Terlalu sakit hati atas semua perbuatan ibu mertuaku di saat kami masih miskin.Hinaan demi hinaan aku terima setiap saat hannya karena aku tidak bisa seperti menantunya yang lain.Di bandingkan di jadikan babu bahkan anak-anakku kerap mendapat perlakuan tidak baik dari mertuaku membuat ku dendam sampai mati.
Sekarang saat aku sudah sukses dan dia sudah penyakitan dia ingin aku merawatnya layaknya seorang mertua tentu saja aku menolak dan suamiku mendukung atas sikap ku yang jahat untuk saat ini.
Ikuti kisah rumah tanggaku yang begitu banyak cobaan hingga pada akhirnya Tuhan membuka pintu rejeki kepadaku dan suamiku sembuh dari penyakit yang di deritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agustina Pandiangan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6 ~ Jadilah kekasih gelap ku ~
Maura mengabaikan perintah iparnya,dia memilih diam dan kembali ke dapur untuk memulai semua pekerjaan dapur yang sudah menumpuk.Sementara itu di ruang tamu Dedi menunggu Maura,dia mengira Maura menuruti keinginannya untuk membuat kopi untuknya.
"Lama sekali wanita itu,apa dia tidur di dapur sana,bodinya saja yang cantik tapi otaknya lamban." Sungutnya lalu dia segera beranjak dari tempat duduknya menyusul Maura ke dapur.
Saat dia sampai ke dapur dia berdiri di pintu,dia semakin kesal saat tidak melihat Maura di dapur dia segera mencarinya ke kamar mandi.
"Kurang ajar,ternyata dia tidak menuruti keinginan ku,dia malah di kamar mandi." Umpatnya.Dedi berdiri tidak jauh dari pintu kamar mandi,dia menatap Maura yang sedang berdiri membelakangi pintu dan tidak menyadari keberadaan Dedi yang sudah menelan Saliva saat melihat tubuh seksi Maura.
Semakin dia menatap Maura semakin dia tidak mampu menahan hasrat binatangnya.Dedi memanfaatkan keadaan yang sepi,dengan langkah pelan dan penuh hati-hati dia masuk ke dalam kamar mandi lalu memeluk tubuh Maura dari belakang.
Maura sangat kaget saat pria itu memeluknya dari belakang,dia segera menghentikan kegiatannya lalu berusaha melepaskan tangan Dedi yang memeluknya dari belakang.
"Lepaskan bajingan,dasar binatang,lepaskan aku atau aku akan berteriak." Maki Maura sambil dia berusaha keras melepaskan tangan Dedi yang sudah semakin liar memegangi kedua dadanya.
"Silahkan teriak sekuat tenagamu,aku bisa membalikkan keadaan,jangan jual mahal aku akan bayar kamu,layani aku!!!" Napasnya semakin memburu aroma tubuh Maura membuatnya semakin bernafsu bahkan membuatnya semakin gila.
Maura terdiam mendengar ucapan Dedi,dengan sisa tenaganya yang kuat dia memukul dada Abang iparnya dengan sikunya hingga pria itu melepas tangannya dan meringis kesakitan.
"Plak...!!!! dasar bajingan kamu,pria sampah kamu tega melakukan hal memalukan seperti ini kepada istri adikmu sendiri!!" Maki Maura dia keluar dari dalam kamar sambil memaki Abang iparnya.
"Tunggu!!" Dedi menarik tangan Maura,hingga dia kembali masuk ke dalam kamar mandi,Dedi kembali ingin melecehkan Maura tapi dengan sigap dan penuh berani Maura menendang rudal milik abang iparnya.
"Rasakan itu bajingan,kamu lelaki sampah kamu pantas mati,kamu lebih buruk dari hewan najis sekalipun!!" Maura langsung bergegas lari meninggalkan Abang iparnya.
Sementara itu Dedi sudah sangat kesakitan juga kesal,selain hasratnya yang tidak tersalurkan dia juga merasakan sakit yang luar biasa di area pusakanya.
"Dasar jalang,dia pura-pura jual mahal,aku akan memberi pelajaran kepadamu,aku tau kamu juga butuh belaian,mana mungkin pria penyakitan itu bisa memberikan nafkah batin untukmu." Ucapnya penuh amarah,dia keluar dari kamar dengan rasa kesal yang tinggi.
Sementara itu Maura masuk ke dalam kamarnya,sebelum dia membuka pintu dia menyeka air mata yang jatuh secara tidak sengaja dari matanya.Dia merasa sakit hati atas sikap Abang iparnya yang tidak punya perasaan sama seperti mertunya.
Setelah merasa lebih baik dia membuka pintu,dia melihat kedua anak dan suaminya yang tidur di atas ranjang,saat melihat keadaan suaminya yang terbaring lemah di atas ranjang rasa sakit di hatinya semakin dalam.
"Dasar keluarga tidak punya hati!! andai mereka punya hati nurani,mungkin mereka tidak akan tega membiarkan kami seperti ini." Ucapnya dalam hati lalu dia duduk di tepi ranjang lalu meraih tangan suaminya.
Merasa ada yang memegang tangannya Surya membuka matanya, sebenarnya dia hannya menutup mata saja,dia tidak tidur bahkan dia mendengar istrinya membuka pintu.
" Kamu dari mana dek? kenapa wajahmu terlihat sedih?" Tanya Surya dengan tatapan lurus ke atas karena dia tidak mampu walau hannya menoleh ke samping.
" Tidak mas,aku tidak sedih memangnya apa yang membuatku sedih?" Jawab Maura dengan senyum dipaksakan.
Surya hannya tersenyum pahit,dia merasa semakin bersalah kepada anak dan istrinya,dia tidak tega melihat keadaan istrinya yang tiap hari hannya jadi babu di rumah keluarganya,tapi tidak menerima gaji bahkan tidak mendapat makanan yang layak dari keluarganya.
Sebagai seorang suami Surya merasa gagal,apalagi karena sikap keluarganya yang begitu kejam Surya sudah putus atas dengan semua yang terjadi pada keluarga kecilnya.
"Mas!!! kamu menangis ada apa?"Tanya Maura saat tanpa sengaja melihat air mata jatuh dari sudut mata pria yang telah menikahinya beberapa tahun yang lalu.
Surya hanya menggeleng,setelah itu dia tersenyum tipis kepada istrinya seakan memberi syarat kalau dia baik-baik saja.
Sementara itu di luar Dedi menatap ke arah kamar mereka,pria itu masih berharap Maura keluar dari dalam kamarnya dan dia tidak ingin melewatkan kesempatan ini untuk menikmati tubuh adik iparnya.
"Sial! Apa sih yang mereka lakukan di dalam kamar,lelaki penyakitan itu tidak mungkin bisa memberikan nafkah batin kepada Maura,dan pastinya Maura hannya jual mahal saja.Lama sekali dia keluar harus kah aku memanggilnya." Dedi tampak gelisah,dia takut istrinya marah kalau dia terlalu lama.
Benar saja tidak lama kemudian,ponselnya berdering,Dedi cukup kaget dia langsung menutup ponselnya karena dia takut Maura mendengar dering ponselnya.
"Sial,sepertinya hari ini aku belum bisa menikmati bodi adik iparku yang manis,aku harus pergi sebelum istriku yang bawel malah curiga." Ucapnya lalu dia segera keluar pergi meninggalkan rumahnya.
Dedi segera menyusul keluarganya ke tempat wisata yang sudah mereka janjikan jauh hari dia tidak ingin istrinya curiga kepadanya.Entah sejak kapan dia mulai tertarik dengan tubuh Maura yang jelas di matanya Maura selalu membuat pikirannya melayang jauh.
"Kenapa lama sekali kamu mas,kami hampir saja pulang karena kamu tidak kunjung datang." Ucap Siska istrinya dengan wajah masam.
"Maaf sayang,tadi jalanan macet."
"Macet!! Atau memang kamu melakukan sesuatu diluar sana." Siska menatap suaminya dalam-dalam seakan memastikan pria itu tidak berbohong.
"Apaan sih? kamu selalu saja curiga,kita kesini mau liburan bukan mau ribut." Jawab Dedi dengan kesal sambil pergi menjauh dari keluarganya.
"Kamu kok marah?" aku tidak curiga?" Siska mengejar suaminya,beberapa orang yang ada disana menatap ke arah mereka membuat mertuanya mulai kesal.
"Aku tidak akan curiga kepada mu kalau saja kamu tidak mata keranjang mas!! kamu sudah berapa kali membohongiku?"Teriak Siska.Dia tidak peduli dengan tatapan orang-orang kepada mereka.
" Sudahlah,sifatmu yang selalu curiga yang membuatku semakin muak kepada mu,aku_
"Kalian tidak malu ya dilihat orang,Siska ayo kita nikmati liburan ini,kalau Dedi sampai selingkuh,ibu yang akan menghancurkan wanita yang dekat dengan suamimu." Merasa malu melihat menantu dan anaknya ribut di tempat umum wanita itu langsung menyusul mereka lalu menarik tangan Siska menjauhi suaminya.
🙏🙏🙏 bersambung 🙏🙏🙏
maaf apakah semua orang Sunda begitu.klu kita punya ...semua keluarga dr pihak lelaki mengrongrong keuangan dan harta kita hingga habis .