SpaceX Explorer

Waktu istirahat pun tiba, Ethan di panggil kembali oleh JETSU Jastor 1, ketempat pertama kali mengobrol, yaitu di atas lantai area pusat. Setelah Ethan naik ke atas,. ia melihat pan Jastor sedang duduk menunggu Ethan.

"Maaf pak saya terlambat."

"Tidak apa, kau baru sadar juga. Duduk lah sini." Ucap pak Jastor.

"I-iya pak"

"Aduh.. masih ga terbiasa ngomong santai sama ayah Charlotte." Ucap Ethan di dalam hati.

"Bagaimana? Sudah sembuh total?"

"Iya pak."

"Bagus lah. Oke langsung saja, jadi apa yang terjadi pada mu kemarin?"

"Iya pak. Saya kemarin di serang oleh..."

Ucap Ethan menjelaskan semua apa yang terjadi kepada nya waktu lalu.

"Terkena serangan? Tim yang menemukan mu bilang kau hanya pingsan dan tidak ada bekas luka apapun."

"Ini aneh, jelas saya terkena serangan monster itu."

"Mungkin sekarang monster ada yang bisa bikin ilusi, ini bisa jadi bahaya."

"Um, mungkin begitu."

"Bagaimana dengan misi mu?"

"Semua telah saya pasang."

"Oke kerja bagus. Baiklah seperti nya om akan pergi dulu." Ucap ayah Charlotte sambil berdiri dari tempat duduk nya.

"Baik pak."

"Oh ya, tolong beritahu putri om, jangan terlalu memaksa kan diri dalam mencapai tujuan, dia juga butuh istirahat." Ucap ayah Charlotte meningal kan Ethan.

"Ayah Charlotte tak sekejam apa yang orang lain bilang." Ucap Ethan sambil menatap area pusat.

Nyut!

"Akh! Apa ini perut ku rasa nya sakit." Ucap Ethan memegang perutnya

Ethan mencoba melihat perut nya, dan di bekas luka yang di dapatkan Ethan terlihat hitam pekat dan bentuk nya seperti akar yang menyebar di bagian sekitar perut nya. Setelah beberapa lama, sakit nya pun mulai mendingin, dan juga bekas hitam di perut Ethan pun menghilang.

"Ukh, berarti kemarin bukan ilusi. Apa yang sebenarnya terjadi dengan tubuh ku." Ucap Ethan masih bingung.

"Sudah la, aku harus tidur dan beristirahat terlebih dahulu." Ucap Ethan meninggalkan tempat duduk nya.

Setiba di kamar untuk istirahat, terlihat Ethan sedang fokus memainkan gitar klasik.

"Wow, dari mana kamu curi gitar itu." Tanya Ethan.

"Ini bukan mencuri, salah satu penjaga memberikan nya kepada ku,. di waktu kau pingsan." Ucap Liam memainkan gitar nya.

"Ok dah, aku mau tidur dulu." Ucap Ethan pergi ke tempat tidur nya.

Beberapa lama kemudian.

"Aduh Liam, kau bisa main gitar tidak, lagu nya sedih mulu. Enak kalo bagus suara nya, ini kaya anak baru main gitar." Ucap Ethan menutup kuping nya.

"Hehe, benar si aku baru belajar."

...***...

Niu niu niu!

Suara alarm peringatan berbunyi, dan Ethan terbangun dari tidur nya. Ethan mencoba keluar dari ruangan istirahat nya dan melihat para pasukan khusus dan beberapa penjaga berlarian ke sana kemari dengan tergesa-gesa.

"Ethan! Ada situasi gawat." Ucap Liam berteriak memanggil Ethan.

"Ada apa? Apa yang terjadi." Tanya Ethan.

"Sudah, ikut saja dulu aku." Ajak Liam

Ethan dan Liam pergi menuju Charlotte dan rekan lain berada, terlihat ayah Charlotte juga berada di sana, sambil membicarakan sesuatu dengan Charlotte.

"Dengar Charlotte! Ini perintah, kau harus pergi ke pesawat darurat, bawa lah warga-warga bersama mu juga." Perintah pak Jastor.

"Kenapa? Kita juga bisa bertahan, kan ada pasukan khusus juga." Jawab Charlotte.

"Pemimpin! Situasi memburuk, barisan depan baru saja di trobos oleh monster." Ucap salah satu pasukan.

"Dengar ini Charlotte.."

BERSAMBUNG