Update hari RABU, JUM'AT DAN MINGGU
Ini lanjutan cerita penghianatan Suamiku dan sahabatku.
Gerhana Kavindra seorang Mafia kejam. Siapapun yang berani mengusiknya, ia akan menghancurkan orang itu tanpa sisa. Sifat dinginnya membuat banyak orang takut berurusan dengannya. Namun seperti itu banyak wanita berusaha menggoda Gerhana agar bisa memiliki Gerhana. Bahkan mereka selalu berusaha menghalalkan segala cara agar Gerhana bisa jadi miliknya.
kemudian satu ketika Gerhana menolong Mahasiswa baru yang menggunakan cadar dikerjai oleh seniornya. disaat itu Gerhana mulai penasaran dengan Gadis Gerhana yang menurutnya mempunyai sejuta rahasia. Ketika ia ketemu dengan wanita itu Gerhana merasakan berdebar.
Apakah Gerhana dapat menaklukkan gadis bercadar itu?
ataukah Gadis bercadar bisa membuat Gerhana meninggalkan dunia bawah?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chinta Maulana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MMGM 005
Mila terus mondar-mandir di ruang tamu, membuat Bastian pusing melihatnya.
"Bun, apa kamu tidak capek mondar-mandir seperti strikaan."
Mila menatap tajam ke arah Bastian, membuat Bastian sulit menelan Salivanya.
"Mila menatap tajam kearah Bastian. Kemudian Mila menghela nafas panjang. "Ini masalah Gerhana Yah, aku tidak pernah dengar kalau Gerhana tertarik sama perempuan. atau... " Mila menjeda perkataannya membuat Bastian berbalik dan menyipitkan matanya.
"atau apa Bun, jangan aneh-aneh de."
"Atau Gerhana Gay lagi. Kamu lihat Bintang dari SMA dia sudah nikah sama Mentari. Gerhana sampai sekarang gandeng cewek saja tidak pernah."
Bastian termenung memikirkan ucapan Istrinya. dia membenarkan perkataan istrinya. Diumur Gerhana yang 21 tahun belum pernah mengandung seorang perempuan. "Mau Bunda bagaimana sekarang?"
"Aku mau jodohkan Gerhana sama anak teman Bunda." Ucap Mila tegas.
"Jangan Aneh-aneh deh Bun. Kamu taukan watak Gerhana. Dia bisa marah sama kita. kamu mau." Bukannya menjawab perkataan suaminya melainkan Mila tersenyum licik seperti memikirkan sesuatu.
"Hanya satu orang yang bisa membuat Gerhana Tunduk."
"Mentari." Tebak Bastian yang diangguki Gerhana.
"Terserah kamu saja Bun, Aku ikut saja Rencanamu."
"Besok aku akan ketemu dengan teman Bunda."
***
Gerhana masih sibuk dimarkasnya. Sampai sekarang ia belum menemukan siapa dalang penculikannya 21 tahun yang lalu.
"Gue heran, Orang ini sangat susah dilacak." Ucap Arion menyandarkan kepalanya di sofa.
"Kak, kenapa kita tidak bantuan sama kaka ipar saja. bukankah soal begini dia jagonya." Ucap Rey memberi saran pada Gerhana. Sedangkan Gerhana masih diam memikirkan usulan Rey.
"Dia juga sudah beberapa kali mencoba mencari dalang penculikan gue dengan Bintang. Namun sampai sekarang belum ada hasil." Gerhana menutup matanya. Karena kepalanya terasa pusing memikirkan siapa dalang penculikannya beberapa tahun lalu. Ia takut, orang itu akan kembali menyakiti keluarganya.
"Istirahatlah King dikamar." Ucap Arion tidak tega melihat Gerhana dengan wajah lelahnya.
Gerhana berdiri dari kursi pergi menuju kamarnya yang ada dimarkas. Gerhana masuk kedalam kamar untuk membersihkan badannya sebelum tidur.
***
Pagi harinya Gerhana sudah rapi. Gerhana melangkah keluar dari kamar dan ia disambut dengan senyuman manis oleh adik angkatnya yaitu Rey Samudera.
"Sarapan dulu, baru kita berangkat kampus." Ajak Rey menggandeng tangan Gerhana menuju ruang makan yang ada dimarkas. Sementara Gerhana hanya pasrah mengikuti langkah Rey.
Semua anak Buah Gerhana menunduk ketika Gerhana melewatinya.
"GERHANA..... " Teriak seorang wanita cantik menggelegar sehingga membuat Gerhana tersentak kaget. namun ia tidak bisa marah sama perempuan itu. Kemudian ia menghela nafas panjang dan menghampiri wanita itu. dan wanita itu adalah Mentari adik iparnya.
"Ada apa?" Ucap Gerhana datar.
"Mau dipeluk." Mata Gerhana terbelalak. Tidak biasanya Mentari seperti itu. seperti anak kecil. Kemudian mata Gerhana ketemu dengan mata Bintang yang sudah berada di belakang istrinya.
"Lakukanlah apa yang dia mau. bisa-bisa dia tantrum kalau keinginannya ditolak."
"Apa kak Mentari hamil ya." Bisik Rey pada Arion. namun Arion hanya mengangkat bahunya tanda ia tidak tahu.
"No.. No tidak ada peluk-peluk." Tolak Gerhana tegas yang membuat Bintang menepuk keningnya.
"Kacau.. " Batin Bintang.
Mata Mentari sudah memerah seakan mau memangsa orang. "Apa lo bilang, lo nolak gue."
Gerhana kembali menganggukan kepalanya sebagai jawaban dari pertanyaan Mentari istri dari saudara kembarnya.
Bug
Bug
Akhhhh..
"Lo gila ya, nendang gue. malah sakit amat de tendangannya. dasar singa betina."
"Lo katain gue singa." Amuk Mentari bahkan matanya sudah memerah dan membuat atmosfer diruangan itu berubah mencekam. Membuat yang ada di ruangan merinding.
"Apa gue salah bicara ya." Gerhana kembali mendapat serangan tiba-tiba, untung ia repleks menghindar, bisa-bisa ia sampai wajahnya babak belur.
"STOP" Gerhana mencoba menghentikan amukan Tari dengan mengunci tangannya. Bintang juga memeluk Mentari dari belakang. "Sudah ya sayang jangan marah. Gerhana mungkin salah bicara. dia mau kok peluk kamu." Bujuk Bintang yang dapat didengar oleh Gerhana membuat Gerhana melototkan matanya.
"Tidak usah dipeluk, Sebentar malam Jam 19.00 dia harus ke cafe Bintang." Ucapan mentari, kemudian meninggalkan Gerhana yang hanya bisa menghela nafas panjang.
"Sabar kak menghadapi Bumil." Bintang pun berlari menyusul Istrinya.
"Bumil yang sangat mengerikan." Ucap Arion bergidik ngeri.
ᥴ⍴𝗍ᥒ kk