NovelToon NovelToon
I Love Tentara

I Love Tentara

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Murni / Pengawal
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: Clavi Ra

Gadis yang baru saja lulus SMK langsung di kirim orang tuanya ke asrama militer yang sangat jauh dari perkotaan.

Dari situlah kesya bertemu dengan kapten
yang terkenal dingin dan tegas.

"Ih kenapa lo ngikutin gue mulu sih, suka lo sama gue heh"

"Kalo iya kenapa"

"Dasar kapten gila"

"Apa kamu bilang hah"


Mau tau kelanjutan kisahnya burun baca!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clavi Ra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

06

Aku terbangun dari tidur ku karena cahaya matahari yang menyilaukan. Aku melihat ke samping Aku terpaku melihat wajah Abi kalo di lihat seperti ini Abi itu sangat lah tampan.

"Saya tau kalo saya ganteng" mendengar itu aku langsung bangkit dari tidur ku "Dih geer lo siapa juga yang lihatin lo heh"

"Emang saya bilang kalo kamu ngeliat saya" sial kenapa Aku keceplosan si kan jadi malu "cie yang pipinya merah"

Aku pergi meninggalkan Abi yang masih menertawakan ku sungguh menyebalkan sekali "eh kamu mau kemana?" "pulang" Aku menghentakkan kaki ku agar Abi tau kalo Aku sekarang tengah kesal.

"Tungguin saya" Abi mengejar ku dan menyamakan langkah kaki ku lalu dia merangkul leherku seperti taman akrab "jangan marah saya tadi saya cuma bercanda, jadi jangan baper ya"

"siapa juga yang baper" "kamu lah" Abi mencubit pipiku seketika hawa di sekitar sini menjadi panas "tuh kan pipi kamu merah lagi hahah"

Aku melepaskan rangkulan Abi di pundak ku lalu Aku berlari sekencang mungkin. saat ini Aku tidak ingin bertemu dengan Abi, Aku sangat-sangat malu sekali.

Kami pun sudah sampai di asrama dengan Aku yang ngos-ngosan karena Aku berlari untuk menghindari Abi tapi kurasa itu sia-sia karena Abi bisa menyamakan langkah kaki ku.

"Akhirnya sampai juga" Aku melihat embok Iyem dan Sri yang berlari menghampiri ku "nak dari mana aja embok kawatir tau"

"iya kakak kemana aja kita Cari-cari tapi gak ketemu" mendengar itu Aku merasa bersalah karena tidak memberi tau mereka.

"nak Abi jadi semalam kalian bersama?" ketika melihat Abi yang baru saja muncul embok iyem seperti terkejut, Aku yang akan menjelaskan kan pun tidak sempat "nak Abi kamu bawa kemana kesya sampai pagi seperti ini apa jangan-jangan kalian"

"embok jangan salah sangka dulu saya sama kesya kemarin tidur di pantai" Aku merasakan lega ketika Abi langsung menjelaskan "hah apa terus kalian di sanah pergi ngapain aja"

"embok dengerin Abi buat jelasin jangan di potong dulu" kataku agar embok Iyem tidak berpikiran yang Tidak-tidak tentang Aku dan Abi "maaf nak embok sangat kawatir sama kamu apa lagi kamu kan aku belum tau daerah sini"

Aku mengkode Abi agar segera menjelaskan kepada embok iyem dan Seri "saya lanjutkan ya jadi kemarin kesya tidak mau pulang katanya mau tidur di pantai, saya kan gak tega kalo ninggalin kesay sendirian di pantai tengah malam kek gitu jadi lah kami tidur di pantai dan kami tindak melakukan apapun apalagi yang embok pikirkan itu"

"Oh gitu to maaf in embok ya nak udah menuduh kalian yang enggak-enggak" Aku hanya tersenyum "Terus kenapa Kak kesya mau tidur di pantai emang ada orang yang tidur di pantai"

"emang saya aja yang nemenin dia bingung ada gitu orang waras yang tidur di pantai padahal di asrama kan lebih nayama" Aku yang mendengar itu pun merasa kesal "lo pikir gue gila hah gue waras tau"

"siapa juaga yang bilang kamu gila saya kan bilang orang waras" "tapi lo nyindir gue anjirr" aku menggulung lengan bajuku lalu "ayo kita berantem aja gue udah gedek sama lo"

Ketika akan memukul Abi, Abi pun langsung pergi Aku yang melihat Abi lari pun langsung mengejarnya akhir kami Kejar-kejaan "woy berhenti lo"

"mereka lucu banget ya mbok" "iya setiap hari ada aja kelakuan mereka" "padahal dulu mas Abi itu dingin dan gak kesentuh dan nyeremin tapi sekarang aku kaya ngeliat mas Abi itu beda banget setelah ada kak kesya" "iya embok juga ngerasa begitu semenjak kesya ke sini Abi tu selalu senyum dan asrama juga rame karena tingkah laku kesya yang bikin kita ketawa terus"

Saat ini Aku berada di kamar, Aku tengah menyisir rambut ku yang basah karena Aku baru saja mendi selepas selesai menghajar Abi.

Aku keluar kamar dan melihat mobil tentara yang sedang di panaskan di situ ada Abi yang sedang berbincang dengan seseorang tentara yang lebih tua dari Abi, Aku menghampiri Abi "Abi mau kemana?"

Abi menoleh ke arahku lalu dia tersenyum "mau ke desa" "ngapain?" "kasih bantuan ke warga desa dari pemerintah" Aku hanya mber oh ya ria saja sambil mengintip truk yang berisi keperluan pangan seperti bersa, minyak, dan dan lain-lain

"mau ikut" Abi menghampiri ku yang masih fokus melihat truk itu "em emang boleh?"

"kenapa enggak kamu juga bisa bantu- bantu buat ngasih sembako ini ke warga sekitar" "serius oke gue ikut" Aku melompat kegirangan akhirnya gak di asrama terus Aku tu udah bosen di asrama terus gak ada kegiatan.

Kami berangkat menggunakan mobil tentara yang sudah tersedia. Aku duduk di sebelah Abi dan di mobil ini berisi tentang semua. Aku yang perempuan sendiri agak merasa takut karena wajah mereka sangat menakutkan.

Aku yang tidak terbiasa naik mobil berdesak-desakan seperti ini pun merasa pusing dan sedikit mual "Abi gue pusing banget sama mau mual" Abi langsung menyandarkan kepala ku ke dada bidang Abi sambil mengelus surai rambut ku.

Di perlakuan seperti itu membuat ku nyaman dan lama kelamaan aku pun tertidur pulas "key.... keysa ayo bangun ini udah sampai di desanya" Aku yang terusik pun membuka mataku lalu mengucekny "ini juga di mana" Aku menjernihkan penglihatan ku "kita udah sampai yuk turun"

Aku turun dari mobil itu yang di bantu oleh Abi. Aku melihat sekitar ternyata di sini ya sungguh nyaman dan banyak warga yang melihat ku dan Abi "ayo sini" Abi menuntunku ke sebuah truk yang sedang dipinjam di angkut muatannya oleh para tentara itu.

Aku dan Abi membagikan barang sembako ke warga sekitar melihat reaksi warga sekitar yang senang dan ramah membuat hatiku menjadi hangat.

Tinggal satu kardus lagi yang belum Aku dan Abi bagikan. ketika kami sedang berjalan Aku berpapasan dengan segerombolan anak kecil yang sepertinya sedang merundung anak kecil lainnya.

"Abi tunggu dulu" Aku langsung menghampiri segerombolan anak kecil itu dan melihat anak yang di rundung oleh anak lainnya itu yang sedang meringkuk sesakit akibat di lemparan batu kecil yang di lempar oleh anak kecil lainnya.

Aku memeluk anak kecil itu yang gemetaran. Aku merasakan sakit ketika batu kecil itu menyentuh tubuhku dengan sangat kencang. tenyata lempar anak-anak itu tidak main-main

Aku tidak bisa membayangkan betapa sakitnya menjadi anak ini yang sudah dari tadi di pukuli oleh orang anak-anak lainya.

Aku mendongak kan kepalaku ketika aku tidak merasa sakit lagi. pemandangan yang pertama aku lihat adalah tatapan mata Abi di situ Aku terpaku beberapa saat hingga aku memutus pandang kami.

"Berhenti" setelah mengatakan itu Abi menyingkir dan memberiku ruang. Aku melihat anak yang berada di dekapanku sedang merntih kesakitan, Aku pun melepas dekapanku. "kamu gak papa kan"

Anak itu mendongak setelah itu dia langsung pergi begitu saja Aku hanya melihat dengan raut wajah khawatir Aku takut anak itu Kenapa-napa.

Lalu kau melihat anak-anak yang tadi melempari batu itu "kenapa kalian melemparnya batu?" tidak ada yang menjawab hingga satu anak lelaki yang baik berbadan gempal itu maju ke arah ku.

"karena kata ibu dia itu anak haram" Aku yang mendengar itu pun terkejut, tidak hanya Aku Abi pun sama terkejut nya.

"emang kamu anak haram itu apa?" melihat gelengan anak itu membuat ku merasa lega.

"terus kenapa kalian menjauhi nya?" "di suruh sama ibu jangan deket-deket anak haram karena anak haram itu cuma bawa sial aja" mendengar itu hatiku merasa sakit kenapa orang tua mengajari anak-anak nya untuk menjauhi orang lain.

"Dengerin kakak kita boleh kok berteman dengan siapapun itu apalagi dengan anak tadi, jadi bukan karena satu kekurangan dari anak itu membuat kalian membencinya seharusnya kalian berteman dengan anak itu dan saling menyemangati satu sama lain. paham"

"PAHAM" mendengar semangat dari anak-anak itu membuat hatiku ikut semangat "apa tadi pesan dari kakak?" Aku coba bertanya apakah mereka paham dengan apa yang tadi aku katakan, jujur ini kali pertama aku berbicara dengan anak kecil.

"JANGAN PILIH-PILIH TEMAN" Aku mengajak mereka bertos bersama "bagus"

"yudah kak kami mau lanjut main lagi" anak berbadan gempal berpamitan kepadaku "eh tunggu kalo boleh tanya anak yang tadi itu siapa namanya?"

"oh namanya Rama, udah dulu ya kak dah.. " anak itu pergi dengan melambaikan tangan aku pun membalas lambaiyan tangan itu.

"Rama..... "

***

1
Anrai Dela Cruz
Suka sejak awal
Dálvaca
Mantap!
vera: makasih kak 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!