NovelToon NovelToon
Obsession Mr. Geeky

Obsession Mr. Geeky

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Diam-Diam Cinta / Bad Boy
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: VivianaRV

Seorang pemuda yang misterius menyamar menjadi laki-laki culun, bertemu dengan gadis yang sedikit manja dan baik hati.

"Diam jangan bergerak nanti bakal aku lepaskan kalau kamu nurut."

"Afkar!" jerit Regita kaget.

"Shuttt..diam jangan teriak nanti orang tuamu dengar"

"Kenapa loe bisa masuk ke sini?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon VivianaRV, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

OMG 06

"bawa sini es batunya" pinta Regita.

"Nih hati hati ngompresnya"

"Iya tenang aja gue enggak akan bar bar kok ngobati dia"

'huft... untung aja Ucup cepat datang kalau tidak habislah aku karena menjawab pertanyaan Regita yang sangat banyak" batin Afkar sedikit lega.

"Shhhh... sakit Git" ringis Afkar ketika Regita tidak sengaja menekan luka pada sudut bibir Afkar.

"Perasaan gue nekennya enggak kuat kok" 

"Lo bisa ngobatin enggak sih Git kasihan tuh Afkar kesakitan" omel Ucup.

" Berisik banget sih lo Cup, nih kamu aja yang ngobatin Afkar"

"Ogah, nanti kalau gue yang ngobatin Afkar dikira gue homo, maaf ya tapi gue masih normal"

"Ya udah makanya diem aja"

"Sudah kalian jangan ribut, biar aku obati luka ku sendiri" 

"Tuh kan Afkar jadi marah" tunjuk Ucup menggunakan dagu.

"Aku enggak marah kok"

"Udah lo diem jangan banyak cincong, sini gue obati" dengan kekuatan penuh Regita dia menarik kursi yang diduduki oleh Afkar untuk mendekat kearahnya. Lantas keduanya bersitatap lumayan lama sampai disadarkan kembali oleh Ucup.

"Ekhm... jadi enggak nih ngobatinnya" sindir Ucup. Keduanya langsung salah tingkah, Afkar yang gugup dan Regita yang blushing.

'Kenapa kok jantung aku berdebar terlalu kencang, apakah aku terkena penyakit jantung?' batin Afkar.

'Sial kenapa gue melakukan hal yang sangat memalukan sih, seharusnya tadi gue enggak narik kursi Afkar dengan kertas' batin Regita.

"Ayo mbak Regita segera obati luka Afkar takutnya nanti bakal kena infeksi" ucap Ucup dengan nada yang sedikit mengejek.

Regita tidak menanggapi ucapan Ucup, dia fokus mengobati Afkar dengan lebih hati hati lagi.

"Nah sudah selesai, gimana rasanya udah mendingan belum?"

"Sudah agak mending sih ini, udah enggak sesakit tadi"

"Wah tangan lo mujarab banget Git" ejek Ucup. Regita yang mendengar ejekan Ucup membuatnya sedikit blushing.

"Yuk kita makan nanti keburu dingin nih makanan" ucap Regita mengalihkan pembicaraan.

Mereka yang ada di meja itu mulai menyantap makanannya masing masing tanpa mengeluarkan suara. Tetapi walaupun tidak mengeluarkan suara Regita sedikit mencuri curi pandang ke arah Afkar, sebenarnya Ucup sadar hanya saja dia diam saja.

"Makananku sudah habis aku mau kembali ke kelas dulu ya ini juga sudah mau bel masuk. Oh iya makasih ya Regita sudah mengobati lukaku" pamit Afkar.

"Iya kamu duluan aja, sama sama jugaan kan kita sesama manusia harus saling membantu"

Mendengar balasan dari Regita, Afkar menganggukkan kepalanya lalu berlalu meninggalkan kantin.

"Cie neng Regita kayaknya sudah mulai jatuh cinta nih" ejek Ucup sambil menjawil dagu Regita.

"Apaan sih Cup enggak jelas banget jadi orang" setelah berucap begitu Regita meninggalkan Ucup.

"Ehh tungguin gue dong Git jangan ditinggalin kayak gitu" Ucup langsung cepat cepat berlari mengejar Regita yang sudah berada sedikit jauh didepan.

"Apa sih Cup gue mau ke kamar mandi"

"Gue ikut ya" 

"Please deh Cup gue ini mau ketoilet cewek kalo kamu ikut nanti dikirain mesum sama orang orang"

" Ya gue enggak masuk ke dalam, gue nunggu lo diluar" bantah Ucup tidak mau kalah.

" Terserah lah capek gue" mereka berdua berjalan sampai di belakang area sekolah.

" Loh kok lo ketoilet sini?" tanya Ucup.

"Mau ditoilet mana? toilet yang dekat kelas aja belum selesai dibenerin. Lo tunggu sini bentar ya" Saat Regita sudah masuk ke dalam kamar mandi Ucup melihat rombongan Bento berjalan menuju ke arah gudang, untung saja dia sempat sembunyi sebelum mereka melihat Ucup.

"Cup lo dimana?!" Panggil Regita lumayan keras tapi tiba tiba ada yang membekap mulut Regita dari belakang. Regita yang panik langsung menyikut pada bagian perut orang tersebut dan setelah dilihat ternyata yang membekap mulutnya adalah Ucup.

"Ucup kenapa lo bekap mulut gue?! tolong dong jangan iseng kayak gitu" Ucap Regita dengan marah.

" Shutt..... jangan teriak teriak nanti rombongan Bento dengar" 

"Dimana Bento?" Regita sudah mulai memelankan ucapan.

"Dia sekarang ada digudang, haduh Git sikutan tangan lo rasanya enggak main main sakit banget"

" Maaf enggak sengaja, aku kirain tadi orang jahat" ucap Regita sambil meringis nyilu mendengar keluhan Ucup. Memang sih tadi Regita menyikut perut Ucup dengan tenaga yang cukup kuat.

"Ya sudah sekarang kita ikuti mereka ke gudang" 

"Tapi lo udah enggak papa kan cup?"

"Tenang ini sudah lumayan sembuh" Mereka berjalan mengendap endap seperti detektif menuju ke gudang dekat toilet.

"Bento tadi gue sempet lacak tempat pembunuhan teman kita yang terdahulu ternyata tempatnya itu tidak jauh dari tempat tinggal Afkar. Gue curiga apa yang dikatakan oleh bos Brandon benar bahwa yang membunuh teman teman kita adalah Afkar" ucap Dimas salah satu anak buah Brandon.

Regita dan Ucup yang mendengar percakapan itupun kaget, tidak mungkin kan seorang Afkar mampu membunuh orang.

"Kalau seperti itu mending kita nanti malam datang ke rumah Afkar dan geledah apa saja yang ada disana. Kita kumpul di halte depan sekolah" ucap Bento.

Pembicaraan pun sudah tidak terdengar kembali, yang terdengar adalah derap kaki menuju pintu keluar. Regita dan Ucup yang mendengarnya pun langsung berlari mencari tempat persembunyian. Setelah dirasa aman Ucup dan Regita pun keluar.

" Cup nanti malam kita ikuti mereka yuk, gue penasaran juga apa yang dikatakan mereka itu benar" 

"Jangan Git bahaya, biar gue aja yang ikuti lo dirumah aja"

"Enggak pokoknya gue mau ikuti mereka kalau lo enggak mau bareng sama gue, gue bisa sendiri untuk kesana" bantah Regita keras kepala.

"Ya sudah kita kesananya bareng aja" putus Ucup final. Mereka kembali ke kelasnya karena sudah terdengar bell masuk.

Waktu berjalan begitu cepat siang sudah digantikan oleh malam, seperti yang diucapkan di sekolah tadi Regita dan Ucup sudah siap. Sekarang mereka sudah berada disekitaran halte bus, mereka datang lebih dahulu dari pada Genk Brandon untuk antisipasi.

"Mana sih mereka kok belum datang juga, gue udah banyak digigit nyamuk" dumel Ucup.

"Diem deh Cup dari tadi lo ngeluh terus capek gue dengernya"

"Lo sih cari persembunyian disemak semak gini"

"Bisa diem enggak sih Cup" geram Regita. Tidak lama kemudian satu persatu Genk Brandon datang.

"Tuh mereka udah dateng semua, siapin motor lo Cup"

"Siap"

Motor genk Brandon mulai melaju menuju tempat Afkar, dibelakang mereka ada motor Ucup yang sudah mengikuti dari tadi, untung saja mereka tidak menyadari kalau ada motor lain dibelakang mereka.

"Ikuti terus cup jangan sampai lengah"

"Tenang Git, kok tempatnya makin serem gini sih mana masuk hutan lagi"

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!