NovelToon NovelToon
Bertahan Sakit Berpisah Sulit

Bertahan Sakit Berpisah Sulit

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta setelah menikah / Nikah Kontrak / Diam-Diam Cinta / Penyesalan Suami
Popularitas:39.3k
Nilai: 5
Nama Author: Rere ernie

Pengorbanan seorang perempuan bernama Alina Bagasditya kepada lelaki yang dicintainya meski hati dan cinta lelaki itu untuk wanita lain.

Dia perempuan bodoh? Memang!

Namun demi kebahagiaan lelaki yang akhirnya menjadi suaminya, dia rela menjadi perempuan bodoh dengan membiarkan suaminya mencintai wanita lain. Baginya, ketulusan cintanya yang dianggap bodoh oleh orang lain adalah cinta sejati.

Mencintai dari balik layar, itu lah Alina.

Alina tetap bertahan meski sakit, apakah suatu hari dia dapat pergi meski itu keputusan sulit?

Kepoin aja....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

16. Penyerang.

Ketiganya kini sudah bersama-sama duduk di tepi di pantai, tempat tujuan pertama hari itu. Saat tadi dirinya tau akan ke pantai, Adrian begitu sangat senang sebab pantai akan mengingatkan Alina pada kenangan bersama antara dirinya dan wanita itu. Posisi Alina berada di tengah-tengah kedua lelaki itu, ketiganya menikmati semilir angin hangat dari laut.

"Lin... masih inget nggak, saat kita ke Pantai Anyer? Saat itu liburan pertamaku setelah 2 tahun aku pergi ke Aussie, kita bahkan menginap di villa. Kita bakar ikan, bakar jagung. Kamu bahkan sempat takut berenang, kita tertawa bahagia saat itu. Aku bahkan masih menyimpan semua foto kenangan kita," Adrian tersenyum mengenang semua ingatan nya.

Alina membetulkan kacamata hitamnya, lantas tersenyum tipis. "Sedikit."

Kenapa Adrian bilang masih menyimpan foto-foto kenangan kami, padahal dia sudah menghancurkan semua foto di dinding kamarnya?

Sebab tak ingin penasaran, akhirnya Alina bertanya perihal foto-foto itu. "Bukannya foto-foto kenangan kita udah kamu robek?"

Adrian melebarkan senyuman, "Itu kan hanya beberapa lembar foto, emangnya kenangan-kenangan kita hanya segitu. Masih banyak lagi foto-foto kita yang aku simpan di kotak khusus, meski foto yang di dinding udah nggak ada... foto-foto itu tersimpan rapi di lemari ku, apalagi wajahmu sudah terpatri dalam hatiku."

Alina sedikit terharu, dia kira foto-foto kenangan mereka sudah hancur semuanya.

"Ekhm!" Saddam membuyarkan nostalgia keduanya. "Kamu bisa berenang nggak, Alina? Mau berenang? Kalo nggak bisa... nanti aku ajarin kamu. Gini-gini aku jago surfing, loh! Tinggal lama di Eropa, aku lumayan mempelajari banyak hal." Saddam sengaja memotong obrolan Adrian dan Alina.

Alina membalas ucapan Saddam dengan senyuman manis, "Enggak bisa, aku pernah mau tenggelam pas berenang di kolam di rumah. Sejak itu, aku nggak terlalu suka berenang."

"Kenapa kamu hampir tenggelam, kakimu kram?" tanya Saddam.

Alina menggeleng dengan wajah sedih sekaligus kesal, "Calista mencoba menenggelamkan kepalaku, jadi aku kapok."

Adrian menatap cemburu pada Alina yang tersenyum lebar pada Saddam, sementara pada dirinya Alina hanya tersenyum tipis. Namun dia juga merasa bersalah, karena dulunya dia tidak tahu perlakukan Calista pada Alina.

"Kamu nggak adil, Lin." Protes Adrian.

Alina dan Saddam menoleh ke arah Adrian, wajah Adrian nampak masam.

Alina ingin tertawa, namun menahannya, "Dimana letak tak adilnya?"

"Kamu tersenyum kecut padaku, tapi padanya kamu tersenyum lembut. Itu namanya, enggak adil!" Adrian melempar batu kerikil ke arah laut seraya mendengus kasar.

Saddam tiba-tiba tertawa, "Kekanakan banget, udah dewasa juga!" sindirnya.

Adrian menatap Saddam dengan pandangan kesal, "Kamu hanya orang ketiga, jangan selalu memotong interaksi ku dengan istriku! Ingat, Alina adalah istriku!" tekan Adrian.

Merasakan aura-aura perdebatan, Alina gegas memikirkan ide. "Rasanya aku pengen minum es kelapa muda, sama rujak kuah pindang khas Bali." Ujar Alina sekaligus untuk menguji keduanya.

Dengan cepat Adrian dan Saddam berdiri, kedua lelaki itu bahkan sudah berwajah antusias.

"Aku beli es kelapanya." Sahut Saddam cepat.

"Kalo begitu, aku beli rujaknya." Timpal Adrian sama semangat nya.

Alina sudah ngiler. "Oke, fast ya."

Kedua pria itu setengah berlari meninggalkan Alina sendirian di pesisir pantai, tanpa mereka ketahui ada seseorang yang sedang mengincar Alina tak jauh dari tempat mereka.

.

.

Ternyata Saddam yang lebih dulu mendapatkan es kelapa, dia datang membawa tiga es kelapa muda di tangan nya. Namun ketika sampai di tempat mereka bertiga duduk tadi, Alina sudah tak ada di sana.

"Apa Alina pergi bersama Adrian?" gumam nya pada diri sendiri.

Saddam akhirnya duduk sendirian, dia menikmati es kelapa seraya menunggu keduanya datang. Dia juga sudah mengirim pesan pada Alina menanyakan keberadaan wanita itu dan mengatakan jika dirinya sedang menunggu.

"Dam... kok sendirian? Mana Alina?" Adrian datang membawa rujak, dia celingukan mencari istri nya.

"Hah...??? Aku pikir Alina pergi sama kamu, dari tadi aku duduk sendirian disini... menunggu kalian berdua. Bahkan aku udah kirim chat pada Alina, tapi ceklis satu."

Wajah keduanya nampak panik, mereka mencoba menatap sekeliling mencari sosok wanita yang dicintai keduanya itu.

"Kamu coba telepon Alina, aku belum punya nomer ponselnya. Lupa nanya!" ujar Adrian.

Saddam menelepon Alina, namun nihil ponsel Alina tak aktif. Keduanya semakin berubah panik, dalam pikiran mereka berbagai praduga buruk bermunculan.

"Coba lacak lokasi Alina lewat nomernya, Dam! Aku takut dia kenapa-napa!" emosi Adrian sudah tak terkontrol.

Saddam menurut, gegas dia melacak lokasi Alina. Tempat ponsel Alina berada di sebuah sebuah tebing tak jauh dari bibir pantai, dia mendongakkan kepala ke arah tebing yang jauh di atas sana.

"Sedang apa Alina di tebing sana?" Gumam Saddam.

"Apa? Tebing?!" Adrian berteriak histeris. "Jangan-jangan terjadi sesuatu padanya!"

"Ayo kita pergi kesana!" ajak Saddam seraya berlari menuju jalan ke atas tebing.

Untuk menuju tebing di atas pantai, kedua pria itu harus melewati jalanan terjal. Mereka membayangkan kesulitan Alina saat naik ke atas sana, tapi apa yang dilakukan perempuan itu di atas tebing? Pikir Saddam dan Adrian bersamaan.

Tak berapa lama keduanya akhirnya sampai di atas tebing, langkah mereka terhenti saat melihat seseorang sedang berusaha mence_kkik leher Alina di bibir tebing. Nampak Alina terbaring di atas tanah dengan berusaha melepaskan diri dari orang yang berada di atasnya.

"Stttt, kita harus hati-hati. Bisa-bisa nyawa Alina lebih terancam kalo kita gegabah," bisik Saddam pada Adrian.

Adrian mengangguk setuju, "Aku akan berjalan ke arah belakang orang itu dan memukulnya dengan sesuatu. Kau bantu Alina saat dia sudah terlepas dari orang itu."

"Oke," keduanya berusaha kompak.

Tanpa menimbulkan bunyi berisik, Adrian berjalan ke arah belakang orang itu dengan langkah mengendap-endap. Dia mengambil batu berukuran sedang untuk memukul belakang kepala si penyerang.

Adrian memberi kode pada Saddam, keduanya bersiap.

Bugh!

Adrian memukulkan sebuah batu pada si penyerang di bagian belakang kepala orang itu, cekk_ikan pada leher Alina pun terlepas.

"Arghhtttt... kepalaku!!!" jerit si penyerang, darah bercucuran dari belakang kepalanya.

Adrian langsung meringkus tubuh si penyerang lantas menekan tubuh orang itu ke atas tanah, sementara Saddam menolong Alina menarik tubuh wanita itu ke dalam pelukan.

"Tubuh Alina lemas," ujar Saddam.

"Cepat bawa dia pergi ke rumah sakit! Biar aku yang urus penyerang ini...!" timpal Adrian.

"Oke."

Alina memang sudah tak sadarkan diri, beberapa waktu lalu masih tersisa sedikit kesadaran padanya hingga wanita itu masih bisa melawan. Saddam pun gegas memangku tubuh Alina, berjalan hati-hati untuk sampai ke bawah sana.

1
Siti Masitah
preetlah...kalo cinta tdak akn menyakiti...
Erni Kusumawati
sakit hatiku kk Author.. ikutan sesak dadanya😭😭😭😭
Erni Kusumawati
please Alina jgn jd wanita bodoh.. be strong Alina.. nulis tp sambil mewek😭😭😭😭😭.. hua kk author jahat bikin aku nangis😭😭😭😭
Erni Kusumawati
diluar nurul mmg pola pikir papanya Alina... Gila sih tukar keluarga demi uang.. sama saja dengan pesugihan yg harus menumbalkan anak utk kekayaan.. miris
Ketawang
Bagus ceritanya,.tp trkesan buru" di buat END...
Semangat berkarya thoorr💪🏻💪🏻💪🏻
Ketawang
Kasian sherin....
blum halal udah di unboxing dluan
Ketawang
kena prank...trnyata hanya mimpiiiiii😅
Ketawang
kok gini thooorrrr😭😭😭😭
Rere™Black Rose🖤: maaf prank kakak aduh kok bikin orang nangis 🙌🤭
total 1 replies
Ketawang
Org yg prnah jahat kalo dah tobat baiknya tak terkira...
Sherin kamu amaziiiiing
Ketawang
Alina qm jgn mnciptakan bomerang untuk dirimu sendiri....
Pupuklah cintamu lagi ke Adrian jgn mlah memikirkan Sadam di saat Adrian brjuang mmprthankan rmhtga kalian...
Ketawang
kok nyesek ea😭😭😭😭
Ketawang
Baru baca,spertinya menarik...
lanjuuuuttttt
Yunia Afida
Alhamdulillah hapy endingnya, yang jahat dapat karmanya, semangat terus 💪💪💪💪
Yunia Afida
sherin hamil iki
Yunia Afida
Akhirnya baikan iki
Yunia Afida
kebohongan mu itu lo, setiap ada masalah harus jujur,
Yunia Afida
penjahat nya belum ketangkep semuaya
Yunia Afida
semangat terus kak💪💪💪💪💪
TATI PUTRISOLO
akhirnya hapoy ending.. hidup kita hrs seimbang kebaikan dan keburukan akan sll dapat balasan jd hrs py hati yg baik terhadap sesama mnusia atau alam ...bersyukur lah agar sll bahagia.. sukses ya thor
Rere™Black Rose🖤: makasih kakak 😍
total 1 replies
Zenun
yuhuuuu happy ending
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!