NovelToon NovelToon
Dendam Gadis Teraniaya

Dendam Gadis Teraniaya

Status: tamat
Genre:Tamat / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: Pa'tam

Apa salah dirinya? Dia sendiri pun tidak tau. Tetapi dia dibully dan dianiaya hampir setiap hari. Itulah yang terjadi pada seorang gadis yang bernama Mentari.
Dia melapor kepada kepala sekolah, tapi hanya makian dan penganiayaan yang ia dapatkan. Bahkan ia sampai dikeluarkan dari sekolah.
Dalam keputusasaan ia mencoba membunuh diri. Tapi ia urungkan, karena itu percuma saja. Kemudian ia bertekad untuk membalas semua yang mereka lakukan kepadanya.
"Aku akan kembali untuk membalas kalian satu persatu, aku bersumpah akan kubuat kalian menderita," gumam Mentari.
Bagaimanakah cara Mentari membalaskan dendamnya? Penasaran? Ikuti yuk!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aku kembali.

.

.

.

Lima tahun kemudian...

Seorang gadis cantik dengan pakaian modis, dan sangat berbeda dari 5 tahun lalu. Baru turun dari pesawat. Ia berjalan sambil menyeret koper miliknya.

Ya dia adalah Mentari, "Kini aku kembali."

Mentari yang dulu sudah mati, dan sekarang adalah Mentari yang baru, dengan pesona baru. Tapi tetap dengan dendam yang sama.

Mentari memesan taksi untuk kembali kerumah yang dulu ia tinggali.

"Mau kemana, Nona?" tanya supir taksi itu.

"Kealamat ini Pak," jawab Mentari.

Supir taksi itu pun tidak bertanya banyak lagi. Langsung membawa penumpangnya kealamat yang dituju.

Tidak butuh waktu lama, Mentari pun tiba dirumah yang dulu ia tempati. Ternyata rumah itu sudah tidak ada lagi. Yang ada hanya gedung tinggi dan apartemen.

"Banyak sekali perubahan disini," batin Mentari.

Rumah Bu Aminah juga sudah tidak ada. Terpaksa Mentari membeli sebuah apartemen dikawasan ini.

"Semoga Nona suka dengan tempat ini," ucap pemilik gedung tersebut.

"Terimakasih Tuan," ucap Mentari.

Setelah melihat apartemen beserta isinya, Mentari pun beristirahat sejenak. Sebelum memikirkan rencana selanjutnya.

"Aku harus mencari tahu dulu informasi targetku," gumam Mentari.

"Oh iya, Ferdinan bagaimana kabarnya?" gumam Mentari. Kemudian ia membuka laptopnya, dan mencari informasi tentang Ferdinan.

"Ternyata Papa nya lumpuh, dan dia menjadi CEO menggantikan Papa nya," gumam Mentari.

Seketika Mentari tersenyum saat mengetahui kalau Ferdinan masih jomblo.

"Apakah dia masih ingat aku?" batin Mentari.

Lain kali aku temui dia, sekarang aku harus menghancurkan orang-orang yang sudah membuat aku menderita dulu," batin Mentari.

Merasa letih, Mentari merebahkan tubuhnya diatas ranjang. Tanpa sadar matanya mulai terpejam, hanya dalam sekejap iapun tertidur.

Dua jam kemudian, Mentari pun terbangun. Karena perutnya terasa lapar. Mentari berjalan menuju dapur. Dibuka nya kulkas tidak ada apa-apa pun didalamnya.

"Aku terpaksa harus keluar berbelanja," gumam Mentari.

Mentari pun memutuskan untuk pergi ke supermarket terdekat. Tapi sebelum itu ia ingin pergi ke dealer mobil untuk membeli mobil agar lebih mudah kemana-mana.

Sementara disisi lain...

"Tuan, klien kita sudah menunggu," kata Jerry sang asisten pribadi.

"Hmmm," jawab Ferdinan.

Lalu iapun bangkit dari duduknya dan berjalan keluar dari ruangannya. Jerry mengikuti dari belakang dengan membawa map berwarna biru.

Keduanya pun masuk kedalam lift, karena ruang kerja mereka ada di bagian paling atas. Atau lebih tepatnya lantai paling atas.

Setibanya dilantai dasar, Ferdinan seperti biasa. Sikapnya selalu dingin dan tidak tersentuh.

"Jam berapa meeting nya?" tanya Ferdinan.

"Jam 2 siang, Tuan," jawab Jerry.

"Ini baru jam 12, masih banyak waktu. membuang-buang waktu saja," kata Ferdinan dengan nada dingin.

"Ta-tapi klien kita sudah menunggu, Tuan," ucap Jerry terbata-bata.

"Biar saja, salah dia sendiri," jawab Ferdinan.

"Berangkat!" perintah Ferdinan kemudian.

Akhirnya keduanya pun menuju tempat pertemuan mereka dengan klien.

"Kenapa di restoran?" tanya Ferdinan.

"Salah lagi," batin Jerry.

"Tapi klien sedang menunggu disini, Tuan," jawab Jerry.

"Memang nasib bawahan selalu salah," batin Jerry.

"Selamat datang, Tuan," sapa pelayan.

"Hmmm. Atas nama Satrio Kuncoro," kata Ferdinan.

"Mari Tuan, saya antar," ucap pelayan itu. Meski dimaki dan dicaci, demi profesionalitas dalam bekerja mereka harus tetap bersikap ramah.

Pelayan itu mengantar Ferdinan dan Jerry keruangan private. Keduanya pun masuk, dan terlihat seorang wanita s*ksi sedang duduk di sofa.

Tanpa bicara apa-apa, Ferdinan langsung pergi saat melihat wanita itu. Wanita itupun bergegas mengejar Ferdinan, dan memegang tangan Ferdinan tapi ditepis kasar oleh Ferdinan.

"Ferdinan, mengapa loe selalu menghindar dari gua?" tanya Siska.

Ya wanita itu adalah Siska, yang sampai sekarang masih berusaha untuk mendapatkan Ferdinan.

"Jerry, batalkan kerjasama ini," ucap Ferdinan tegas.

"Baik Tuan," ucap Jerry.

"Dapat kerja tambahan lagi nih," batin Jerry.

"Jangan mendumel begitu, nanti bonus aku tambah," kata Ferdinan.

"Siap bos," ucap Jerry. Ferdinan mendengus saja.

"Ferdinan!" panggil Siska. Tapi yang dipanggil seolah tuli.

Dengan cepat Ferdinan masuk kedalam mobil, dan langsung menancap gas. Jerry yang belum sempat masuk pun ditinggal didepan restoran.

"Tuan...!" panggil Jerry.

"Yah aku ditinggal," kata Jerry. Jerry terpaksa pulang keperusahaan dengan menggunakan taksi.

Sedangkan Ferdinan melajukan mobilnya entah kemana, kali ini hatinya semakin kacau. Ditinggal tanpa kabar selama 5 tahun. Ditambah pekerjaan selalu numpuk belum lagi sang Papa yang lumpuh. Dan hari ini bertemu orang yang paling ingin ia hindari.

"Aaaaahh," teriak Ferdinan didalam mobil.

"Kenapa aku harus ketemu ular betina itu lagi sih?" tanya Ferdinan pada dirinya sendiri.

Saat tiba dilampu merah. Entah mengapa perasaan Ferdinan serta jantungnya berdegup lebih cepat.

Ferdinan menoleh kearah mobil putih berlambang kuda didepannya, tapi pengemudi tersebut tidak kelihatan. Karena kaca mobilnya gelap.

"Ada apa dengan diriku, perasaan yang sudah lama tidak aku rasakan sejak 5 tahun lalu," gumam Ferdinan.

Kemudian lampu lalu lintas pun berubah hijau. Kendaraan pun mulai berjalan kembali.

Ferdinan tidak kembali ke kantor, melainkan pulang ke mansion. Saat turun dari mobil, sang Mama langsung menghampirinya.

"Tumben pulang awal?" tanya Marshanda.

"Lagi bete Ma," jawab Ferdinan. Kemudian mencium tangan dan kening Mamanya.

Belum sempat Ferdinan masuk kedalam mansion, ponselnya berdering pertanda panggilan masuk.

"Ada apa?" tanya Ferdinan to the point.

"Tuan, Tuan Satrio datang ke perusahaan. Dia ingin bertemu Tuan," lapor Jerry.

"Kau urus saja, aku tidak punya waktu," kata Ferdinan.

"Tapi Tuan, Ia ingin bertemu dengan Tuan," kata Jerry lagi.

"Ya sudah, suruh dia menunggu," ucap Ferdinan. Lalu mematikan sambungan teleponnya.

"Ma, maaf aku harus kembali ke kantor," ucap Ferdinan.

"Pergilah, Nak," kata Marshanda.

Ferdinan terpaksa kembali ke kantor untuk menyelesaikan permasalahannya. Dengan mengendarai mobil sport miliknya, Ferdinan tidak peduli membawa mobil dengan kecepatan tinggi. Sehingga dalam sekejap ia sudah tiba di perusahaan.

Saat Ferdinan masuk kedalam ruangannya, ternyata Satrio Kuncoro sudah ada didalam sedang duduk bersama putrinya di sofa. Sementara Jerry berdiri.

"Tuan, Syukurlah Tuan datang," ucap Jerry.

"Ferdinan duduk berseberangan dengan kedua ayah dan anak itu.

"Ada apa Tuan Satrio?" tanya Ferdinan.

"Atas alasan apa, sampai kamu menolak kerjasama kita?" tanya Satrio.

"Putrimu," jawab Ferdinan dingin.

"Hanya karena itu? Atau mungkin itu hanya alasanmu saja?" tanya Satrio.

"Ya, sebab adanya putrimu, makanya aku menolak," jawab Ferdinan.

"Begitu susahnya loe menerima gua, Ferdinan," ucap Siska.

"Sekeras apapun kamu mengejarku, Maka akan sia-sia," ucap Ferdinan dengan nada dingin.

"Sekarang pergilah, aku rasa semuanya sudah jelas," kata Ferdinan.

"Kau...!" Satrio menuding jari kearah Ferdinan.

"Sebaiknya jari mu lebih pantas kau tudingkan kepada putrimu," ucap Ferdinan.

Ferdinan sudah hilang hormat pada pria paruh baya didepannya itu.

.

.

.

1
RoSz Nieda 🇲🇾
aku suka baca ❤️
Pa'tam: terima kasih banyak.
total 1 replies
Nur Aliyah Zainal
Luar biasa
Adriana Wiriadinata
bagus kak ceritanya..👍👍
Firman Firman
amin🤲doa yg sama buat athour..
dan terimakasih sudah menghadirkan sebuah novel yg keren ini ,,ttp semangat dan terus berkarya ya athour 💪 semoga athour selalu sehat panjang umur dan rejeki nya selalu melimpah amin 🤲
Firman Firman
astaga gara ulat keket hampir saja pangeran kodok koit 😄🤭
Firman Firman
dasar😡 wanita jlng suruh siapa kmu mau jadi wanita murahan jadi jngn. salahkn. kalau dia menikah dengn pilihan hati nya
Firman Firman
membayangkan nya saja sudah senang dn bahagia pa lagi di dunia nyata ya athour u
Firman Firman
semoga kedepannya kalian juga selalu bahagia 💞💞
Firman Firman
ha ha titisan pangeran kodok akn segera hadir🤗
Firman Firman
badar badar kmu akn merasakan kemarahan singa betina yg haus darah 😡
Firman Firman
lanjut
Firman Firman
astaga 🤦 masih juga ada parasit pantas mntari blum bisa tenang
Firman Firman
knpa ada ja wanita jalang yg suka jadi pnggoda 😄🤭
Firman Firman
jngn di obral di semprot ja pake baigon 😄🤭
Firman Firman
lnjut
Firman Firman
lnjut,, sselamat babng kodok semoga kalian bahagia mnjadi pasangan yang sakinah mawadah warohmah 🤲amin
Firman Firman
wah wah babng bucin pandai ceramah juga😄🤭GK nyangka pangeran kodok bisa bijak juga dalm bersair
Firman Firman
sebegitu nya tu cewek gimna kalau di dunia nyata ya 😱 untung kecebong mntari lincah dan gesit 😄🤭
Firman Firman
ha ha dasar wanita bar bar kmu salah mengusik singa betina 😄🤭
Firman Firman
ha ha pangeran kodok kan anak sultan 😄🤭bebas ngelakuin pa ja rasain tu sapa suruh ngenggol kecebong nya pangeran kodok 🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!