NovelToon NovelToon
Ku Yakin Bahagia Datang

Ku Yakin Bahagia Datang

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berondong / Pernikahan Kilat / Percintaan Konglomerat / Keluarga / Cinta Murni
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Serena Muna

Gendhis Az-Zahra Bimantoro harus menerima takdir kematian ayahnya, Haris Bimantoro dalam sebuah kecelakaan tragis namun ternyata itu adalah awal penderitaan dalam hidupnya karena neraka yang diciptakan oleh Khalisa Azilia dan Marina Markova. Sampai satu hari ada pria Brazil yang datang untuk melamarnya menjadi istri namun tentu jalan terjal harus Gendhis lalui untuk meraih bahagianya kembali. Bagaimana akhir kisahnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Serena Muna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Drama Penggusuran

Kabar baik datang dari Sao Paulo! Bismo, setelah menjalani serangkaian terapi yang intensif dan penuh perjuangan, akhirnya dapat berjalan kembali. Renan, dengan sabar dan penuh kasih sayang, selalu mendampingi dan memberikan dukungan moral selama masa pemulihan Bismo. Ia tidak pernah lelah memberikan semangat dan motivasi agar Bismo bisa segera pulih.

Sebagai bentuk rasa syukur dan cintanya kepada Bismo, Renan memberikan kakak iparnya itu sebuah bisnis periklanan untuk dikelola. Renan melihat potensi besar dalam diri Bismo, dan ia ingin memberikan kesempatan bagi Bismo untuk mengembangkan dirinya dan meraih kesuksesan.

Bismo, yang menerima hadiah tak ternilai itu dengan hati yang penuh haru dan bahagia, merasa sangat bersyukur memiliki adik ipar seperti Renan. Ia tidak pernah menyangka akan mendapatkan kebaikan yang begitu besar dari pria yang telah menjadi bagian dari keluarganya itu.

"Renan, saya tidak tahu bagaimana saya harus berterima kasih kepadamu," kata Bismo, dengan suara yang bergetar. "Kamu telah memberikan saya kesempatan baru untuk hidup. Saya berjanji akan menggunakan kesempatan ini sebaik-baiknya."

"Mas Bismo, jangan sungkan," jawab Renan, dengan senyum yang tulus. "Kita sudah seperti keluarga. Saya senang bisa membantu Mas Bismo."

Bismo kemudian mulai fokus dengan bisnis barunya. Ia bekerja keras dan penuh dedikasi untuk mengembangkan bisnis periklanannya. Ia ingin membuktikan kepada Renan bahwa ia pantas mendapatkan kepercayaan yang telah diberikan kepadanya.

Sao Paulo, kota yang dulu terasa asing dan menakutkan, kini telah menjadi rumah baru bagi Bismo. Di kota ini, ia telah menemukan cinta, persahabatan, dan harapan baru. Ia telah membangun kembali hidupnya yang hancur akibat perbuatan keji Khalisa dan Marina.

Bismo tidak akan pernah melupakan masa lalunya yang kelam. Namun, ia juga tidak akan membiarkan masa lalu itu menghantuinya. Ia akan terus melangkah maju, meraih impiannya, dan membangun masa depan yang cerah di Sao Paulo.

****

Di kota Makassar yang jauh dari hiruk pikuk Sao Paulo, Marina dan Khalisa, dua wanita yang tak pernah puas dengan kekayaan dan kekuasaan, kembali beraksi. Kali ini, mereka membidik lahan warga untuk dijadikan komplek hunian elit. Sama seperti aksi-aksi mereka sebelumnya, mereka tak segan menggunakan cara-cara kotor dan keji untuk mencapai tujuan mereka.

Dengan dukungan aparat penegak hukum dan preman bayaran, mereka menggusur paksa warga dari tanah yang sudah menjadi tempat tinggal mereka turun-temurun. Tangisan, jeritan, dan permohonan warga tak sedikit pun menyentuh hati nurani mereka yang telah lama mati. Mereka benar-benar tidak memiliki belas kasihan.

"Kalian semua harus pergi dari sini!" teriak Marina, dengan suara lantang dan angkuh. "Tanah ini sudah menjadi milik kami!"

"Jangan coba-coba melawan!" timpal Khalisa, dengan tatapan mata yang tajam dan mengancam. "Kalian tidak akan pernah menang melawan kami!"

Warga yang ketakutan dan putus asa, hanya bisa pasrah dan menyaksikan rumah-rumah mereka diratakan dengan tanah oleh buldoser. Mereka kehilangan tempat tinggal, mata pencaharian, dan masa depan mereka.

"Kami sudah tidak punya apa-apa lagi," ratap seorang ibu, sambil memeluk erat anak-anaknya. "Kami tidak tahu harus pergi ke mana."

"Mereka benar-benar tidak punya hati," gerutu seorang kakek, dengan nada yang penuh kemarahan. "Mereka lebih kejam dari binatang buas."

Marina dan Khalisa tidak menghiraukan rintihan dan kutukan warga. Mereka terus saja melakukan penggusuran dengan keji. Mereka hanya memikirkan keuntungan yang akan mereka dapatkan dari pembangunan komplek hunian elit tersebut.

"Kita akan menjadi kaya raya!" kata Marina, dengan nada yang penuh kemenangan. "Komplek ini akan menjadi sumber kekayaan kita yang tak terbatas."

"Kita akan berkuasa dan terkenal!" timpal Khalisa, dengan nada yang tidak kalah serakah. "Semua orang akan tunduk kepada kita!

Setelah berhasil menggusur warga, Marina dan Khalisa langsung memulai pembangunan komplek hunian elit. Mereka menggunakan bahan-bahan berkualitas tinggi dan menyewa arsitek-arsitek ternama untuk merancang komplek tersebut. Mereka ingin komplek hunian ini terlihat mewah dan megah, sehingga dapat menarik minat para orang kaya untuk membeli properti di sana.

"Kita harus membuat komplek ini terlihat sempurna," kata Marina, kepada para pekerja. "Jangan ada satu pun kekurangan."

"Kita harus memastikan bahwa semua fasilitasnya lengkap dan modern," timpal Khalisa.

Para pekerja yang ketakutan dan terpaksa bekerja di bawah tekanan, hanya bisa menuruti perintah Marina dan Khalisa. Mereka tidak berani membantah atau mengeluh, karena takut akan kehilangan pekerjaan mereka.

****

Di sebuah apartemen mewah yang menjadi saksi bisu hubungan terlarang mereka, Maya Indri dan Prasojo bertemu. Keduanya, yang dilanda rindu dan hasrat yang membara, langsung terlibat dalam pelukan panas dan ciuman yang panas. Mereka berdua, seolah lupa akan status mereka yang terikat oleh pernikahan, setiap sentuhan dan yang mereka berikan satu sama lain.

"Aku sangat merindukanmu, Mas," bisik Maya Indri, di sela-sela ciuman mereka.

"Aku juga sangat merindukanmu, Maya," balas Prasojo, dengan nada yang tidak kalah panas.

Mereka berdua kemudian melanjutkan hubungan intim mereka. Mereka merasa sangat bahagia dan puas dengan apa yang mereka lakukan. Mereka merasa seperti dunia ini hanya milik mereka berdua.

Namun, setelah puas nafsu mereka, Maya Indri tiba-tiba berubah menjadi serius. Ia menatap Prasojo dengan tatapan mata yang penuh tuntutan.

"Mas," kata Maya Indri, dengan suara yang tegas. "Aku ingin Mas menceraikan Stefanny dan menikahiku."

Prasojo terkejut mendengar perkataan Maya Indri. Ia tidak menyangka bahwa wanita itu akan meminta hal yang begitu besar darinya.

"Maya, kamu tahu aku tidak bisa melakukan itu," kata Prasojo, dengan nada yang khawatir. "Stefanny adalah istriku. Aku tidak mungkin menceraikannya."

"Kenapa tidak bisa?" tanya Maya Indri, dengan nada yang kecewa. "Apa karena kamu masih mencintainya?"

"Bukan begitu, Maya," jawab Prasojo, dengan nada yang membela diri. "Aku hanya tidak ingin membuat masalah yang lebih besar lagi."

"Masalah apa?" tanya Maya Indri, dengan nada yang tidak sabar. "Apa yang lebih penting daripada kebahagiaan kita?"

Prasojo terdiam. Ia tidak tahu harus menjawab apa. Ia merasa bersalah dan tidak enak hati kepada Maya Indri.

"Aku janji akan menceraikan Stefanny," kata Prasojo, akhirnya. "Tapi tidak sekarang. Aku butuh waktu untuk mempersiapkannya."

Maya Indri tidak puas dengan jawaban Prasojo. Ia ingin kepastian. Ia ingin Prasojo segera menceraikan Stefanny dan menikahinya.

"Aku tidak mau menunggu lebih lama lagi," kata Maya Indri, dengan nada yang penuh tuntutan. "Aku ingin kita segera menikah."

Prasojo menghela napas. Ia tahu, Maya Indri tidak akan menyerah begitu saja. Ia harus mencari cara untuk memenuhi keinginan wanita itu.

"Baiklah," kata Prasojo, akhirnya. "Aku akan menceraikan Stefanny. Tapi kamu harus bersabar. Aku butuh waktu untuk melakukannya."

Maya Indri tersenyum puas. Ia senang karena Prasojo akhirnya mau menuruti keinginannya.

Prasojo memeluk Maya Indri dengan erat. Ia merasa bersalah karena telah berbohong kepada wanita itu. Ia tahu, ia tidak mungkin menceraikan Stefanny. Namun, ia tidak ingin kehilangan Maya Indri.

"Maafkan aku, Maya," kata Prasojo, dalam hatinya. "Aku tidak bisa memenuhi janjiku."

1
Mika Su
sangat relate sskali
Serena Muna: terima kasih kakka
total 1 replies
Mika Su
sangat menarik sekali
Mika Su
aku kok gedeg ya liat tokohnya
Nikma: Permisi kakak Author ...

Halo kak Reader, kalau berkenan mampir juga di novel aku 'Kesayangan Tuan Sempurna' yaa..
Terima kasih😊🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!