NovelToon NovelToon
Meraih Mimpi

Meraih Mimpi

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Keluarga / Persahabatan
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: isha iyarz

" Tapi sekarang kamu jauh dari abang. Siapa yang melindungimu kalo dia kembali merundung? " Arya menghela napas berat. Hatinya diliputi kebimbangan.
" Kalo dia berani main tangan pasti Diza balas, bang! " desis Diza sambil memperhatikan ke satu titik.
" Apa yang dia katakan padamu? " Arya menyugar rambut. Begitu khawatir pada keselamatan adiknya di sana. Diza menghela napas panjang.
" Mengatakan Diza ngga punya orang tua! Dan hidup menumpang pada kakeknya! " ujarnya datar.
" Kamu baik-baik saja? " Arya semakin cemas.
" Itu fakta 'kan, bang? Jadi Diza tak bisa marah! " pungkasnya yang membuat Arya terdiam.
Perjuangan seorang kakak lelaki yang begitu melindungi sang adik dari kejamnya dunia. Bersama berusaha merubah garis hidup tanpa menerabas prinsip kehidupan yang mereka genggam.
Walau luka dan lelah menghalangi jiwa-jiwa bersemangat itu untuk tetap bertahan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon isha iyarz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5

Rumah dengan cat yang sudah pudar itu tampak mencolok jika dilewati. Pohon rambutan yang cukup rindang ada di bagian depan dekat pagar. Tangan dingin Diza membuat bunga-bunga yang ditanamnya tumbuh subur di sepanjang kiri halaman.

Sedang Arya menanami bagian kanan dengan kebun sayur. Hanya kegiatan iseng di sela waktu senggang mereka. Namun perlahan hasil kebun itu menghasilkan uang. Bunga mawar Diza bisa dijual kepada pencari bunga keliling yang mendatanginya setiap dua minggu sekali. Sedang sayur-mayur Arya dibeli tetangga dan beberapa lapak penjual pecel lele di dekatnya.

Diza sedang menyusun uang penjualan bunganya saat suara-suara bentakan bertalu di telinganya. Diza keluar dari kamar. Dia hendak keluar saat suara seorang wanita yang dipenuhi rasa marah membuat telinganya memerah.

" Ajari adikmu sopan santun! Masih kecil juga sudah genit. Ngga bersyukur masih bisa sekolah! " itu suara ibu Teri.

Diza menghela napas panjang. Dia mengintip dari jendela depan. Tampak Arya yang baru pulang dari bekerja berdiri di depan tangga.

Dua orang perempuan empat puluhan berdiri dihadapannya sambil berkacak pinggang. " Malu diliat tetangga lain, ibu-ibu! Bisa kita bicarakan di dalam saja? " Arya berbicara lembut. Diza menggigit bibir menahan geram.

" Ngga perlu! Kita kesini emang sengaja nungguin kamu pulang. Ngga yakin soalnya adikmu bakal bilang kalo kami datang sedang kamu ngga di rumah " ibu Teri masih menunjuk-nunjuk kakaknya.

" Kita bisa tanya Diza dulu kebenarannya seperti apa! " Arya menghela napas panjang. Dia lelah. Namun masalah ini tiba-tiba saja membuatnya tidak bisa segera beranjak.

" Emang adikmu mau mengaku? Dia pasti mengelak sudah menggoda anakku agar mau jadi pacarnya! Ih, najis! Orang tua aja ngga jelas, masih bau kencur, berani-beraninya genitin anakku! " Teri mendelik geram.

" Saya akan laporan ke pak RT kalo ibu-ibu sudah bikin keributan di depan rumah saya! " putus Arya akhirnya. Lelah fisik itu membuat emosi yang berusaha ditekannya sejak tadi jadi mulai tak terkendali.

Teri dan temannya saling melempar pandang. Tanpa bicara lagi mereka segera menyingkir. Arya masuk setelah memberi salam.

Hingga makan malam berdua di dapur dia tidak menyapa adiknya. Diza mengumpulkan piring kotor dan meletakkannya ke tempat pencucian. Nanti saja beberes pikirnya karena ingin membicarakan kejadian tadi sore dengan Arya yang masih duduk di depan meja makan.

" Abang besok masih kerja? " Diza mendekati Arya dan duduk di depannya. Terhalang meja segi empat yang mereka gunakan makan dengan lesehan.

" Mungkin masuk setengah hari. Ada apa? " Arya mengangkat kepala.

" Minta anter ke pasar. Beli beberapa peralatan untuk tugas seni minggu depan " jawab Diza.

" Kamu ngga mau jelasin tentang kejadian tadi sore? " Arya menatap adiknya menuntut penjelasan. Diza menggeleng. Arya menarik sebelah alisnya heran.

" Kamu ngga khawatir abang marah? " suara Arya mulai berat. Diza membalas tatapan kakaknya sama tegas.

" Apa Diza cantik? " tanyanya perlahan. Arya menatap adiknya tajam. Menerka apa yang hendak gadis itu katakan. Dia lalu mengangguk. Diza tersenyum.

" Apa abang percaya Diza? " kembali dia membuat soal. Mereka saling menatap beberapa saat lamanya. Arya kembali mengangguk. Gadis remaja itu tertawa pelan.

" Diza penting kepercayaan abang! " ujarnya sumringah.

" Diza tau kalo Diza cantik. Diza ngga minta. Dan tak ada yang ingin Diza lakukan dengan kecantikan ini. Apalagi menggoda anak bu Teri. Hadi temen waktu pertama masuk sekolah. Kami dekat. Kalo dia ada rasa itu hak dia 'kan?

" Diza memang tak pernah membalas perhatiannya. Juga beberapa teman lelaki yang lain. Bukankah Diza harus belajar sebaik mungkin agar kehidupan kita jadi lebih baik? " tutur Diza yang membuat Arya terpana.

Hatinya gerimis. Terlalu cepat menilai adiknya hanya karena emosi mendengar cacian orang lain. Bukankah dia sudah mengajarkan banyak hal kepada Diza? Selama ini adiknya juga tak pernah melakukan sesuatu yang melewati batas di usia remajanya.

" Maafkan abang, Diz! " Arya menatap lembut. Diza tersenyum. Matanya berkabut.

" Apa yang Hadi lakukan padamu? " Arya mengalihkan suasana. Diza cemberut. Dia sudah tak ingin membahas lagi. Baginya tak ada pentingnya.

" Biasalah anak puber, bang! Hadi terkenal di sekolah. Ganteng, anak orang kaya, pinter, walau posisinya masih dibawah Diza " sampai di sini gadis itu tertawa.

" Dia mengklaim Diza adalah pacarnya waktu Kevin nembak saat acara perjusami sebelum kenaikan kelas kemarin. Kevin nanya, dong, kebenarannya! Diza bilang enggak. Makanya Hadi ngga terima, bang!

" Dia ngomong apalah sama anak satu sekolahan, Diza ngga peduli! Mungkin kedengaran sampe ke ibunya. " Diza mengangkat bahu. Begitu santai.

Arya menatapnya tak percaya. " Ibunya melakukan sesuatu sama kamu? " Arya mulai berjaga. Diza menatap kakaknya sambil berpikir.

" Iya, di sekolah dua hari lalu. Dia minta Diza ngaku kalo hubungan kami ngga direstui di depan kawan-kawan. Ya, Diza tolaklah! Pacaran aja ngga pernah. " Remaja itu beranjak menuju sudut dapur. Memilih mencuci peralatan kotor bekas makan tadi.

*****

Arya bekerja lebih keras agar adiknya bisa melanjutkan sekolah. Walau ada bantuan dari desa dan beasiswa untuk siswa berprestasi namun kebutuhan itu tetap memerlukan uang tak sedikit.

" Kamu mau melanjutkan kemana, dek? " tanya Arya saat mereka sedang duduk berdua di teras rumah. Suasana sore sedang mendung. Arya pulang lebih awal karena pak Yunus ada keperluan ke kota.

" Abang udah ngambil ijazah? " Diza mencomot rambutan dari dalam baskom kecil diatas meja. Arya melirik keki.

" Kebiasaan kamu ini! Ditanya malah balik nanya! " ujarnya gemas. Diza terkekeh.

" Terserah abang saja. Baiknya sekolah yang mana! " sahut Diza tak acuh.

" Kamu mau di kejuruan 'kan? " Arya menatap dalam. Diza menghela napas panjang. Dia tahu perjuangan Arya untuk mereka selama ini. Bekerja keras siang malam mengumpulkan pundi rupiah.

Sekolah kejuruan yang ditaksirnya memerlukan biaya tak sedikit. Lokasinya juga cukup jauh dari rumah. Diza tak sampai hati Arya bekerja lebih keras dari sekarang. Sepertinya dia lebih baik melanjutkan ke sekolah negeri saja yang kembali di dekat rumah.

" SMU yang di tikungan aja, bang! " Diza menoleh kakaknya yang tersenyum masam. Arya tahu apa yang adiknya khawatirkan.

" Abang kerja memang untuk kamu, dek! Jadi nanti daftarnya di kejuruan aja. Soal kendaraan nanti kita pikirkan. Semoga salah satu anak-anak sini ada yang ingin melanjutkan ke sana juga. Jadi kamu bisa numpang, sementara abang belum bisa beliin motor " Arya memutuskan.

Mata Diza sudah panas sejak tadi.

Lelaki dengan kaos oblong itu beranjak hendak ke dalam. " Ijazah abang gimana? " Diza menahan langkahnya. Arya berbalik.

" Abang udah ambil kemarin. Kamu tau, nilainya sangat memuaskan. Makasih udah ngajarin abang selama ini! " Arya terkekeh pelan. Diza mengulum senyum.

1
Dhedhe
deg²an bacanya ..ikut berimajinasi 🤭🤭
Iza Kalola
wow woww... sport jantung..🫠
Iza Kalola
penuh misteri 🫠
Aisha Lon'yearz
thanks dukungannya, kaka
Iza Kalola
cukup menegangkan dan aku suka cerita yang seperti ini... semangat thor, masih nungguin kelanjutan ceritanya./Determined/
Iza Kalola
keren, semoga makin banyak yg baca karya ini. semangat selalu author/Determined/
Aisha Lon'yearz
makasihhh 😊
Jasmin
lanjut Thor
Jasmin
aku suka, aku suka... gaya bahasa yg enak dan gak bisa di lewatkan per kata 🥰
Jasmin
mantap Thor
Jasmin
Arya 💥
Jasmin
keren Thor ..
Jasmin
keren
Fannya
Aku suka banget ceritanya, terus berinovasi ya thor!
Daina :)
Ditunggu cerita baru selanjutnya ya, thor ❤️
Kieran
Membuat mata berkaca-kaca. 🥺
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!