aku sangat bergantung padanya, aku mendapatkan keluarga baru yang menjadi teman hidupku"

"ibu terlalu mencintainya bahkan sampai ibu tega mengusir Kak Denish dan mengorbankan aku. ibu bahagia dengan suami dan keluarga baru ibu, lalu apa menurut ibu aku bahagia dengan suami dan keluarga baruku?" balas Ayana

tiba-tiba Anita mencengkram tangan Ayana dan berkata "lakukan saja apa yang suamiku katakan. setidaknya fikirkan aku! aku mencintainya! apa kau ingin memisahkan kamu?! apa kau tidak menyetujui pernikahan kami seperti Denish?!" ucap Anita dengan nada yang mulai berteriak.

karena kesehatan mental Anita sedikit terganggu, dia akan mulai menyerang siapa saja ketika dia merasa dirinya terancam.

"I-ibu,,.tenangkan dirimu, ibu....tarik nafas dalam-dalam dan dengarkan aku" Ayana memegang tangan ibunya untuk menghentikannya yang mulai kehilangan kewarasannya

Anita menghempaskan tangan Ayana yang memeganginya dan mengambil tongkat yang ada di kamar nya lalu memukuli Ayana.

"bagaimana kau bisa melakukan itu padaku! putriku sendiri ingin memisahkanku dengan suamiku! kenapa?" anita terus berteriak histeris sambil memukuli anaknya.

"Ibu..." teriak Ayana lirih mulai meneteskan airmata

dia dipukuli sampai berlutut ke lantai, namun tidak melawan balik ibunya sama sekali.

"Ibu...!!" ucap Barra yang mendengar suara teriakan ibunya itu dari lantai atas

"Barra, berhenti! kau bisa jatuh!" teriak Lina yang melihat Barra berlari menuju suara ibunya berada

Lina mengejar Barra yang berlari ke lantai atas ketika mendengar suara teriakan ibunya

"Ibu.....!" ucapnya melihat ibunya yang sedang dipukuli neneknya dari ambang pintu.

namun saat Barra akan berlari menghampiri ibunya, Lina langsung menggendong Barra dan membawanya pergi dari sana

"bibi lepaskan aku, aku mau menyelamatkan ibu" ucapnya memberontak di gendongan Lina

"tidak, kau belum selesai makan!" jawab Lina beralasan

"lepaskan Anaku!" teriak Ayana yang melihat Barra di gendong pergi oleh Lina

"lina bawa Barra turun! aku akan menghajar orang jahat ini!" teriak Anita kepada Lina

"sakit ibu...." lirih Ayana yang merasakan sakit di tubuhnya akibat pukulan ibunya itu

disisi lain, Aidan ternyata menyusul Ayana dan sudah berada di depan rumah Samuel karena nenek nya menyuruh menjemput ayana.

"apa bagusnya Ayana sampai nenek sangat menyayanginya? apa karena dia sudah tua, jadi gampang terkena tipuan wanita itu?" gumamnya sendiri di dalam mobil

Aidan menelfon Ayana untuk menyuruhnya keluar dari rumah itu, tapi suara tangisan Barra yang ia dengar dari sebrang telfon.

calling.........

"Ayana!"

"ayah, ayah dimana? cepat kesini, ibu...." suara tangisan Barra terdengar nyaring dan serak ditelinganya.

"Barra, kamu kenapa? dimana ibumu?" tanya Aidan pada sang putra yang sedang menangis itu

"di rumah nenek, tapi nenek memukuli ibu di kamarnya aku takut ayah. ibuku bisa mati kalau nenek terus memukulinya"

"Barra, ayah akan menjemputmu jangan jadi anak cengeng dan berhentilah menangis oke?" ucap aidan menenangkan barra

"oke ayah" ucap Barra mematikan telefon

Aidan pun keuar dari mobil dan masuk tanpa permisi ke dalam rumah Samuel, terlihat ayah mertuanya itu sedang membaca koran dengan tenangnya di ruangan tamu.

"Aidan kau datang nak? kenapa tidak menelfon dulu biar kami bisa menyambutmu" ucap Samuel yang melihat Aidan menerobos masuk rumahnya.

"Ayana?" tanya Aidan pada ayah mertuanya

"Ayana ada di atas, dia...." ucap samuel terpotong

"Ayah....!!" teriak Barra berlari menghampiri ayahnya

Aidan menatap mata anaknya yang bengkak dan merah karena menangis, dia pun membungkuk untuk menggendongnya.

"ayah, ibu..."

"oke, tidak apa-apa jangan menangis lagi" ucap Aidan menenangkan Barra yang tampak cemas dan mengusap air matanya.

Aidan membawa barra ke lantai atas untu menunjukan kepadanya di mana kamar neneknya itu. samar-samar Aidan bisa mendengar suara teriakan dan jeritan Ayana yang sedang di pukuli ibunya dari dalam.

"Ayana." Aidan mengetuk pintu kamar dan mencoba membukanya tapi tidak bisa.

"Aidan ini kamar kami, mungkin mereka sedang berbicara kau tau sendirikan para wanita kalau berbicara seperti apa" ucap Samuel yang mengikutinya dari belakang

"pembicaraan seperti apa yang membuat putraku menangis seperti ini?" ujar Aidan sambil melirik Barra "buka pintunya" perintahnya

"biarkan mereka bicara dulu, aku juga ingin bicara denganmu" samuel membujuk

"aku bilang buka! atau aku akan mendobraknya" ucap Aidan mulai tersulut emosi

"Aidan jangan seperti ini, baiklah aku akan membukanya" menenangkan Aidan dan Samuel terpaksa harus membuka pintu kamar itu

Samuel membuka kunci pintu kamar itu menggunakan kunci cadangan dan tampaklah Ayana sedang di pukuli ibunya ketika pintu kamar itu mulai terbuka.

"S-sakit ibu..." lirih ayana dengan tangisannya menahan rasa sakit

"hentikan!" teriak Aidan yang melihat istrinya itu

saat Aidan berlari menghampiri Ayana, Anita malah menyerangnya sambil berucap "orang jahat! kalian semua orang jahat!"

Samuel yang melihat Aidan dipikuli langsung berlari untuk memegangi istrinya itu yang sedang mengamuk.

"hentikan Anita, hentikan!" ucap Samuel menenangkan Anita

"mereka orang jahat Samuel! mereka ingin memisahkan kita!" ujar anita dengan berteriak teriak

"oke-oke, tidak ada yang bisa memisahkan kita oke!?" ucap Samuel mencoba menenangkan istrinya itu

perlahan Anita mulai sedikit tenang dengan ucapan ynag di lontarkan suaminya itu

Aidan yang melihat istrinya lemas dengan wajah pucat dan rambut acak-acakan langsung menggendongnya.

"Ayana, kau bisa mendengarku" cemasnya

"Ayana...." ucap samuel yang melihat Ayana terkulai lemas dan mengulurkan tangan untuk menyentuhnya

"lepaskan tanganmu!" tegas Aidan pada mertuanya

"Barra, ayo turun ikuti ayah kita pulang" ucap Aidan kepada bara dan di anggukinya

dan mereka pun berjalan keluar dari kamar dan turun dari lantai atas itu dengan barra yang berjalan terlebih dahulu di depan Aidan.

"hati-hati Barra" perhatian Aidan pada Barra yang menuruni tangga

"iya ayah, aku bisa" ujar Barra

dengan sabar Aidan mengawasi langkah kecil putranya yang berjalan di depannya saat menuruni tangga taku-takut anaknya terjatuh.

"barra, bawa tas ibumu" suruh Aidan

"AIdan.." panggil Samuel saat Aidan dan barra sudah keluar meninggalkan rumahnya.

"ayah, biarkan saja mereka pergi jangan repot-repot mengejarnya" ujar Lina yang melihat ayahnya yang hendak mengejar Aidan

"Aidan sangat marah, lalu bagaimana dengan urusanku?" ucapnya tampak prustasi.

"sepertinya Aidan peduli dengan Ayana itu artinya tidak akan sulit bagi Ayana untuk meminta uang pada Aidan" ujarnya pada sang Ayah.

di lain sisi Aidan menidurkan Ayana dengan posisi tengkurap, karena punggungnya penuh dengan luka sehingga dia tidak bisa duduk dengan posisi bersandar.

"ayah ibu tidak membuka matanya, ibuku tidak mati kan ayah?" tanya Barra cemas melihat ibunya tidak sadarkan diri

'ibumu hanya pingsan Barra, ayo kita bawa ibu ke rumah sakit untuk di obati" jelasnya menenangkan Barra

"iya ayah ayo"

meskipun duduk di samping ayahnya, mata Barra terus menerus menatap ke belakang untuk melihat ibunya. Aidan menjalankan mobilnya dan membawa ayana menuju rumah sakit......

,

,

,

,

BERSAMBUNG............

terimakasih buat yang sudah mampir membaca ceritaku, jangan lupa tinggalkan jejak kalian seperti memberi saran atau hal lainnya agar aku lebih semangat lagi buat menulis lanjutan cerita ini::))

Kasih LIKE-nya juga ya🙏

1
Retno Harningsih
lanjut
Uthie
lanjjutttt 💪🤗
muna aprilia
lnjut
Fikri Syahroni
jgn lama2 up thor
Uthie
Baguslah kalau sudah tahu kamu Aidan 😌
Retno Harningsih
up
Fikri Syahroni
kuraang thor, up lg
Uthie
Seruuu 👍👍👍
Epijaya
semoga Ayana sama kai biar Aidan menyesal.
Uthie
banyak up . dan rajin up 🤗🤗♥️
Uthie
Duhhh ... baru up lagiiii 😍😍😍😍🤗🤗🤗🤗
Retno Harningsih
up
Mellin: besok update ya😊
total 1 replies
Uthie
Bagus sekali Nenek Lakes...tegas gtu 👍👍👍😡
Uthie
Wahhhh... Aidan udah mulai-mulai niiii 😂😂

Ehh... itu Jasmine dan Kai pasti yg di jodohkan, kan ? 😜😁👍
Uthie
yaa... berarti up date nya gak bisa setiap hari yaa 😢
Uthie
Cieee.. Aidan mulai posesif dan bucin 😁
Uthie
Duhhh... semoga Ayana gak terlalu baper yaa dengan sikap si Aidan itu... 🤨
karena Aidan perlu di balas dengan Tegas !!! 😤
dia aja masih belum Tegas dalam memutuskan si Almira.. masih bersama si Almira 😤

Jadi.. Ayana nya harus tetap menganggap si Aidan hanya alat aja buat dia cepet hamil 😌
Anita Jenius
Dari sinopsisnya kayaknya menarik.
Baca sini dulu ya.
harwanti unyil
kamu terlalu egois
Uthie
Bagussss Ayana 👍👍👍👍😀
terus pertahan kan benteng dirimu... Jangan melemah dengan para pengkhianat itu 👍👍👍👍🤨😏😏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!