I Love Tentara

I Love Tentara

01

Hari ini adalah hari yang ku nanti nanti sebagai siswa SMK, ya hari kelulusan ku sebagai siswi SMK. Setelah selesai mencoret-coret baju SMK aku dan teman-temanku memutuskan untuk merayakan kelulusan kita.

Tapi di tengah jalan, rombongan kami di hadang oleh geng motor, musuh sekolah kami. Lalu terjadi lah baku hantam antara geng motor itu.

"Woy ky awas di belakang lo" Saat melawan seseorang aku mendengar suara temanku. Lalu aku berbalik badan, belum sempat melihat siapa yang ingin memukulku. Tiba-tiba ada tongkat kayu yang mengarah dan mengenai kepalaku.

"Brakk..."

Aku terjatuh di tanah sambil menahan rasa sakit. Aku meraba kepalaku dan aku mendapatkan cairan kental berwarna merah yang keluar akibat benturan benda keras di kapal ku. Saat aku ingin bangkit lagi balok kayu itu menimpaku sekali lagi. Lalu kesadaran ku mulai menghilang, tapi samar samar aku mendengar suara sirine polisi.

***

Aku terbangun di tempat yang serba Putih. Aku yang masih bingung apa yang terjadi padaku , tidak menyadari bahwa ada seseorang yang masuk ke ruangan itu.

"Plak.. "

Aku terbangun dari lamunanku dan aku melihat siapa yang menamparku ternyata dia adalah ibuku dengan muka yang menahan amarah.

"Bunda kenapa nampar key sih bun? " Kataku sambil memegang pipi yang tadi di tampar oleh bundaku. "Kamu masih nanya keysa apa yang kamu perbuat hah". " Hah apa?" Tanyaku.

"Plak... "

Aku di pukul tepat di kepala yang terdapat perban itu menggunakan benda pipih milik bunda ku. lalu dia mengutak-atik benda pipih itu dan menunjukkan kepadaku. " Lihat ni" Bunda menunjukkan sebuah video di mana aku tengah asik memuku lawanku dan yang paling mengejutkan adalah video itu sudah sangat viral bahkan ada video itu di buta menjadi video jedag-jedug, entahlah apakah aku harus senang karena aku viral atau malah sedehi karena ke viralan ku bukan hal yang baik.

"Udah tau kesalahan kamu hm?" Aku melihat bunda yang tengah menunjukkan ekspresi marah kepadaku, aku yang di tatap seperti itu hanya menundukkan kepalaku. "Bunda tanya Kesya Adiwijaya " Bunda sambil menekan setiap kata terahirnya. "udah Bun Keysa tahu Keysa Yang salah, Kesya bakalan minta maaf sama dia bun". " Kamu pikir minta maaf aja cukup hah. sekarang keluarga orang yang kamu pukulin itu mau bawa masalah ini ke jalur hukum". "Apa, beberan bun?" dengan ekspresi yang syok aku menatap bunda seolah seperti meminta bantuan padanya. "Bunda juga gak tau, kamu tunggu ayah kamu aja dia yang bakal nanganin ini semua". Bunda duduk di samping ku dan mengelus suray rambut panjangku dan memelukku dengan hangat, perlakuan Bunda itu membuat ku menjadi lebih sedikit tenang.

Matahari sudah tergantikan oleh rembulan aku dan Bunda tertidur di ruangan itu selama berjam-jam untuk menunggu ayah ku. Aku mendengar samar-samar derap langkah kaki seseorang yang terburu-buru. Aku terbangun dari tidurku ketika seseorang membukak pintu dengan sangat keras.

"Brak... "

Aku melihat orang itu tenyata dia adalah ayahku saat itulah aku merasa lega ku pikir dia orang jahat. "Yah kok banting pintu sih" Bunda yang juga sudah terbangun menghampiri ayah dengan raut menahan emosi. Tanpa memperdulikan pertanyaan bunda, ayah langsung menatapku dan menyeret ku keluar dari ruangan itu.

Aku yang tiba-tiba di tarik hanya bisa mengikuti langkah kaki ayah dengn terseok-seok karena tidak bisa menyamakan langkah kaki ayah yang besar. Bunda yang melihat itu langsung mengikuti kami dari belakang, aku melihat Bunda di belakang dengan raut kawatir. Setelah sampi di aula aku melihat banyak sekali orang-orang yang mengenakan seragam polisi, untuk memastikannya aku membaca tulisan besar di tembok itu "KAPOLRES JAKARTA" Apa ternyata selama ini aku di kantor polisi kenapa aku tak menyadari itu.

Setelah sampai di sebuah mobil ayah membukan pintu untukku dan menaruh ku di jok belakng mobil sedangkan ayah masuk ke bagian pengemudi dan ibu di samping pengemudi. Lalu ayah mengemudikan mobil itu dengan kecepatan sedang. Hening tidak ada yang membukak obrolan ini sampi suara bunda membuyarkan lamunanku. "Sebenarnya kita mau kemana mas?". "Pelabuhan". "Hah" Aku tidak salah mendengar kan ayah ingin membawa kita ke pelabuhan untuk apa, apalagi hari sudah malam. Saat ingin menanyakan ke pada ayah kakiku seperti menendang sesuatu, saat aku melihatnya ternyata itu sebuah tas yang sangat besar ketika akan membuka tas tersebut aku mendengar suara ayah yang sangat hangat dan lembut. "Bunda lupa soal pembicaraan kita kemarin? ". " Tapi yah bunda belum siap ". " Harus ini demi kebaikan kita bersama ya ". mendengar pembicaraan tersebut hatiku sangat gelisah, sebenarnya apa yang mereka bicarakan.

Setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang mobil ayah berhenti di sebuah dermaga. Ayah keluar dari mobil aku melihat dari jendela mobil ketika ayah menghampiri dua orang berbadan besar dan berpakaian serba hitam, Aku tidak bisa melihat wajah mereka karena mereka menggunakan topeng. Ayah kembali ke mobil dan menyuruhku keluar, setelah keluar mobil ayah membawa ku ke dua orang yang tadi di temui olehnya. Ketika hampir dekat dengan orang itu ayah berhenti dan menghadap ke arah ku dengan raut wajah yang teduh dan menenangkan lalu dia memeluku dengn kasih sayang aku sangat nyaman di pelukan itu pelukan yang jarang ku dapatkan karena ayah yang tidak pernah ada di rumah, karena dia harus pergi untuk melindungi negeri ini. Di belakang ku aku merasa seseorang memeluk ku dengan sayang ya dia adalah ibu ku pahlawan terhebat yang aku punya setelah Ayah. Ini adalah momen yang sangat langka yang Aku dapatkan. Tapi sayang momen itu hanya bisa di rasakn sebentar sampi Ayah bicara yang membuat kusyok "Maaf Ayah harus mengirim kamu ke asrama."

"JGEEER... " (suara petir)

Air-air hujan membasahi bumi dengan perasaan ku yang sangt hancur mendengar Ayah akan mengirim ku ke asrama, apakah Ayah ingin membuang ku karena aku sudah merusak nama baik nya, entahlah. Ayah melepaskan pelukannya bersama dengan bunda yang menangis histeris dan terus memeluk ku dengan sangat erat. "Bunda harus ikhlas ya ini demi kebaikan Keysa ya mah" kata Ayah sambil melepaskan pelukan ku dan Bunda. Aku yang masih mencerna semua kejadian hari ini tidak menyadari jika Bunda dan Ayah sedah pergi meninggalkan kan ku bersama dua orang misterius itu.

"JGEEER... "

Aku terlonjak kaget dan reflek menutup telinga, lalu aku berbalik dan mengejar Bunda dan Ayah yang sudah masuk ke mobil dengan tubuh yang sudah basah aku memukul kaca mobil agar Ayah membukakan aku pintu. " Ayah bukak key di sini kehujanan yah, key mohon bukak pintunya yah, key mohon key gak mau di kirim ke asrama yah, nanti kalo key pergi siapa yang bakal jagain Bunda di rumah, yah, yah,..... " Aku menangis histeris setelah mobil milik Ayah sudah pergi meninggalkan pelabuhan, Aku terjatuh dengan menatap nanar mobil itu. " Jahat Ayah jahat kenapa, kenapa yah... "

"Blam"

Aku yang di pukul di bagian belakang langsung merasa pusing dan tiba-tiba pandangan ku menjadi gelap.

" Maaf... "

***

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!