Jingga merasa dihianati dan dibodohi selama bertahun tahun, hati nya hancur.
Tidak mudah untuk mengembalikan kepercayaan nya terhadap orang baru.
Satu nama yang ada dibenaknya "Jimmi"
apakah dia mampu mengembalikkan kepercayaan nya Jingga??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ENMom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PeDe
" Maaf " jimmi mulai bersuara.
Jingga hanya mengangguk, dia tidak berani bertanya itu siapa, apa yang terjadi sebenarnya, kenapa kamu bilang aku pacarmu, pertanyaan - pertanyaan itu hanya berputar dikepalanya, dan tidak mampu keluar dari mulutnya, jingga takut untuk mencampuri urusan orang lain, dia hanya menunggu penjelasan dari jimmi, karena dia yakin jimmi pasti akan menjelaskannya, karena masalah ini sedikit menyeret dirinya.
" Mau dihabiskan ngga makanannya?" jingga akhirnya bersuara.
" ngga "
" Yuk kita pulang " pinta jingga.
Jingga berdiri bergegas menuju kasir, dia membayar makanan yang sudah kami makan, tapi tiba - tiba ada yang memegang tangan jingga.
" Pakai ini aja " jimmi mengeluarkan uang untuk membayar. Jingga tidak sadar, kebiasaannya membayar makanan dengan 2 porsi masih terbawa, gimana tidak, selama 4tahun hubungan nya dengan leo, dia selalu melakukan itu, karena leo tidak pernah berinisiatif membayar makanannya sendiri apalagi membayar dengan 2 porsi, itu sangat langka.
Mereka berjalan menuju parkiran, jimmi terlihat ingin melakukan hal yang sama " membukakan pintu" untuk jingga, tapi buru - buru jingga hentikan
" bukalah pintumu sendiri, aku bisa buka pintuku sendiri "
Jimmi melihat jingga "kenapa?"
" aku ngga terbiasa diperlakukan seperti itu "
" maksudnya??" ada rasa bersalah jimmi karena kejadian tadi.
" ya membukakan pintu untukku. Kaka pikir apa?"
" aku pikir yang tadi "
" itu juga, ayo masuk "
Mereka masuk mobil bersamaan.
" maaf aku tadi lancang " jimmi menatap jingga.
jingga yang berada di sampingnya melirik " kenapa harus begitu? "
" aku serius aku minta maaf, aku cuma ingin dia cepat pergi dan tidak mengganggu ku lagi "
jingga hanya menarik nafas panjang, dia cuma pasrah, karena itu sudah terjadi. Dan berpikir toh dia tidak akan bertemu lagi dengan perempuan itu.
"ya sudah lah sudah terjadi ini" jingga pasrah
" serius?? Jadi mau berpacaran denganku?" jimmi menggoda
" maksudnya gimana ya?? Kaka jangan main - main !" jingga melotot.
Jimmi tertawa lebar sambil menyalakan mobilnya. Jimmi adalah sosok yang wajah nya tidak bosan dilihat, dia memiliki mata yang indah, wajar kalau mungkin beberapa wanita mengaguminya. Ditengah jalan jingga sempat mencuri pandang dengannya, sampai akhirnya dia kepergok sedang mengamati wajah yang ada disampingnya
" awas lihat - lihat nanti jatuh cinta " jimmi mulai menggoda nya lagi
"Diih, Pede banget, kaka tuh yang jatuh cinta sama aku bukti nya baru kenal sudah ngaku - ngaku pacar " jingga mulai berani membalas godaan jimmi.
" emang jatuh cinta beneran " jawab jimmi singkat.
" hahaha... Lucu " jawaban jingga menutupi kegugupannya setelah mendengar jawaban dari jimmi. Tidak bisa dipungkiri jingga senang mendengarnya, per sekian detik dia melupakan luka hati nya, sehingga membuatnya sedikit gugup, tapi rasa itu cepat di tepis nya karena jingga berpikir "pasti kak jimmi becanda lagi".
Sejujur nya jika ada seorang datang untuk menyatakan cinta pada nya, dia akan menolak. Jingga masih belum bisa membuka hati nya, bukan karena dia masih mencintai leo, tapi kepercayaan jingga telah hancur, dia takut untuk memulai kembali suatu hubungan.
Sampailah mereka dikos.
"boleh pinjem ponsel mu?"
" buat apa?" jingga penasaran. Walaupun begitu, entah kenapa dia tetap memberikan ponsel nya.
Jimmi mengambil ponsel jingga dan mulai mengetik sesuatu lalu menyerahkannya lagi kepada jingga. Tak berseling lama ponsel jimmi berdering " itu nomor ku, kamu bisa hubungi aku kalau kangen " jimmi kembali menggoda.
" diihh ". Jingga melihat ponsel nya dan melihat nomor tersebut hanya diberi tanda ❤️. " waw pede banget kaka" cibir jingga. Walau begitu Jingga pun tidak mengganti tanda tersebut menjadi nama Jimmi.
" jangan diganti, kalau diganti nilai statistikmu ngga berubah" ancam jimmi sambil tertawa.
"astaga kaka" kali ini jingga tidak bisa berkata - kata. Dan turun dari mobil dengan wajah masam.
jimmi membuka jendela mobil, memberi kan isyarat kepada jingga untuk tersenyum. Jingga pun terpaksa tersenyum.
Mobil itu meninggalkan kosnya. Baru beberapa langkah ponsel nya sudah berbunyi. ada pesan masuk " terimakasih untuk hari ini " pesan itu dari jimmi.
