NovelToon NovelToon
Queen Of Melody

Queen Of Melody

Status: tamat
Genre:Tamat / Mengubah Takdir
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Fiore

Luna selalu tidak percaya diri jika tampil di depan banyak orang, padahal ia memiliki suara indah. Cita-cita Luna sebenarnya ingin menjadi seorang penyanyi tetapi ditentang oleh orang tuanya. Suatu hari Luna mendapatkan tawaran kerja menjadi seorang penyanyi oleh temannya, Mona. Namun, tempat kerja itu merupakan tempat terlarang. Hingga akhirnya ia kabur dari tempat kerja itu, dan bertemu dengan sahabatnya, Adi. Rasa jatuh cinta Luna kepada Adi itu semakin nyata, namun ia tak bisa mengungkapkannya. Adi dan Hani yang merupakan sahabat Luna menyarankan untuk mendaftar audisi menyanyi. Luna pun diterima di audisi itu, dengan perjuangan dan pengorbanannya selama di karantina, Luna berhasil menjadi juara 1 di audisi menyanyi itu, hingga akhirnya kedua orang tua Luna menyadari kalau mereka telah mementingkan egonya bukan masa depan Luna. Cita-cita Luna menjadi seorang penyanyi terkenal akhirnya tercapai dan ternyata Adi juga memiliki rasa terhadapnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fiore, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tawaran Kerja di Cafe

Semalam aku mengatakan kepada orang tua ku kalau aku telah ditawarkan bekerja oleh Mona di sebuah kantor teman bapaknya Mona bekerja. Aku terpaksa berbohong, karena kalau aku mengatakan yang sebenarnya pasti orang tua ku tidak akan mengijinkan aku bekerja sebagai seorang penyanyi.

Aku mengatakan kalau aku tidak pulang hari ini, berarti aku telah diterima karena kata Mona tempat kerjanya jauh sehingga karyawan kantornya telah disediakan mess untuk menginap.

Pagi harinya aku langsung berpamitan untuk berangkat ke rumah Mona. Setiba di depan rumah Mona terlihat rumahnya yang besar dan mewah, saat aku akan masuk untuk bertanya ke pos penjagaannya, sebuah mobil sedan hitam keluar dari dalam rumah itu.

“Ayo masuk!”, Mona membuka kaca jendela mobilnya dan memintaku untuk masuk ke dalam mobilnya.

Mobilnya terlihat mewah dan berplat merah karena itu merupakan mobil dinas bapaknya yang sebagai kepala camat di kota ini.

“Tidak apa-apa nih kamu mengantar aku? Apa hari ini tidak ada jadwal kuliah?”, tanyaku karena merasa tidak enak telah merepotkan Mona.

“Tidak apa-apa kok, hari ini jadwal kuliahku siang hari”, jawabnya.

Mona pun memerintahkan sopirnya untuk segera jalan. Sekitar 20 menit berlalu, tiba-tiba mobil Mona berhenti di depan sebuah salon.

“Disini tempatnya, Mona?”, tanyaku.

“Bukan. Kamu itu harus merubah penampilanmu dulu, biar kamu bisa diterima disana”, jelas Mona yang turun dari mobilnya.

Aku hanya bisa terdiam, tidak mengerti dengan apa yang dikatakan Mona.

“Kenapa kamu diam saja? Ayo cepat turun!”, teriak Mona yang sudah berada di depan pintu masuk salon.

“Eh.. Iya Mona”, aku pun turun mengikuti Mona.

“Mba, tolong ini gaya potongan rambutnya dibenerin”, kata Mona menunjuk ke arah ku.

Aku pun akhirnya dipersilahkan duduk untuk dikeramas terlebih dahulu.

“Nanti kamu ikuti saja apa kata mba salonnya. Aku mau creambath rambutku dulu”, kata Mona.

“I.. iya.. Mona”, kataku.

Ini adalah pertama kalinya aku merasakan keramas di salon. Setelah dikeramas, rambut ku dipotong sebagian.

Aku menjadi takjub dengan potongan salonnya, rambutku yang biasa mengembang, kali ini tidak walaupun hanya digerai. Biasanya aku selalu menguncir rambutku saja, tapi dengan gaya potongan rambut seperti ini, rambutku jadi mudah diatur.

Mona yang telah membayarkan semua biaya salonnya, aku tidak menyangka ternyata dibalik keras dan sombongnya Mona yang selama ini aku kenal, ada juga sifat baiknya.

Selesai dari salon, Kami kembali melanjutkan perjalanan. Selama 2 jam yang dibutuhkan mobil itu untuk tiba di depan bangunan yang artistik dan berlantai dua.

“Sopirku yang akan mengantarkanmu masuk ke dalam”, kata Mona.

“Tidak apa-apa, Mona. Terimakasih ya, aku sudah banyak merepotkan mu hari ini”, ucapku sambil turun dari mobil itu.

Mona tersenyum tipis, aku dan sopirnya pun berjalan ke dalam cafe itu.

Saat memasuki cafe itu, ruangan di dalamnya hanya diberikan penerangan yang remang-remang. Aku lihat orang yang berada di cafe itu tidak banyak.

Sopir Mona terlihat sedang berbicara dengan seorang wanita yang cantik dan berbaju seksi. Lalu wanita itu menghampiri ku.

“Kenalkan nama saya Rianti. Saya adalah pemilik cafe ini”, katanya memperkenalkan diri.

“Namaku Luna, Bu”, balasku.

“Panggil saja saya mami. Kamu bisa menyanyi kan?”, tanyanya.

“Bisa mami”, jawabku.

“Oh iya, pegawai di cafe ini akan diberikan kamar untuk tempat mereka beristirahat jika tidak pulang ke rumahnya”, kata Mami Rianti.

“Oh.. begitu ya mami”, ucapku.

“Ayo saya tunjukkan tempat kamarmu!”, Mami mengajak ku menuju ke lantai atas, sementara sopir Mona langsung berpamitan pergi.

Saat kami tiba di lantai atas terlihat ada dua orang wanita yang hanya berpakaian tank top dan rok mini berdiri di depan kamar mereka. Mereka berdua seperti sinis melihatiku.

“Mereka adalah temanmu sesama penyanyi cafe disini”, bu Rianti memperkenalkan.

“Namaku Luna”, aku mencoba berkenalan dengannya.

“Aku Fani”, kata seorang wanita itu.

“Aku Ami”, kata salah satu temannya.

Mereka juga ikut memperkenalkan diri mereka tetapi dari tatapan matanya, aku bisa melihat kalau mereka tidak menyukai berteman dengan ku.

Bu Rianti pun mengantarku hingga tiba di kamar paling ujung.

“Ini kamarmu, nanti Tyas akan mengajarimu cara bekerja disini. Sekarang lebih baik kamu istirahat dulu, nanti malam pasti akan ada banyak pengunjung yang datang karena malam ini malam Minggu”, jelas Ibu Rianti.

“Iya Bu. Terimakasih”, ucapku.

Bu Rianti pun pergi meninggalkan aku sendiri di kamar. Kamar itu tidak besar tapi sudah tersedia satu tempat tidur, meja rias, dan lemari. Cahaya lampunya pun sedikit redup.

Tiba-tiba saja ada yang mendorong pintu kamarku, terlihat Fani dan Ami telah berdiri di depan pintu.

“Hai”, sapaku.

Entah mengapa Fani malah menjambak keras rambutku.

“Jangan sekali-kali kamu merebut jatahku yaa!!”, ancam Fani.

“Jatah apa?”, tanyaku yang tidak mengerti dengan maksud perkataannya.

“Jangan pura-pura kamu tidak mengerti!!”, kata Ami yang ikut mengancamku.

“Hei,, sedang apa kalian?”, suara seseorang terdengar dari depan pintu.

“Dia anak baru. Dia belum mengerti apa-apa”, jelas orang itu dan datang memisahkan kami.

Fani pun langsung melepaskan tangannya dari rambut ku.

“Sebaiknya kalian kembali ke kamar masing-masing”, ucap orang itu.

Fani dan Ami pun segera pergi dengan melemparkan tatapan sinisnya kepadaku.

“Kamu baik-baik saja kan? Oh iya kenalkan namaku Tyas. Aku asistennya Bu Rianti”, jelasnya.

“Iya. Aku baik-baik saja. Namaku Luna”, jawabku dengan merapihkan rambutku yang acak-acakan karena dijambak Fani.

“Ini aku bawakan peralatan make up dan aku akan mengajarimu”, jelasnya.

“Terimakasih, Tyas”, balasku.

Tyas pun memulai mengajariku cara merias diri. Ia mengatakan kalau seorang penyanyi itu harus tampil cantik dan menarik.

“Wahh... Kamu cantik sekali”, pujinya.

Saat aku melihat wajahku di depan cermin, aku pun seperti tidak mengenali diriku sendiri. Ini bukan seperti diriku yang biasanya, yang selalu terlihat cupu.

“Oh... Iya. Jangan lupa nanti malam pakai baju ini”, Tyas menunjukkan sebuah dress mini yang panjang nya hanya sepaha.

“Ini tidak salah bajunya?”, tanyaku.

“Ya, benar itu bajunya. Baju seorang penyanyi memang harus seperti itu, sama seperti yang kamu lihat di televisi kan”, jelas Tyas.

Entah mengapa setelah melihat pakaian seperti itu, aku merasakan hatiku menjadi tidak enak. Semoga ini hanya pemikiran negatif ku saja.

“Sebaiknya kamu sekarang istirahat dulu. Nanti sore jika waktunya kamu tampil, aku akan memanggilmu”, kata Tyas lalu pergi meninggalkan diriku sendiri di kamar.

Di dalam hati aku masih terus berpikir apakah jalan menjadi seorang penyanyi harus seperti ini. Aku mencoba berpikir positif. Lalu ku rebahkan tubuh ku di atas kasur yang empuk itu.

1
♥\†JOCY†/♥
Kaya gak kerasa udah lama banget aku terkena dampaknya. Sukses terus, thor!
Inari
Author jago bener bikin cerita, sukses terus! 🙌
Beerus
Wah seru banget!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!