NovelToon NovelToon
Bad Girl Transmigrasi

Bad Girl Transmigrasi

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia
Popularitas:28.9k
Nilai: 5
Nama Author: Lensi Simajuntak

Bad girls transmigrasi
Deskripsi
Bagaimana jadinya jika seorang gadis yang sering di juluki sebagai bad girls,harus bertransmigrasi ke dalam raga seorang gadis cupu. Athena adalah seorang gadis yg cantik,baik dan ramah,ia memiliki Q yang sangat tinggi,gadis itu sangatlh pintar di bagian akademik maupun non akademik,ia juga sangatlah jago bela diri. Dulu gadis itu sangatlah ramah pada siapapun,tetapi sekarang gadis sudah berubah yang dulunya sangatlh murah senyum,sekarang ia hanya menampilkan wajah datarnya,semua itu bermula dari keluarga yang sering mengabaikan dirinya dan selalu menyalahkan kehadirannya di dalam keluarga tersebut,bahkan dirinya pun di usir dan di telantarkan. Dirinya pun merencakan balas dendam pada seluruh keluarganya,terutama saudaranya yang selama ini memfitnahnya,tetapi semua rencananya gagal karena gadis harus mengalami kecelakaan yang membuat gadis itu harus kehilangan nyawanya. ** Sementara ada seorang gadis cupu yang juga tidak di harapkan kehadirannya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lensi Simajuntak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

pulang kerumah

Keluarga Bintara yang sedang melakukan acara pertunangan anak gadisnya,di gedung yang mewah dan semua kalangan bisnis pun di undang untuk mengadakan acara tersebut,bahkan keluarga dari tunangan Jessi pun sama halnya yang mengundang berbagai kolage bisnis.

Kedua keluarga itu terlihat bahagia  karena acara pertunangan anak mereka berjalan dngn lancar,d imana kedua keluarga itu adalah,keluarga yang sangat berpengaruh dan juga di segani oleh semua orang.

Tuan Alvian pun berjalan menuju panggung dan meminta waktu sebentar pada MC,dirinya ingin menyampaikan sepatah kata

"Para hadirin sekalian,saya berdiri sini, untuk mengucapakan rasa  terima kasih,bagi  yang  sudah datang di acara pertunangan anak gadis saya,saya juga mengucapakan terimakasih pada semua para kolage bisnis  yang ikut merayakan acara ini".

" Sejujurnya saya masih belum ikhlas,harus melepaskan anak gadis saya,saya sebagai seorang ayah sangat berat sekali untuk melepaskan tanggung jawab saya pada putriku" ujar Alvian dngn sedih.

"Papa Hanya ingin berpesan pada kalian berdua,tetaplah jaga keharmonisan dan Jangan sampai membuat malu keluarga, papa turut bahagia melihat putri cantik papa ini yang sudah menemukan pujaan hatinya".

Jessi pun tersenyum mendengar perkataan papanya,dirinya begitu bahagia dan senang,karena dirinya di aku sebagia putri dari Bintara. "Akhirnya gue di akui di keluarga ini" batinya.

"Kamu kenapa sayang? Ko senyum² gitu?" Ujar arhan yang merasa heran.

"Aku bahagia bangat tahu, seandainya dulu kita ketemu,mungkin dari awal kita udah jadi tunangan" jawab Jessi tersenyum Manis.

Arhan pun mengangguk kepalanya pertanda membenarkan perkataan kekasihnya, "kalo kita ketemu dari awal,mungkin kamu ngga jadi tunangan Aku sayang" sahut arhan yang mengelus wajah kekasihnya dengan lembut.

Semua para tamu berteriak histeris melihat ke harmonisan dari kedua sejoli itu,dan begitu juga para orang tua yang merasa ikut bahagia.

Sedangkan Alvian menangis terharu melihat keromantisan dari pemuda itu yang akan menjadi menantunya.

"Papa mohon,kamu jagain putri papa Ar" ujar taun  alvian lirih.

Arhan pun hanya menganggukkan kepalanya sambil tersenyum hangat pada calon mertuanya.para tamu pun ikut merasa terharu dan juga ada perasaan sedih.

"Putri kamu makin aja ya jeng" ujar seorang wanita tersenyum hangat pada Safira.

"Makasih jeng" sahut Safira yang ikut membalas senyumn dari wanita yang ada di sampingnya.

Para tamu pun semakin banyak yang berdatangan,untuk merayakan acara tersebut,bahkan sebagian dari kolage bisnis merasa terpukau dngn hiasan yang begitu mewah di gedung tersebut,dari semua teman bisnis dari keluarga Bintara ada juga  yang merasa iri.

"Kau sudah gila Alvian! Dia itu anak tirinya yang kau  agungkan,anak kandung mu di siksa,ayah yang tidak punya perasaan" gumam seseorang pria bayah,yang menatap tajam pada Alvian.

Entah kenapa pria bayah tersebut merasa ada sesuatu yang di sembunyikan oleh keluraga Bintara.

**

Oke,karena jiwa athena sudah berada didalm  raga gadis cupu ,maka kita panggil saja  jadi Ica ya teman² hehehe..

Gadis itu sedang melamun memikirkan keadaannya yang sekarang,Jika dia bisa memilih lebih baik dirinya mati,daripada harus bertransmigrasi pada  gadis cupu,ia seperti merasakan sesuatu bawah kehidupan dari Ica sama sepertinya.

"Arrrhhkk ...pusing gue! Lama² gue bisa gila disini! Cupu juga belum ngasih ingatan ke gue!" Ujarnya yang merasa prustasi.

"Tolol gue! Harusnya gue nolak kan! Keluarganya aja ngga ada yang datang sama sekali" lnjutnya yang mengatai dirinya,dirinya pun kembali terdiam dgn pikirannya yang mengingat siapa yang sudah berani mencelakianya,ngga mungkinkan dirinya harus sendri.

"Huffhhh......gue harus ngapain disini terus? Yang ada badan gue makin sakit,kalo gue tidur terus di sini".  gadis itu terus saja mengomel yang tidak jelas,sampai dirinya tidak menyadari jik ada seorang pemuda yang baru saja masuk ke ruangan tersebut.

"Lo udah sadar? Syukur lah,gue ngga cape² lagi bolak- balok ke sini jagain Lo" ujar pemuda itu pedas.

Ica pun terdiam menatap datar pada pemuda itu,ia tidak mengenal siapa puda tersebut karena Pimilik tubuh belum mmbrikan ingatannya.

"Lo siapa?" Ujarnya datar.

Pemuda itu pun menatap heran pada gadis itu,ia pun mendekat serta menempelkan punggung tangannya pada kening Ica.  "Lo ngga kenal gue?".

"Ngga!".

"Buset! Lo amesia?".  "OMG!!!!!GUE HARUS TELPON WULAN! KALO LO NGGA INGAT SAMA GUE!" lnjut pemuda itu yang merasa panik.

"Stress" gumam Ica pelan,dirinya bukannya amesia melainkan karena si pemilik tubuh yang di tempatinya belum memberikan ingatannya sama sekali.

"Ini lagi sicupu! Katanya mau beri ingatannya,tapi sampai sekarang belum ada! Ini lagi satu,ngapain datang!" Batinnya yang mengeretu,sambil Melik pemuda itu yang sudah sibuk dngn ponselnya. "Bikin pusing aja!" Lnjutnya.

Sedangkan pemuda itu yang sibuk menelpon seseorang,dirinya cukup terkejut dngn perubahan dari gadis cupu tersbut,yang biasanya gadis itu lemah lembut tapi sekarang cara bicars terdengar beda apalagi tatapan yang beruba mnjadi dingin.

"Ini lagi anmataak satu! Di telpon ngga diangkat! Awas Lo nanti" gumam pemuda kesal,Ica yang mendengar gumaman dari pemuda itu pun hanya terdiam dan tidak peduli.

"Serius Lo ngga kenal gue?".

"Ngga! Kita ngga sedekat itu!".

Degg!

Pemuda itu pun kembali terkejut dngn ucapan asa dari mulut gadis itu.  "Heh! Anak congkek! Lo sama gue itu bagaikan matahari dan langit yang tidak bisa di pisahkan!" Sarkas pemuda itu sambil menatap sinis.

"Mimpi!".

"Bangsat! Lama² gue tonjok tu kepala!". "Ahk, tau ahk! Mending gue panggil dokter aja,biar Lo di periksa lagi,siapa tahu Lo emang benar amesia".

Gadis itu pun hanya diam dan menatap punggung pemuda itu yang sudah keluar  dari sana.

"Stress itu orang! Orang gue ngga kenal sama dia,malah di bilang amesia" ujar Ica yang mengomel. "Kan dia ngga tahu,kalo gue jiwa asing yang ada dalam tubuh ini" lnjutnya yang tersedar sambil memeluk jidatnya.

Tidak berselang lama pemuda itu pun datang bersama dokter Arifin,sedangkan gadis itu mengerutkan keningnya menatap dokter tersebut,seprtinya dirinya mengenal sosok pria bayah itu,dirinya pun begitu terkejut saat tahu siapa pria bayah itu.

"Om Arifin!" Batin Ica terkejut.

"Dok,tolong di periksa lagi ya,soalnya dia ngga ingat Sama saya" ujar Pemuda yang menatap sedih pada gadis itu.

Dokter Arifin pun hanya mengangguk dan tersenyum,ia pun mendekat pada gadis cantik tersebut.  "Apa masih ada yang sakit?" Ujarnya tersenyum,beda dngn Ica yang hanya memandangi wajah tampan dari pria itu.

"Om arifin" gumamnya,tapi masih bisa didengar oleh dokter.

"Iya,ada apa? Kenapa manggil saya?".

"Ahk..tidak! Saya cuman salah nyebut" sahut Ica salah tingkah.

Dokter Arifin pun tersenyum tipis,sambil menggeleng kepalanya saat melihat gadis itu salah tingkah. "Gimana perasaan kamu? Apa masih ada yang sakit?" Ujarnya kembali.

"Tidak".

"Kalo begitu,saya cek sebentar untuk memastikan apa masih ada yang cacat".

"Iya dok".

Dokter Arifin pun memulai mencek tubuh gadis itu,ia merasakan bahwa gadis itu sudah membaik, hanya saja gadis itu sedikit mengalami amesia.

"Bagamana dok? Apa benar dia lupa ingatan?" Ujar Pemuda itu tidak sabaran.

"Huffhhh....ya benar,tapi itu hanya lupa ingatan sementara,mungkin karena benturan yang cukup keras, jadi mengakibatkan amesia" sahut dokter menjelaskan.

Pemuda itu pun terdiam dan semakin merasa kasihan dengan gadis cupu trsbut selama ini cuman dirinyalh tmpt berkeluh kesah gadis itu,bahkan dirinya sampai menyimpan perasaan yang dalam terhadap sahabatnya itu.

"Untuk sementara ini,jangan di paksa untuk mengingat apapun,itu bisa mengakibatkan sarafnya jadi merasa sakit".

"Tapi ingatannya masih bisa kembali kan dok" ujar pemuda tersebut yang semakin khwatir.

Dokter Arifin pun tersenyum hangat dan mengangguka kepalanya, "itu hanya sementara,jadi tidak terlalu khwatir ya" ujarnya sambil mnepuk pundak pemuda itu,dirinya begitu salut dngn pemuda tersebut yang senantiasa menjaga gadis tersebut,dirinya berpikir mungkin mereka bersaudara karena rasa peduli dari pemuda itu begitu terlihat.

Sedangkan Ica hanya memandangi kedua pria yang berbeda usia tersebut, "siapa yang lupa ingatan! Orang gue jiwa lain di tubuh ini" batin merasa kesal.

"Kapan saya bisa pulang dok?".

"Sekarang udah bisa,tapi harus janji jaga kesehatan dan jangan terlalu capek" sahut dokter Arifin tersenyum hangat,sehingga membuat Ica merasa terbang kelangut tujuh,entah kenapa dirinya begitu merasa tenang saat melihat pria baya tersebut.

"Omm...angkat aku jadi anak mu!" Ujar Ica yang ngasal ceplak.

"Hah! Plakk!" .

"Aduh.. kenapa di geplak sih! Sakit tahu!"ujarnya menatap pemuda itu.

"Otak Lo udah eror anaknya Alvian!" Sahut pemuda tersebut.

Sedangkan dokter Arifin pun mengeleng kepalanya,dirinya jadi teringat dengan seorang gadis yang dulunya juga sama seperti itu yang selalu meminta di angkat jadi anaknya.  "Emang kamu mau jadi anak saya?" Ujar dokter bercanda.

"Mau,mau bangat! Habisnya om ganteng bangat sih!".

"Astaghfirullah..istifarrrr icaaa...." Sahut pemuda itu yang merasa prustasi dngn  sikap gadis itu yang berbeda dari dulunya.

Dokter Arifin pun tertawa sampai terpingkal dngn jawab gadis yang menyebutnya ganteng.

"Om punya anak ngga?". "Kalo ada,mau dong satu,tapi yang seperti om ya"sahut Ica yang tidak menjaga imegnya,seperti ini lah athena jika sudah bertemu dngn pria bayah itu,dirinya jadi teringat dengan kehidupannya yang selalu saja mengintili pria bayah itu.

"Sudahlah,bukan kamu mau pulang,jangan lupa keruangan administrasi dulu"ujar dokter yang mengalihkan pembicaraan,agar gadis itu tidak banyak bertanya. "Kalo begitu saya permisi dulu" lanjutnya.

"Ommm.....jadikan aku menantumu....".

" Stressss! Lama² gue buang Lo ke laut!".

"Siapa Lo! Sok kenal aja!".

"Gue sahabat Lo! Kalo lu ngga lupa".  "Oh iya, Lo lupa ingatan ya,baru sadar gue" lanjut pemuda itu sambil menepuk jidatnya.

"Iya udah,Lo tunggu bentar,gue ke ruangan administrasi,bentar lagi Wulan datang buat bantu² Lo beres".

Pemdua itu pun langsung berlalu dari ruangan itu,dirinya sudah memberitahu pada WULAN jika ica sudah boleh pulang dan juga tentang perubahan sikapnya,mereka akan mengantarkan gadis itu Sampai Mensionnya.

***

Cleek!

Pintu pun kembali terbuka dan menampak seorang gadis cantik yang tidak lain adalah Wulan,ia memandang penuh haru pada Ica.

"Hai, gimana keadaan Lo?".

Ica pun cukup terkejut melihat kedatangan gadis itu,karena dirinya mengenal siapa gadis tersebut,mengingat bahwa dirinya bukan lah Ica asli melainkan jiwa athena yang masuk ke dalam raga tersebut.  "Dia" batinnya.  "Apa lagi ini? Si cupu punya hubungan apa sih sama ini anak!".

"Loh! Ko bengong gitu? Ada apa? Ada yang salah ya sama ucapan gue? Sorry iya" sahut Wulan sedih.

"Ngga papa,Lo siapa?" Sahut Ica yang berpura².

"Hufhh.....gue sahabat Lo,nanti aja gue jelasin,sekarang gue mau beres² dulu,lu duduk di situ aja".

"Hmmm".

Wulan pun hanya menggeleng kepalanya pelan,ia pun merasa jika sikap gadis itu berubah dan juga dari tatapan yang semakin terlihat dingin.  "Maaf,gue ngga bisa apa²"batinnya merasa bersalah. " Dan gue janji akan ngembaliin ingatan Lo dngn pelan²".

***

"Huffh....akhirnya beres juga" ujar Wulan sambil menghela nafas kasarnya.

"Lo mau pengen sesuatu ngga ca?".

"Ngga!".

"Oh,bentar ya,gue keluar dulu mau cari minum,gue haus nih,hehe".

"Hmm!".

Wulan pun hanya mengangguk kepalanya dan merasa kikuk dngn perubahan dari gadis itu,yang dimana dulunya gadis itu sangat lah ramah dan murah senyum sekarang apa yang ia lihat,dirinya pun menyalahkan seluruh keluarga Bintara yang tidak memperdulikan sahabtnya itu.

"Kalo gitu,gue pergi dulu" sambungnya lalu pergi dari sana,tetapi terhalang karena alim udah datang sambil membawa minuman.

"Ehk! Lo udah datang?"ujar alim, "nih,gue ada beli tadi di kantin"lanjutnya yang menyerahkan sebotol air minum.

"Thanks"sahut Wulan tersenyum hangat.

"Udah beres semuanya kan?".

"Udah,itu Lo lihat, semuanya udah gue susun".

"Oh,sorry gue ngga lihat dari tadi".

"Mata lu buta,makanya ngga lihat" sarkas Ica dngn mulut lemesnya.

Sementara alim pun terdiam dan menatap pada ica dngn mata yang masih berkedip-kedip,beda dngn Wulan yang menahan tawanya.  "Lo ngomong apa barusan?".

"Mata Lo buta"jawab Ica yang mengulanginya.

"Ahk! Sudahlah sebaiknya kita pulang saja,lama² gue bisa gila di sini".

"Lo naik ke punggung gue,ngga ada kursi rodanya,Soalnya rumah sakit bokap Lo ini mau bangkrut" lanjut alim sambil membelakangi gadis itu.

"Gue bukan anak kecil! Gue bisa jalan sendiri" sahut Ica kesal,sungguh energi nya benar² terkuras menghadapi sikap pemuda itu.

"Ngga usah ngeyel! Cepat,Lo naik ke punggung gue".

Beda dngn Wulan yang hanya tersenyum dan geleng kepala dngn sikap dari kedua sejoli itu yang selalu adu mulut.

Mereka pun pergi dari sana,dngn Ica yang berada di gendonga alim,dengn Wulan yang membawa tas tempat baju ganti sahabatnya.

***

10 menit mereka pun sudah sampai di depan mension keluarga Bintara,mereka bertiga langsung turun dari mobil.

Ica berdiri dan memperhatikan sekitar mension tersebut,dirinya sangat terpukau dngn kebesaran dan kemeahwan dari  mension itu,tetapi itu masih kalah dngn mensionnya,karena dirinya bukanlah Ica asli tetapi ia adalah jiwa lain yang msuk ke dalam tubuh yang di tempatinya.

"Lumayan,tapi ko gue ngerasa aneh ya" batinnya.

"Nih,mension keluarga lo,ingatkan Lo!" Ujar alim ketus.

Plakkk!!!.

"Sshh....apaansih! Ngeplak kepala gue? Bisa gila gue lama² ulan!" Ujar alim yang kesal.

"Teman Lo lagi sakit anjing! Ngga usah ketus² gitu" ucap Wulan yang mengumpat,sedankan Ica cukup terkejut dngn perkataan dari gadis itu.

"Buset! Ternyata dia bisa mengumpat juga"gumamnya pelan yang tidak bisa didengar oleh siapapun.

"Ko sepi ya? Padahal ini masih sore".

"Astaga! Saudara Lo kan lagi ngadain acara tunangan"ujar Wulan yang tersadar.

"Lahk iya,kenapa gue bisa lupa!" Sahut alim yang juga ikut²tan Sadar. "Terus kita ngapain di sini? Ngga mungkin kita nunggu disini sampai bokap, nyokap dan saudara Lo balik!".

"Masa mension segede ini ngga ada satpamnya?" Ujar Ica yang ceplos,dan membuat kedua sahabatnya melongo.

"Heh! Kutil badak! Bukan nya ngga ada,tapi mereka juga ikut merayakan acara tunangan saudara Lo! Gini nih kalo lupa ingatan!" Sarkas alim merasa jengah dengan perubahan dari gadis itu.

"Oh!".

Alim pun yang hanya mempunyai kesabaran setipis tisu pun,dirinya pun hanya bisa melampiaskan pada ban mobilnya.

Bugg!!!

"Aoowww..! Kaki gue! Anjing, Bangsat,setan!" Umpat alim yang menyebut segala binatang.

"Mampus! enakkan! Lo sih,udah tahu ban mobil keras masih aja di tendang" sahut Wulan yang mantap sinis pada sahabatnya itu.

"Cowo steres!" Ucap ica,ia pun masuk ke dalam,karena dirinya sudah lelah berdiri di depan gerban,mau masuk pun tidak bisa karena gerbang tersebut di kunci.

"Huffhh....si cupu kenapa juga belum ngasih ingatannya sedikit pun,kan gue jadi makin bingung kalo gini! Punya bokap Sama nyokap, saudara,tapi ko aneh ya" batinya,sambil menghela nafas.

Alim pun ikut masuk ke dalam mobil  dan di ikuti oleh Wulan,mareka juga merasa bosan dan capek berdiri.

"Kita ke apart gue aja ya,bosan gue lama² ngga ada penghuninya"ujar alim yang di angguki oleh Ica,gadis itu merasa energi sudah habis jadi dirinya menurut saja,apa lagi tubuh yang ia tempati terlihat lemah.

"Gas aja Lim, gue juga capek,Ica juga butuh istrahat,ngga boleh lelah,kan fisiknya masih lemas itu" ujar Wulan yang menatap pada ica dngn tatapan sedih.

Alim pun mengnggukkan kepalanya,dan langsung melajukan mobil tersebut dngn kecepatan sednag,dirinya sempat melirik kebelakang,memastikan jika sahabat cupunya itu baik² saja, "andai aja,bokap Lo tahu siapa Lo sebenarnya" batinnya. "Pasti bokap Lo,merasa bangga dan juga terkejut,kenapa sih Lo nutupin identitas Lo!" .

Bersambungg!!.....

1
Sribundanya Gifran
lanjut thor💪💪💪💪
Al^Grizzly🐨
Cerita yg bagus..tapi sayangnya sudah bercampur bahasa alay dan terlalu gaul..jadi campur aduk ceritanya.
Al^Grizzly🐨
Awal yg bagus dan Menarik
Sulati Cus
lg Thor ak pinisirin ada RHS apa sm ica winda afan
lensi juntak: iya, sabar ya...authornya lagi mikir alur yang menarik.
makasih udah baca 😊😊
total 1 replies
Sribundanya Gifran
lanjut thor💪💪💪💪
lensi juntak: iya, maaf ya udah nggak up selama 2 Minggu. soalnya author ada kesibukan gitu,😊
total 1 replies
Lia Marliani
suka karya ma thor.. semangat terus buat berkarya
Alfatih Cell
lanjut thor crazy up up up semangat 💪💪💪
Sribundanya Gifran
lanjut thor💪🙏💪💪
Sribundanya Gifran
lanjut thor💪💪💪💪
Sribundanya Gifran
lanjut up lagi thor💪💪💪💪
lensi juntak: iya, sabar ya. nanti malam aku lanjut.

makasih udah mampir di cerita ku.😊😊😊😊
total 1 replies
IndraAsya
👣👣👣
Renji Abarai
Terpesona☺️
Himura Kenshin
❤️Karakter-karakter dalam cerita ini begitu hidup dan membuatku empati padanya.
lensi juntak: makasih udah mampir,dan udah komen cerita ku.😊😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!