seorang gadis yatim piatu bernama Miranda yang di besarkan di sebuah panti asuhan setelah kedua orang tua nya meninggal dunia karena sakit.
besar di panti membuat Miranda menjadi sosok yang kuat dan mandiri,hingga dia berhasil membuka beberapa usaha yang mempunyai beberapa cabang.
suatu hari bertemu dengan seorang wanita bersama anak laki lakinya,kedekatan Miranda dengan Ratmi dan Rangga anak laki laki nya membuat Miranda mendapat figur seorang kakak.
tepat hari dimana Miranda meminta Ratmi menjadi kakak angkatnya,miranda juga bertemu dengan seorang pria yang sangat menarik perhatiannya.
seiring berjalannya waktu kedekatan Miranda dan pria itu semakin intens hingga akhirnya si pria meminta Miranda menjadi kekasihnya,bukan hanya Miranda tapi Ratmi sang kakak angkat pun ikut senang dengan kabar yang di berikan adiknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cageor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bertemu Gia
Setelah kepergian yang lain,tinggallah ibu panti dan Gia yang menatap Mira dengan penuh selidik,karena mereka tahu Mira tidak seperti ini sebelumnya.
"kamu dari mana nak...? Ibu sudah takut terjadi sesuatu padamu"
"maafin Mira bu... Tadi Mira ketemu temen,padahal pas di ajak makan Mira sudah mau hubungi jessie,tapi Mira lupa"
"yasudah... istirahat sana,! Ibu juga istirahat ya,besok baru ibu balik ke panti."
"iya bu!" ucapnya lalu memeluk ibu panti dan meninggalkannya,Gia membuntutinya dari belakang hingga sampai kamar mereka di lantai 2
"kakak...dari mana?"
"Gia,,, kamu itu!"
"buruan ngaku dari mana?"
"ketemu Anto"
"hah? Cowok yang kemaren kakak bilang manis?"
"astaga... Kalian jodoh banget"
Malem itu akhirnya mereka saling bercerita dengan adik angkatnya itu,menceritakan betapa baik nya laki laki itu dan bagaimana Mira terpesona dengan sikap sikap yang Anto keluarkan saat bersama Mira.
Mereka bercerita sampai akhirnya tertidur bersama,Mira yang memang perasaannya sedang kasmaran tidur sambil tersenyum. Gia yang tidak sengaja terbangun karena haus langsung heran melihat Mira yang senyum dalam tidur nya.
'dasar... Orang tuh kalau lagi pada jatuh cinta tidur aja sambil senyum.' batin Gia sambil meninggalkan kakak angkatnya.
*****
Setelah kejadian itu Mira pun semakin dekat dengan Anto mereka sering bertukar pesan,janjian bahkan jalan bersama.
"ka... Mana gebetan kakak?" tanya Gia pada Mira,hari ini Mira mau mengenalkannya pada Gia.
"sabar gi...dia kan juga kerja,mungkin lagi di jalan,tapi katanya dia pasti datang kok!"
15 menit kemudian orang yang di tunggu pun datang.
"hai..." sapanya lalu bercipika-cipiki dengan Mira.
"mas,,, kenalin ini Gia adik aku"
"hallo Gia... Aku Anto,aku temennya Mira,tapi mungkin akan jadi kakak ipar mu" canda Anto membuat Mira memukulnya pelan.
"aaadduuhhh... Emang kamu gak mau sama aku?"
"boleh gak kita makan dulu..." ucap Gia memotong.
"oh iya... Makan apa?" Anto bertanya balik,namun Gia tidak menjawab.
"de... Mau makan apa?" kali ini Mira yang bertanya.
"eh.. Itu ka... Apa ya! Mie ayam ulek aja tuh!!!" Gia pura pura kaget agar tidak terlalu kentara kalau tidak menyukai Anto.
"iya juga... Pas banget lagi ujan..."
"dia mah ga ujan juga makan itu,orang dia doyan" Mira meledek sang adik.
"oh... Gia doyan Mie ayam? Wah... Sama dong kita!" ucap Anto yang langsung membuat Gia menolak.
"gak kok! Bisa bisanya kakak aja itu! Aku kalau ind*mie suka kalau mie ayam gak terlalu."
Mira sudah akan protes namun mendapat pelotottan dari sang adik,karena yang Mira tahu adik nya itu sangat suka mie ayam.
'enak aja mau sama samain sama aku!! Gak sudi aku tuh!' ucapnya dalam hati karena kurang begitu menyukai anto.
pov Anto
'kaya nya adik nya gak suka sama gua deh! Keliatan banget dari sikapnya,gimana ini,,, mana mereka deket banget' ucap Anto dalam hati.
Anto beberapa kali menangkap basah Gia yang memandang nya dengan tatapan tidak suka dan tatapan sinis,bahkan aku beberapa kali mencoba mengajaknya bercanda namun Gia tidak menanggapi,padahal dia pun sedang bercanda dengan Mira.
'apa ini anak pernah liat gua ya... Secara jakarta kecil banget,bisa aja ketemu! Apa lagi Mira sering bercerita kalau Gia ini memang suka naik motor keliling keliling dan juga setiap Mira pulang pasti turun di halte yang tak jauh dari rumahnya berarti ada kemungkinan mereka bertemu.
"adik kamu kenapa kalau natap aku kayanya gimana gitu" aku mencoba memberanikan diri pada Mira.
"Cuekin aja! Dia emang gitu kalau aku di deketin orang"
"masa sih?"
"iya emang gitu dia mas" jawab Mira dengan lembut.
Aku pun merasa tenang saat Mira mengatakan itu,maksudku mungkin memang sang adik belum begitu siap dengan kesibukkan kakaknya jika sudah memiliki pasangan.
Ponsel di kantong ku berbunyi, 'astaga kenapa aku lupa mematikannya' ucapku dalam hati.
'Bunda Rangga'
nama itu berkelip di ponsel ku,ada rasa bersalah dalam hatiku saat nama itu muncul,wanita yang selama ini menemaniku hingga aku sudah bisa berdiri di kaki ku sendiri seperti sekarang,wanita yang dengan sabar menunggu aku yang tadinya brandalan hingga menjadi seorang karyawan.
"permisi ya..." ucap ku lembut pada Mira sambil menunjuk ponselku.
"kenapa gak angkat disini aja?" Gia yang menyahut sebelum kakaknya mengangguk.
mendengar itu aku langsung tersenyum padanya lalu mengangkat ponselku depan mereka,Mira terlihat memukul lembut sang adik lalu mempersilahkan aku untuk mengangkat telpon.
Pov Gia
'aku tidak suka sekali melihat laki laki ini' batin Gia
Beberapa kali dia tertangkap mata seperti ingin membolongi kepala Anto,tak lama ponsel nya berdering menandakan sebuah panggilan masuk,spontan aku memintanya mengangkat panggilan itu,sebenarnya aku sempat menangkap raut wajah ragu pada wajah itu namun seakan tahu ka Mira akan membelanya dia langsung mengangkat panggilannya di depan kami.
Ka Mira langsung memukul ku dan mempersilahkan Anto mengangkat panggilan itu.
"kalau kamu gak suka gak seperti itu caranya! Belajarlah untuk lebih dewasa" ucap ka Mira padaku.
*****
Setelah pertemuan dengan Anto itu Gia dan Mira terlihat terlibat pembicaraan serius,Gia menyatakan kurang suka dengan Anto,namun sesuai dengan dugaan. Mira malah hanya mengatakan. 'kamu kan baru satu kali ketemu,jangan langsung ambil kesimpulan nanti kalau orangnya denger gimana ?
'ah... Memang susah bicara sama orang yang sedang kasmaran' ucap Gia dalam hatinya.
Gia masih benar benar belum habis pikir dengan apa yang Mira lakukan,dia terlihat lebih manis dan terlihat seperti tidak bisa nya,bahkan untuk membuka tutup botol dia menyerahkannya pada Anto untuk membukanya.
'ya Tuhan... Kenapa kakak ku jadi selemah ini Tuhan...?' batin Gia melihatnya.