NovelToon NovelToon
Elang Dan Merpati

Elang Dan Merpati

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Diam-Diam Cinta
Popularitas:88.8k
Nilai: 5
Nama Author: Pa'tam

"Perhatian!"
Agar tidak bingung dengan cerita ini, baca dulu cerita "Cinta Sembunyi-sembunyi dengan bos"

Elang dan Merpati adalah sepasang anak kembar berbeda karakter. Elang seorang pria dingin dan cuek sama lawan jenis. Bahkan hingga saat ini pun belum memiliki pacar.
Sementara Merpati, seorang gadis bar bar, namun juga sulit untuk mendapatkan cintanya. Meskipun gampang bergaul dengan lawan jenis tapi sangat sulit untuk didekati.
Namun pada suatu hari mereka jatuh cinta pada seorang gadis dan seorang pria.
Siapakah yang bisa meluluhkan hatinya? penasaran? ikuti yuk kisahnya dan baca jika berkenan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 35

Lidya dan Wilson langsung masuk, dilihatnya dalam ruangan itu ada empat orang yang menjaga Hansen.

Lidya seketika bernafas lega, karena ia mengira jika Hansen sendirian tidak ada yang menjaganya.

"Mamanya Hansen?" tanya Abbey secara langsung.

"Iya, kenalkan namaku Lidya, dan ini suamiku Wilson," jawab Lidya memperkenalkan diri dan suaminya.

"Bagaimana bisa seperti ini?" tanya Wilson.

"Kami juga kurang tau kronologinya, namun saat melihat rekaman cctv. Sepertinya Hansen memang sudah diincar sebelumnya," jawab Abbey.

Lidya melihat kearah Merpati yang sedang tertidur, kemudian ia tersenyum. Entah mengapa dia suka melihat gadis itu.

"Oh, itu putriku," kata Abbey.

"Kita belum saling kenal," ucap Lidya.

"Namaku Abbey, dan ini Alvaro dan itu kedua anakku," jawab Abbey.

Lidya memperhatikan wajah keduanya begitu mirip. Lidya dapat menebak jika mereka saudara kembar.

Lidya kemudian menghampiri ranjang tempat Hansen berbaring. Lidya mengecup kening Hansen.

Lalu mencium pipi putranya itu. Hal yang tidak pernah ia lakukan sejak dulu. Sekarang baru ia menciumnya.

"Semoga kamu cepat sembuh sayang, mama belum sempat menebus kesalahan mama padamu." bisik Lidya ditelinga Hansen.

Airmata Hansen mengalir dari sudut matanya. Meskipun ia tidak sadarkan diri, namun pendengaran masih bisa berfungsi.

Wilson berbincang dengan Alvaro, dan tidak lupa mengucapkan terima kasih. Karena sudah membawa Hansen ke rumah sakit.

Lidya juga bergabung dengan Abbey dan Alvaro, sesekali matanya melirik ke Merpati yang nampak tenang saat tertidur.

"Mereka teman satu kampus," ucap Abbey seolah tahu apa yang dipikirkan oleh Lidya.

Lidya mengangguk, kemudian ia bercerita tentang Hansen yang kurang kasih sayang, dan mengatakan telah menyesal mengabaikan Hansen.

Lidya tahu jika itu adalah aib keluarganya, namun ia harus mengatakan nya sendiri, daripada nanti tahu dari orang lain.

Karena menurut Lidya, lebih baik jujur sekarang, agar nanti tidak jadi bumerang. Terserah anggapan orang lain terhadapnya.

Yang penting sekarang ia sudah menyesal dan ingin memperbaiki semuanya dengan anaknya.

"Kami akan bantu meyakinkan Hansen, tapi kami tidak janji, karena kami juga tidak bisa ikut campur terlalu jauh perihal keluarga kalian," ucap Abbey.

"Terima kasih, setidaknya aku merasa lega jika Hansen bertemu orang baik seperti kalian," ujar Lidya.

"Kata dokter, kemungkinan Hansen besok besok baru sadar." Elang menimpali.

"Ya, biar aku menjaga Hansen di sini, kalian pulanglah dan istirahat di rumah. Jika ingin menjenguk lagi, kalian bisa datang besok," ucap Lidya.

Lidya bukan mengusir, namun ia tidak tega melihat keluarga ini harus menjaga putranya.

Akhirnya Alvaro dan keluarga kecilnya pun pamit, meskipun sudah larut malam. Namun mereka juga perlu istirahat dengan nyaman.

.....

Pagi menjelang ....

Lidya perlahan membuka matanya, dan ternyata sudah ada dokter yang memeriksanya.

"Bagaimana keadaannya Dok?" tanya Lidya.

"Alhamdulillah Nyonya, mungkin tidak lama lagi pasien akan sadar. Karena darah yang di donor kan cocok."

"Maksud dokter?"

"Ya, semalam pasien kekurangan darah, beruntung anak gadis tuan Al mendonorkan darahnya."

Lidya tidak bisa berkata apa-apa lagi, ia hanya merasa bersyukur karena putranya di kelilingi orang baik.

Dokter pun keluar setelah berpamitan kepada Lidya dan Wilson. Wilson menelpon asistennya dan mengatakan ia tidak masuk ke perusahaan.

"Tapi tuan ...."

"Undur di lain hari, hari ini aku ingin menemani putraku di rumah sakit," ujar Wilson.

"Baik Tuan!"

Kemudian Wilson mematikan sambungan teleponnya secara sepihak. Ia pamit pada istrinya untuk mencari sarapan di kantin.

Tidak berapa lama, Hansen pun perlahan membuka matanya. Orang pertama yang ia panggil adalah Merpati.

"Nak, kamu sudah sadar sayang?" tanya Lidya.

Hansen menoleh. "Mama."

"Syukurlah kamu sudah sadar," kata Lidya.

"Merpati mana Ma?" tanya Hansen.

"Merpati pulang Nak, kasihan dia butuh istirahat setelah mendonorkan darahnya untukmu."

"Benarkah? Berarti ...."

"Ya, berkat dia kamu selamat, semalam dia menjaga kamu bersama keluarganya."

Hansen hendak bangun, namun lukanya belum sembuh. Ia terpaksa berbaring kembali.

Pintu ruangan pun terbuka, Hansen berharap jika yang datang adalah Merpati. namun ternyata bukan, melainkan Wilson yang baru datang mencari sarapan.

"Sarapan dulu ya," pinta Wilson sambil menyerahkan plastik berisi makanan.

Sementara Hansen hanya memakan makanan yang disediakan oleh rumah sakit. Hansen menolak karena rasanya hambar.

"Kamu harus makan, Nak," ucap Lidya.

Hansen menggeleng. "Rasanya tidak enak Ma."

Kemudian pintu kembali terbuka, Hansen langsung tersenyum melihat siapa yang datang?

"Bagaimana keadaanmu?" tanya Merpati.

Merpati datang tidak sendirian melainkan bersama Elang, Marvel dan Darrel. Mereka menggoda Hansen karena kalah berkelahi.

Merpati melihat bubur yang ada di meja, ia mengerti jika Hansen tidak mau memakannya.

Kemudian Merpati mengambil mangkuk bubur tersebut, ia duduk disisi ranjang sambil menyuapkan makanan kedalam mulut Hansen.

Hansen yang awalnya ragu pun membuka mulutnya. Hansen menatap Merpati dalam, beberapa detik tanpa berkedip.

"Terima kasih," ucapnya.

"Habiskan ya, biar cepat sembuh," ujar Merpati.

Hansen dengan patuh mengangguk, lalu menerima suapan demi suapan hingga mangkuk nya pun kosong.

"Pintar," ucap Merpati sambil mengelus rambut Hansen.

Kemudian merekapun pamit karena hendak ke kampus. Hansen hanya memperhatikan kepergian mereka.

.....

Merpati dan yang lainnya baru datang ke kampus, beruntung hari ini kelas mereka tidak terlalu pagi.

Jadi mereka tidak khawatir akan terlambat. Namun mereka juga harus disiplin, datang sebelum kelas di mulai.

Tadinya Abbey melarang Merpati untuk ke kampus, namun Merpati sangat keras kepala. Dan mengatakan jika dia tidak apa-apa.

Mereka berempat berjalan beriringan, tidak ada lagi yang berani mengganggu mereka. Setelah tau jika Merpati dan Elang adalah anak dari investor terbesar di kampus ini.

Mereka langsung masuk kedalam kelas, karena sebentar lagi dosen akan datang. Benar saja, baru saja mereka duduk. Dosen sudah masuk.

Dosen melihat tempat Marbella masih kosong, dosen sudah hafal betul jika Marbella pasti terlambat.

Tidak berapa lama Marbella datang dengan tergesa-gesa. "Maaf Pak, saya terlambat lagi."

"Kali ini saya tidak mentolerir kamu lagi, silahkan keluar, dan masuk kembali setelah kelas berikutnya!"

"Tapi Pak, saya cuma terlambat beberapa menit saja," ucap Marbella memohon.

Sekali kamu terlambat, saya masih bisa memaklumi, dua kali kamu terlambat, saya masih memaafkan. Namun ini sudah kesekian kalinya, jadi tunggu kelas berikutnya."

Marbella pun keluar, ia memilih pulang daripada menunggu kelas selanjutnya. Sementara dosen melanjutkan pelajarannya.

Hingga kelas pun berakhir, para mahasiswa dan mahasiswi keluar dari kelas.

"Pak, Bapak keren," puji Merpati mengacungkan dua jempol.

"Terima kasih, berarti tindakan Bapak benar dong?" tanyanya.

"Benar banget Pak." Darrel menimpali.

"Kalian tidak keluar ke kantin? Biar Bapak traktir kalian makan," ucap dosen.

"Serius Pak? Bapak memang terbaik deh," puji Darrel.

Merekapun ke kantin untuk menerima traktiran dari dosen. Mereka menyesal tidak dari dulu memuji dosen tersebut.

1
Azzahra Asyilla
Hansen lagu Abang begini ya ,,aduh Abang Roni kapan kau kembali 💃💃
Noey Aprilia
Hhhmmm....
kl bleh mmlih,mreka jg pst mau brsma orng tuanya....tp mau gmn lg,ga smua orng bruntung pnya kluarga yg utuh.....
Nisa Ramadani
semoga anak anak ku kelak di beri kesuksesan dan ingat berbagi dengan sesama yang lebih membutuhkan
Zahbid Inonk
terharu
kadang kita suka kurang bersyukur dgn apa yg d titip kan Allah k kita padahal masih byk yg kurang beruntung dgn kondisi kehidupan nya
Sani Srimulyani
aku juga ikut sedih kalo liat anak2 panti asuhan, mereka terkadang harus mau berbagi makanan dengan yang lainnya.
Azzahra Asyilla: bukan cuma d panti kak,di pesantren yg gratis juga sering bgt gitu makanannya sering gak kebagian ,jadi harus dulu duluan
total 1 replies
kaylla salsabella
Alhamdulillah .... terima kasih atas kebaikan kalian
Dewi kunti
subhanallah smg selalu dilimpahkan Rizqi bagi org yg suka bersedekah 🥰🥰
jaran goyang
ηєχт кк💞💞
jaran goyang
αмιη
jaran goyang
ηgѕ ѕυ∂н ιвυ ηαк... αq σяg ηу ѕ∂н кк... ℓιαт уg gη... внкη кℓσ α∂α уg мηт" gт😭😭😭😭😭
jaran goyang
вηтιg ∂ι яαηʝg вg... вιαя нσт
jaran goyang
нσσσσσσσ αq ѕк уg gη
jaran goyang
вηя ∂αη ѕ7.... αq укη...∂ι вℓιк ¢υℓυη ηу вρк... ∂α ѕєѕυαтυ уg ∂ι ѕмвηу кη
jaran goyang
🤣🤣🤣🤣🤣
jaran goyang
ʝнт вgтѕ мяк уg вℓg ¢υℓυη
jaran goyang
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
jaran goyang
мαмρυѕ кαυ
jaran goyang
ѕукυя ℓн χαη тαк ρα.. кρℓα χαη уg ρηтg... ¢ρ σяg уg ¢я gя"
jaran goyang
αмιη
jaran goyang
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣gк ѕвя уα вg
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!