NovelToon NovelToon
Villain'S Mother Change

Villain'S Mother Change

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Tamat / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Transmigrasi ke Dalam Novel
Popularitas:858k
Nilai: 4.9
Nama Author: eka zeya257

Zella, gadis bar-bar yang baru berumur 19 tahun, sekaligus pemilik sabuk hitam karate. dia terkenal di kalangan anak seusianya karena memiliki sifat ceria dan blak-blakan serta tak kenal takut.

Hingga suatu hari saat dia hendak berangkat ke tempat latihannya, dia tersandung batu dan membuat tubuhnya nyungsep ke dalam selokan dan meninggal di tempat.

Zella kira dia akan masuk ke dalam alam baka, namun takdir masih berbaik hati membiarkan dia hidup meski di tubuh orang lain.

Zella bertransmigrasi ke dalam novel yang sudah lama dia baca, dan menjadi tokoh antagonis yang selalu menyiksa anaknya.

Akankah Zella mampu mengubah sebutan 'Penjahat' pada dirinya? dan meluluhkan hati anaknya yang sudah di penuhi dendam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eka zeya257, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 28

...Komitmen itu sulit, makanya di perlukan banyak cobaan agar lebih ringan....

...>Zella <...

...☠️☠️☠️...

Di sebuah mansion mewah, yang menjadi tempat tinggal keluarga Halley. Terlihat dua orang paruh baya sedang mondar mandir di dalam kamar mereka. Entah hal apa yang membuat kedua orang tersebut nampak panik dan juga cemas secara bersamaan.

"Pah, kita nggak bisa diam aja! Kalo sampai semua terbongkar, kita bisa kehilangan semuanya!" ujar Mariska.

"Papah juga tahu, makanya Papah meminta bantuan Black Shadow," tukas sang suami.

Marco mengambil ponsel yang ada di atas ranjang, dia mencari nomor seseorang lalu mengirimkan pesan pada orang tersebut. Marco meraih kunci mobil di dekatnya, dia menoleh ke arah sang istri yang kini sudah duduk di sisi ranjang.

"Aku berniat menemui Black Shadow, sejak kemarin mereka belum juga memberi kabar. Aku perlu memastikan sendiri kalau mereka sudah menjalankan tugas itu,"

Mariska mengangguk, dia membiarkan suaminya pergi. Selepas pintu di tutup, Mariska menghubungi putrinya yang sedang berada di luar rumah.

...***...

Mobil mewah milik Marco melaju menuju markas Black Shadow, tanpa dia sadari seorang pria tengah mengikutinya secara diam-diam. Marco melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, ketika dia berada di persimpangan dia membelokan mobilnya ke arah kiri, dia berniat memotong jalan agar lebih cepat sampai.

Saat itu pula sebuah benda keras menghantam mobil milik Marco, sontak Marco langsung mengerem mobilnya secara mendadak. Dia menoleh ke belakang dan melihat satu orang pria yang mengenakan penutup wajah baru saja menghentikan motornya.

"Sialan, siapa bajingan itu?" Marco menggeram marah.

Dia turun dari mobil, dia menghampiri pemilik motor tersebut. Begitu sampai di sana, Marco meluapkan amarahnya.

"Kau tidak punya mata hah? Kau lihat itu," Marco menunjuk mobilnya yang penyok.

"Gara-gara kau, mobilku jadi rusak bajingan!"

Namun pria di atas motor masih acuh tak acuh, dia seolah tak mendengar ocehan Marco. Melihat itu amarah Marco kembali naik, dia menarik kerah baju pria itu dengan kasar.

"Kau! Beraninya mengabaikan ucapanku bajingan!"

"Lalu?" sahut pria itu acuh.

Mendengar hal itu, Marco merasa harga dirinya di injak-injak. Dia mengangkat tangan kanannya, Marco berniat melayangkan tinju pada wajah pria itu namun pukulan dari pria itu lebih dulu mengenai rahang Marco.

BUUGH.

"Aakkhh, brengsek!" teriak Marco marah.

Dia mundur beberapa langkah, Marco memperhatikan pria itu turun dari motor dan menghampirinya. Tanpa aba-aba pria itu kembali melayangkan pukulan di wajah Marco, kali ini pukulan itu lebih keras hingga membuat dua gigi Marco lepas.

BUUUAGH.

"Aarrghhh!" teriakan Marco begitu nyaring, belum sempat Marco menyeka darah di bibirnya, dia kembali di kejutkan dengan tarikan di rambutnya.

"Ingat pesan ini baik-baik Marco Halley, Kehancuranmu sudah di depan mata! Kau dan keluargamu akan di pastikan rata dengan tanah."

"Itu pesan dari Tuanku, persiapkan diri anda sampai saat itu tiba, Marco!" imbuh pria itu dan berlalu dari sana.

Marco menatap nyalang pada kepergian pria tersebut, luka di mulutnya mulai terasa perih. Belum lagi gigi yang patah secara mendadak membuat Marco mau tak mau harus pergi ke rumah sakit.

Di sisi lain pria tadi menghentikan motornya di bawa pohon, dia mengambil ponsel lalu mencari nomor tuannya. Pria itu mulai menghubungi nomor tersebut, tak berselang lama terdengar suara dari sambungan telfon.

''Bagaimana laporannya, Ethan?"

"Semua beres, Tuan." Sahut Ethan dari balik telfon.

Setelah mendapat jawaban dari orang yang tak lain adalah Ziven, pria itu kembali mematikan telfonnya. Dia memasukan kembali ponsel itu ke dalam saku, Ethan menyalakan mesin kuda besinya dan berlalu dari sana.

...***...

Ruangan bernuansa hitam keemasan menjadi tempat Ziven berdiam diri, saat ini dia tengah berada di ruangan yang menjadi tempatnya bekerja selama menjalankan organisasi tersebut.

Sehari sebelumnya, Ziven berhasil mendapatkan semua informasi mengenai hubungan keluarga Halley dan juga Zella. Dugaannya selama ini terbukti nyata, kini dia sudah siap untuk membeberkan semua informasi itu pada Zella.

Entah perempuan itu mau menerima fakta tersebut atau tidak, tapi Ziven tak bisa lagi menyembunyikan semuanya terus menerus. Dia merasa sudah waktunya membuat Zella bergerak sendiri, terlebih sekarang dia merasa bahwa Zella yang dia kenal di masa lalu berada di tubuh Zella Allyshon.

"Gue nggak nyangka kalo takdir bakal mengikat kita seperti ini, tapi gue harap semua perkiraan gue tentang lo benar, Zel," gumam Ziven.

Dia teringat kejadian sebulan yang lalu, dimana ingatan tentang kehidupannya yang dulu muncul.

Satu bulan yang lalu.....

Seorang pemuda sedang menikmati suasana damai di kediamannya, dia duduk di bangku taman yang banyak di tumbuhi bunga lily dan mawar hitam. Bunga kesayangan mendiang ibunya, kenangan yang tersisa dari banyaknya kenangan buruk yang dia miliki.

Ziven mendongak menatap langit yang berwarna biru cerah, sinar matahari mulai meredup tertutup awan hitam. Ziven memejamkan kedua matanya, menikmati setiap hembusan angin yang menerpa wajah tampan itu. Perlahan dia merasa mengantuk, hingga tanpa sadar dia mulai terlelap.

Suara bising terdengar di telinga pemuda itu, samar-samar dia mendengar suara ambulance dari dekat. Merasa ada yang tidak beres, Ziven pun membuka kedua matanya. Sesaat dia tertegun melihat banyaknya orang berkerumun di tepi jalan dan satu mobil ambulance terparkir di sana.

"Ada apa ini?" gumam Ziven.

Di tengah kebingungan itu, dia melihat dua orang warga mengangkat seorang tubuh perempuan dari selokan, Ziven merasa tak asing dengan sosok tersebut. Dia mendekat ke arah warga berkumpul, begitu sampai dia melihat seorang pemuda sedang memanggil-manggil nama Zella.

"Zella! bangun, Zel, jangan bercanda!"

Ziven merasa tak asing dengan sosok pemuda itu, seketika tubuhnya yang transparan menegang saat mengingat bahwa pemuda itu adalah dirinya di masa lalu.

'Jadi ini ingatan gue di kehidupan sebelumnya?' batin Ziven.

Ziven mengikuti ambulance itu hingga sampai di rumah sakit, namanya tidak berubah hanya dunia tempatnya tinggal dan keluarganya yang berubah.

Dia memiliki semua ingatan pemilik tubuh, namun ingatannya sendiri baru kembali saat ini setelah dia menempati tubuh barunya cukup lama.

Ziven terkejut melihat tubuh lamanya sedang menangis meraung-raung memanggil nama Zella, tiba-tiba rasa sesak menghimpit jiwa Ziven. Hingga tanpa dia sadari, air matanya mulai mengalir seiring dengan tangisan tubuh lamanya. Tatapan Ziven tak pernah lepas dari sosok dirinya yang dulu.

"Zella," lirih jiwa Ziven.

Tak berselang lama memori itu berganti, kini jiwa Ziven tengah berada di atap rumah sakit. Dia melihat tubuhnya yang dulu sedang berdiri di tepi gedung, raut wajahnya terlihat putus asa. Tidak ada harapan sama sekali dalam sorot matanya. Jiwa Ziven pun merasakan kehampaan yang sama, hingga tak berselang lama tubuh Ziven jatuh dari gedung berlantai lima dan meninggal di tempat saat itu juga.

1
Mary Randaging
aku tidak suka dengan akhir ceritanya.knpa zela mati di tangan silla yg tidak punya kekuatan?
Zee✨: hehe mf ya, pas bikin ini lg gak mood makanya endingnya kurang memuaskan hehe
total 1 replies
kalea rizuky
males ma endingnya tau
kalea rizuky
langsung dor selesai arvie tolol/Curse//Curse/
kalea rizuky
males klo ceritanya muter
kalea rizuky
wah jalang di rebutin dih najia
kalea rizuky
halah lu aja doyan kan
kalea rizuky
wih jd suami nya selingkuh bentar kok baru kuliah umurnya brp
kalea rizuky
arzen cwek kah
kalea rizuky
visual arsen mana
Annisa Feby
Luar biasa
Nana Nana
sungguh membagongkan mati diselokan 🫣🫣🤣🤣
Tri Haryanto
Luar biasa
Nana Niez
kl season 1 aja sdh sad ending,, mau lanjut season 2 terasa berat
Nana Niez
baru ini pemeran cewek nya kuat tapi berakhir mati,, pengaruh banget lhow Thor sm mood yg bc,, bs jdi sad seharian
Nana Niez
apa zella mati,, jdi ikut parno sblm bab akhir
Nana Niez
lha kok malah penulisnya ikutan jugaaaa
Nana Niez
bukan gw yg bunuh dia jatuh sdri,,, 🤣🤣🤣🤣🤣bnr bnr deh
Nana Niez
lha siapa lagi itu,,, knp banyak yg masuk novel yaaaa,, jgn jgn si bapak yg anaknya ditolong
Nana Niez
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣memang out of the box,,, kl zella mah
Nana Niez
jdi penasaran apa rahasia keenanyg dipegang zella,, jgn2 Keenan,, pipis sembarangan 🤭🤭🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!